Share

73

Penulis: Quinby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Buka saja, jangan banyak bertanya!"Jawab Tuan Aiden dengan santai, lalu ia melanjutkan duduk si kursinya. menunggu agar putranya membaca apa saja yang tertulis di sana.

Asisten Tuan Aiden pun meminta seluruh orang yang ada di ruangan itu untuk keluar, ia pun juga akan ikut keluar untuk membiarkan keluarga itu menyelesaikan masalah mereka sendiri. tidak lupa ia juga mengajak Asisten Yuda untuk ikut dengannya keluar dari ruangan itu juga.

"Ayo keluar! Jangan ikut campur pada masalah keluarga atasan kita." Ucap Asisten Hans memperingati

Meskipun Berat, Namun Yuda memilih mengikiti ajakan Seniornya itu, Ia menutup rapat pintu hingga sedikit pun suara tidak akan bisa keluar dari sana. Asisten Hans dan Yuda pun memilih menunggu di depan ruangan itu sampai Tuan mereka selesai berbicara.

Sedangkan di dalam sana. Perlahan namun pasti, Nathan Akhir mengambil Berkas itu dan langsung membukanya. ia bembacanya dengan seksama hingga pada dj point tertentu ia menajamkan matanya, hingga be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mengharap Cinta Sepupuku    74

    Saat Yuda berhasil masuk ke dalam ruangan itu, Yuda malah menemukan Nathan hanya duduk diam dengan sorot mata kosong menatap ke arah pintu. "Tuan, Are you okay?" Tanya Yuda dengan rasa khawatir yang cukup tinggi. "Bagaimana?" Tanya Nathan pada asisten pribadinya. karena saat ini dirinya sudah benar-benar putus asa setelah kepergian Gladisa. "Apanya yang bagaimana tuan?" jawab Yuda dengan kembali melemparkan pertanyaan yang sama pada atasannya itu. Mendengar jawaban itu membuat Nathan sontak menatap ke arah Yuda. "Apa kau ingin Mati, Hm? Apa kerjamu selama ini jika untuk menemukan Gladisa saja kau tidak bisa?" Nathan bangkit dari posisinya yang sejak tadi duduk berjongkok, kini menjadi berdiri seraya berjalan ke arah Yuda hingga saat ini keduanya berdiri saling berhadapan dengan tatapan tajam Nathan yang membuat Yuda begitu terintimidasi. "Maaf Tuan!" Ucap Yuda, lalu memilih menundukkan kepalanya saat ini. Nathan menghela nafasnya gusar. Lalu kembali mengulang perta

  • Mengharap Cinta Sepupuku    75

    Melihat Nathan terdiam, Yuda berinisiatif untuk mendekat. lalu pria itu menepuk bahu Naghan dengan pelan. "Setidaknya belajarlah dari pengalaman anda Tuan, Bahkan begitu mudah Nona Clara menipu anda selama ini! bisa jadi rasa benci anda pada Nona Gladis tidak berasal juga." Tutur Yuda. Nathan sejenak memejamkan kedua matanya dengan menghela nafasnya panjang. ia sudah tau itu, hanya saja ia tidak mau mengakuinya karena egonya yang terlalu besar sehingga sangat sulit untuk dirinya melepaskan Gladisa. Karena pada dasarnya pria itu mencintai istrinya, hanya saja Sikap Gladis yang begitu cuek membuatnya berfikir jika Gladis sama sekali tak pernah berubah mencintai dirinya meskipun mereka sudah menikah. Apalagi selama ini otak Nathan selalu di cuci oleh Clara yang hampir setiap saat mengatakan jika kakak angkatnya itu wanita dingin yang negitu jahat. Melihat tuannya yang melamun, Yuda kembali mengeluarkan suara. "Pikirkan ini baik-baik Tuan! Lupakan Nona Muda, Biarkan dia bahagi

  • Mengharap Cinta Sepupuku    76

    anakementara itu, Setelah melewatkan beberapa menit sebelum bisa menemui Tuan Aiden. Yuda di paksa menunggu di depan ruang kerja Tuan besarnya karena ternyata rapat tadi di lanjutkan dj ringan kerja itu. Yuda yang panik menatap ke arah pintu dengan berjalan mondar-mandir dan sesekali menatap ke arah jam tangannya. "Ya ampun kenapa lama sekali sih?" Gumam Yuda, namun masih tetap terus berusaha untuk sabar demi bisa menemui Tuan besar Aiden. Tak berselang lama, akhirnya pintu yang menjulang tinggi itu terbuka dan keluarlah satu persatu orang dari sana dengan kasak kusuk yang terjadi di anatara mereka, saat melihat kemunculan Yuda di sana. Namun Yuda tidak perduli, Ia hanya ingin menemui Tuan Aiden Haditama tanpa ada niat lain selain itu. setelah memastikan semua orang sudah keluar, Yuda memutuskan untuk mengetik pintu. "Tok-Tok-tok" "Masuk!" Mendengar pintu yang dk ketuk tentu saja membuat Tuan Aiden langsung mempersilahkan untuk masuk. "Selamat siang Tuan" Sapa Yud

  • Mengharap Cinta Sepupuku    77

    Dret dret Tuan Aiden menatap sekilas ponselnya yang berbunyi, lalu ia mengangkat nya karena ternyata yang menghubungi dirinya adalah asisten pribadi nya Sendiri yang bernama Hans. "Ya ada apa hans?" "Gawat Tuan, Para investor menjual saham mereka secara serentak karena ada isu yang berhembus kalau perusahaan kita akan bangkrut. jika terus seperti ini perusahaan Collins pasti akan bangkrut beneranbeneran." Tuan Aiden menghela nafasnya dengan sangat kasar, ia sudah memprediksi hal semacam ini akan terjadi, apalagi melihat sikap putranya yang acuh tak acuh dalam menangani masalah sebesar ini. Yuda yang melihat itu semua sontak ingin bertanya. "Tuan ada apa?" Tuan Aiden tak langsung menjawabnya, ia hanya melirik sejenak ke arah yuda lalu memutuskan untuk kembali berbicara pada asisten pribadi nya terlebih dahulu. "Kumpulkan para investor, aku akan menemui mereka! " Perintah Tuan Aiden sebelum mematikan sambungan panggilan meraka. Yuda nampak mengerutkan keningnya bin

  • Mengharap Cinta Sepupuku    78

    penasar Gladisa sudah berada di meja makan, Ia menatap datar ke arah berbagai macam makanan yang di sediakan koki untuk dirinya. Sejenak ia berfikir untuk apa koki di mansion ini membuat makanan sebanyak ini jika hanya dirinya saja yang akan memakannya. "Permisi, Bolehkah saya bertanya?" Tanya Gladis dengan mengangkat sebelah tangannya tinggi-tinggi. Sang koki pun menganggukan kepalanya saja, karena ia tengah sibuk meletakkan semua makanan ke atas meja. "Untuk apa makanan sebanyak ini? Apakah akan ada tamu yang datang?" Tanya Gladisa dengan wajah penuh rasa penasaran. "Ini untuk Nona semua, Tuan Valdo meminta kami melayani Nona dengan sebaik-baiknya!" Jawab sang kepala koki, lalu pria itu mohon undur diri untuk kembali ke pantry. Mendengar itu tentu saja Gladisa di buat sangat tercengang, Bagaimana mungkin Valdo memperlakukan dirinya se berlebihan ini, mengingat ia hanya ingin menumpang sementara waktu saja sebelum ia bisa mendapatkan semua berkas-berkas pentingnya k

  • Mengharap Cinta Sepupuku    79

    Sementara itu di tempat yang berbeda, lebih tepatnya di sebuah rumah kosong Yang di pakai genk mafia Black venom untuk menyerap seseorang. Ada Seorang wanita cantik berambut panjang berwarna hitam legam tengah berjalan dengan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan yang ada di sana. "Di mana dia? Di mana kakakku!" Tanya Nathan ia dengan tidak sabaran saat bertemu dengan Pria yang sangat dia benci. "Yakin kau ingin melihatnya? Valdo merapikan kembali lengan kemejanya yang tadi sempat ia gulung, saat memberikan hadiah kepada Nathaniel karena sudah melukai wanita yang sangat di cintai nya. "Tentu saja, Dimana dia?" Dengan tegas Nathania ingin melihat keadaan Kakak kembarnya, jujur saja dia begitu Khawatir karena Valdo seperti nya tidak akan segan-segan menghancurkan apa saja yang sudah berani menyinggung nya. maka dari itu Ia takut jika sampai Valdo melenyapkan kakaknya juga. Valdo menatap ke arah Edgar untuk memastikan apakah mengijinkan atau tidak wanita itu untuk bertemu dengan

  • Mengharap Cinta Sepupuku    80

    "Ahhhhh" Nia berteriak Saat melihat tubuh Nathan terkapar tak sadarkan diri. hingga pada akhirnya tubuhnya pun ikut lunglai bahkan hampir saja terjatuh jika Edgar tidak dengan sigap menangkap tubuhnya. "Ck. Apa aku bilang tadi, sudah aku katakan dia akan pingsan saat melihat kondisi Saudara kembaranya. tapi dia tidak percaya. lihat sekarang apa yang terjadi? Dia pingsan dan aku harus membopongnya, Benar-benar merepotkan!" Edgar benar-benar di buat kesal oleh keras kepalanya Nathan ia collis haditama. Hingga bukannya membawanya dengan benar, Ia malah membopongnya seperti karung beras saat ini. tidak lupa ia juga meminta kepada beberapa anak buahnya untuk membawa Nathan ke rumah sakit. Tiga puluh menit kemudian, Edgar sudah masuk ke dalam ruangan yang mereka gunakan untuk menyambut kedatangan Nia tadi. Kini pria itu menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa yang juga di duduki oleh Valdo, yang saat ini tengah sibuk mengecek surel dari seseorang. "Kali sudah kembali? di mana gadis

  • Mengharap Cinta Sepupuku    81

    Tudah Tuan, Tuan Nathan dia--" Hans benar-benar bingung harus mengatakan apa, karena sejujurnya niat tidak tega melihat keadaan Tuannya saat ini. "Katakan saja Hans!" Tuan Aiden langsunh bangkit dari kursinya, Lalu ia berjalan menuju pintu keluar. "Ayo kita ke sana sskarang!" Ajak Tuan Aiden tanpa menunggu Jawaban dari asiaten Hans, tentang keadaan putranya dan berada di mana putranya itu saat ini. "Tuan Nathan dan Nona Nathania sedang berada di rumah sakit Tuan." Deg Tuan Aiden langsung menghentikan langkah kakinya, lalu ia kembali berbalik untuk kelihat ke arah asiaten Hans. "Apa maksudmu? kenapa di rumah sakit?" Tanya Tuan Aiden dengan expresi wajah bingung. "Oh jadi maksudmu Nathan tak hilang, tapi dia berada di rumah sakit bersama Nia begitu?" Imbuhnya mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi. Hans menggeleng lemah, Pria itu sungguh tak tega untuk mengatakan ini kepada Atasannya itu. Melihat sikap Hans yang malah menggeleng, membuat Tuan Aiden semakin bingung hi

Bab terbaru

  • Mengharap Cinta Sepupuku    147

    Setelah kejadian di ruang rawat Valdo, Gladys mengajak Nathan untuk menemui anak mereka di apartemen yang ia sembunyikan selama ini. "Ini gedungnya?" Nathan mendongakkan kepalanya untuk melihat gedung pencakar langit yang ada di hadapannya. sejenak ia takjub, Valdo benar-benar memperlakukan Gladys dan putranya begitu baik. Bahkan ia saja malu, ia yang merupakan ayah kandung Brian bahkan tidak menyadari keberadaan putranya selama ini. Pantas saja Valdo nampak begitu marah padanya, bahkan mengancam akan kembali memisahkan mereka jika sampai ia berani menyakiti Gladys dan putra mereka. "Ayo masuk!" Entah sejak kapan Gladys, keluar dari mobilnya, yang jelas Nathan melihat adik sepupunya itu sudah berjalan menjauh dari mobilnya. "Glad, tunggu!!" Nathan berteriak, mengejar langkah kaki Gladys sembari mempersiapkan hati bertemu dengan sang putra, untuk pertama kalinya dalam keadaan sadar. Mengingat pertama kali mereka bertemu, ia tak mengenali jika Brian kecil adala

  • Mengharap Cinta Sepupuku    144

    Tanpa keduannya sadari, Nathan ternyata berada di ambang pintu dan mendengar semua yang mereka bicarakan tadi. Meskipun sesak, ia yakin inilah saatnya ia menjelaskan semuanya kepada Gladys dan juga semua orang yang mempercayai kisahnya yang hilang ingatan. Ceklek Mendengar pintu di buka, Valdo reflek melihat ke arah pintu sementara Gladys, langsung mengangkat kepalanya lalu menoleh ke arah sumber suara. Pada saat yang bersamaan masuklah Nathan dari arah pintu dengan ekspresi wajah tengang. "Apa aku mengganggu? jika iya, aku akan pergi!" Ucap Nathan tak enak hati sudah mengganggu kebersamaan Gladys dan Valdo, Meskipun ia memiliki tujuan untuk menjelaskan kesalah pahaman dan kebohongannya selama ini, ia tak boleh egois untuk memaksakan keinginannya. "Tidak perlu dan kemarilah!" Pinta Valdo, sembari menggerakkan jari telunjuknya untuk meminta Nathan mendekat padanya. Melihat itu, Nathan melangkah mendekat meskipun hal itu malah membuat Gladys memalingkan muka tak ku

  • Mengharap Cinta Sepupuku    143

    Setelah dua hari, Clara juga terbangun dari koma. wanita itu begitu terkejut saat mendapati kakinya tak dapat di gerakan sama sekali. apalagi kedua tangannya ternyata di borgol sehingga membuatnya semakin kesulitan untuk bergerak. "Tidak, Kenapa kakiku? kenapa aku di borgol?" Teriakan Clara membuat tuan Nando dan Nyonya Juita berlari masuk ke dalam ruang rawat Clara. Dan hal itu membuat Clara sempat shock hingga menghentikan tingkahnya. "Mom, Dad," Gumamnya sembari menahan tangis. sudah hampir enam tahun, Clara tak melihay kedua orang tuannya begitu pula tuan Nando dan Nyonya Juita, yang sudah begitu lama tidak melihat Clara setelah kejadian pengusiran enam tahun yang lalu. Di mana putri angkat mereka itu sudah bertindak di luar batas hanya demi memenuhi ambisinya. Clara yang ketahuan ingin meracuni kakaknya sendiri agar batal menikahi tunangannya yang tidak lain adalah Nathaniel, yang merupakan kakak sepupu mereka sendiri. Opsesi Clara terhadap Nathan membuatnya teru

  • Mengharap Cinta Sepupuku    142

    Mendengar namanya di panggil, Gladys langsung menoleh ke arah Nicholas sama halnya dengan Nathan. Meskipun cukup terkejut dengan kemunculan Nicholas, namun Gladys bisa bernafas dengan lega karena lampu di atas ruang operasi berubah warna menjadi hijau. dan itu artinya jika operasi sudah berjalan dengan lancar. Gladys yang tak sabar menunggu Nicholas berjalan mendekat, Akhirnya memutuskan untuk ikut berjalan menuju Nicholas, hingga Akhirnya keduanya berdiri saling berhadapan dengan canggung. "Nick, bagaimana keadaan Kak Valdo?" Wajah Gladys memancarkan Aura kesedihan yang mendalam sehingga membuat Nicholas begitu Khawatir. "Nona, apa anda baik-baik saja?" Tanya nya sembari menelisik tubuh Gladys dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Apa maksudmu? Tentu saja Aku baik-baik saja." Sembari menjawab pertanyaan Nicholas, Gladys ikut menelisik tubuhnya sendiri seperti hal yang di lakukan Nicholas barusan. Namun entah kenapa Nicholas merasa jika Gladys tengah tak baik-baik sa

  • Mengharap Cinta Sepupuku    141

    Gladys sempat membeku, meskipun dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.. Namun telinga dan otaknya masih begitu peka mendengar setiap kalimat yang di lontarkan Yuda. "kau bilang apa tadi? coba ulangi!!" Perintah Gladys sembari bangkit dari kursinya dan kini sudah melangkah mendekati Yuda yang terkejut dengan keberadaan nya di sana. "Tuan," Gumam Yuda seolah membeku di tempatnya berdiri saat ini. "Mom," Panggil Brian. Dan panggilan itu sukses membuat Gladys kembali berbalik, lalu duduk berjongkok di depan sang putra dengan membelai kepalanya. "Sayang, Brian pulang dulu sama Aunty Tiara Ya!!" Ucapnya sembari melirik ke arah Tiara yang berdiri tak jauh darinya. "Tapi Mom, Brian ingin melihat ayah." Ucap bocah kecil itu sembari menahan tangis. "Nanti jika Ayah sudah siuman, Mom janji akan meminta Aunty Tiara dan Uncle Nicholas untuk membawa Brian ke mari! jadi, lebih baik Brian pulang dan beristirahat di apartemen saja ya!!" Setelah mengatakan itu, Gladys mencium k

  • Mengharap Cinta Sepupuku    140

    "Brian," Teriak Gladys hingga membuat fokus Valdo teralihkan. Namun siapa sangka, Clara tiba-tiba menghujamkan sebuah belati tepat mengenai perut Valdo yang berakibat tumbangnya tubuh sang dokter ke atas tanah. Bruk Tubuh Valdo jatuh dengan bersimbah darah, sementara Clara yang tadinya di kira pingsan ternyata hanya berpura-pura agar Valdo lengah. "Ayah, " Brian berteriak memanggil Valdo. "Valdo," Sementara Nathan dan Gladys Nathan berteriak memanggil Valdo agar menghindar, namun sayangnya Clara lebih dulu menyerangnya hingga pria bertubuh tegap itu tak sempat menghindar. Nathan Memutuskan untuk berlari menuju ke arah Valdo, dan karena itu pula Clara yang terlanjur panik akhirnya memutuskan untuk kabur. Nicholas pun melakukan hal yang sama. Namun sebelumnya, ia memberikan Brian kepada ibunya agar lebih aman. "Nicho, selamatkan Valdo!!" Pinta Gladys dengan tangan memohon. Sementara Valdo hanya bisa menganggukkan kepalanya dan akan berusaha sebisa mungkin untuk

  • Mengharap Cinta Sepupuku    139

    "Lepaskan dia!" Valdo berteriak membentak Clara yang sedang berusaha untuk menangkap Brian. Bocah itu menangis ketakutan sementara Clara terus berusaha untuk menariknya masuk ke dalam Mobil. Melihat itu, Valdo langsung bergegas mendekat demi bisa menyelamatkan Brian dari wanita gila seperti Clara. sementara Gladys, wanita itu baru saja keliat dari ruang kerjanya setelah melakukan meeting dengan beberapa Client yang ingin memakai jasa desainnya untuk di kenakan pada acara special mereka. "Nona," Tiara berteriak, sembari berjalan cepat ke arah Gladys. Hal itu membuat Gladys sedikit heran, mengingat wajah Tiara yang di landa kepanikan. "Ara, ada apa?" Tanya Gladys sesampainya Tiara di dekatnya. Sementara Tiara, Wanita tengah berusaha untuk menetralkan nafasnya karena terlalu panik. Melihat itu, Gladys tentu saja tidak tinggal diam dan memilih menggiring Tiara untuk masuk ke ruangannya dan mengambilkannya minuman terlebih dahulu. "Minum lah!" Ucap Gladys sembari ik

  • Mengharap Cinta Sepupuku    138

    Nathan yang baru keluar dari toilet, memutuskan untuk berjalan mendekati Gladys yang masih terduduk di atas Ranjang dengan wajah Shock. "Kak, kau masih di sini? tumben." Celetukan keceplosan. Namun agaknya Gladys tak berniat meralat ucapannya karena merasa jika yang ia katakan memang lah benar, dulu Nathaniel selalu meninggal kan dirinya seusai bercinta. jadi, hal ini adalah hal langka yang baru pertama kalinya di lakukan oleh sang mantan suami setelah pernikahan mereka. Namun sayangnya hal itu terjadi setelah mereka berpisah, hingga Gladys tak bisa berbuat apa-apa jika sampai ingatan Nathan pulih sehingga melupakan memori tentangnya saat ini. "Kenapa? aku suamimu, kenapa kau bicara seperti itu?" Nathan duduk di bibir ranjang, Sehingga tatapan keduanya kini bertemu. Hati Gladys bergetar mendengar ucapan itu keluar dari bibir Nathan, ingin sekali ia berteriak jika mereka sudah bukan pasangan suami istri lagi. namun, Ia tak punya cukup keberanian untuk mengambil resiko

  • Mengharap Cinta Sepupuku    137

    "Glad" Panggil Nathan, saat Gladys baru saja masuk ke dalam rumah mereka. "Ya" Jawab Gladys acuh tak acuh. "Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya sembari memegang bahu Gladys, lalu menelisik tubuh sang istri dari ujung kaki hingga ujung kepala, pria itu memastikan jika keadaan wanita itu baik-baik saja. "Aku baik-baik saja kak, jangan khawatir. Maaf, aku harus ke kamar!" Ucap Gladys, sembari menepis tangan Nathan dari bahunya. "Tapi Glad, Kata Tiara, tadi Clara datang ke butikmu. sebenarnya apa yang ia lakukan di sana?" Deg Gladys, langsung menghentikan langkahnya karena terkejut. bukan terkejut karena Nathan tau jika Clara datang ke butiknya? namun terkejut karena Nathan menanyakan apa tujuan Clara datang ke butiknya. apakah itu berarti Nathaniel, sudah mengingat siapa Clara? Gladys, langsung berbalik kembali menatap ke arah Nathan dengan ekspresi wajah curiga. "Kak tau soal Clara?" Deg Kini giliran Nathan yang terkejut mendengar pertanyaan dari Gladys, pria itu b

DMCA.com Protection Status