Home / Pernikahan / Denyit Ranjang Ibu Tiri / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Denyit Ranjang Ibu Tiri: Chapter 31 - Chapter 40

60 Chapters

Penyesalan Dono

"Sial....rumah tangga gue jadi hancur semua karena ulah si Marni. Sumpah gue nyesel udah cerai sama Sari padahal dia wanita baik-baik. Dia tidak pernah mengeluh meski dalam kesulitan sekali pun. Akankah dia mau menerima gue kembali? Ah....pasti dia sangat membenciku sekarang." Setelah semua berakhir baru ia sadari bahwa cinta tidak cukup di pupuk dengan rasa saling suka, melainkan juga harus memilih hati mana yang tepat menerima segala kekurangan. Cinta tidak hanya mencari kesempurnaan melainkan menyempurnakan pasangan masing-masing.Sudah hampir setengah jam Dono mondar mandir di halaman rumah mantan istrinya, dengan sesekali melihat ke dalam rumah. Pintu rumah terbuka tapi tidak menunjukkan ada tanda orang di dalam. Biasanya ada suara tangis riuh anak kecil kini senyap seperti tidak berpenghuni. Terkadang kaki ingin melangkah masuk tapi malu dengan semua yang terjadi. Semua kesalahan telah ia tanam kepada keluarganya hanya demi seorang perusak. Pada akhirnya yang rusak bukan orang l
Read more

Terpaksa Pergi Kerja

Hari ini aku terpaksa harus meninggalkan mas Darwin selama beberapa hari, karena ada tugas yang mengharuskan aku pergi sementara waktu. Atasan baruku mengutusku ikut bersamanya mengunjungi kantor cabang di luar kota. Ada sedikit masalah kecil disana. Sebagai pegawai aku tidak mampu menolak perintah atasanku itu. Atasan baruku terbilang sangat keras, ambisius, dan juga konsisten. Jika di banding dengan atasan lama, dia jauh lebih mengerikan, meski begitu apa boleh buat seorang pegawai sepertiku hanya mampu menerima perintah tanpa mampu menolak. Dengan berat hati aku meninggalkan rumah dan kepercayaan tinggi kepada suamiku. Aku berharap mas Ridwan tidak mematahkan kepercayaanku kali ini, dan semoga saja rasa curigaku hanya sebatas ketakutan belaka bukan kenyataan. Sejernih apa pun hati manusia kalau mengenai cinta yang tadinya jernih akan menjadi keruh. Hati dan juga pikiran adalah permainan hidup semua manusia pasti akan merasakan keruhnya hati juga pikiran jikalau dia tidak mampu memb
Read more

Ketangkap Basah

"Darwin....." Lirih seorang tak asing.Sesampainya di rumah, Darwin terkejut melihat sosok Marni tengah berdiri depan pintu kamar sembari meliuk badan seolah menggodanya. Baju super tipis memperlihatkan bentuk tubuh seorang wanita jelas membuat mata tak berhenti menatap. Darwin si pria hidung belang langsung menghampiri Marni "Kamu menggodaku? berani sekali...." Tanpa tunggu lama Darwin pun memapah tubuh Marni masuk ke dalam kamar. Antara lupa dan pura-pura lupa dengan janji yang baru saja ia katakan. Nyatanya ia tidak mampu mengendalikan diri untuk menepati janji. Kebanyakan pria tukang selingkuh tidak akan berhenti mendua sebelum karma turun tangan. Bohong jika dia bilang akan meninggalkan selingkuhannya demi mempertahankan hubungannya denganmu, karena pria terlahir sebagai imam merasa berhak di makmumi oleh banyak orang, sedangkan makmum harus menurut apa kata imam. Itu prinsip pria kepala batu. Imam tidak harus memiliki banyak makmum terkadang satu makmum saja sudah cukup, tidak a
Read more

Rasa Gelisah Jauh Dari Suami

Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan. Entah kenapa tiba-tiba perasaanku begitu gelisah seperti telah terjadi sesuatu pada hatiku. Rasa sesak seketika menghampiri membuat susah bernafas. Beberapa kali berusaha menarik nafas panjang, tetap saja sesaknya masih terasa. Semoga bukan pertanda buruk. Sebisa mungkin pikiran buruk berusaha aku sapu dari dalam pikiranku demi ketenangan hati. Namun, tidak tau kapan datangnya rasa gelisah ini sampai memaksaku berprasangka miring. "Kamu kenapa?" Tanya seorang pria di sebelahku. Ya, dia adalah atasan baruku, Candra Mahardika Setyo Adji. Anak sulung dari bos terdahulu. Bapak Mahardika Setyo Adji adalah atasan lamaku atau juga ayah dari pak Candra, beliau sudah memutuskan untuk tidak lagi bergelut dalam dunia bisnis, sebab di usia beliau sekarang banyak mengalami gangguan kesehatan seperti kolesterol, darah tingi dan penyakit lainnya. Atas perintah dari sang ayah pak Candra menyanggupi merangkul begitu bany
Read more

Karma Masa Lalu

"Sekarang kamu baru merasakan akar dari perbuatanmu sendiri Marni, ini belum seberapa di banding penderitaan yang harus ibuku tangung. Dulu kamu masih bisa selamat karena bapakku lebih memilihmu, tapi sekarang tidak ada lagi yang mau menolongmu termasuk selingkuhanmu itu. Apa kamu sudah tidak punya urat malu? Bagaimana bisa kamu tidur dengan menantumu sendiri, apakah sedikit saja tidak pernah kau bayangkan wajah putrimu ketika kalian saling berhubungan? Apakah sekali saja pernah terlintas olehmu bagaimana sakitnya jika Rika tau ibunya ternyata adalah simpanan suaminya. Oh.....atau kamu sudah tidak punya hati lagi? Kamu tidak pantas menjadi manusia tapi lebih pantas menjadi iblis" Sedikit senyum sinis melibas pandangan Marni. Sekarang waktunya Elis bisa membalaskan dendam sang ibu. Keluarkan segala unek-unek yang tertahan selama ini. Puas hati bisa melihat Marni di perlakukan seperti itu."Jangan bawa Rika dalam masalah ini...." Ucap Darwin memecah fokus semua orang.Elis bertepuk tang
Read more

Waktu Terus Berjalan

Drtttttt....Suara getar ponsel mengalihkan pandangan, Tidak jauh dari posisiku sekarang. Sehabis mandi aku duduk sejenak sembari mengeringkan rambut. Semalam sampai tidak sempat mandi semua karena ulah pak Canda, dia selalu merepotkanku sampai tidak ada waktu untuk sekedar mandi. Rasa lelah begitu mengusai dan mengalahkan diri, pada akhirnya mata pun terpejam sebelum sempat membersihkan diri."Mas Ridho? Kenapa dia meneleponku, tumben ada apa gerangan?" Sebuah nama tertera di layar ponsel. Dia bicara begitu banyak sebelum sempat aku bertanya. Panjang lebar ia menceritakan kisah suamiku yang menurut penjelasannya tengah berselingkuh. Orang seperti Ridho jelas aku ragu. Ucapannya tidak dapat di percaya, terlalu banyak kebohongan dalam hidupnya, jadi wajar jika orang tidak lagi mempercayainya."Tidak mungkin. Jangan bicara omong kosong. Aku tidak ada waktu mendengar leluconmu. Lagi pula aku sangat mempercayai mas Darwin, dia tidak akan mungkin melakukan hal sekotor itu. Jangan samakan k
Read more

Sakit Di Selingkuhi

Plak.....Suara tamparan menggema di seluruh ruangan. Semua luka tertumpah dalam satu wadah. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya ini akan terjadi, suami yang sangat aku cintai ternyata berselingkuh dengan ibu tiriku sendiri. Sungguh mereka bukan manusia lagi. Manusia berhati iblis. Bagaimana mereka bisa berbuat hal serendah itu di saat aku mulai mempercayai mereka? Bagitu tega mereka menerkam kepercayaanku setelah sekian lama kutimang rasa curiga ini. Apakah sedetik saja atau sesekali dalam setiap kali mereka berpeluh di atas ranjang setidaknya mengingat wajahku, membayangkan hancurnya hatiku, berapa banyak air mata berlinang, dan seberapa kencang aku menjerit kesakitan? Apa mereka tidak pernah memikirkan hal itu atau mungkin mereka sudah tidak punya otak lagi? Entahlah, semua telah terjadi. Pada kenyataannya suamiku tega menghancurkan pernikahan kami hanya demi memenuhi hasrat pribadi. Ya Tuhan, Kenapa harus aku, kenapa? Seingatku belum sekali pun aku memikirkan pria lain selain sua
Read more

Terpaksa Menikahkan Ibu Tiri Dengan Suami Sendiri

"Di bawah tekanan dan paksaan semua warga, aku Darwin menjatuhkan talak kepadamu Erika Wulandari. Dengan sangat terpaksa aku telah melepaskan ikatan di antara kita. Mulai hari ini sampai seterusnya kita sudah bukan lagi suami dan istri. Ku bebaskan engkau wahai perempuan dengan semua ikatan suci. Seperti burung bebas terbang kesana kemari, ku lepas semua tanggung jawabmu sebagaimana semestinya, akan ku lepas pula tanggung jawabku terhadapmu wahai perempuan......" Suara gemetar lirih terdengar mengiris hati. Di bawah paksaan warga Darwin terpaksa mengucapkan talak, akibat perbuatan buruknya sendiri. Sejujurnya ia tidak mengharap perpisahan itu terjadi sebab biar bagaimana pun cintanya hanya untuk satu wanita saja yaitu sang istri. Lalu jika benar mencintai satu wanita untuk apa berselingkuh? Bukankan selingkuh betmula dari mata turun ke hati? Ya, memang benar kebanyakan perselingkuhan di picu atas koyaknya rasa cinta terhadap pasangan sehingga memicu munculnya cinta baru. Namun, perse
Read more

Air Mata Kesedihan

Kaki lelah berlari, air mata tak kunjung henti, lolongan derita terus menemani sejauh mana pergi. Sakit ini siapa mengerti? Luka tak berdarah seperti mematikan perlahan. Sesak sekali harus menyaksikan rumah tanggaku hancur akibat ulah ibu tiriku sendiri. Seorang pencuri sekali pun tidak akan pernah mencuri di dalam rumahnya sendiri, lalu kenapa seorang ibu tega merebut suami anaknya? Meski ikatan antara ibu dan anak hanya sebatas nama bukan terikat darah, tetap saja itu salah. Prasangka yang berusaha kubunuh ternyata nyata. Entah siasat mereka begitu pandai atau aku yang bodoh dalam mengenali racun di secangkir minuman. Saking bodohnya sampai mereka menutup mata dan telingaku entah selama beberapa lama. Membayangkan malam saja membuat hati bergetar. Malam mereka saling menyelinap mencari waktu berdua. Di bawah atap satu rumah mereka bermain gila. Ketakutan tidak hanya sebetas rasa takut kini semua nyata.Perasaan seorang istri peka akan kehadiran siluman ular dalam rumah tangga. Namun
Read more

Anak Kecil Itu

Beberapa hari kemudian....Matahari pagi menyentuh wajah merayu seraya bersenandung. Kepulan awan putih mulai merayap. Malam bersembunyi di balik siang, gelapnya menyimpan banyak kenangan dan terang membawa kesakitan. Lukaku masih basah, entah kapan waktu bisa membawaku menutup rapat luka ini. Sudah hampir seminggu lebih memilih mengurung diri, menyendiri dari dunia luar, merasa malu atas apa yang tidak aku perbuat. Masih butuh waktu panjang untukku melupakan semua yang menimpa kehidupan ini. Sekarang hanya ada luka, air mata, juga sesal. Entah sampai kapan bisa kembali bangkit menata masa depan, melupakan semua masa lalu, dan merajut kembali jalan ceritaku. Andai tidak pernah ada kesempatan pasti mereka tidak akan berbuat kesalahan. Namun, semua telah terjadi tidak ada lagi yang bisa di perbaiki. Hancur. Semua telah hancur. Seiring denting jarum jam menemani waktu diriku terus terpaku. Memulai bagai mendaki tebing tinggi nan curam, ingin terus berjalan kaki lelah melangkah. Bintang y
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status