Home / Rumah Tangga / Obsesi Cinta Pemain Wanita / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Obsesi Cinta Pemain Wanita: Chapter 111 - Chapter 120

210 Chapters

111. Suara kutukan

 “Devanda.”Suara ini adalah suara kutukan di kehidupan pertamanya. Kenapa dia mendengarnya sekarang dan di tempat ini? Padahal tujuan Devanda keluar hari ini hanya untuk mencari udara segar dan makan bersama Mayja. Wajah Jonathan yang tersenyum senang tampak menjengkelkan di mata Devanda. Sebab itu adalah awal di balik seluruh penderitaan Devanda.“Selamat siang, Kak,” sapanya.“Tidak kusangka akhirnya kita bertemu lagi di ibukota. Jadi, bagaimana kabarmu selama di sini? Apa di sini lebih baik dari tempatmu sebelumnya?”Devanda mengalihkan pandangannya. Dia berharap tidak perlu ada percakapan yang berlarut panjang dengan pria ini karena tidak nyaman. “Sama saja, seperti biasanya, Kak.”“Aku berharap kamu punya hubungan yang baik dengan Kinara waktu itu karena tidak mudah membawanya ikut bersamaku. Jadi, bagaimana pendapatmu tentangnya?”Perkataan Jonat
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

112. Panik

 “Kamu tidak ingat apa-apa?!” Andriyan terbelalak, bahkan sampai tidak bisa menelan air botol mineral yang sedang dia pegang sekarang. Tubuhnya mendadak kaku mendengar Devanda tidak mengerti atau bahkan tidak tahu apa-apa dengan yang terjadi kemarin. Padahal dia sudah berbunga-bunga sejak pagi tadi.Devanda memejamkan mata dan mencoba mengurut keningnya yang terasa pening. “Hei, berhenti bertanya. Aku benar-benar tidak ingat.” Meski sebenarnya Devanda bukan tidak ingat, tapi menahan rasa malunya.“Apa kamu benar-benar bisa … melupakan itu?” Andriyan tidak hanya terdengar kecewa, tapi dia tidak percaya kalau Devanda memiliki kebiasaan minum sangat buruk sampai melupakan semua kejadian berharga saat sedang mabuk.“Apa kamu yakin tidak ingat apa pun?” Andriyan masih berusaha untuk menekan Devanda agar mengingatnya. Tidak mungkin jika dia mengingat memori itu sendirian.Devan
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

113. Terhanyut dalam Suasana

 Devanda meletakkan kertas naskahnya di atas meja. “Hei, kenapa kamu terus … me—mengungkit, astaga, baiklah! Oke, mari kita dengar, apa yang kukatakan semalam? Hm? Apa? Memangnya apa yang sudah kukatakan?” Devanda menegakkan tubuhnya karena dia tidak mau ketahuan gemetaran.Andriyan pun ikut meletakkan kertas naskahnya dan berdiri menghadap Devanda. “Kamu mengaku.”Devanda sangat syok mendengar Andriyan yang langsung mengatakan intinya tanpa basa-basi lebih dulu. “A—apa? Uhuk! Uhuk! Ka—kamu bilang apa? Aku apa? Hei, Iyan, kamu mengenalku. Itu jelas omong kosong. Memang aku bilang apa? Apa aku bilang aku menyukaimu? Hahaha, i—itu jelas omong kosong! Astaga, aku pasti sudah gila. Kebiasaan mabukku sangat parah.” Devanda memegangi kepalanya sendiri karena mulai stress memikirkan bagaimana cara agar dia dapat menghindari situasi ini.Tatapan Andriyan yang begitu dalam me
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

114. Hidup tenang

 Devanda baru saja menyelesaikan acara penekanan kontrak bersama pemain film yang lain. Sebelum pulang mereka semua sepakat untuk mengadakan makan bersama. Saat sedang bersiap, Devanda merasakan ada getaran dari sakunya. Sepertinya ada yang menelepon dirinya yang ternyata adalah Andriyan. Melihat nama Andriyan jadi mengingatkan Devanda pada peristiwa kemarin.Kemarin ….“Memangnya apa yang tidak bisa kutangani? Vanda, aku yakin! Aku yakin soal perasaanku dan begitu juga kamu.”“Memangnya aku kenapa?” tanya Devanda. “Bagaimana kamu tahu perasaanku? Ya, aku mungkin sedikit bingung karena setiap hari dan setiap saat melihat wajahmu dalam rumah yang sama. Jadi wajar kalau aku tiba-tiba tertarik karena terbiasa denganmu. Tapi itu kan karena terbiasa tinggal bersama!”Andriyan langsung mendekatkan tubuhnya. “Baiklah, mungkin itu perasaan suka sesaat, tapi bagaimana dengan sekarang? Kenapa kamu melaku
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

115. Cinta itu Menyakitkan

 Devanda dan Andriyan sudah masuk di dalam mobil. Mayja yang menyetir, Devanda yang duduk di sampingnya, dan Andriyan yang berada di belakang. Sepanjang perjalanan, mereka bertiga memilih diam setelah percakapan di luar mobil tadi. Mayja jadi merasa canggung atas keheningan dari kedua atasannya ini.“Nona, apa Anda ingin mencoba makanan yang sedang populer seperti biasanya?” tanya Mayja yang menghentikan laju mobil ketika rambu lalu lintas berwarna merah.Devanda berpikir sebentar, tapi belum sempat menjawab, bunyi keroncongan terdengar dari perutnya. Yang menandakan bahwa dia sedang kelaparan. “Kita makan dulu sebelum pulang, Mayja,” ucap Andriyan mengambil alih. Devanda hanya berdeham lalu menempelkan keningnya di kaca mobil untuk menyembunyikan rasa malunya.Sampainya mereka di salah satu tempat makan yang cukup populer sekarang, Mayja menghentikan laju mobil. Ia memarkirkan mobil mereka ketika melihat tuk
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

116. Menyembuhkan Luka

 Andriyan tidak berhenti mengamati Devanda dengan bibir tersenyum lebar. Tangannya menggenggam hangat tangan cantik itu, sedangkan Devanda menahan senyumnya sambil mengalihkan pandang. Rasanya canggung bagi Devanda. Berbeda dengan Andriyan yang sudah menantikan hal ini dari lama.“I—Iyan, jangan terus melihatku begitu! Lihatlah langitnya,” ucap Devanda yang merasa tak nyaman ditatap terus. Rasanya sangat panas di wajahnya.“Kenapa? Kamu tidak suka kupandangi?”Bukan begitu maksud Devanda, tapi dia tidak bisa menjelaskan dengan membalas tatapan Andriyan. Maka yang ia bisa hanya menutup wajahnya dengan satu tangan, lalu berkata, “Bu—bukan begitu maksudku. Kamu membuatku malu! Lihatlah ke atas.”Merasa tidak ada jawaban dari Andriyan, Devanda akhirnya menoleh. Tapi ternyata pria itu masih menatapnya dengan senyuman lebar. Sontak Devanda memukul lengan Andriyan. “Ish, ayolah!
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

117. Pernikahan Terpaksa

 Hari ini merupakan berlangsungnya acara pernikahan Rasel dan Mayja. Karena ini merupakan pernikahan kontrak yang hanya berlangsung sampai Mayja selesai melunasi hutang ayahnya. Kalau dibuat target, Mayja menentukan dalam 3 tahun dia sudah harus selesai menebus seluruh hutang sang ayah.Karena tahu Mayja tidak memiliki keluarga yang bisa mengurus pernikahannya, Devanda turun tangan sebagai wali. Dia dengan telaten membantu Mayja mengurus segalanya, apalagi tentang persiapan pernikahan. Anggap saja ini sebagai cara Devanda membalas kebaikan Mayja selama ini.Dengan gaun berwarna putih yang menjuntai, Mayja tampak cantik dengan bunga yang mengitari bagian bawah sanggul kecilnya. Lehernya yang jenjang memperindah penampilannya sekarang. Devanda kali pertama menggunakan bakat meriasnya. Ternyata ingatan di kehidupan pertama masih berguna sampai sekarang.“Ini cantik sekali, Nona!” seru Mayja kala melihat hasil dandanan Devan
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

118. Menjadi Istri

 Menjadi seorang istri ternyata tidak se-menakutkan itu. Setelah pernikahan, Rasel dan Senja pindah ke rumah Mayja. Hal paling utama yang mereka lakukan adalah pisah kamar. Rasel dan Mayja yang menempati lantai dua tidur di kamar yang berbeda, sedangkan Senja tidur di lantai satu di mana itu merupakan kamar paling luas.Selain itu, Mayja jadi memiliki uang lebih banyak karena setengah gaji Rasel diberikan pada Mayja sebagai nafkah. Yang anehnya, yang kata Rasel hanya setengah ternyata sangatlah banyak. Sebenarnya seberapa banyak gaji yang diberikan oleh Andriyan padanya? Padahal menurutnya gaji dari Devanda sudah banyak, tapi ternyata gaji yang diberikan Andriyan jauh lebih banyak.“Apa ini tidak akan ketahuan Senja?” tanya Mayja ketika Rasel sedang membereskan barangnya ke kamar milik Rasel yang berhadapan dengan kamar Mayja.“Tenang saja. Meski kelihatan dewasa, anak itu masih polos dan bisa dikelabui. Kita tingg
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

119

119Tidak tahu harus bertingkah bagaimana, Mayja berjalan dengan canggung di sebelah Rasel. Padahal tadi niatnya adalah jalan-jalan di mall sebagai pengawal hari liburnya yang cerah, tapi terpaksa dia harus jalan bersama Rasel karena Senja menyudutkan keduanya bahwa mereka adalah sepasang suami istri sekarang sehingga harus keluar bersama.Padahal Mayja ingin menikmati liburannya. Dia jadi menghela napas berat. Kalau begini, dia tidak bisa keliling dengan nyaman. “Kenapa, Mayja? Apa kamu merasa tidak nyaman?”Sontak Mayja membulatkan matanya. Dia segera menggeleng. Bagaimana Rasel bisa tahu isi hatinya? Apa pria ini punya kemampuan menerawang isi hati? Aneh sekali! “Tidak, kok. Semuanya baik-baik saja.”Rasel pun mengangguk, dia menyapu pandangannya ke sekitar. “Mau ke mana kita sekarang?”“Aku mau belanja, tapi sebelum itu aku mau beli es krim oreo di depan,” kata Mayja. Dia sangat mencintai es krim. Karena tadi mereka habis makan, rasanya akan lebih dinetralisir dengan es krim.“Bai
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

120

119Tidak tahu harus bertingkah bagaimana, Mayja berjalan dengan canggung di sebelah Rasel. Padahal tadi niatnya adalah jalan-jalan di mall sebagai pengawal hari liburnya yang cerah, tapi terpaksa dia harus jalan bersama Rasel karena Senja menyudutkan keduanya bahwa mereka adalah sepasang suami istri sekarang sehingga harus keluar bersama.Padahal Mayja ingin menikmati liburannya. Dia jadi menghela napas berat. Kalau begini, dia tidak bisa keliling dengan nyaman. “Kenapa, Mayja? Apa kamu merasa tidak nyaman?”Sontak Mayja membulatkan matanya. Dia segera menggeleng. Bagaimana Rasel bisa tahu isi hatinya? Apa pria ini punya kemampuan menerawang isi hati? Aneh sekali! “Tidak, kok. Semuanya baik-baik saja.”Rasel pun mengangguk, dia menyapu pandangannya ke sekitar. “Mau ke mana kita sekarang?”“Aku mau belanja, tapi sebelum itu aku mau beli es krim oreo di depan,” kata Mayja. Dia sangat mencintai es krim. Karena tadi mereka habis makan, rasanya akan lebih dinetralisir dengan es krim.“Bai
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status