All Chapters of Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti: Chapter 371 - Chapter 380

443 Chapters

Bab 371 : Melacak CCTV

Aku memaksa diri untuk ikut melihat CCTV itu karena tidak bisa tenang ingin mengetahui keadaan putriku.Ketika kulihat wanita memakai masker menggeret lengan Meida, jantungku langsung mencelos, seolah batu besar menindihnya hingga bernapaspun sulit.“Itu, Jessica!”Sam menunjuk wanita di layar itu saat dia meminta petugas keamanan mempause rekaman CCTV itu. Meski memakai masker Sam masih mengenalinya.Sam mempercepat rekaman itu untuk mengetahui ke mana arah wanita itu membawa Meida.Ed langsung menghubungi anak buahnya yang ditugasi menjaga semua akses keluar masuk mall. Karena terakhir wanita itu menghilang di lantai 1, mereka pun memfokuskan ke lantai 1 dan menyisir semua sudut tempat.Walau begitu, mereka masih belum juga menemukan jejak keberadaan Meida. Ed kurang puas, akhirnya meminta Sam memundurkan rekaman saat terakhir Jessica terlihat menyeret lengan Meida. Kami mendapatkan gambar ketika Bella dan Sherina terlihat datang berdua.“Jadi Sherina datang bersama Jessica? Apa
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 372 : Kecemasan

“Mama!”Suara itu kudengar lamat-lamat.“Mama, tolong!”Aku sudah mulai terusik dan perlahan kubuka mataku.Sunyi. Ke mana suara Meida yang memanggilku tadi? Apakah aku barusan hanya bermimpi?Sesaat aku bingung. Sedang di mana sekarang ini?Sembari mengumpulkan serpihan kesadaran, kutoleh ke beberapa sudut ruangan. Ini tidak asing bagiku. Ternyata ini di kamarku sendiri.Sayangnya rasa gelisah di hatiku tidak kunjung usai hingga pikiranku kembali teringat tentang anak perempuanku.“Meida?!” aku berjingkat dari tidurku. Langsung turun dari tempat tidur dan hendak melangkah keluar. Tapi, Nur dan Nita pelayan di rumah ini terlihat menghampiriku.“Nyonya sudah bangun?” Nur menatapku. Aku bisa lihat wajahnya diliputi kegelisahan sama sepertiku.“Nur, Meida sudah di rumah kan? Meida sudah ketemu, kan? Apa kau sudah memintanya makan dan beristirahat? Dia pasti takut sekali, Nur!” ujarku mengguncang lengan pengasuh anakku itu.“Nyonya, tenanglah!” Nur mencoba membuatku tenang. Dan dia ti
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 373 : Permintaan Jessica

“Tante?!” aku berhambur memeluk Tante Atika dan wanita itu memintaku bersabar dan tenang.“Intinya jangan panik, Mila. Kau harus kuat demi anak-anakmu,” tutur Tante Atika mengelus pundakku.Meski mengangguki ucapan Tante Atika, tapi tangisku belum juga berhenti. Sudah kucoba untuk berpikir lebih tenang sejak tadi, namun sebatas inilah rasa tenangku.Aku tidak bisa mengusahakan yang lebih dari ini. Bayangan tentang putriku yang akan mengalami hari yang buruk tidak bisa mengizinkanku sekedar bernapas seperti biasa. Yang ada hanyalah napas penuh rasa sesak di dada.“Jangan laporkan ini ke polisi!” tiba-tiba Paman Prabowo membuka suaranya.“Kenapa begitu?” tanyaku heran.Sedangkan Sam langsung menyahut, “Benar, Pak. Kasus ini belum tersentuh polisi.”“Aku mendapat laporan dia pernah dua kali mencoba bunuh diri di apartemennya. Dan dokter menduga Jessica mengalami derpresi berat.” Paman Prabowo mengungkapkan hal itu.Aku pernah mendengarnya juga dari Sherina. Tapi bukankah Sherina bilang
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 374 : Permintaan Jessica(2)

“Jessica bilang hanya ingin bicara denganmu. Tetaplah tenang, kendalikan emosi dan atur nada bicaranya. Oke?”Kutatap Ed karena kata-katanya yang serius itu membuatku menjadi semakin tegang. Ada hal apa yang sampai membuatnya juga setidak berdaya ini?Namun nada panggilan itu sudah terdengar dari ponsel Sam. Membuat kami semua reflek terdiam dan serentak menoleh ke ponsel itu.“Angkatlah, Sayang!” tutur Ed padaku.Aku menyiapkan diriku. Sengaja ponsel Sam dikoneksikan di layar TV yang disiapkan Sam agar mereka bisa mendeteksi dari arah yang tidak terlihat kamera, bagaimana situasi disekitar hingga bisa mengira-ngira di mana Jessica saat ini berada. Ini dilakukan sebagai alternatif jika saja aplikasi pelacak Sam tidak bisa digunakan karena suatu hal yang dilakukan Jessica dari settingan ponselnya.Mereka mengira bahwa Jessica tidak sendirian, tapi ada orang yang juga membantunya. Namun itu bukan Sherina, karena wanita itu sudah mengaku dipaksa Jessica untuk membantunya saja karena
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 375 : Permintaan Jessica(3)

“Mama... tolong, Ma! Meida takut. Tantenya jahat....”Suara itu menghantam perasaanku. Tidak normal kalau aku tidak akan terisak mendengar putri kecilku yang manja dan selalu ceria kini menyuarakan ketakutan dalam kondisi tertekan.Perasaanku lebih tersayat lagi ketika rekaman suara Meida kembali diperdengarkan, “Meida mau pipis, tante itu bilang suruh pipis di celana saja. Meida kotor dan bau, Ma. Meida lapar dan tante itu suruh makan makanan kotor dan bau...”“Tolong, Ma....”Suara terakhir Meida membuatku tidak tahan dan langsung meraung. Ibu mana yang bisa mendengar putri kecilnya diperlakukan seperti binatang oleh orang lain.Jessica benar-benar keterlaluan. Dan aku menatap pria di sana juga terlihat begitu tertekan mendengar putrinya itu.Tapi, tatapanku kali ini sungguh berbeda.Aku benar-benar membencinya kali ini untuk alasan yang tidak bisa kujelaskan.“Apa yang kau inginkan dariku, Jessica? Katakan saja, tapi jangan siksa putriku. Kau minta apapun akan kuberikan. Berba
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 376

“Papaku sudah sempat meminta tanda tanganmu sebagai dasar pengalih kekuasaan perusahaan. Sayangnya, ada satu perjanjian yang terlewat kau tanda tangani dan itu adalah poin penting dari semuanya. Jadi, kau harus membuat pernyataan dulu untuk mengalihkan hak kuasa itu padaku.” Jessica memperlihatkan kertas itu di layar.Kuhela napas dan sedikit berpikir untuk urusan ini. Jika yang dia minta uang, rumah, mobil, atau yang lainnya, aku bisa memberikannya.Tapi ini perusahaan keluarga Ed.Meski dalam sertifikat kepemilikan aku juga punya kuasa mengalihkannya, bagaimana dengan nasib Ed atau Erik selanjutnya?“Kau berubah pikiran?” Jessica menggugah lamunanku.Aku tergagap teringat masih dalam ancaman wanita ini.Batinku menggerutui diri sendiri, bagaimana masih bisa memikirkan tentang sebuah harta yang hanya membawa petaka saja ini?Bukankah sudah kusepakati untuk melepasnya tadi?Ini karena aku juga memikirkan bagaimana nasib suamiku nanti jika sudah tidak punya apa-apa lagi.Ternyata aku m
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 377 : Keputusan

“Ma, lihat aku dapat hadiah snow ball, ada Elsa di dalamnya!” tukas Meida dengan senyum cerianya berlari kepadaku menunjukan bola kaca yang di dalamnya ada boneka dan salju.Kupeluk anak perempuanku dan hatiku perlahan menghangat. Senyum ini tidaklah mudah bisa kembali tersemat di wajah cantiknya. Butuh usaha yang begitu ekstra berbulan-bulaan untuk membuat putriku keluar dari rasa traumanya atas penculikan itu.“Manis sekali, dapat dari mana, Sayang?” tanyaku ikut senang melihat kado ulang tahunnya itu.Kemarin anak-anak baru berulang tahun yang ke 6. Hari ini mereka baru sempat membuka kado yang tidak banyak itu.Kurayakan kecil-kecilan dengan mengundang anak-anak komplek saja. Sudah kubilang pada mereka tidak perlu bawa kado, masih ada saja yang membawa kado. Padahal kusengaja mengundang mereka dadakan agar tidak sempat beli kado.Tetanggaku ekonominya rata-rata menengah kebawa. Aku hanya tidak ingin menambah beban pengeluaran mereka karena rasa tidak enak anaknya datang ke ula
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 378 : Hukuman Jessica

“Turunkan egomu dan telponlah papa mereka. Sudah hampir dua bulan papanya anak-anak tidak sambang. Pasti Gala dan Meida kangen lah. Apa kamu juga tidak kangen sama dia?”Mbak Lilis menyenggol bahuku. Justru membuatku reflek meliriknya.Mbak Lilis sudah tahu tentang status hubungan kami. Tidak seharusnya masih bertanya seperti itu.“Becanda, Mila...” tukasnya cepat setelah mendapati lirikan tajamku. “Iya, deh, Mbak. Nanti aku telpon dia,” ujarku menuruti nasihatnya.Kupanggil anak-anak yang masih asyik di teras dengan neneknya karena makan malam sudah siap. Tidak biasanya masih anteng di depan.Ternyata mereka tidak sedang bersama neneknya di depan, tapi...“Ma, Papa datang dan bawa kado banyak buat kita!”*** “Aku sudah di kota ini sejak tiga hari yang yang lalu, Mila. Tadinya sudah kurencanakan untuk memberi kejutan pada Gala dan Meida di hari ulang tahunnya dengan meresmikan hotel atas nama mereka. Sayangnya masih juga ada kendala yang membuat hotel itu tidak bisa diresmikan saa
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 379 : Ke vila

“Enggak mau kalau Mama enggak ikut!” Meida merajuk setelah kusiapkan apa yang harus di bawa untuk mereka menginap di vila selama beberapa hari ini. Namun dia tahu kalau aku ternyata tidak ikut serta.“Mama sudah ada janji, Sayang.” Aku coba membujuk putriku itu.“Ya sudah batalin saja, kan bisa lain waktu?” Meida masih mendesak.“Atau kita yang ganti hari saja biar mama bisa ikut?” Gala ikutan menyahut.Aku jadi terlihat egois sekali di depan kedua buah hatiku ini. Hanya karena sebuah janji dengan teman sampai harus membuat dua anakku itu mengalah tidak jadi berlibur demi menungguku bisa ikut.“Papa juga tidak akan keberatan kalau waktunya ditunda. Asal mama bisa ikut.” Meida terus mencoba mengubah keputusanku.“Padahal papa orang sibuk, loh, Ma. Mama kan enggak kerja. Papa bisa kok sempatin waktu buat kita liburan.” Gala menandasi.“Sudah ikut saja. Enggak kasihan kamu sama anak-anakmu, Mila?” Ibu bertutur melihat rasa kecewa cucu-cucunya yang sejak semalam sudah bersemangat akan b
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 380 : Di vila

“Kita sudah bukan...”Kata-kataku tak berlanjut karena pria ini malah mencium bibirku.“Ed!”Aku mendorongnya dan Ed hanya nyengir. Sudah kuduga sejak semula, pria ini pasti seenaknya. Di rumah ada ibu dan Mbak Lilis. Sekarang di vila tanpa ada mereka, dan Ed pasti akan semaunya.“Aku bawakan barangmu ke kamar,” tukasnya mengambil tas yang kubawa sembari melangkah ke lantai dua.Itu kamar kami sebelumnya.Lalu kubuntuti dia untuk mempertegas, “Katakan dulu kau akan tidur di mana? Aku harus tahu itu.”Kutanyakan hal itu sebagai antisipasi jangan samai pria ini masih mau tidur di kamar ini dengan berbagai alasannya. Kalau sudah mode buaya darat, dia bisa saja mengarang cerita atau apalah sehingga tanpa sadar aku akan menurutinya.Aku ingat saat pertama menikah dengannya, Ed juga berlaku begitu demi bisa mencuri cium dan mengajakku tidur.“Kalau kau mau aku bisa kok tidur di sini, jangan cemas aku tidak akan menolak,” ujarnya cuek.Belum apa-apa sudah kumat tengilnya.Ini gara-gara ibu y
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
45
DMCA.com Protection Status