Saat langit malam menyelimuti Badung, Luna mulai berkemas untuk pulang besok. Sangat disayangkan kunjungan ini tak berjalan sesuai harapan. Di sisi lain, dia dapat terlepas dari gangguan Galuh untuk sesaat.“Rayyi ke mana, sih. Katanya mau cari makan di luar.” Setengah jam lalu, pria itu pamit keluar. Kondisinya yang belum pulih total serta-merta membuat Luna cemas. Bagaimana kalau dia—Ponselnya berbunyi. Panggilan masuk dari Rayyi.“Luna, apa kamu masih di kamar?” Pria itu bertanya. “Saya di depan hotel, mau ajak kamu makan di luar.”“Heh, bukannya kamu lagi cari makan?”“Tadinya begitu, tapi saya pikir lebih baik kita jalan-jalan sekalian. Ini hari terakhir kita di Bali,” sahutnya penuh semangat. “Kebetulan saya dapat sewa motor dekat sini.”Benar juga. Paling tidak, mereka punya momen menyenangkan walau sekadar memutari area wisata dan mencoba kuliner khas Bali di warung-warung tradisional.“Oke, sebentar lagi aku turun. See you.” Setelah itu, Luna menyambar kemeja, tas selempang,
Last Updated : 2024-08-08 Read more