Mentari pagi menyinari ruangan kamar Vony dan Mikael, Vony mengerjapkan matanya silau saat Mikael menatapnya dengan senyum yang ... melegakan, tidak asing, dan anehnya menghanyutkan baginya itu. Mikael yang baru saja membuka tirai yang menampilkan view padatnya jalanan dan matahari terbit itu menyapa Vony yang sekarang terduduk sambil mengucap kedua matanya dan menguap itu.Rambutnya yang berantakan, muka naturalnya tanpa make-up tebal namun elegan yang biasa ia kenakan, semua itu memukau Mikael dengan sempurna.‘Cantik,’ batin Mikael, ‘Lucu dan menggemaskan, masih sama seperti dulu.’"Apa liat-liat, El?" Ketus Vony dengan suara paraunya, "Kenapa senyum-senyum gitu? Cantik ya? Tau."Mikael tertawa renyah dan memutar bola matanya pura-pura jengah. Vony dan sarkas penuh percaya dirinya. Sebuah dua kesatuan yang sangat ia rindukan."Waktunya sarapan, istriku.""Najis.""Mending kamu segera mengganti pakaian dan turun bersamaku," perintah Mikael, matahari yang menyinari wajah serta bibir
Read more