Suara lembut yang begitu akrab mengalun di telinga Rendy, menggugah perhatiannya sebelum ia menyadarinya. "Senang melihatmu masih sehat, Dewa Perang," sapa seorang wanita, suaranya bagai angin malam yang menyentuh kulit. Tanpa menunggu jawaban, dia dengan anggun duduk di sebelahnya, tubuhnya memancarkan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan."Kau tidak ingin membelikanku segelas minuman?" tanyanya dengan nada menggoda, senyumnya menawan, matanya berbinar penuh misteri.Rendy menoleh, pandangannya bertemu dengan sosok Sheila, wanita bergaun merah yang duduk di sampingnya. Tidak ada keterkejutan di wajahnya, seolah kedatangan Sheila adalah sesuatu yang sudah dia perkirakan."Sheila... Apa yang membawamu ke Khatulistiwa?" tanyanya dengan nada datar, menyembunyikan ketegangan yang berusaha diatasi. "Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak saling mengganggu?"Sheila tersenyum lebar, senyum yang penuh teka-teki. "Apa aku mengganggumu, Rendy?" balasnya manja, nadanya lembut tapi penuh tipu d
Read more