All Chapters of Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya : Chapter 91 - Chapter 100

166 Chapters

Dunia ini Begitu Sempit

Diantara Raysa, Candra, dan eyang Wiryo mereka semua terasa canggung. Chandra merasa senang setelah eyang Wiryo memberitahu pria itu bahwa ingin menjodohkan Via dengannya, padahal mereka baru bertemu beberapa kali. Lain Candra lain hatinya Raysa. wanita itu merasa kesal karena Candra memperkenalkan Raysa sebagai temannya. “Maaf, sebelumnya, Eyang. Sepertinya saya harus segera pergi karena ada urusan lain,” ucap Raysa pada akhirnya. Dia memilih untuk pamit bahkan tanpa basa-basi terlebih dulu. “Tapi makanannya belum datang dan bukanlah kamu mengajakku untuk pergi ke acara pembukaan klinik temanmu?” tanya Candra yang tentu saja merasa serba salah sebenarnya. “Acaranya batal. Maaf, tapi aku benar-benar harus pergi sekarang.” Raysa bangkit dan membungkuk pada eyang Wiryo sejenak sebelum akhirnya benar-benar pergipergi dari hadapan wanita itu. Sesampainya di mobil, Raysa melampiaskan amarah dengan memukuli setir. Pundaknya naik turun seiring dengan napasnya yang memburu. Dia mendapat
Read more

Syukurlah kita cepat bertemu

Reza melajukan mobilnya tanpa bicara sepatah kata, dan Via berpikir jika Reza akan pergi ke klinik, tetapi pria itu malah membelokkan mobil ke sebuah pusat perbelanjaan yang Via tahu jika itu milik Nadia dan tak jauh dari lokasi klinik. “Mau ngapain?” tanya Via dengan alis yang tertekuk sempurna. “Tidak mungkin kamu menghadiri pesta dengan baju seperti itu bukan? Jadi, turunlah aku akan memberikanmu baju,” jawab Reza. Via terdiam. Apa yang dikatakan oleh Reza memang benar, tetapi dia juga enggan untuk keluar dan berkeliaran di mall dengan baju yang robek. “Tidak aku akan menunggu di sini,” ucap Via pada akhirnya. “Baiklah. Kalau begitu tunggu di sini.” Reza bergegas masuk ke mall sementara Via menunggu di mobil sesuai kesepakatan. Namun, ketika Reza tidak lagi terlihat oleh pandangan, terlintas sesuatu dalam benak Via. “Memangnya dia tahu ukuran bajuku,” gerutu Via yang pada akhirnya memilih untuk mengikuti Reza. Di dalam mall, tanpa diduga Reza bertemu dengan Nadia. Terin
Read more

Kamu Adalah Pemeran Utama

Dari tempat parkir, Reza bisa melihat jika Via masuk lewat pintu belakang. Dia pun bergegas menyusul, tetapi Via yang masih marah tentu saja menolak keberadaannya. Dia bahkan sampai menendang kaki Reza dan mengusirnya untuk keluar. Berhasil mengeluarkan Reza, Via dengan segera mengunci pintu karena tak ingin terlibat dengan Reza dulu untuk saat ini. Sementara Reza terus berteriak dan meminta Via agar membuka pintu dan membiarkannya masuk. Selain itu, Reza juga terus meminta maaf dan mengatakan bahwa itu benar-benar sebuah ketidaksengajaan. “Aku tidak peduli, yang jelas keberadaanmu selalu membuatku terkena sial. Jadi, pergi saja sana. Aku tidak mau bertemu denganmu,” jelas Via. “Via aku mohon.” “Aku bilang pergi. Apa kupingmu tidak bekerja dengan baik sehingga terus mengabaikan perkataanku? Dasar menyebalkan!” Via menendang pintu kemudian bergegas menuju gudang. Di gudang Via membuka sebuah dus dan mencari baju untuk karyawan baru. Dia benar-benar tidak punya pilihan karena waktu
Read more

Ketulusan Randi

Semua undangan telah memasuki area gedung klinik. Masing-masing sudah mengambil tempat duduk dan siap untuk memeriahkan acara pembukaan. Termasuk pula Raysa yang mengmabil tempat duduk paling depan karena ingin melihat Randi lebih jelas ketika pria itu menyampaikan sambutan. Selain itu, dia juga ingin kehadirannya disadari oleh sang mantan. Suasana riuh memenuhi ruangan yang memang dikhususkan untuk pesta. Sebelum pembukaan dimulai, para tamu saling berbincang. Tamu yang datang dari berbagai kalangan dan juga usia. Termasuk juga anak-anak kecil yang tentu saja sengaja dibawa oleh kedua orang tua mereka. Itu bukan masalah karena Via tak memasang batas usia. Dari balik tembok Via memperhatikan semuanya. Dia tersenyum senang melihat para tamu yang menyempatkan waktunya untuk menghadiri pesta pembukaan klinik miliknya. Meski yang mereka tahu itu adalah acara milik Randi, tetapi Via tetap merasa senang karena memang itu yang dia inginkan. Di tengah keramaian yang ada, mata Via tiba-tiba
Read more

Pusat Perhatian

Di tengah-tengah perbincangan mereka, Reza datang bersama rombongan catering dan melihat keduanya. Namun, tidak lekas mendekat karena tak ingin Via marah dan mengusirnya kembali. Jadi, dia hanya menunggu dan ketika Via masuk ke ruangan serta Randi pergi dari sana, baru Reza menyusul Via. “Sedang apa kamu di sini?” tanya Via dengan nada agak tinggi karena terkejut dengan kedatangan Reza yang tiba-tiba. “Aku membelikanmu gaun. Pakailah,” jawab Reza. “Tidak perlu, aku sudah ada baju. Pergilah karena keberadaanmu tidak diharapkan di sini.” Via berkata dengan tegas. Reza mengambil napas dan mengembusnya dengan sedikit tekanan. “Aku tahu, tapi aku ingin kamu memakai baju yang kubawakan. Berikan gaun itu padaku.” “Apa-apaan? Kamu tidak perlu mengaturku.” “Dasar keras kepala. Pakai gaun ini dan berikan baju itu.” “Tidak mau. Kamu tidak bisa memaksaku. Pergi sana!” Namun, ketika hendak pergi Reza tetiba masuk kembali Mata Via melebar sempurna, menatap penuh tanya pada Reza yang masih
Read more

Balas Dendam

Via memilih untuk pulang setelah acara selesai, karena badannya terasa lelah dan Randi pun menawarkan tumpangan. Akan tetapi Via menolak karena sudah memesan taksi. “Baiklah, hati-hati,” ucap Randi sebelum pergi dengan mobilnya. Dia ingin menemui seseorang sebelum pulang, salah satu tamu undangan untuk membahas perihal kerja sama. Sepeninggal Randi, Via dikejutkan dengan kedatangan Raysa yang tiba-tiba saja menarik rambutnya. “Dasar murahan. Sudah menikah pun tetap saja tidak tahu diri,” ucap Raysa. “Apa kamu tidak lelah terus mencari masalah denganku?” balas Via. “Dasar tidak tahu diri. Seharusnya kamu urus suamimu itu dengan benar, bukannya malah terus mendekati Randi. Dasar perempuan gatal!” Via mengepal kedua tangan dia ingin menjabat Raysa saat itu juga. Namun, tiba-tiba saja seorang pelayan catering mendekat dan menabrak Raysa. Membuat panci berisi kuah soto yang dibawa pelayan tersebut tumpah mengenai baju Raysa. “Apa-apaan!” Raysa berteriak. Wajahnya merah karena marah.
Read more

Ling Lung

Mendapat perlawanan yang sama sekali tidak diduga Raysa cukup terkejut. Pasalnya Reza yang dia kenal selama ini cukup lemah dan tak pernah melawan. “Ternyata kehidupan di luar rumah membuatmu jadi lumayan berani,” ejek Raysa. “Harus aku akui itu benar. Andai dari dulu aku berpisah denganmu.” Raysa menggeleng, tak ingin percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Reza yang dahulu sangat mencintai dan memuja dirinya, kini telah berubah seratus delapan puluh derajat. “Menyebalkan!” umpatnya yang kemudian memilih pergi. Raysa memanggil taksi dan meninggalkan mobilnya di tempat parkir. Dia berencana menghubungi bengkel langganan untuk memperbaiki sekaligus mengantarkan mobilnya nanti. Perasaanya kini bercampur aduk, tetapi rasa kesal lebih mendominasi. Di sisi lain, Via menyaksikan interaksi antara Reza dan Raysa. Namun, dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya karena di mata Via, Reza dan Raysa terlihat seperti tengah berbincang seperti biasa. Bahkan terkesan sangat dek
Read more

Kamu Masih suamiku, tapi kenapa selingkuh

Nadia langsung membawa Reza ke meja di mana eyang Wiryo dan Candra sudah berada di sana. Saat sampai, Reza memberi isyarat agar Nadia melepaskan rangkulannya. Namun, Nadia menolak dengan alasan untuk memperkuat kesan hubungan mereka di hadapan eyang Wiryo. “Selamat datang, eyang sangat senang karena kalian bisa datang malam ini,” sambut eyang Wiryo. “Tentu saja, Eyang. Nadia juga merasa sangat terhormat karena diundang makan malam,” balas Nadia seraya mempererat rangkulannya di lengan Reza. Usai berbasa-basi sebentar, Nadia pun mengajak Reza untuk segera duduk. Tentu saja setelah dipersilakan oleh eyang Wiryo. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Reza pun mengalah untuk kali ini. Karena dia sendiri pun belum siap dan belum tahu harus dari mana memulai. Bahkan dia juga belum yakin untuk jujur pada eyang Wiryo sekarang. Di sisi lain, Via mencoba untuk masuk. Namun, keinginannya terpaksa harus direlakan karena restoran sudah dipesan dan saat ini tidak menerima tamu lain. Alhasil, V
Read more

Diakah laki-laki itu

Sepanjang jalan Via terus menggerutu. Bagaimanapun dia tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya terhadap Reza. Ditambah lagi saat memesan taksi tak ada satu pun yang mau mengambil pesanannya karena memang sudah larut malam. Di jalanan pun, sejak tadi ada satu pun taksi yang lewat. Di tengah rasa kesal dan penasaran yang menggunung, Via dikejutkan oleh sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Tak lama kaca di pintu kemudi terbuka dan memperlihatkan Candra. Pria itu tersenyum sambil menatap Via. “Apa yang kamu lakukan, berjalan sendirian di malam hari?” tanya Candra. “Bukan urusanmu,” ketus Via. “Emmh… iya.” Candra mengangguk. “Namun, rasanya tidak aman jika kamu berjalan sendirian seperti ini. Bagaimana jika aku antar?” “Tidak perlu.”“Jangan begitu, jalanan sangat rawan untuk perempuan. Masuklah, aku akan mengantarmu.” Via berdecih, menatap Candra sejenak kemudian menggeleng pelan. Dia teringat kejadian beberapa waktu lalu di kantor saat Candra coba melakukan hal yang kur
Read more

Dia Itu Pacarmu

Via menatap Randi dan Candra secara bergantian, sama sekali tidak menyangka jika akan terjadi pertemuan mendadak semacam ini. Sementara Candra mengernyitkan dahi. Tatapan matanya tak bisa menyembunyikan kebingungan dan kecurigaannya. Siapa pria ini? pikirnya. Apakah dia kekasih Via? Candra bangkit kemudian kembali duduk di bangkunya semula. Tanpa diduga, Randi ikut duduk dan bergabung dengan Via juga Candra bahkan tanpa meminta persetujuan atau bertanya lebih dulu. Suasana seketika menjadi canggung, terutama bagi Candra yang tiba-tiba merasa terjebak di antara Randi dan Via. Beberapa saat berlalu dan belum ada satu pun kata yang keluar dari ketiganya, mereka seolah menunggu satu sama lain untuk bicara terlebih dulu. Sampai akhirnya setelah sekian waktu terjebak dalam sunyi yang janggal, Randi memutuskan untuk memberikan satu buah pertanyaan pada Candra. “Sudah berapa lama kamu mengenal Via?” Candra terdiam beberapa saat, melirik Via sejenak sebelum akhirnya memberikan Randi sebuah
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status