Keesokan harinya, Nathan keluar dari kamarnya dengan stelan kerja berwarna navi. namun ada yang berbeda dari tatapan matanya. Wajahnya nampak kusut, jalanya sedikit sempoyongan hingga membuat Sang kepala pelayan sedikit prihatin. "Tuan, Apa anda membutuhkan sesuatu?" Pria itu tak menjawab, Namun ia hanya menggelengkan kepalanya dan terus berjalan melewati meja makan menuju ke arah Pintu keluar. Melihat itu, Sang kepala pelayan tentu saja heran. hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengejar. "Tuan, Apa anda tidak sarapan dulu?" Sontak Nathan menghentikan langkahnya, Tanpa membalikan tubuhnya ia pun menjawab. "Tidak, kalian makan saja sendiri! aku tidak lapar. "Jawabnya, lalu ia kembali melangkahkan kakinya menuju ke arah Mobilnya yang sudah terbuka. karena hari ini ia akan memakai sopir untuk ke kantor. Sang kepala pelayan pun menghela nafasnya panjang. Ia begitu kasihan melihat kondisi tuannya, namun ia juga tidak tega jika Nona Gladisa terus merasa tersiksa jika Haru
Read more