Home / Romansa / Orang Ketiga / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Orang Ketiga: Chapter 51 - Chapter 60

248 Chapters

Sakit

“Pagi, Pak …,” sapa Qailula saat menyajikan sarapan pagi Evrard di atas meja.“Pagi,” sahut Evrard bergumam.Evrard sudah mengenakan pakain kerja dengan dasi yang dia pasang sendiri tanpa bantuan Qailula.Qailula lantas pergi ke ruangan dekat lift untuk menunggu Evrard di sana.Netra Evrard melirik sekilas punggung Qailula yang berjalan menjauh.Terbesit dalam benaknya untuk memindahkan Qailula ke bagian lain atau mengembalikannya kepada kakek agar dia tidak perlu bertemu wanita itu lagi.Evrard tersiksa bila harus melupakan perasaannya kepada Qailula sementara sosoknya masih bisa dijangkau setiap hari apalagi melayaninya sampai ke urusan pribadi di rumah.Tangan Evrard mengusap wajahnya kasar, sewaktu di Inggris dia yakin akan mampu melupakan Qailula namun saat bertemu wanita itu, perasaan ingin memeluk dan menciumnya begitu besar sampai membuat kepala Evrard pening.Qailula bangkit dari kursi manakala melihat Evrard mendekat setelah menyantap sarapan paginya.Dia menekan to
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Jurang Pemisah

Tanpa terasa mereka sampai di rumah sakit.Pak Joko menghentikan kendaraan tepat di depan lobby lantas turun meminta petugas membawakan ranjang beroda.Evrard kekuar dari mobil sambil menggendong Qailula ala bridal, dia menurunkan sekretarisnya itu di atas ranjang beroda yang didorong perawat.“Kenapa ini Pak?” Seorang perawat paruh baya yang mendorong ranjang Qailula bertanya.“Saya kurang tahu percis tapi dia sering mengeluh pusing dan mual ….” Evrard memberitahu informasi tentang Qailula yang dia dapatkan dari pak Joko.“Dan sebelum ke sini dia muntah-muntah,” selanjutnya Evrard juga memberitahu apa yang disampaikan Kevin di kantor.Perawat itu memeriksa tensi Qailula setelah sampai di bilik yang kosong.“Sebentar ya,” kata perawat sebelum pergi.Evrard berdiri di samping Qailula, menggenggam tangannya dengan tampang cemas layaknya seorang suami yang mencemaskan keadaan istrinya.Dia akan merasa sangat bersalah kalau Qailula sakit karena terlalu lelah bekerja.Tidak lama
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bingung

Berulang kali Qailula mengembuskan nafasnya.Dia tidak mungkin melenyapkan kehidupan yang telah Tuhan berikan di rahimnya namun tidak mungkin juga meminta pertanggungjawaban Evrard.Qailula menunduk, mengusap perutnya yang masih rata dengan gerakan memutar.“Semoga kamu anak laki-laki ya Nak.” Qailula membatin dia lantas menoleh menatap Evrard yang duduk di sampingnya dan ternyata juga sedang menatapnya.“Pak … saya enggak akan menuntut apa-apa apalagi pertanggungjawaban Bapak, tapi saya mohon ijinkan saya tetap bekerja … saya butuh biaya untuk berobat nenek dan membesarkan anak ini … kalau perlu kita buat perjanjian yang akan merugikan saya kalau saya mengingkari janji ….” Qailula memohon pengertian Evrard.Semoga Evrard bisa bekerja sama dengan membantunya menutupi kehamilan ini dan tetap mempekerjakannya meski sedang hamil tanpa suami.Qailula lebih memilih dicibir hamil tanpa suami dari pada merebut Evrard dari tunangannya yang seorang wanita luar biasa apalagi sampai diangg
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Menyembunyikan

Tidak lama berselang terdengar bell pintu apartemen berbunyi, Evrard bergegas membukanya.Dia kembali membawa bungkusan berlogo restoran yang berada di area lobby gedung ini.“Makan dulu,” kata Evrard memberikan bungkusan tersebut.Qailula bangkit lantas meraih bungkusan dari tangan Evrard untuk dia sajikan ke piring.Menu makan siang itu ternyata dua porsi, mungkin satunya untuk Evrard.Benar saja, Evrard menarik kursi dari bawah meja makan lalu duduk di sana.Qailula duduk di depan Evrard dan mulai menyantap makan siangnya tanpa suara, sesekali mata mereka bertemu dan Qailula langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.“Minum dulu vitamin dan anti mualnya,” kata Evrard.Qailula mengangguk melakukan perintah Evrard.Setelah itu Qailula merasakan tangannya kembali ditarik Evrard menuju kamar.Sampai di sana, Evrard menekan pundak Qailula untuk duduk di tepi ranjang.Evrard menaikkan kedua kaki Qailula membuat Qailula dalam posisi berbaring, dia menarik selimut menutupi tub
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Menjalankan Rencana

“Kita harus menyembunyikan kehamilan Lula, Pak … saya enggak bisa bertanggung jawab karena tahun depan akan menikah dengan Sienna … tapi saya akan bertanggung penuh terhadap anak itu, memenuhi segala kebutuhannya.” Kalimat Evrard tidak mendapat tanggapan karena sesungguhnya pak Joko tidak setuju dengan keputusan Evrard.Semestinya Evrard menikahi Qailula untuk bertanggung jawab namun pak Joko lantas tersadar kalau hal itu tidak mungkin terjadi mengingat siapa Evrard dan siapa tunangannya.Dengan menyembunyikan kehamilan Qailula dan Evrard tidak bertanggungjawab menikahi Qailula saja—Evrard sampai harus meminta pak Joko menjaga Qailula.Evrard memilih banyak model baju hamil untuk Qailula agar bisa menutupi kehamilannya.Sampai perutnya benar-benar terlihat membesar, Evrard akan mengijinkan Qailula tetap bekerja.Dan ketika banyak orang mulai curiga, barulah Evrard akan memberikan cuti panjang kepada Qailula sampai melahirkan setelah itu mempekerjakannya kembali.Semestinya sem
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Suami Able

Qailula tampak kepayahan, dia membasuh mulut kemudian buru-buru mencari lap kering di laci kitchen Island untuk membersihkan kemeja Evrard.“Enggak usah dibersihin,” kata Evrard menahan tangan Qailula yang memegang lap kering yang telah dibasahi.Pria itu lantas menanggalkan kemejanya lalu menyampirkannya di sandaran kursi makan.Evrard kembali pada Qailula yang sedang membersihkan lantai dari muntahan dan setelah Qailula selesai, dia merasakan tangan Evrard merangkul pundaknya.“Enggak usah bersih-bersih dulu, nanti aku minta orang buat beresin apartemen kamu,” kata Evrard menuntun Qailula ke ruang televisi.“Enggak usah, Pak ….” Kalimat Qailula menggantung mendapati tatapan tajam dari netra abu-abu indah di mata Evrard.“Duduk di sini, aku buatin susu ya untuk mengganti makan malam yang keluar tadi … tapi sekarang kamu minum dulu obat anti mualnya.”Qailula menatap Evrard tanpa berkedip sampai pria itu pergi ke dapur untuk membuatkan susu.“Ya ampun, suami able banget sih.”
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Protes

Qailula yang masih betah di alam mimpi tanpa sadar melesak kian dalam di pelukan Evrard membuat pria itu terjaga.Dia membuka matanya kemudian tersenyum sembari memeluk Qailula lebih erat.Mood Evrard baik sekali pagi ini karena semalaman memeluk Qailula, ibu dari anaknya.Namun pelukan pagi ini tidak berlangsung lama karena Qailula tiba-tiba meronta melepaskan diri lantas turun dari atas tempat tidur dengan tergesa.Langkahnya sangat cepat menuju kamar mandi disusul suara melengking yang merupakan usaha untuk mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.Evrard baru tahu kalau ibu hamil ternyata serepot ini.Pria itu bergegas menyusul Qailula yang sedang berlutut di depan closet.Tanpa meras jijik meski sudah tercium bau dari sesuatu yang Qailula muntahkan tidak membuat Evrard menghentikan langkahnya.Dia ikut berjongkok di belakang Qailula, mengumpulkan rambutnya menjadi satu genggaman sementara satu tangan Evrard yang lain memijat tengkuk Qailula.Qailula menjatuhkan bokongnya di la
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Curiga

“Emmmh, bau.” Refleks Qailula menoleh ke samping saat indra penciumannya mengendus aroma bau bawang.“Apa yang bau?” tanya Evrard sembari menarik piring Qailula ke depannya.“Bawangnya.” Qailula menjawab tanpa bermaksud meminta Evrard menyingkirkan bawang-bawang dari menu sarapan pagi itu tapi tanpa diminta pun Evrard melakukannya.Demi agar Qailula bisa makan sehingga anak yang ada di dalam rahimnya sehat.Qailula terus menatap Evrard selagi pria itu dengan telaten dan sungguh-sungguh menyingkirkan bawang dari piring Qailula.“Aku memang tampan tapi kamu enggak perlu menatapku sampai bola mata kamu mau copot kaya gitu,” kata Evrard dengan tampang sedatar nada bicaranya dan pandangan yang masih tertuju pada piring Qailula.Qailula langsung mengalihkan pandangan ke arah sebaliknya sembari memejamkan mata sekilas.Dia tidak habis pikir, dari mana Evrard bisa mengetahui kalau sedang ditatap padahal matanya tertuju pada piring.“Udah enggak ada bawangnya, habisin ya!” Evrard mengg
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bukan Marah Karena Benci

Evrard : Kamu baik-baik aja, kan?Evrard mengirim pesan kepada Qailula sepulangnya dari meeting dengan klien.Qailula : Saya baik-baik aja.Tapi Evrard tidak percaya, dia mengirim pesan kepada bu Dena untuk mengkonfirmasi kebenarannya.Bu Dena : Tadi sewaktu ibu bekerja di ruang televisi, ibu muntah-muntah, Pak … parah banget sampai berhenti sebentar kerjanya … saya buatkan jus jeruk biar ibu enggak mual lagi dan sekarang ibu lagi di kamar.Layaknya asisten rumah tangga yang terdidik dan terlatih, bu Dena memberitahu dengan detail sehingga Evrard tidak memiliki pertanyaan lagi dan langsung membalas pesan bu Dena dengan ucapan Terimakasih.“Di suruh istirahat malah kerja, dasar bandel.” Evrard menggerutu.Evrard tidak bisa langsung menegur Qailula yang malah bekerja bukannya istirahat juga telah berbohong mengatakan baik-baik saja padahal muntah-muntah hebat karena nanti Qailula akan curiga dan mengetahui kalau semua informasi itu dia dapatkan dari bu Dena.Qailula akan merasa
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Tebakan El Bara

Evrard mendapati Qailula ada di walk in closet sedang mempersiapkan pakaian kerja untuknya.Seperti biasa, pria itu hanya melilitkan handuk putih di pinggang saat keluar dari kamar mandi, langkahnya mengendap-ngendap lalu memeluk Qailula setelah sampai di belakangnya.“Paaak … eh, sayaaaang.” Wajah Qailula berkerut, dia selalu serba salah setiap kali menyebut panggilan untuk Evrard.Evrard terkekeh, dia kecup sisi kepala Qailula hingga kepalanya miring ke samping karena dorongan bibirnya.“Memangnya kamu udah sehat betul, mau pergi kerja, hem?” Evrard membalikan tubuh Qailula tanpa melepaskan lingkaran tangan dari tubuh ramping itu.“Aku udah sehat kok,” sahut Qailula dengan kepala tertunduk.Evrard melepaskan satu tangannya untuk mengangkat dagu Qailula sehingga tatapan mereka bertemu.Dia pandangi wajah cantik yang masih pucat sebelum akhirnya mengecup ujung hidung lancip Qailula.“Kamu masih pucat,” kata Evrard yang hatinya masih belum mengijinkan Qailula pergi bekerja.“T
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more
PREV
1
...
45678
...
25
DMCA.com Protection Status