All Chapters of PUTRI TUNGGAL TUAN CEO: Chapter 51 - Chapter 54
54 Chapters
BAB 51
Pernikahan itu terkesan begitu singkat, Dirra sendiri tidak mengingatnya dengan baik.Tiba-tiba dia dan Janggala sudah duduk di dalam mobil bersebelahan, si supir membawa mereka ke sebuah kantor agama. Keduanya mengikrarkan janji kemudian menandatangani surat pernikahan.Dirra diturunkan di rumah dan Janggala pergi begitu saja kembali ke kantor.Seperti tidak terjadi apapun. Namun, Nancy menyambutnya dengan penuh keriangan. Wanita tua itu memakaikan sebuah cincin bermahkota berlian di jari manis Dirra.“Selamat datang di keluarga Tantra.” Bisiknya sambil tersenyum lebar.Dua hari berlalu begitu saja, Dirra masih menempati rumah yang Nancy buatkan untuknya. Makan malam masih terjadi begitu saja, tidak ada perubahan.Dalenna berada dalam gendongan Dirra, keduanya tengah berjalan menuju rumah setelah makan malam.“Ibu, kenapa ayah gak pernah bicara sama Lenna?” Tiba-tiba si kecil melemparkan pertanyaan itu pada Dirra, membuat wanita itu menghentikan langkahnya dan menoleh pada Dalenna ya
Read more
BAB 53
Lavani masuk ke dalam mobil, memakai seat beltnya ketika Sivan mulai menyalakan mobilnya.“Sialan, kenapa pas banget dia sampai sih?” Gerutu Lavani sambil membuang muka ke arah lain seolah dia tidak melihat kedatangan Janggala dengan supir pribadinya.“Untung aku lebih dulu lihat dia, bisa gawat kalau tiba-tiba tadi kamu cium aku.” Sivan menjalankan mobilnya, memainkan stir untuk segera pergi dari basement parkiran.“Aku sudah bilang ketemunya di kantor cabang aja, terlalu riskan kalau di kantor utama begini. Bisa dibilang ini tuh daerah kekuasaannya dia!” Lavani masih mengoceh sambil melipat kedua tangannya, bibirnya maju ke depan sehingga membuat Sivan gemas.Pria itu terkekeh, “Kamu tuh marah-marah aja, kayaknya beberapa minggu terakhir mood kamu jelek banget.”Lavani menghela napas, kalau ditodong dengan fakta begitu dia jadi tidak bisa menjawab apa-apa. Dia sendiri tidak mengerti, semenjak kedata
Read more
BAB 54
Janggala masih berada di kantor mengurus banyak sekali berkas perjanjian mengenai proyek kantor cabang. Kepalanya sudah hampir mau meledak karena hal itu, namun dia belum bisa berhenti.Perjanjian dengan JANJI HANGGARA terus dia revisi, tidak ingin meninggalkan sedikit celah yang bisa merugikan TANTRA WIBAWA.“Aku terlalu banyak mengkonsumsi omongan mama..” Desahnya pelan sambil memijat kening.Tidak bisa dipungkiri, semakin Janggala menolak semakin pula rasa penasaran menggerogotinya. Dia ingin segera tahu namun juga masih mencoba meyakini bahwa apa yang ibunya pikirkan mengenai Lavani adalah sebuah kesalahan.Lavani hanyalah seorang wanita yang masih ingin mengejar karir, melihat bagaimana perusahaan keluarganya yang begitu besar kini mengalami kemolorotan Janggala yakin wanita itu memiliki kekhawatirannya sendiri.Sedangkan ibunya masih saja meributkan perihal cucu, padahal Janggala masih terhitung cukup muda.Ketika pikiranny
Read more
BAB 52
Janggala menjatuhkan tubuhnya ke kursi penumpang di dalam mobil, dia menghela napas panjang dan berat. Menutup kedua matanya, dia memijat keningnya.Pak Eri, supir pribadinya mengangkat kepala, mengecek Janggala dari kaca spion yang menggantung di dalam mobil.“Sudah selesai, tuan?” Tanyanya dengan suara yang berat namun lembut, pak Eri menutup buku yang tengah dia baca kemudian membetulkan letak kacamatanya.Mengamati sang majikan.“Pak, ibu sama anak itu dianter siapa ke taman kanak-kanak?”Pak Eri kini menoleh pada Janggala, menatapnya dengan penuh telisik. Pertanyaan itu baginya begitu menarik, keluar dari mulut Janggala.“Pak Irsyad yang mengantar, ada hal lucu selama pak Irsyad mengantar. Katanya, nona kecil sempat bertanya kenapa pak Irsyad tidak ikut masuk kedalam dan juga ketika kembali nona kecil membawa sebotol air minum untuknya, katanya takut haus.”Pak Eri baru saja mendengar cerita it
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status