Home / Romansa / BENIH PRESDIR LUMPUH / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of BENIH PRESDIR LUMPUH: Chapter 51 - Chapter 60

62 Chapters

Bab 51 Sudah Tidak Waras

William, yang duduk di seberangnya, hanya menoleh dengan wajah yang tetap datar. Wanita yang mengaduh itu adalah orang yang beberapa kali Fiona lihat bersama William. Namun, bukannya merasa bersalah, Fiona malah mendengus kecil, menahan senyumnya, lalu pergi begitu saja tanpa berkata sepatah kata pun.Wanita itu, Aileen Eveline, menatap punggung Fiona yang semakin menjauh dengan tatapan tajam. Ia kemudian beralih menatap William yang tetap tenang di tempatnya.“Kau lihat?” ujar Aileen dengan nada kesal. “Istri kecilmu itu benar-benar tidak tahu sopan santun.”William hanya mengangkat bahu sedikit dan menjawab dengan dingin, “Dia hanya seorang gadis muda.”Aileen mendengus sinis mendengar jawaban itu. “Memangnya aku tidak muda? Aku juga masih muda, William,” protesnya sambil melipat tangan di depan dada.William menatapnya. “Memangnya siapa yang bilang kau sudah tua?” jawabnya dengan nada santai.Aileen belum sempat berbicara, William kembali berkata “Lebih baik kau segera pulang.”Na
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 53 Kubayar Untuk Bisa Mencicipimu

Fiona memutuskan untuk mencari Alvaro karena rasa penasarannya, di temani Adel dan Maya.Ia menemukannya di kantin, duduk sendirian sambil memainkan ponselnya.“Alvaro,” panggil Fiona dengan nada serius.Alvaro menoleh dan tersenyum kecil. “Ada apa, Fiona?”“Kau tahu soal video itu, kan?” tanya Fiona langsung.Alvaro mengangguk. “Tentu saja aku tahu. Sulit untuk tidak mengetahuinya—orang-orang terus membicarakannya.”“Ya, dan sebagian orang mengira kita berdua…” Fiona menghentikan ucapannya sejenak, menarik napas. “Padahal, aku tidak melakukannya. Ini tidak bisa dibiarkan,” katanya dengan wajah cemberut.Alvaro mengangguk. “Biarkan saja mereka termakan rumor, aku tahu itu bukan kau. Dilihat dari jari tanganmu saja, sudah jelas itu bukan kamu, Fiona.”Adel dan Maya langsung memegang tangan Fiona dan membandingkannya dengan video rekaman tersebut. Fiona memutar bola matanya dengan malas, membiarkan kedua temannya mencari tahu perbedaan tersebut. “Apa kalian tidak percaya padaku?” tanya
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 52 Video Tak Senonoh

Hari berikutnya, Alvaro mulai bergabung dengan Fiona dan kedua temannya, Adel dan Maya.Awalnya, suasana terasa canggung, tetapi Alvaro segera menyesuaikan diri.Di kantin, mereka terlihat tertawa bersama. Adel dan Maya, yang awalnya tidak biasa terhadap Alvaro, mulai menyukai kehadiran pria itu. Candaan Alvaro sering kali membuat mereka tertawa terbahak-bahak, dan suasana menjadi lebih ceria.Namun, ada satu orang yang tidak menyukai kedekatan mereka. Juwita, yang dulu menganggap dirinya dekat dengan Alvaro, kini merasa terabaikan. Sejak Alvaro kehilangan jabatannya sebagai Ketua OSIS, hubungan mereka semakin renggang. Alvaro tidak lagi memperhatikannya seperti dulu, dan kini malah terlihat bahagia bersama Fiona dan teman-temannya.Di sudut kantin, Juwita hanya mengaduk-aduk makanan nya dan terus memperhatikan mereka dengan tatapan iri dan kesal. Tangannya mengepal erat setiap kali melihat Alvaro tertawa dengan Fiona dan kedua temannya. “Dia benar-benar melupakanku,” gumam Juwita d
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 54 Menahan Rasa Kecewa

Fiona merasa ada sesuatu yang salah. Namun, ia tetap mendekati William dengan senyum manis. Ia duduk di atas pangkuan pria itu, melingkarkan kedua tangannya di pundaknya.“William,” ucapnya lembut. “Aku membutuhkan bantuanmu.”William menatap Fiona tajam. “Sudah kuduga. Setiap kali kau bersikap manis, pasti ada sesuatu yang kau inginkan.” Nada suaranya terdengar sinis, membuat Fiona terkejut.“Apa maksudmu?” tanya Fiona bingung.William menyingkirkan tangan Fiona dari pundaknya. “Aku sibuk. Kalau kau butuh bantuan, mintalah pada kekasihmu,” ucapnya dengan dingin.Kata-kata itu membuat Fiona terdiam, sekaligus bingung. Seketika bibirnya tersenyum lebar dan mengira William cemburu padanya. “William, apa kau mulai cemburu padaku?” tanyanya mencoba menggoda.William tidak menjawab. Ia mengangkat tubuh Fiona dari pangkuannya dan menurunkannya ke atas ranjang sedikit kasar. “Aku tidak punya waktu untuk membahas yang tidak penting,” ucapnya sebelum berjalan keluar dari kamar.Fiona hanya bi
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 55 Apa Yang Terjadi Dengan Tubuhku

Fiona memasuki rumah mewah yang sudah cukup lama ditempatinya, ia baru saja pulang dari rumah Adel. Fiona mendudukkan dirinya di ruang tamu sambil memandangi televisi yang menyala. Tiba-tiba dia terkejut dengan kedatangan William, Fiona segera bangkit dan tersenyum padanya. William terlihat begitu datar, seakan tak menganggap Fiona ada di sana.“William, apa kau ingin aku membuatkan teh?” tanyanya dengan nada ceria.“Tidak perlu,” jawab William tanpa ekspresi.Fiona menghela napas, lalu mencoba berjalan ke arahnya. “Kau tahu, hari ini Adel bilang aku terlihat semakin cantik. Apa kau–” belum selesai Fiona berucap, William sudah memotongnya. “Jika kau sudah selesai bicara, aku ingin istirahat.” William berhenti sejenak, menatap Fiona dengan tatapan datar.Fiona terdiam. Kata-kata William terasa seperti tamparan baginya. Ia merasa tidak ada gunanya lagi mencoba berbicara dengan pria itu. Dengan langkah pelan, ia kembali ke kamarnya.Saat Fiona duduk di depan cermin, ia memandangi ba
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 56 Lebih Baik Mati daripada Kau Menyentuhku

“Aku tidak butuh bantuanmu!” Fiona berusaha berjalan menjauh, tetapi tubuhnya hampir terjatuh. Tom dengan cepat menangkapnya, memegang kedua pundaknya dengan erat. “Lihat? Aku benar-benar hanya ingin membantumu berjalan dengan benar,” katanya dengan nada pura-pura ramah. Namun, senyum di wajahnya menunjukkan niat lain. Fiona merasa sedikit nyaman dengan pegangan Tom, tetapi pikirannya tetap waspada. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya yang beraksi seperti itu.  “Lepaskan aku,” desaknya sambil berusaha mendorong tubuh Tom. Namun, Tom tidak menyerah. Ia terus membujuk Fiona dengan suara lembut, mencoba membuatnya tetap di tempat.  
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 57 Menindih Tubuhnya

Sudah satu jam berlalu, tetapi Fiona tidak juga keluar dari kamar mandi. William merasa cemas. Akhirnya, ia memutuskan untuk memeriksa keadaannya. Saat membuka pintu kamar mandi, William tertegun. Wajah Fiona tampak pucat, dan air di dalam bak penuh dengan potongan es.  Fiona sempat meminta pelayan untuk menambahkan es ke dalam bak mandinya.  “Fiona!” seru William, langsung melangkah maju. Ia mengangkat tubuh Fiona dari dalam bak dengan cepat. Fiona membuka matanya sedikit, menatap William dengan lemah. “William … tubuhku masih panas. Meski sudah berendam di air es, aku tetap merasa tidak nyaman. Tapi di dekatmu … aku merasa sedikit lebih baik,” gumamnya sambil menggesekkan pi
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 58 Ciuman Kembali Menyatukan

Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Fiona yang terlihat damai.  Ketika Fiona mengerjapkan matanya, William tetap menatapnya, menunggu reaksi pertama yang akan dilihatnya. Fiona membuka matanya perlahan, dan pandangan mereka bertemu. Seketika, rasa terkejut melintas di wajah Fiona. “William … apa yang kau lakukan?” tanya Fiona dengan suara terkejut, mencoba menjauh.  Matanya perlahan melihat dada bidang William yang tidak memakai baju. Fiona mengedipkan matanya beberapa kali, membuat William yang melihatnya merasa gemas.  Saat ia menyadari dirinya juga tidak mengenakan apa pun di bawah selimut, Fiona langsung berteriak, “Ahh! Bajuku &h
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 59 Memberikan Sensasi Hangat

William melepaskan tautannya, menatap wajah Fiona yang semerah tomat. Ia tersenyum sambil mengusap bibir Fiona dengan lembut.  Fiona tidak mengerti dengan dirinya sendiri, kenapa ia tidak menolaknya. Akhirnya ia memilih menyandarkan kepalanya di bahu William untuk menyembunyikan rasa malunya, sementara pria itu mempererat pelukannya. Angin yang berhembus lembut seolah menjadi saksi bisu dari kebersamaan mereka, menciptakan kenangan yang tidak akan mudah dilupakan. **** Hari ini Fiona ingin pergi menemui teman-temannya. Ia sudah bersiap dengan pakaian kasual yang rapi.  Fiona melangkah menuju pintu keluar rumah, tetapi langkah kakinya melambat keti
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 60 Erangan Yang Lembut

Erangan yang lembut terdengar mengalun dalam ruangan, membiarkan perasaan mereka berbicara lebih dari kata-kata. Meski belum ada kata cinta yang terucap langsung di antara mereka. Namun dalam hati mereka sudah memperlihatkan bahwa mereka saling mencintai. Ketika semuanya berakhir, William membaringkan tubuh Fiona di lengannya, membiarkannya bersandar dengan nyaman. Ia mengecup kening istrinya dengan lembut. “Tidurlah,” ucap William pelan, suaranya nyaris seperti bisikan.Fiona tidak menjawab. Ia hanya memejamkan matanya, tetapi senyum kecil terlihat di bibirnya. Dalam hati, ia merasa ada sesuatu yang berubah di antara mereka. Setelah beberapa saat hening, tiba-tiba Fiona membuka matanya perlahan, mendongak menatap William yang masih memeluknya dengan erat. “William, jadi mulai sekarang aku tidak boleh keluar dari rumah ini?” tanyanya dengan nada datar, tetapi rasa ingin tahu menjalar di pikirannya.William terdiam sejenak, menatap wajah Fiona dengan pandangan lembut yang jarang i
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status