“Azzura, kamu sudah sembuh?” sapa wanita paruh baya dengan celemek menutupi bagian depan tubuhnya.“Ini pasti Nisrina,” ujar Qailula di dalam hati.“Saya sudah membaik, Terimakasih sidah bertanya Nisrina,” balas Qailula meraih celemek yang tergantung dengan bordir namanya.“Syukurlah … Alberto dan Fabiano ada di belakang, aku buatkan kopi dulu untuk kalian.” Nisrina mengusap pundak Qailula sebelum keluar dari toko roti.Sungguh, Qailula mengakui kehebatan akting mereka yang natural seperti benar-benar telah mengenal lama dirinya. Padahal mereka baru bertemu sekarang.Qailula mengecek mesin kasir dan belajar cara mengoperasikannya.Dia juga menghafal harga-harga yang tertera di daftar harga yang ditempel di meja kasir.Qailula adalah wanita cerdas, dia bisa dengan mudah beradaptasi dalam suatu pekerjaan.Qailula pergi ke belakang untuk mencari sapu sekalian menyapa Alberto dan Fabiano.“Pagiii,” sapa Qailula berakting seakan mengenal dua pria beda generasi itu dengan baik.
Terakhir Diperbarui : 2024-07-27 Baca selengkapnya