All Chapters of Belenggu Cinta Sang Mafia dengan Aktivis Kampus: Chapter 51 - Chapter 60

120 Chapters

Bab 51

Lintang mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan rapat. Dia berusaha mencari keberdaan Zeni. Nano yang melihat gelagat anak buahnya segera bereaksi. “Siapa yang kamu cari? Rapatnya sudah selesai, mungkin dia sudah keluar dari ruang rapat. Beberapa aktivis memang masih berada di ruangan rapat, karena menunggu waktu rapat orientasi mahasiswa baru di tingkat fakultas.”“Aku mencari Zeni, apa yang kamu katakan benar, mungkin Zeni sudah keluar dari ruangan ini.” sembari menelusuri kembali keberadaan Zeni di ruang rapat tersebut. “Apakah rapatnya akan dilakukan di ruangan ini?”“Tidak. Rapatnya dilakukan di gedung lain, mereka mungkin malas keluar masuk ruangan lagi, jadi lebih asyik menunggu di ruangan ini sembari bercengkerama dengan teman sesama aktivis lainnya.”“Aku pulang dulu Nano, sebentar lagi malam semakin larut.” “Pulanglah, kita akan rapat hari minggu, jangan lupa. Besok ketua umum dan beberapa aktivis lainnya sibuk pembekalan tugas pengabdian masayarakat yang di kabarkan
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 52

Sorot mata Garvin menyapu kesekeliling kampus pada malam ini, sembari menyeimbangkan langkah kakinya berjalan mengiringi Baskoro yang mulai memasuki area halaman Gedung kampus. Garvin melihat beberapa mahasiswa yang tengah duduk bercengkerama didepan Gazebo, terlihat mereka asyik bercakap satu sama lain dengan tawa yang mengiringi kebersamaan mereka.Mereka terus berjalan menyusuri lorong kampus di lantai satu dengan pencahyaan lampu yang redup.“Ini ruangan rapatnya.” ucap baskoro sembari menghentikan langkah kakinya tepat berada di depan ruangan.“Apakah kamu sudah membuat janji bertemu dengan Frans malam ini? Seharusnya dia sudah menunggumu didepan ruangan rapat.” ujarnya dengan menelusuri pandangan matanya keseluruh area depan ruangan yang tidak nampak batang hidung seorangpun.“Aku membuat surprise untuk Frans.” Baskoro mengambil ponsel dan menghubungi nomornya Frans. Sesaat panggilan telepon mulai terhubung.Baskoro bergumam : “Kenapa tidak ada suaranya? Padahal terlihat dipons
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 53

Zizi yang saat ini tengah mengendarai motor bersama Zeni yang duduk dibelakangnya, masih merasa khawatir atas insiden yang terjadi di area parkir. Dia bergumam : “Apakah benar Zeni tidak terluka sama sekali? Memang saat aku melihat mobil yang dikendarai Baskoro, mobil tersebut tidak sempat menyentuh badan Zeni, namun Zeni posisinya terjatuh tak jauh dari mobil itu.”Zizi segera menepikan kendaraannya ditepi apotik. Zeni terkejut dan berkata : “Apakah kamu mau membeli sesuatu? Kenapa berhenti didepan apotik?”Zizi mematikan mesin motornya kemudian berkata : “Turunlah sebentar Zeni, aku mau membeli beberapa obat. Persediaan obatku habis?” Zizi segera turun dari motor dan diikuti oleh Zeni. “Apakah kamu menginginkan sesuatu untuk dibeli di apotik ini?” tanya Zizi.“Tidak Zizi, aku menunggu kamu disini saja. Cepatlah kamu masuk kedalam apotik, ada jam tutup dalam apotik, bersegeralah!”“Oke, kamu tunggu disini ya. Aku cuma sebentar.” Zizi segera pergi menuju ke apotik.Tak lama kemudia
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 54

Zizi selesai memasukkan motor kedalam kosnya Zeni, segera berkata : “Apakah aku merepotkan teman sekamarmu?” seraya berjalan mendekat kearah Zeni.Zeni yang tengah berdiri tersenyum mendengar pertanyaan dari Zizi. “Kenapa kamu menanyakan hal seperti itu? Kebetulan ada teman satu kos yang mudik sehingga dia dapat tidur dengannya. Lagian besok hari sabtu, jadwal kuliah libur. Rata-rata mahasiswa yang kos disini adalah mahasiswa dengan kelas regular.”Zeni menggandeng tangan Zizi dan berkata : “Ayo masuk kedalam kamar? Kamu masih ingat akan kamarkukan? Kamarku masih tetap belum berubah.”“Tentu saja Zeni, aku kan sering berkunjung ke kosmu. Apakah saat ini banyak teman kosmu yang mudik?”“Aku belum menanyakan lebih lanjut berapa teman kos yang mudik hari ini.” sembari membuka pintu kamarnya.“Masuklah Zizi!” ucap Zeni sembari memimpin berjalan kedalam kamar. Zizi duduk di kursi dan meletakkan ransel beserta makanan diatas meja.“Apakah kamu mau membersihkan badanmu terlebih dahulu? Ak
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more

Bab 55

Rapat kepanitian orientasi mahasiswa baru tingkat fakultas masih terus berlanjut, tepat pukul 23:00 malam Rian selaku ketua tim divisi telah selesai menyampaikan pemaparannya terkait list perlengkapan dan barang yang dibawa oleh mahasiswa baru.Suasana peserta rapat mulai ramai saat Frans tampil kedepan memaparkan kinerja timnya. Dia berkata : “Tim humas kami telah melakukan semua pendistribuan surat khususnya yang bersifat urgent seperti gedung, sound system serta dosen yang kita undang untuk membuka acara inti. Mengingat pelaksanaanya adalah kurang tiga hari lagi, maka kami himbau kepada seluruh panitia untuk selalu bahu membahu dalam menyukseskan acara tersebut. Semua pos surat sudah kami dapatkan konfirmasi terkait pengambilannya, sehingga jika saat pelaksanaanya terdapat kekurangan kami siap untuk terjun di lapanagn menyelesaikan permasalah tersebut yang berkaitan dengan kerja Tim divisi Humas. Untuk beberapa agenda yang sempat berubah, dari tim kami sudah segera merevisinya. Kam
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

Bab 56

Suara Adzan subuh mulai menggema dengan suasana pagi yang mendominasi untuk tetap merasakan kehangatan dalam pelukan malam yang enggan berganti dengan kedatangan sang surya.Zeni menggeliatkan tubuhnya dan memulai membuka kedua kelopak matanya. Dia tersadar dari mimpi dan segera memulihkan kesadarannya untuk mulai bangun dari tempat tidur. Zeni melihat Zizi yang masih tertidur lelap disampingnya. Dia merasakan sedikit rasa perih pada luka yang berada di kaki kanannya. Zeni tersenyum sembari bergumam : “Aku akan mengingatnya Zizi, semua bantuanmu akan aku balas suatu saat nanti.” Dia memegang balutan perban pada kakinya.Segera dia beranjak dari tempat tidur dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan membawa baju ganti. Zeni memilih untuk mandi pagi dengan merasakan aroma sejuknya air dingin yang membuat tubuh dan pikirannya menjadi bertenaga.Tak berapa lama kemudian Zizi terjaga dari tidurnya. Dia terkejut melihat Zeni sudah tidak berada disampingnya.“Kemana Zeni? Ad
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 57

Pagi hari udara masih terasa sejuk. Hembusan angin pagi terasa menyapu disekujur tubuhnya Zeni. Motor yang membawa Zizi dan Zeni melaju cepat di jalanan Kawasan kampus. Suasana cukup lenggang dan hanya terlihat beberapa mahasiswa yang sedang lalu lalang di kawasan kampus tersebut.Tak berapa lama mereka sampai dihalaman parkir Gedung Auditorium. “Terima kasih Zizi, kamu mau masuk sekalian?” tawar Zeni.“Tidak. Aku akan segera bersiap, ada acara sebentar lagi. Zeni, kamu jangan lupa merawat lukamu, aku sudah meletakkan obat di dalam kantong plastik yang berada di atas meja.”“Aku jadi merepotkanmu Zizi? Terima kasih?”“Bukan apa-apa Zeni. Lekas masuk kedalam, kelihatannya sudah banyak mahasiswa yang berdatangan.”“Oke.”Zeni memandang Zizi yang mulai menghilang dari area parkir.Dari kejauhan terlihat Baskoro yang berjalan mendekat ke arah Zeni. Langkah kaki Baskoro dipercepat supaya dapat segera berjalan beriringan dengan Zeni.Zeni yang tidak mengetahui kedatangan Baskoro masih tet
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Bab 58

Zeni dan Vilia sudah tiba di barisan tengah. Mereka segera berjalan diantara lorong yang memisahkan antara kursi depan dan belakang.Zeni segera duduk disamping Vilia. Terlihat keseluruhan kursi mulai terisi oleh peserta pembekalan.Zeni berkata : “Aku akan kesulitan mencari kalian ditengah barisan kursi ini, kalian lihat dengan seragam putih hitam semua sangat sulit untuk membedakan keberadaan kalian di kerumunan ini.”“Benar Zeni. Apakah kamu sudah pernah bertemu dengan anggota kelompokmu?” tanya Giant.“Belum. Kamu tahu sendiri, kemarin saat pembagian kelompok, namaku belum tercantum dan akhirnya aku menggantikan posisi Baskoro dikelompoknya.”“Siapa Baskoro? Kenapa aku tidak mengetahuinya?” tanya Rian yang duduk bersebelahan dengan Giant.“Baskoro adalah mahasiswa kedokteran, dia sempat bersitegang dengan bagian administrasi saat mengajukan perpindahan kelompok karena bersifat mendadak, untungnya namaku belum tercantum dikelompok manapun, sehingga petugas administrasi segera memas
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 59

Peserta pembekalan tugas ugas pengabdian Masyarakat masih berada di aula Gedung pengabdian Masyarakat meskipun acara pembekalan sudah selesai. Mereka memanfaatkan moment tersebut sebagai ajang pertemuan antar anggota kelompok.Giant yang duduk disebelah Vilia berkata : “Aku akan bergabung dengan teman satu kelompok, kalian apakah akan tetap disini?”Zeni yang mendengarnya segera menyahut : “Apakah kamu sudah bertemu dengan mereka? Bukankah di lembar kelompok tidak tertulis kontak person mereka? Bagaimana kamu bisa menghubungi mereka?”“Aduh Zeni! Kenapa kamu bisa lupa? Aku geli mendengar pertanyaan lugu kamu?” Vilia tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya. “Bukankah Giant itu memiliki bakat seorang detektif? Tentu setelah dia dengan mudah mendapatkan contact person nama anggota kelompoknya, jiwa detektifnya mulai meronta-ronta untuk segera bekerja. Bukankah demikian Giant?” tanya Vilia dengan mengangkat kedua alisnya.Giant selanjutnya menepuk kepala Vilia dengan sebuah buku kec
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Bab 60

Suasana di serambi musholla cukup ramai. Beberapa peserta pembekalan terlihat sedang rehat dengan duduk di serambi tersebut.“Teman-teman sebentar lagi aku akan berkumpul dengan teman anggota kelompokku. Tadi aku sudah melihat sebentar terkait list kelompoknya Zeni dan Rian, untuk Zeni jika kamu mengetahui Baskoro sebaiknya kamu tanyakan kepadanya, disitu tercantum mahasiswa yang satu fakultas dengan Baskoro, aku kurang tahu untuk anggota lainnya karena itu berbeda fakultas.” Giant terdiam sembari mencermati list yang tercantum nama Rian.“Adapun untuk Rian, jika kamu mengenal teman aktivis yang berasal dari Fakultas Bahasa dan Sastra tanyakan kepadanya contact personnya, salah satu anggota kelompokmu ada yang bernama Jeni, seingatku dia pernah mengikuti ajang lomba menyanyi tingkat nasional. Teman kamu pasti mengetahuinya.” kata Gian sembari menyerahkan kertas tersebut kepada Rian.Rian tersenyum sembari menerima kertas dari Giant. Dia berkata : “Benar apa yang kamu katakan Giant, a
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status