Home / Romansa / Orang Ketiga / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Orang Ketiga: Chapter 81 - Chapter 90

248 Chapters

Kehilangan

Di sisi lain, Qailula baru tahu kalau otak Evrard sangat cepat berpikir untuk mencari alasan dalam berkilah atau menciptakan suatu kebohongan.Seperti saat pria itu dicecar Sienna dalam sambungan telepon, begitu tenang Evrard menjawab pertanyaan Sienna dengan alasan rasional dan masuk akal membuat wanita itu kehabisan kata-kata untuk mencecarnya lagi.Begitu juga dengan kehamilan Qailula, sepertinya Evrard sudah memiliki banyak rencana untuk menutupi kehamilannya ini hingga sanggahan apa yang harus dia berikan agar terlepas dari tuduhan kalau anak yang tengah dikandung Qailula adalah anaknya.Sampai pada akhirnya Qailula sadar kalau dia dan anak ini akan selalu disembunyikan, tidak akan pernah mendapat pengakuan Evrard.Padahal dia sendiri yang menginginkan itu tapi kenapa kalau dipikirkan kembali rasanya sakit sekali?Qailula menundukan kepala menyembunyikan raut sendunya.“Istirahat lah, sebentar lagi makan malam datang … aku akan menemani kamu di sini.” Evrard menundukan kepa
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Ulah Sienna

“Mbak Lula segera ke sini ya untuk mengurus segala sesuatu ya.” Qailula memutus sambungan telepon sepihak, tidak sempat memberikan respon karena terlalu syok, tidak percaya kalau sang nenek meninggalkannya begitu saja.Dia menyesal tidak setiap hari menjenguk beliau.Pekerjaannya terlalu menyita waktu belum lagi kondisi tubuhnya yang sangat lemah dan sering sakit-sakitan semenjak mengandung membuat Qailula semakin jarang mengunjungi nenek.“Enggak mungkin.” Qailula bergumam.Dia menutup wajahnya menggunakan kedua tangan kemudian menangis sejadi-jadinya.Bu Dena mendekat untuk menenangkan Qailula dengan cara mengusap-ngusap punggungnya.Perawat yang mengantar Qailula awalnya merasa heran tapi kemudian bu Dena menjelaskan apa yang terjadi sehingga sang perawat membawa Qailula yang duduk di kursi roda berpindah ke area tunggu untuk memberi waktu agar Qailula bisa menenangkan diri.Namun tidak lama, setelah kesadarannya dia raih, Qailula meminta perawat membawanya ke ruang ICU.
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Pria Egois

Evrard berlari keluar dari ruangannya setelah mendapat kabar tentang neneknya Qailula dari pak Joko melalui sambungan telepon sesaat setelah dia mengaktifkan ponselnya bermaksud menghubungi Qailula.“Saya duluan, Vin!” seru Evrard ketika melewati meja Kevin.Kevin membuka mulutnya hendak menahan Evrard karena masih banyak pekerjaan yang membutuhkan perhatian pria itu namun suara Kevin tidak sempat keluar lantaran Evrard sudah melewati lorong yang menghubungkan ke area lift.Kevin mengembuskan nafas panjang, bahunya melorot dengan mata merotasi malas.“Si mbak Lula lagian pake ambil cuti panjang buat merawat neneknya, jadi repot ‘kan gue.” Kevin bergumam.Detik berikutnya dia tertegun mengingat obat yang dimasukan ke dalam teh Qailula kemarin.“Apa mbak Lula sebenarnya sakit ya? Mungkin obatnya sudah bekerja … tapi mbak Lulanya enggak kenapa-kenapa, kan?” Kevin bicara sendiri, dia jadi cemas.“Vin, kok seharian ini aku enggak liat Lula … Lula sakit lagi?” El Bara tiba-tiba datan
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Berusaha Kuat

Pria itu terpekur mencerna ucapan bu Dena barusan, sekarang Qailula sebatang kara hanya dirinya orang terdekat Qailula andaikan benar dia adalah suaminya Qailula.Namun pada kenyataannya mereka tidak menikah dan tidak akan pernah bisa menikah, jadi hanya janin itu satu-satunya keluarga terdekat Qailula nanti.Itu sebabnya janin yang ada di dalam rahim Qailula harus hidup dan lahir dengan sehat.Evrard mengulurkan tangannya mengusap perut Qailula, matanya mulai berkaca-kaca sementara gerakan tangan pria itu bergetar lantaran dadanya bergemuruh hebat.“Kamu harus sehat ya Nak … nanti kamu yang akan menemani mommy karena Daddy enggak bisa selalu bersama kalian.” Evrard bicara kepada sang janin di dalam hati.Perlahan kelopak mata Qailula terbuka seiring dengan erangan tertahan dan pergerakan tubuhnya yang menggeliat.“Ev …,” lirih Qailula tatkala menangkap sosok Evrard di mana saat ini dia sedang membutuhkan pria itu.“Baby.” Evrard duduk di tepi ranjang kemudian merengkuh tubuh Q
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Mengikuti Keinginan Sienna

“Ada kabar terbaru dari Roger?” Tante Zara bertanya kepada suaminya yang belum juga memberi kabar tentang pencarian pria yang telah membunuh mendiang neneknya Qailula.“Belum Mi, tapi Papi udah kerahin orang untuk menangkap pria itu.” Om Arkana menjawab, keduanya berada di dalam lift kosong yang akan membawa mereka ke ruangan Qailula.Sebelum bertolak ke Singapura nanti sore karena besoknya pesta pernikahan putra kedua mereka akan berlangsung di sebuah resort termewah di sana—tante Zara dan om Arkana mengunjungi Qailula di ruang rawatnya.“Mami udah periksa selang infus yang digunakan sama mendiang neneknya Qailula mengandung zat berbahaya yang bisa langsung menghentikan pacu jantung … Mami yakin, orang itu suruhan Sienna … Ev harus tahu, tapi gimana cara kasih tahunya dan belum tentu dia percaya.” Tante Zara mengesah.“Kita kumpulan bukti, setelah Papi menemukan pria itu … Papi akan membuatnya mengaku agar Ev percaya.” Om Arkana memiliki rencana.Tante Zara menganggukan kepalany
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Permintaan Sienna

“Bu, makan dulu ya.” Bu Dena jadi khawatir karena melihat Qailula jadi murung setelah kedatangan suami istri yang kata Qailula adalah om dan tantenya Evrard.Bu Dena tidak mendengar percakapan mereka karena langsung keluar tanpa diminta namun setelah itu semuanya berubah, sang nyonya terus melamun dan kembali tenggelam dalam kesedihannya padahal sebelum Evrard pergi, Qailula tampak lebih baik dari kemarin. “Nanti aja Bu, saya belum lapar.” “Tapi Ibu belum makan siang dan ini sudah mau malam, nanti saya dimarahi pak Evrard … kasian juga anak Ibu di dalam perut pasti kelaparan.” Bu Dena berusaha membujuk dengan berbagai cara agar Qailula mau makan.Kepala Qailula menunduk menatap perutnya yang masih rata kemudian mengusapnya lembut menggunakan kedua tangan.Dia tidak bisa egois, ada anaknya yang membutuhkan asupan gizi.Akhirnya Qailula menegakan bagian kepala ranjang agar bisa duduk sambil bersandar.Bu Dena lega karena akhirnya Qailula menurut, beliau mendekatkan meja makan k
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Naif

“Kamu bisa meminta kakekmu yang mafia itu untuk menghabisi sekretaris jalangmu itu, Ev!” bentak Sienna berang.Hanya dalam hitungan detik suasana hati Sienna berubah, wanita itu seperti psikopat.Evrard tidak menyangka dia pernah mencintai dan berniat menikahi wanita psikopat.Sienna yang sekarang berbeda dengan Sienna yang dia kenal dulu.Apakah disebabkan oleh dirinya yang telah berkhianat sehingga membuat hati tunangannya itu terluka? Evrard menatap Sienna lekat sembari mencari cara membujuk tunangannya itu agar berhenti memintanya membunuh Qailula.Buliran keringat mulai membasahi pelipisnya dampak dari rasa gugup yang ternyata tidak bisa dia sembunyikan.Pria itu seolah sedang berusaha menenangkan macan yang mengamuk.“Aku akan memecatnya, dia akan menderita karena tidak memiliki penghasilan …,” cetus Evrard memberi solusi dalam hati berharap kalau Sienna tidak mengetahui kehamilan Qailula.Evrard sengaja bertingkah pura-pura bodoh, pura-pura polos dan menunjukan kesega
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Meyakinkan Sienna

Evrard terjaga oleh sebuah panggilan di ponselnya.Dia tidak mendapati Sienna ada di atas ranjang namun mendengar suara air shower dari kamar mandi pertanda wanita itu ada di dalam sana.Evrard meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja sofa padahal seingatnya dia belum menghubungi siapapun dan semestinya masih ada di saku celana yang dia kenakan kemarin.Namun karena panggilan itu seperti memaksa, Evrard bergegas menggeser icon gagang telepon berwarna hijau di layarnya.“Ya Dad?” Evrard menjawab panggilan telepon dari daddy Bianco.“Ev … Sienna mengirim mata-mata,” kata daddy Bianco yang sangat terlambat memberitahunya.Evrard mengembuskan nafas panjang, baru kali ini daddynya yang mafia itu tidak bisa diandalkan.“Terlambat Dad, aku sudah mengetahuinya … tadi malam Sienna melemparku dengan foto-fotoku bersama Lula….” Suara Evrard mengecil diakhir kalimat.“Apa Sienna juga memberitahumu kalau mata-mata itu telah menjadi malaikat maut untuk neneknya Lula?” Mata Evrard mem
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Sejuta Kecewa

Ponsel Evrard terus berdering begitu pesawat pribadinya mendarat di Jakarta.Jam telah menunjukkan waktu tengah malam dan Evrard memilih pulang ke Jakarta tanpa berpamitan dengan keluarganya.Dia menyelinap begitu sesi foto keluarga selesai.Jadi sudah bisa dipastikan kalau dering ponsel itu berasal dari keluarganya atau kedua orang tuanya.Pak Joko yang telah dia hubungi sesaat sebelum pesawat mengudara dari Bandara di Singapura kini telah menanti di samping privat jet yang terparkir.Evrard masuk ke dalam mobil dari pintu yang dibuka oleh sang driver.“Maaf ya Pak, saya ganggu waktu istirahatnya.” Evrard berbasa-basi.“Enggak apa-apa, Pak … ini sudah menjadi bagian dari tugas saya.” Dan setelah pak Joko berujar demikian, hening membentang karena Evrard tengah sibuk membalas banyak pesan yang masuk.Mommy : Kamu ke mana? Daddy : Ev, kamu di mana?Saat Evrard tengah mengetik balasa pesan tersebut, mommy Kalila yang tidak sabaran melakukan panggilan telepon.“Ya Mom?” Evr
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Tidak Habis Pikir

“Sebentar lagi sarapan datang, jangan lupa nanti dimakan obatnya ya, Bu.” Perawat menyimpan botol berisi obat yang harus diminum Qailula pagi ini. “Saya permisi ya,” imbuhnya lagi lantas keluar dari ruang rawat tersebut meninggalkan sepasang suami istri pura-pura dalam suasana canggung yang pekat. “Mau minum, La?” Evrard bertanya dengan ekspresi datar seolah tidak terjadi apa-apa. Qailula memutus tatap dengan Evrard, raut wajahnya tampak dingin, dia tidak menjawab malah menoleh ke arah lain. Tapi Evrard tetap pergi ke mini pantry untuk mencari air minum, dia juga sebenarnya haus dan setelah menenggak satu gelas air, dia kembali ke sisi ranjang Qailula membawa satu gelas air hangat untuknya. “Minum dulu,” pinta Evrard seraya memasukan sedotan ke dalam gelas. Dan karena Qailula juga haus setelah semalaman menangis jadi akhirnya bersedia menghabiskan air minum yang Evrard bawakan untuknya. Setelah gelas itu kosong, Evrard menyimpan kembali gelas ke pantry padahal dia
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more
PREV
1
...
7891011
...
25
DMCA.com Protection Status