Home / Romansa / Orang Ketiga / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Orang Ketiga: Chapter 71 - Chapter 80

248 Chapters

Meminta Pertolongan

“Kamu jangan egois, Ev! Kamu tahu siapa Sienna ‘kan? Nyawa Lula terancam kalau Sienna sampai mengetahui kamu menghamilinya!” El Bara menatap nyalang Evrard yang menurutnya egois.“Justru karena aku tahu nyawa Lula terancam jadi dia harus di dekatku, bersamaku dia lebih aman!” Evrard bersikeras.Dan di titik itu El Bara menyadari kalau Evrard juga mencintai Qailula.El Bara mendengkus, dia membuang pandangannya ke arah lain sembari menggelengkan kepala samar.Dia masih belum mengerti jalan pikiran Evrard, dia memiliki tunangan sempurna kenapa harus bermain api dengan wanita lain?“Lalu bagaimana kalau perut Qailula mulai membuncit? Kamu enggak berpikir Kevin pasti akan curiga? Atau teman-temannya di kantor pasti bertanya-tanya kenapa Lula bisa hamil tanpa pernah menikah sedangkan setiap hari Lula selalu bersama kamu.” “Jika nanti perut Lula sudah mulai membuncit, aku akan minta Lula ambil cuti panjang sampai melahirkan dengan alasan mengurus neneknya yang sedang sakit,” kata Ev
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Risau

Tubuh Qailula sudah bisa beradaptasi dengan hormon yang dibawa janinnya, kini lebih terasa ringan.Setiap pagi tidak ada mual muntah meskipun begitu setiap kali menghirup aroma sesuatu yang menurutnya tidak sedap pasti Qailula akan mual lalu muntah.Selebihnya, Qailula sudah merasa dirinya sehat dan mampu untuk menjalankan tugasnya sebagai sekertaris Evrard meski tetap menggunakan flatshoes ke kantor.Pagi ini Evrard dan Qailula menyantap sarapan pagi yang dimasak bu Dena lalu keduanya berangkat bersama ke kantor.Lucunya, Evrard yang membukakan pintu kabin depan untuk Qailula setelah itu barulah dia masuk ke kabin belakang.Hal sekecil itu semestinya tidak perlu Evrard lakukan mengingat mereka bukan pasangan kekasih atau suami istri tapi Evrard tidak bisa menyembunyikan perasaan sayang kepada Qailula yang sebelum mengandung anaknya pun telah ada perasaan itu di hatinya.Sesampainya di kantor, mereka berdua tanpa sengaja bertemu El Bara di depan lift.El Bara menatap Evrard sin
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Sebuah Tawaran

Pada akhirnya mereka bertiga menggunakan lift yang sama karena langkah panjang Evrard berhasil menyusul. Di dalam lift, Qailula berdiri di tengah sementara Evrard dan El Bara berada di kanan dan kirinya. Sampai di lobby, tangan El Bara masih menggenggam tangan Qailula. Ingin sekali Evrard mencekik leher El Bara agar melepaskan tangannya dari Qailula tapi tidak mungkin dia lakukan sekarang di depan banyak karyawannya yang berlalu lalang di sana. Tidak biasanya, kali ini El Bara membawa driver sendiri, mungkin karena tidak sudi berada satu mobil dengan Evrard. Qailula membuka pintu mobil untuk Evrard seperti biasa, pria itu lantas masuk kemudian Qailula menutup pintunya. Dia tidak sadar kalau El Bara berdiri di belakangnya sehingga ketika Qailula membalikan badan—pintu kabin depan telah dibuka oleh El Bara. “Masuklah, hati-hati.” El Bara berujar dengan tangan berada di puncak kepala Qailula. Di kabin belakang, mata Evrard menatap tajam El Bara yang seperti sedang
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Kalah

Semenjak pulang dari restoran, Evrard tampak murung tidak banyak bicara padahal sang klien bersedia mempertimbangkan proposal mereka dengan meminta presentasi khusus yang telah dijadwalkan minggu depan. Ah, tidak. Qailula telah merasakan sikap Evrard tidak seperti biasanya sebelum pergi ke restoran karena baru ingat kalau pria itu memeluknya begitu erat seakan mencari ketenangan dari gundah yang tengah menderanya.Namun Qailula yang baru saja ditawari angin segar oleh El Bara berusaha tidak memperdulikan perubahan sikap Evrard bahkan dia semestinya harus melupakan perasaannya kepada peria itu apabila menerima tawaran El Bara.Perjalanan kembali ke kantor jadi terasa hening hingga mereka tiba di kantor pun tidak ada percakapan di antara keduanya yang bisanya diisi oleh diskusi bisnis.Mobil El Bara tidak tampak begitu pun si pemiliknya, kali ini Evrard dan Qailula hanya berdua saja kembali ke kantor dan sekarang sedang memasuki lift yang kosong karena jam masih menunjukkan jam ker
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Permohonan Evrard

Mengingat Qailula yang tengah mengandung, Evrard tidak membolak-balikan tubuh Qailula meski itu adalah keinginan terbesarnya.Dia juga harus mengatur tempo agar hentakannya tidak melukai Qailula dan sang janin.Meski begitu Evrard berhasil menuntun Qailula sampai di puncak kenikmatan, beberapa detik setelah tubuh Qailula bergetar—Evrard mengerang panjang dengan miliknya yang semakin mengeras disertai gerakan melambat keluar masuk lubang kenikmatan milik Qailula hingga cairan cinta pria itu luber ke seprei.Evrard langsunh bergulir ke samping agar tidak menindih Qailula namun tetap membawa Qailula bersamanya sehingga kini setengah tubuh Qailula berada di atas dada Evrard.Evrard bisa merasakan nafas Qailula memburu hebat.Lama dia menunggu Qailula bersuara namun sepertinya wanita yang tengah mengandung anaknya itu sedang merajuk sehingga saat bangkit turun dari atas ranjang pun seakan tidak sudi menatap wajahnya.Evrard menyusul Qailula ke kamar mandi, entah sengaja atau tidak—pi
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Harus Memilih

Qailula yang merasa haus padahal baru saja minum-minuman manis dan dingin akhirnya bangkit dari sofa.“Mau ke mana?” Evrard bertanya.“Ambil air minum, kamu mau aku buatkan teh?” “Saya mau kopi, tapi kamu minta Nuri yang buat,” cetus Evrard menyebut nama office girl.“Iya, aku cari Nuri dulu.” Qailula keluar dari ruangan Evrard menuju pantry.“Kevin, lagi apa?” tegur Qailula yang mendapati Kevin di pantry.“Lagi buat kopi Mbak, Mbak mau buat teh untuk pak Evrard?” Kevin balas bertanya.“Aku mau buat kopi,” jawab Qailula sembari menekan tombol air panas di water dispenser.“Dispensernya rusak, Mbak … tadi OB lagi cari orang buat benerin … kalau mau air panas harus dipanasin pakai teko listrik.” Kevin memberitahu.“Oh ….” Qailula bergumam lalu menghela nafas panjang.Dia jadi harus memanaskan air untuk membuat Evrard kopi dan sesungguhnya dia juga menginginkan air putih hangat karena katanya bisa cepat menghilangkan dahaga dibanding air dingin.“Mbak balik aja ke ruangan pak
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Makan Siang Dengan El Bara

Sang CEO sedang merajuk gara-gara Qailula pergi makan siang bersama El Bara.Qailula merasa dirinya tidak terikat hubungan dengan Evrard jadi tidak peduli dengan perasaan pria itu yang tidak terima dengan keputusannya menerima tawaran makan siang El Bara.Hingga sampai di gedung hunian mewah tempat tinggal mereka, tidak sepatah katapun terucap dari bibir Evrard.Bahkan malam ini pria itu tidak datang ke apartemen Qailula untuk makan malam bersama seperti biasa.“Bapak ke mana, Bu?“ Bu Dena yang sedang menyiapkan makan malam untuk Qailula pun bertanya.“Bapak lembur … mungkin akan menginap di kantor,” kata Qailula menjawab sebagai antisipasi kalau Evrard tidak akan datang ke apartemennya sampai besok pagi.Qailula kesal pada dirinya sendiri karena terbesit harapan kalau Evrard akan datang untuk menemaninya tidur seperti malam-malam sebelumnya.“Bu, temani saya makan …,” pinta Qailula kepada bu Dena membuat wanita paruh baya itu tercengang.“Sa-saya enggak berani Bu.” “Enggak
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Canggung

Canggung adalah suasana yang harus mereka hadapi pagi ini.Terutama Evrard yang sudah melakukan silent treatment tapi berakhir kalah dengan mendatangi Qailula.Padahal awalnya Qailula merasa kalau dia sedang bermimpi dipeluk Evrard namun nyatanya pria itu benar-benar datang, meluruhkan egonya.Apalagi alasan Evrard sampai bisa seperti ini jika bukan karena cinta.Tapi dalam kasus Evrard dan Qailula, cinta saja tidak cukup untuk membuat mereka bisa bersama.Saat ini Evrard dan Qailula duduk saling berhadapan di meja makan melakukan sarapan pagi dalam hening, sesekali saling mencuri pandang lantas segera memutusnya secara bersamaan sewaktu tatapan mereka bersirobok.“Kemarin siang, Bara memaksa kamu lagi untuk menerima tawarannya?” Akhirnya Evrard buka suara.“Iya.” Qailula menjawab singkat malas-malasan.“Apa jawaban kamu?” Rasa penasaran tersirat dalam nada suara Evrard.“Aku belum memberikan jawaban.” Qailula menjawab jujur.“Lalu … apa keputusan kamu?” Evrard menatap Qailu
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

Menyembunyikan

“Ba-baik Nona Sienna … akan saya sambungkan.” Bip.Qailula sedang menahan panggilan dari Sienna dan langsung menghubungi pesawat telepon di ruangan Evrard.“Kenapa La?” Evrard menjawab cepat.“Nona Sienna telepon.” Suara Qailula terdengar lemas.“Kamu bilang apa sama dia?” “Aku bilang mau aku sambungkan.” Qailula mengerutkan wajahnya sembari menggigit bibir bawah, perasaannya campur aduk dengan perasaan bersalah mendominasi.“Ya udah sambungkan.” Detik selanjutnya tanpa menimpali perintah Evrard, Qailula langsung menyambungkan panggilan telepon dari Sienna ke pesawat telepon yang berada di ruangan Evrard.“Hallo.” Evrard bersuara setelah melihat lampu di pesawat telepon menyala pertanda dia sudah tersambung dengan Sienna.“Apa yang terjadi? Kemarin aku menghubungimu tapi kamu enggak menjawabnya sampai panggilanku tersambung ke voice mail.” Sienna dengan nada dingin dan ketusnya.Andaikan Evrard bisa melihat tampang Sienna saat ini pasti bulu kuduknya akan merinding karen
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

Menyiapkan Plan B

“Pi, nama cewek yang disuruh uncle Bianco untuk dijagain itu siapa?” Tante Zara bertanya kepada suaminya yang datang ke rumah sakit untuk menjemput.“Emm … siapa ya lupa, Kalula apa Kalila gitu … mirip-mirip nama si Kak Lila sih …,” balas om Arkana acuh sembari mematuti layar ponselnya membalas pesan yang masuk.“Qailula bukan?” Tante Zara menyebutkan sebuah nama.“Iya kali, si Roger yang Papi tugasin.” Lagi-lagi Arkana menjawab enteng.“Bukannya Qailula itu sekertarisnya ayah Narendra?” ujar tante Zara kembali dan berhasil mengambil alih perhatian Om Arkana.“Oh ya?” Om Arkana malah balik bertanya.“Ada fotonya enggak? Papi suka lupa nama tapi kalau wajah pasti kenal.” Tante Zara merotasi bola matanya malas, dia lantas memberikan ponselnya kepada sang suami di mana di layarnya ada foto Qailula yang dia dapatkan dari foto sewaktu pernikahan keponakan suaminya di Jerman beberapa waktu lalu.“Oh iya … ini sekretaris ayah, selain pak Tyo—dia ‘kan yang suka dibawa-bawa ayah kalau
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more
PREV
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status