All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 171 - Chapter 180

302 Chapters

Bab 171 - Club Malam

Melviano melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia sedikit tidak tega meninggalkan Kaila sendirian tadi. Tapi untung saja ada Mikaila. Dengan cepat ia mendial nomor Mikaila.Tut. Tut. Tut.“Ya, halo, Kak.”“Jagain Kaila, aku lagi keluar sebentar.”“Emang udah selesai buat anaknya?” tanya Mikaila meledek.“Shit, aku sedang di jalan. Aku titip Kaila, jagain,” titah Melviano tak bisa terbantahkan.“Ck, sudah besar jugakan Kaila. Masa harus dijagain sih,” keluh Mikaila pura-pura kesal. Padahal tanpa Melviano suruh pun pasti akan ia jagain  kakak iparnya yang lucu itu.“Sudahlah ikutin saja perintahku itu,” ucap Melviano tegas.“Oke, emang kamu mau kemana, Kak?” tanya Mikaila kepo.“Mau pergi ke kelab malam.”“HAH, gila apa! Awas aja kamu main jalang lagi, aku nggak akan maafin kamu kalau nyakitin
Read more

Bab 172 - Club Malam Part Two

Melihat temannya yang tengah bimbang, membuat Addison ingin menempiling kepala Melviano.“Harusnya kau berpikir, kalau tempat ini sebagai uji coba kau,” kata Addison.Melviano tak paham dengan perkataan Addison. “Maksud kau apa?”“Duh bodoh sekali kau, jelas ini tempat uji coba kau dengan Kaila.”“Aku tidak paham,” balas Melviano benar-benar bingung.“Duh, benar-benar bodoh sekali kau!” suara Addison benar-benar sudah sangat kesal untuk menjelaskan kepada Melviano. Sejak kapan sih kalau Melviano berubah jadi bodoh begini.“Makanya jelaskan dengan detail.”“Ya, jadi kalau sampai kau tergoda wanita di kelab malam ini tandanya kau belum cinta dengan Kaila. Setahuku kau sudah cinta dengan Kaila. Tapi, baru lihat wanita asetnya besar saja sudah berpaling, ck,” decak Addison tidak menyangka.“Aku hanya laki-laki normal,” tukas Melviano yan
Read more

Bab 173 - Meet Up With Kika

Kaila langsung berjalan menuju ke arah gazebo yang terdapat di dekat kolam renang."Hai," sapa Kaila.Mikaila langsung menutup telepon dari sang Kakak."Hei, sini duduk," ujar Mikaila mempersilakan Kaila untuk duduk di sampingnya.Dengan senang hati, Kaila langsung duduk samping Mikaila."Emm ... gimana tadi pendaftaran?" tanya Kaila basa-basi."Lancar dong. Gimana, kamu mau ambil jurusan apa emangnya?""Sepertinya akan ambil jurusan desain.""Whoa, bagus tuh. Kamu suka ngedesain ya?""Ya lumayan sih, dulu saat jam pelajaran malahan suka gambar-gambar gitu," ujar Kaila terkekeh."Tipe murid bandel nih," kata Mikaila sambil meledek."Ya kurang lebih seperti itu.""Whoa, keren ah," puji Mikaila takjub.Mereka kembali saling diam satu sama lain. Mereka mulai kebingungan mencari topik pembicaraan selanjutnya itu.“Sudah ada pilihan universitasnya?” tanya Mikaila.“P
Read more

Bab 174 - Daftar Kuliah

Melviano  merasa kalau tatapan Kaila benar-benar sangat menakutkan. Melviano kenapa jadi kayak SSTI sih aliasnya suami-suami takut istri.“Aku nggak sembunyikan apa-apa sayang,” kata Melviano mencari alasan.“Bohong! Jawab jujur atau tidak dapat jatah selamanya!” ancam Kaila begitu tegas.Glek.Melviano merasa bimbang saat ini. Antara jujur atau melanjutkan kebohongan yang ada. Kalau jujur pasti kepalanya dipenggal. Kalau bohong pasti nasib dedeknya yang ngenas nanti. Bisa karatan bisa-bisa.“Iya aku jawab jujur,” ujar Melviano sedikit berpikir.“Apa?!” tanya Kaila begitu garang.“Itu tadi Addison mau minta Ciripa buat temani kucing dia si Wiro,” ujar Melviano sedikit bohong. Kalau bohong demi kebaikan supaya rumah tangganya harmonis, tidak apa-apa kan?“Hah, Wiro? Siapa tuh? Wiro sableng?”“Nama kucingnya Addison.”“Oh,
Read more

Bab 175 - Daftar Kuliah Part Two

Mikaila merasa sangat malu juga salah tingkah ketika yang datang Addison. “Melvin ada?” tanya Addison basa-basi.“Ada di dalam, dia lagi sarapan sama Kaila,” balas Mikaila sambil merasa deg-degan.“Boleh masuk kan?” Addison merasa jantungnya akan terjun ke bawah terus menggelinding. Ia tak menyangka kalau yang membuka pintu itu bidadarinya.“Ah, boleh kok boleh,” jawab Mikaila merasa sangat seperti orang bodoh.Addison langsung masuk dan berjalan menuju ke ruang makan untuk bertemu dengan Melviano. Sejujurnya Addison sangat senang sekali, rasanya ingin salto bisa ketemu Mikaila tapi tidak boleh lebay, harus menjaga image.Mikaila yang masih berdiri di belakang pintu hampir terjatuh karena berpegangan pintu yang akan menutup.“Duh, sampai deg-degan begini sih,” gumam Mikaila sambil memegang dadanya. Mikaila lebih baik mengurusi Ciripa terlebih dulu dari pada ikut ke ruan
Read more

Bab 176 - Doubel Date

Melviano langsung mengusap-ngusap pipinya yang terkena kecupan Addison barusan. Benar-benar kurang ajar itu si bangsul.“Awas aja, tunggu pembalasanku,” gumam Melviano menyiratkan adanya dendam kesumat.Melviano langsung pergi menuju ke arah wastafel untuk membasuh wajahnya yang terkena najis. Haram hukumnya kalau laki-laki sama laki-laki seperti itu.Sambil misuh-misuh depan cermin, Melviano terus membasuh wajahnya sampai tujuh kali agar bebas dari bakteri yang terdapat di bibir Addison itu. Merasa sudah capek, Melviano mengambil handuk kecil untuk mengusap wajahnya.Melviano keluar kamar mandi, ia melihat Kaila yang sudah terbangun sedang duduk terbengong di atas ranjang.“Eh, sudah bangun,” tegur Melviano.“Kamu kenapa?” tanya Kaila heran dengan suaminya yang habis cuci muka.“Tidak apa-apa.”“Aku dengar kamu misuh-misuh dalam kamar mandi makanya aku bangun,” ujar K
Read more

Bab 177 - Doubel Date II

Kaila merasakan sebuah sentuhan hangat di pipinya. Ia perlahan-lahan membuka mata dan menemukan sosok laki-laki yang sering sekali membuat hatinya jungkir balik.“Mel,” cicit Kaila dengan suara pelan.Melviano hanya tersenyum manis menatap wajah sayu istrinya. “Sudah sore,” kata Melviano.“Hah, jam berapa ini?” tanya Kaila sedikit gelagapan dan bingung.“Baru jam enam, sebaiknya kamu mandi sana. Nanti jam tujuh kita berangkat.”“Kika sudah pulang?” tanya Kaila yang merasa tidak bertemu dengan Mikaila seharian ini.“Emang dia belum pulang?” tanya balik Melviano.Kaila mengangkat bahunya. “Aku seharian di kamar berlatih untuk membuat design.”“Ck, kemana anak itu sih!” gerutu Melviano kesal dengan adiknya yang sedikit bandel itu.“Terus gimana acara makan malamnya?” tanya Kaila ikut bingung.“Tetap berja
Read more

Bab 178 - Doubel Date III

Saat ini mereka bertiga sudah berada dalam mobil menuju ke arah restoran yang menjadi tempat makan mereka berempat nanti.Melviano menyetir dalam keadaan gusar, bisa-bisanya Kaila membocorkan kejutannya Addison. Bisa ngamuk itu orang kalau kejutan yang dibuatnya justru sudah diketahui Mikaila.“Mel,” panggil Kaila melihat suaminya diam saja.“Lagi fokus nyetir,” jawab Melviano menatap ke arah depan terus tanpa menengok sedikit pun.“Cih, biasanya juga kalau nyetir sambil ngoceh,” cibir Mikaila ikut menyahuti.Melviano tetap tak menghiraukan dua manusia ngeselin. Kalian pasti paham lah siapa.Perjalanan mereka akhirnya sampai disebuah restoran yang cukup mewah di Los Angeles. Mereka bertiga langsung turun dan menuju ke tempat yang sudah Addison booking.Hati Mikaila merasa sangat deg-degan sekali saat ini. Ia berjalan sambil  memegang dadanya yang sudah jedag jedug itu.“Kai,”
Read more

Bab 179 - Doubel Date IV

Kaila menatap pintu kaca transparan di depannya ini. Mungkin dari dalam Melviano bisa melihat wajah cengo bin bloonnya saat ini. Tapi, bodo amat lah. Namanya juga sedang deg-degan jadi wajar saja.Ceklek.“Lho, kok sepi,” gumam Kaila saat tak menemukan suaminya. Apa jangan-jangan dirinya salah ruangan. Tapi benar kok kalau Kaila masuk nomor 4 barusan. Terus Melviano mana?Kaila memilih untuk berjalan lebih masuk lagi dan tiba-tiba saja lampunya padam yang membuat Kaila merasa takut. Ia ngeri kalau ada setan dadakan bagaimana? Meski lebih seram hantu Indonesia sih dari pada hantu luar negeri tapi namanya hantu tetap saja menakutkan. Jiwa penakut Kaila langsung meronta di saat seperti ini.“Mel, “ teriak Kaila ketakutan.“Putar badan menghadap ke arah jam sembilan,” kata Melviano mengintruksi Kaila.“Mel, kamu di mana sih? Itu suara kamu tapi kamu tuh di mana sih? Jangan bikin aku takut begini dong, in
Read more

Bab 180 - Doubel Date V

Mikaila langsung membuka pintu ruangan dengan cepat.Ceklek.“Taraaaaaaaaaa,” sapa Addison sambil memakai rumbai-rumbai di lehernya.“Hah.” Kaila terkejut juga merasa sangat aneh melihat tampilan Addison yang seperti badut.“Kika,” panggil Addison.“Iya.”“Silakan duduk,” ujar Addison mempersilakan Mikaila untuk duduk.“Oke, makasih.”Mikaila merasa ini bukan makan romantis melainkan seperti dalam melakukan adegan stand up comedi.“Kika,” panggil Addison kembali merasa gugup.“Iya, ada apa?”“Makasih sudah mau datang,” kata Addison sambil merasa gugup. Ini jantung dari tadi jedag-jedug terus. “Iya.”“Kika,” panggil Addison lagi.Mikaila masih mencoba sabar menghadapi laki-laki di depannya ini.“Ada apa Addison?”“Kamu c
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
31
DMCA.com Protection Status