Home / Urban / Kebangkitan Pewaris Tertindas / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Kebangkitan Pewaris Tertindas : Chapter 31 - Chapter 40

170 Chapters

Bab 31

Vincen melangkah keluar dari hotel Diamond dengan langkah santai, merasa jenuh dengan suasana pesta yang mencekik. Noel setia mengikuti di belakangnya tanpa mengeluh. Begitu udara malam menyentuh kulit mereka, Vincen merasa lebih lega dan menghirup udara segar. "Tuan muda, acaranya belum selesai, kenapa keluar?" tanya Noel dengan nada sopan, ingin mengetahui alasan yang sebenarnya. Vincen menghela napas panjang, mengungkapkan rasa bosannya. "Aku malas berada di antara kerumunan orang-orang yang hanya peduli pada kepentingan mereka sendiri. Lebih baik aku menghirup udara segar di sini." Vincen menatap langit malam yang penuh bintang, mencari ketenangan. Lalu, ia teringat sesuatu dan menoleh pada Noel. "Ngomong-ngomong bagaimana permintaanku Paman? Apakah sudah diselesaikan?" Noel mengangguk, wajahnya tampak serius. "Saya sudah memerintahkan anak buah saya untuk menutup mulut orang yang melihat kedekatan Anda dengan Nona Sanchez, tuan muda. Mereka akan menjaga rahasia dan tidak ak
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 32

Veronica bersembunyi di belakang Vincen, hatinya berdebar kencang saat melihat segerombolan orang berpenampilan menyeramkan dengan senjata tajam di tangan mereka.Terlihat Mereka berjalan dengan langkah pasti, seolah sudah mengincar Vincen dari awal."Vincen, jangan gegabah, lebih baik tunggu pengawal kita datang," bisik Veronica dengan suara bergetar. Matanya memandang tajam ke arah Vincen yang tampaknya hendak melawan. Dalam kecemasannya, tangannya meremas erat pakaian Vincen dari belakang.Vincen menoleh sebentar ke arah Veronica, wajahnya yang tampan dan tenang seolah tak terpengaruh oleh situasi yang terjadi. Namun, dalam hatinya, dia merasa cemas juga untuk keselamatan Veronica.Tiba-tiba, salah satu dari segerombolan orang itu berkata dengan suara keras dan sinis, "Vincen Adama, ketahuilah posisimu, seharusnya kau tidak usah bertingkah sok kuat, sehingga tidak ada yang mengincarmu."Ternyata, pria yang berkata itu adalah Kars, orang suruhan Marko. Senyum licik terpampang di waj
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 33

Veronica yang berdiri tidak jauh dibelakang Vincen, matanya terbelalak melihat darah segar yang menetes di bawah Vincen.Wajah Veronica berubah pucat, tangannya menutup mulutnya, khawatir dengan keselamatan Vincen.Sementara itu, Kars menyeringai penuh arti, seolah menikmati penderitaan yang dialami Vincen.Namun, seringai Kars tiba-tiba menghilang saat tangan Vincen dengan cepat mencengkeram pergelangan tangan Kars.Vincen mengangkat tangan Kars ke atas dengan kekuatan yang mengejutkan, membuat Kars merasa terjepit."Argh!" teriak Kars histeris, merasa kesakitan seolah pergelangan tangannya akan patah.Vincen tak mengendurkan cengkeramannya. Sebaliknya, ia menendang Kars dengan kuat hingga pria itu terhempas beberapa meter ke belakang.Perlahan Vincen melangkah mendekati Kars yang terkapar di jalan, merintih kesakitan. Darah segar mengalir di sudut bibirnya.Kars mencoba bangun namun tak mampu, ia terkulai lemas di tanah. Vincen menatap Kars dengan tatapan tajam dan dingin, tanpa ras
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 34

Di salah satu sudut ruangan mewah hotel Diamond, Pak Tua Clark duduk di sebuah kursi di antara Norman Sanchez dan beberapa relasi bisnisnya yang tengah asyik berbincang. Suasana penuh keakraban tercipta dengan canda tawa mereka, namun suasana itu segera berubah ketika ponsel Pak Tua Clark berdering. Mendengar nada dering tersebut, Pak Tua Clark meraih ponselnya dan melihat nama Noel di layar. Dengan ekspresi bingung, ia mengangkat telepon tersebut dan menempelkannya di telinganya."Halo, Noel? Ada apa?" tanya Pak Tua Clark dengan nada datar. Ekspresi Pak Tua Clark berubah seketika saat mendengar laporan dari Noel."Apa kamu yakin Noel?!" tanyanya dengan suara gemetar penuh amarah."Saya yakin Tuan!" jawab Noel diseberang telepon. Wajah Pak Tua Clark seketika berubah menjadi tegang saat menerima informasi yang disampaikan oleh Noel, bawahan setianya yang diberi tugas menjaga cucunya. Tangannya gemetar Pak Tua Clark mengepal erat ponsel yang ia pegang, seakan tak percaya dengan apa ya
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 35

Marko, yang belum mengetahui kegagalan rencananya untuk melenyapkan Vincen, tengah menikmati malamnya di sebuah diskotik. Dikelilingi oleh beberapa wanita penghibur yang duduk di sekelilingnya, ia merasa puas dan percaya diri. Cahaya lampu disko berpendar, menambah semarak suasana pesta.Tiba-tiba, sosok berpakaian serba hitam muncul di sisi Marko. Tanpa basa-basi, orang tersebut menyeret Marko dari mejanya, membuat wanita-wanita penghibur terkejut."Brengsek, apa yang kau lakukan?!" raung Marko mencoba melawan, namun sia-sia. Kekuatan orang berpakaian hitam itu jauh lebih besar daripada dirinya.Dengan satu gerakan cepat, pria berpakaian hitam itu membanting Marko ke meja yang sebelumnya ia tempati. Meja itu hancur berkeping-keping, dan Marko merasa sakit yang menyiksa di seluruh tubuhnya. Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut berteriak histeris.Marko mencoba bangkit, namun pria berpakaian hitam itu menekan tubuhnya dengan keras, memastikan bahwa Marko tak bisa melarikan d
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 36

Markus terdiam, tatapan matanya yang sayu tertuju pada tubuh anaknya yang tak berdaya dengan darah membasahi seluruh tubuhnya. Perintah Vincen terlalu berat dan dia sadar tidak bisa melakukannya.Anak yang selama ini dia banggakan, kini terkapar tak sadarkan diri akibat ulahnya sendiri. Markus melepaskan cekalan tangannya dari kaki Vincen dengan wajah tak berdaya."Kenapa? Bukankah kau sudah terbiasa menyuruh orang untuk membunuh?" ujar Vincen dengan nada dingin. Wajahnya yang biasanya lembut, kini terlihat garang menatap Markus."Vin...." Veronica mencoba menenangkan Vincen, tangannya mencekal lengan pria itu erat. Dia tahu Vincen sudah hampir kehilangan kendali atas emosinya, dan itu bisa berakibat fatal bagi semua orang di sekitar mereka.Markus mencoba menelan ludah, serasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya. Dia sadar betul bahwa semua ini adalah salahnya, namun dia merasa tak sanggup untuk menyelesaikan masalah ini dengan tanganny
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab 37

Mata Veronica terbelalak saat bibir Vincen menyentuh bibirnya secara tiba-tiba. Pemuda itu mengecupnya dengan lembut. Tubuh Veronica seketika membeku, jantungnya berdebar kencang. Dia hanya mampu menatap pria itu dengan mata terbuka lebar.Vincen akhirnya melepaskan kecupannya. Senyum mengembang di wajahnya, matanya menatap Veronica dengan penuh kelembutan. "Aku akan mencobanya, Veronica," ucapnya dengan suara lembut, kemudian menggerakkan tangannya untuk menyisipkan rambut Veronica yang terurai ke sela telinga.Veronica, yang masih terkejut, tersentak sadar. "M-maksud kamu?" tanyanya dengan suara gemetar.Vincen mengangguk pelan. "Bukankah itu yang kamu mau, menjalin hubungan denganku? Aku akan melakukannya," jawab Vincen, menatap Veronica dengan serius dan penuh tekad.Dalam keheningan ruangan itu, Veronica mencoba menahan rasa gembira yang memenuhi dadanya.Dihadapannya, Vincen tersenyum tipis dengan pandangan yang lembut. Rasa bingung dan bahagia bercampur dalam hati Veronica. "
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab 38

Vincen mengajak jalan Veronica ke pusat hiburan kota Aranka. Karena weekend, tempat tersebut cukup ramai. Mereka mencoba beberapa permainan layaknya sepasang kekasih yang tengah berbahagia. Wajah Veronica berseri-seri, tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. Vincen, yang sebelumnya masih terluka karena mantan istrinya, kini tampak ikut bahagia bersama Veronica. "Vin, aku beli minuman dulu, haus," ucap Veronica tiba-tiba. "Biar aku saja, kamu tunggu di sini," pinta Vincen sambil tersenyum. Veronica mengangguk sambil tersenyum simpul, merasa diperlakukan istimewa oleh Vincen. Ia duduk di sebuah kursi, menunggu Vincen yang sedang mengantre di gerai minuman. Sementara itu, Vincen memilih minuman kesukaan mereka berdua dan membayarnya. Setelah beberapa saat, Vincen kembali dengan membawa dua gelas minuman. Veronica langsung tersenyum lebar, mengekspos gigi putihnya yang rapi. "Terima kasih, Vin," ucapnya sambil menerima minuman dari Vincen. "Tidak masalah," balas Vincen, jug
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

Bab 39

Mantan manajer Vincen menatap tak percaya saat melihat Black Card yang dipegang Vincen. Wajahnya pucat pasi dan matanya terbelalak. Sementara itu, Veronica langsung merangkul lengan Vincen dengan penuh kemenangan. "Beginilah seharusnya lelaki," puji Veronica sambil mengejek pria yang sebelumnya merendahkan Vincen. Mantan manajer tersebut terlihat gelagapan, "Tidak, tidak mungkin, itu pasti bukan Black Card milikmu, bukan?" ujarnya dengan nada penuh penyangkalan. Vincen hanya tersenyum tipis dan santai, mendekat ke mantan manajernya dengan langkah pasti. "Berhentilah berbicara omong kosong, atau kau ingin istri-mu tahu tentang informasi yang seharusnya tidak dia ketahui?" ancam Vincen sambil menatap mantan manajernya dengan tatapan dingin. Keringat dingin mulai mengucur di wajah mantan manajer tersebut, dia tersentak mundur ketakutan. Dia tak menyangka Vincen kini telah berubah menjadi sosok yang begitu berbeda dan berpengar
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 40

Setelah sampai di apartemenn, Vincen melangkah keluar dari mobil. "Terima kasih untuk hari ini, Vin," ucap Veronica lembut dari dalam mobil, matanya bersinar penuh kebahagiaan.Vincen menghadap Veronica dan tersenyum hangat, kedua matanya menatap penuh kelembutan. "Seharusnya aku yang berterima kasih. Hati-hati di jalan," ujar Vincen dengan suara yang penuh keikhlasan, tak ada sedikit pun rasa penyesalan telah menghabiskan waktunya untuk menemani Veronica. Veronica mengangguk pelan, cahaya harapan muncul di matanya yang bersinar. Dia lalu menoleh kepada sopirnya dan berkata. "Kita langsung pulang saja." Sopir mengangguk mobil pun bergerak perlahan, meninggalkan Vincen di depan apartemennya. Vincen menghela napas panjang, merasakan lelah yang mulai merayap di tubuhnya. Dia mempercepat langkahnya menuju apartemennya, berharap bisa segera beristirahat setelah seharian menghabiskan waktu bersama Veronica. Namun, begitu sampai di depan pintu apartemennya, Vincen terkejut melihat Solom
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more
PREV
123456
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status