All Chapters of Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Chapter 1441 - Chapter 1450

1460 Chapters

Bab 1441

Hayden berkata, “Elangnya keren sekali. Kalau aku tahu Papa dan Paman Steven main ke sana, aku juga mau ikut! Kak, siapa namanya?”Dinala berkata, “Nine.”“Nine? Apa ia itu anak ke-9 dari keluarganya?”Dinala tertawa oleh ucapan Hayden. “Bukan, aku membawanya ke rumah di bulan September. Kemudian, aku berhasil menjinakkannya pada bulan September berikutnya.”“Oh, kamu menjinakkannya selama 1 tahun?”“Emm.”“Aku juga punya hewan peliharaan, namanya Putih. Coba kamu lihat, aduh, ia nggak lagi di sisiku. Setelah ia kembali, aku akan perlihatkan kepadamu. Kak, apa kamu bisa suruh elangmu terbang?”Dinala ragu sesaat, lalu memalingkan kepala untuk melihat elang. “Nine, pergilah!”Elang segera terbang ke atas langit, membentangkan sayapnya dengan lebar, lalu melakukan beberapa gerakan berputar di udara.Dinala mengangkat kepalanya melihat elang jantannya dengan tatapan lembut dan bangga.Setelah elang jantan melakukan pertunjukan, ia kembali berdiri di atas pundak Dinala, lalu melebarkan mat
Read more

Bab 1442

Ketika melihat Dinala yang sudah melaju pergi, Steven menggaruk kepalanya dan kembali ke dalam mobil.“Pak, apa ada swalayan di sini?”“Ada di depan sana. Kamu mau ke sana?”“Emm, aku ingin beli sesuatu. Mohon bawa aku ke sana.”“Baik.”Tempat ini cukup terpencil. Berhubung tidak ada mal berukuran besar, mereka datang ke sebuah swalayan kecil.Berhubung swalayan terlalu kecil dan juga karena Steven membeli terlalu banyak barang, dia kelihatan seperti sedang menyimpan stok saja. Ini pertama kalinya pemilik swalayan bertemu dengan tamu yang begitu royal. Dia pun membantu Steven untuk membawa barang belanjaan ke dalam mobil.“Kamu nggak mirip dengan penduduk setempat. Apa kamu datang untuk lamaran?”Biasanya hanya saat lamaran, orang-orang baru akan belanja begitu banyak barang dalam sesaat.Steven menggeleng dengan tersenyum. “Bukan, pergi mengunjungi seorang teman.”“Kekasih?”“Teman pria.”Pemilik swalayan dan sopir yang sedang memindahkan barang pun terbengong. “Teman pria?”Steven t
Read more

Bab 1443

Steven bertanya, “Kenapa dia nggak pergi dari desa ini?”Sopir menjawab, “Dia nggak bisa pergi. Dia masih harus menjaga adiknya. Mereka itu anak yatim piatu. Orang tua mereka sudah meninggal sejak dini.”Steven merasa syok. “Dia itu anak yatim piatu?”“Emm. Papanya Dinala meninggal sebelum dia dilahirkan, sedangkan mamanya meninggal saat melahirkan. Dinala-lah yang membesarkan adiknya. Mereka berdua hidup dengan saling mengandalkan satu sama lain.”Kening Steven berkerut. “Jadi, dengan apa mereka bertahan hidup?”Sopir menjawab, “Sewaktu kecil, mereka butuh bantuan dari tetangga. Sekarang, giliran Dinala yang membantu semua orang. Dinala sangat rajin. Dia memelihara hingga ratusan ternak sapi. Setelah peliharaannya besar, dia pun menjualnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Elangnya juga hebat. Setiap harinya bisa menangkap hasil buruan yang segar.”“Kalau hasil buruan kekecilan, Dinala akan menjadikannya sebagai makanannya dan adiknya. Kalau hasil buruan besar, dia akan membagikan
Read more

Bab 1444

Steven mengambil tongkat kayu dan berjalan ke arah gunung selangkah demi selangkah. Berhubung tidak tahu cara berkuda, dia hanya bisa berjalan kaki. Waktu yang diperlukannya untuk mencapai tempat yang tinggi cukup lama. Meskipun dia merupakan ahli bela diri, dia juga merasa sangat lelah.Ketika mencapai lereng gunung dan melihat ke bawah, yang dilihat Steven adalah sapi dan domba yang tersebar di mana-mana. Ada beberapa anjing penggembala yang tersebar di sekeliling dan melakukan tugasnya untuk melindungi kelompok ternak.Di kejauhan, terlihat sosok gagah seseorang yang sedang menunggang kuda dan berlari kencang di atas padang rumput. Seekor elang berputar di atas kepalanya, lalu mengeluarkan suara tajam dan terbang tinggi di atas langit. Meskipun berjarak jauh, Steven dapat langsung mengenali mereka sebagai Dinala dan Nine.Nine tiba-tiba melihat mangsanya di permukaan tanah, lalu menukik dan menangkap mangsa itu dengan cakarnya yang tajam. Ia dan mangsanya berguling-guling di atas ta
Read more

Bab 1445

Dinala bertanya pada pria itu, “Paman, dia melukaimu?”Sebelum pria itu sempat berbicara, Steven buru-buru membela diri.“Aku nggak lukai dia. Dia yang lukai aku. Aku lagi ambil video, lalu dia tiba-tiba menyerangku. Tadi, aku melawannya cuma untuk lindungi diri, bukan untuk memukulnya. Lagian, dia yang mendorongku turun dari lereng. Kalau bukan karena dia, aku nggak mungkin jatuh.”Dinala mengerutkan keningnya, tetapi tidak menyahut. Setelah pria itu turun, dia baru bertanya, “Paman, kamu terluka?”Pria itu menggeleng, lalu menunjuk ke arah Steven dan berseru, “Orang jahat!”Steven membantah, “Bukan! Dari sisi mana kamu merasa aku mirip orang jahat?”“Pukul! Pukul!” Pria itu ingin memukul Steven, tetapi Dinala menahannya dan berkata, “Paman, bantulah aku awasi ternak.”Pria itu lumayan penurut. Setelah memelototi Steven sejenak, dia pun pergi mengawasi ternak dengan patuh.Steven menatap punggung pria itu dengan bingung. Apa dia itu si Gila yang kembali dari luar? Namun ... kenapa tam
Read more

Bab 1446

Steven menekan amarahnya dan meminta maaf. “Maaf, aku agak takut. Jadi, aku secara refleks mau ....”Dinala mengerutkan keningnya. “Takut? Apa kamu masih bisa disebut pria?”Steven langsung memelototinya. “Aku ini pria sejati! Aku cuma nggak pernah berkuda!”Dinala juga memelototi Steven sejenak. “Aku nggak suka orang lain dekat-dekat sama aku. Kalau kamu takut, aku mau nggak mau harus buat kamu pingsan dan gotong kamu kembali. Kalau sudah pingsan, kamu nggak akan takut lagi.”Steven menggigit bibirnya dan buru-buru menggeleng.“Nggak perlu. Aku akan lebih hati-hati. Kamu kasih tahu saja aku harus pegang mana. Aku jamin aku nggak akan menyentuhmu. Kalau aku menyentuhmu lagi, aku akan patahkan kedua tanganku sendiri. Kamu juga boleh ngadu ke bosku dan bilang aku melecehkanmu. Bosku itu orang yang adil. Dia pasti akan pecat aku!”Dinala memelototi Steven lagi sebelum berkata, “Naiklah.”Dinala menarik Steven naik ke kuda, lalu menunjuk ke sebuah tempat dan berkata, “Pegang ini.”Steven b
Read more

Bab 1447

Steven bertanya sambil tersenyum, “Dinala umur berapa?”Dokter wanita itu berpikir, lalu menjawab, “Tahun ini, dia seharusnya sudah 22 tahun.”Steven berujar, “Kalau begitu, dia masih kecil. Nggak usah buru-buru.”Dokter wanita itu segera menggeleng. “Dia sudah nggak kecil lagi. Di sini, orang seumurannya biasa sudah jadi ayah.”“Kalau begitu, mungkin jodohnya juga belum datang. Oh iya, orang berpenampilan kotor dan langsung mau mukul orang begitu lihat orang di gunung itu si Gila yang dipelihara Dinala?”Steven ingin memastikannya lagi.Dokter wanita itu balik bertanya, “Kamu sudah ketemu sama dia?”Steven menjawab sambil tersenyum, “Aku ketemu orang yang langsung mau pukul aku begitu melihatku di gunung. Makanya, aku baru jatuh dari lereng. Aku nggak tahu dia itu si Gila atau bukan.”Dokter wanita itu bertanya lagi, “Dia sangat kotor, juga galak, tapi sangat patuh sama ucapan Dinala?”“Benar.”Dokter wanita itu menjawab dengan sangat yakin, “Kalau begitu, benar. Di sini, cuma dia yan
Read more

Bab 1448

“Kenapa kamu beli begitu banyak barang untuk kami?” tanya Dinala dengan kening berkerut sambil berjalan masuk ke rumah.Steven seperti tidak mendengar pertanyaan itu dan balik bertanya, “Ini ayahmu?”Dinala pun mengernyit. “Kenapa? Ada masalah?”Tentu saja! Jika yang ingin dicari mereka adalah ayahnya Dinala, bukankah petunjuk mereka akan putus lagi? Ayah Dinala sudah meninggal. Mana mungkin Steven bisa mencari tahu lokasi virus generasi ke-8?Steven menenangkan dirinya, lalu menjawab dengan santai, “Nggak apa-apa. Aku cuma merasa kalian nggak mirip dan merasa penasaran.”Dinala berujar, “Aku dan adikku mirip sama ibuku.”“Oh, kalian memang mirip sama Bibi. Tadi, Dokter bilang si Gila pernah menjelajah ke luar waktu masih muda. Ayahmu juga ikut?”Dinala menggeleng. “Nggak.”Steven pun merasa bingung. Jika ayah Dinala tidak pernah menjelajah ke luar, tidak mungkin dia yang membawa pulang virus itu. Jadi, apa maksud foto yang dimiliki Caden?Melihat Steven yang mengernyit, Dinala bertany
Read more

Bab 1449

“Boleh juga. Selain keluarga yang miskin, apa ada masalah lain yang bisa kami bantu lagi? Misalnya, jalan, sekolah, rumah sakit, atau fasilitas lain yang perlu dibangun.”Dinala mendongak dan melirik Steven lagi dengan kurang percaya.Steven pun tertawa dan berkata, “Aku serius.”Dinala ragu sejenak sebelum menjawab, “Sekolah di sini cuma ada seorang guru. Dengar-dengar, kalau nggak bisa merekrut guru baru tahun depan, sekolah itu akan ditutup, lalu anak-anak harus pergi ke tempat yang jauh untuk bersekolah.”“Dengan berkuda, mereka harus lewati jalan gunung 2 jam lebih. Di hari hujan, mereka juga nggak bisa pergi ke sekolah. Kalau bos kalian memang bersedia membantu, aku harap dia bisa bantu carikan guru.”Tahun ini, Diaz baru berusia 7 tahun dan sedang bersekolah di SD. Dinala sangat mengkhawatirkan masalah sekolah adiknya di masa depan.Ketika masih hidup, ayah Dinala pernah memberi tahu Dinala, tidak peduli apa pun yang terjadi, seseorang harus mencari cara untuk mengenali tulisan
Read more

Bab 1450

Di dalam buku itu, terdapat tanda tangan Darman. Tanda tangan Darman sangat rumit dan artistik. Orang biasa tidak akan bisa membaca namanya dari tanda tangan itu.Namun, Steven sudah berteman dengan Caden sejak lahir. Jadi, dia tahu jelas tanda tangan Darman dan bisa langsung mengenalinya. Ternyata, Darman mengenal ayahnya Dinala dan mereka juga adalah teman! Itu berarti foto yang dimiliki Caden tidak bermasalah. Orang yang mereka cari di Kota Amari memang adalah ayahnya Dinala. Namun, ayahnya Dinala tidak pernah meninggalkan kota ini. Orang yang membawa pulang virus itu pasti bukanlah dia. Jadi, di mana letak masalahnya?Melihat ekspresi Steven yang aneh, Dinala pun bertanya, “Kenapa?”Steven tersadar kembali. “Nggak apa-apa. Aku cuma terkejut lihat tanda tangannya ....”Dinala bertanya, “Kamu juga bisa baca siapa namanya?”Steven tidak mengangguk maupun menggeleng, melainkan mengubah topik pembicaraan. “Buku ini punya kosa kata yang sulit. Kamu bisa membacanya?”Dinala menjawab, “Ak
Read more
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status