“Duuuh, aku capek, Bu.”Nesi mencari ibunya ke halaman depan sambil membawa sapu.“Loh, kamu belum selesai nyapu di dalem, Nes?”“Aku capek, Bu.”“Pura-pura bentar apa susahnya, sih? Si kep4rat itu belum keluar rumah,” ucap Bu Sulis pada anaknya. Sedangkan netranya terus mengawasi Lingga yang masih asik menyantap nasi goreng buatannya.“Kenapa Ibu gak lawan aja, sih? Tumben banget Ibu mau ngalah.”“Ssst. Jangan keras-keras! Pokoknya ikutin aja apa kata Ibu! Kita gak selamanya mengalah, kok. Ibu punya rencana lain. Sudah, sana! Pura-pura nyapu dulu!”Nesi terpaksa masuk kembali ke dalam rumah dan menyapu ruangan. Tapi wajahnya tak bisa bohong. Wajahnya cemberut saat mengerjakan semua ini. Maklum, sejak dulu dia selalu malas mengerjakan pekerjaan rumah. “Aku berangkat dulu. Semoga hari ini keterima kerja,” ucap Lingga pada sang istri.“Iya, Mas. Hati-hati. Aku selalu mendoakan yang terbaik buat kita. Semangat, ya,” balas Agnes dengan wajah penuh kepura-puraan.Selepas Lingga dan Bu Ine
Read more