Hana menghentikan langkahnya, saat melihat sosok pria yang memakai suit navy tengah mender-mandir di depan pintu. Saat pintu itu terbuka, terlihat Qiara keluar dengan menenteng dua kantong keresek berisikan barang belanjaannya.Hana ternganga, melihat Qiara berhenti. Diam-diam ia mencuri dengar akan percakapan mereka.“Aku anterin pulang ya?”“Denis, kamu ngerti gak, sih, kalau aku ini sudah bersuami. Tolong, jangan tambah masalah lagi, ya,” mohon Qiara dengan wajah memelas.“Ra, hanya antar, lagian, supir kamu tadi bannya pecah, kan? Dari pada kamu pesan taksi.”Helan napas Qiara terdengar berat, ia meletakkan kantong kereseknya di bawah, lantas merogoh ponsel di tas selempang.Mengotak-atik ponselnya. “Halo, sampai mana, Pak? Oh, baik. Saya tunggu di depan Oke Market ya, Pak. Terima kasih.”Dengan wajah cemberut, Qiara memasukkan lagi ponsel ke dalam tas selempang. Ia tipe wanita yang tidak suka dipaksa.“Qiara, aku—““Denis! Kamu denger gak, sih? Dengan kamu nganter aku, akan jadi
Terakhir Diperbarui : 2024-07-31 Baca selengkapnya