Semua Bab Madu Untuk Mantan Mertua: Bab 71 - Bab 80

174 Bab

BAB 71

Mobil yang dipakai Andi dan Regina melesat cepat membelah jalan raya jakarta yang cukup santai siang itu.Perasaan Regina yang tak pasti dengan Andi yang juga tampak tegang membuat suasana semakin tak nyaman.Masalah yang di hadapi Regina begitu serius, hingga dia tak tahu harus melakukan apa saat ini.“Aku tak menyangka dia telah tahu sejak awal pernikahan.” Gumam Regina dengan pikiran kalut.“Pantas saja dia tak sudi menyentuhmu, kau juga ternyata pemain handal Regina.” Ucap Andi yang membalas ucapan Regina tersebut.Regina menoleh ke arah Andi, tatapannya penuh dengan kemarahan yang terpendam. "Aku melakukan apa yang harus aku lakukan untuk bertahan hidup. Jika tidak, aku tidak akan bisa bertahan sampai sekarang," ucapnya dengan suara gemetar.Andi mendesah panjang, mencoba meredakan ketegangan yang semakin meningkat di dalam mobil. "Kita harus fokus pada rencana kita selanjutnya, Regina. Kita tidak bisa membiarkan David menang."Regina mengangguk, meskipun pikirannya masih berkeca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

BAB 72

“Ibu dipenjara?!” Dimas yang mendengar ucapan ibunya saat menghubunginya melalui telepon kantor polisi merasa sangat shock.“Iya Dimas, tolong ibu. Ibu tidak ingin dipenjara disini.” Ucap Regina tersendu-sendu karena dia harus terjebak disini.“Aku akan ke Jakarta hari ini, tapi bagaimana bisa ibu berada dipenjara. Apa yang ibu lakukan?!”Regina menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjawab. "David... Dia mengungkap semua rahasiaku, Dimas. Bukti-bukti yang dia kumpulkan cukup untuk menjebloskanku ke penjara. Aku butuh kamu untuk membantu ibu keluar dari sini."Dimas menghela napas panjang, merasa bingung dan marah. "Ibu, aku sudah mencoba berbicara dengan ayah, tapi dia juga tidak mau mendengarkan. Sekarang aku harus berhadapan dengan masalah ini lagi."Regina merasa putus asa mendengar nada suara putranya. "Dimas, tolong. Ibu tidak tahu harus bagaimana lagi. Kamu satu-satunya harapan ibu."Dimas menggenggam telepon dengan erat, memikirkan semua yang terjadi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

BAB 73

Semakin malam, acara malam itu semakin ramai. Tak hanya membahas masalah keberlangsungan usaha dan lingkungan, acara itu juga menghadirkan penari-penari yang membuat mata tertarik untuk melihatnya.Tari Beily Dance tersebut sungguh luar biasa dengan penari wanita yang sangat cantik dan memiliki bentuk tubuh yang molek.Anya memperhatikan penari dengan penuh kekaguman. Gerakan mereka lincah dan penuh dengan keanggunan, membuat semua mata tertuju pada pertunjukan tersebut. Penari belly dance itu memang memukau, dengan kostum yang gemerlap dan gerakan yang begitu sensual dan anggun.David sesekali melirik ke arah Anya, memastikan bahwa dia menikmati acara tersebut. "Kamu suka, Sayang?" tanyanya dengan lembut.Anya tersenyum dan mengangguk. "Iya, mereka sangat berbakat. Tariannya indah sekali," jawabnya dengan mata masih terfokus pada penari.David mengangguk setuju. "Tapi lebih indah bentuk tubuhmu sayang.” Bisik David.“Nanti malam menarilah seperti itu di kamar.” Sambungnya dengan meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

BAB 74

“Mas, aku mohon beri kesempatan aku kali ini saja. Terima aku lagi mas.” Ucap Anggun dengan bersimpuh dihadapan Dimas saat ini.“Aku sudah tidak sudi denganmu lagi, Anggun. Pergilah!” Usir Dimas pada wanita hamil itu.Dia merasa sangat jijik melihat wajah murahan itu di hadapannya.“Mas, aku tidak punya siapa-siapa lagi, aku mohon mas. Aku bisa membantumu, aku akan bekerja untukmu asal kau mau menjadi ayah anak ini. Mas, aku tak siap menerima gunjingan masyarakat disini, Mas.” Ucap Anggun dengan memaksa.Dimas menatap Anggun dengan penuh kebencian dan kekecewaan. "Kamu pikir aku akan memaafkanmu setelah semua kebohonganmu? Setelah kamu menghancurkan hidupku?" katanya dengan suara dingin.Air mata Anggun mengalir deras. "Mas, aku mohon... Aku tidak punya tempat lain untuk pergi. Aku hamil dan aku butuh dukunganmu."Dimas menghela napas panjang, mencoba menahan amarahnya. "Anggun, kamu sendiri yang menciptakan situasi ini. Kamu menipuku, mengkhianatiku. Aku tidak akan mengambil tanggung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

BAB 75

“Weisttsss… Pagi-pagi udah mandi keramas aja buu.” Ucap Nersa sambil mengejek Anya saat ini yang baru keluar dari kamarnya.Anya menggeleng pelan, “Memang salah keramas di pagi hari?” Tanya Anya sambil tersenyum.“Ya tidak sih, tapi melihat cupang di lehermu aku tahu kalian semalam habis bermain panas dan pasti sangat…”Anya langsung membekap mulut sahabatnya itu karena bisa bahaya jika di dengar oleh pelayan. Dia lupa menutupi bekas kemerahan di lehernya karena buru-buru menemui Nersa karena tiba-tiba datang ke mansion.Nersa tertawa pelan di balik tangan Anya, matanya berbinar-binar dengan rasa jahil. "Oke, oke, aku berhenti," katanya setelah Anya melepaskan tangan dari mulutnya.Anya memeriksa sekitar, memastikan tidak ada pelayan yang mendengar percakapan mereka. "Kamu benar-benar tidak tahu malu, Nersa," bisik Anya dengan nada bercanda namun tetap waspada."Aku hanya ingin memastikan kamu bahagia, sayang," jawab Nersa dengan mata yang penuh kepolosan. "Tapi, serius, aku punya kaba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

BAB 76

“Itu sedikit sulit.” Gumam Nersa pada Anya.“Bisnisku di bandung, tapi jika David hanya mengijinkan kerja di Jakarta aku akan mengatur semuanya.” Ucap Nersa.Anya merasa tidak enak hanya “Atau kamu pakai Mila saja, bukankah dia baru kembali dan sudah sembuh dari oplas-nya?” Tanya Anya.Nersa menggeleng dengan kuat, “Aku harus memakaimu, karena karisma mu cocok dengan skincare ku.”Anya mengangguk setuju dengan hal itu, “Baiklah jika begitu, tapi aku hanya takut menyusahkanmu.”“Tentu saja tidak, jika begitu tanda tangan kontrak ini. Aku juga memasukkan pendapatanmu saat kamu bergabung denganku.” Ucap Nersa memberikan kontrak kerja sama dengan Anya.Anya tersenyum, “Aku setuju tapi aku tak menerima bayaran dari mu.”Nersa terkejut, “Bagaimana bisa begitu, ini bisnis Anya.”“Dan David ingin aku memberikan kontribusiku tanpa bayaran, David mendukung penuh usahamu begitu juga aku. Aku akan membantumu dengan senang hati.” Ucap Anya sambil tersenyum tulus.Nersa memandang Anya dengan mata b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

BAB 77

“Selamat datang tuan, saya akan membawa tas anda.” Ucap salah seorang pelayan yang menyambut David di mansionnya.David yang melihat pelayan yang menyambutnya merasa bingung, “Dimana istriku?” Tanya David dengan datar.“Nyonya masih keluar dengan nona Nersa tuan, dan belum kembali.” Ucap pelayan itu pada David dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.“Jika begitu buatkan aku kopi, antar ke ruang kerjaku.” Ucap David yang kemudian berjaan ke ruang kerja pribadinya disana.Disana dia langsung menghubungi istrinya, dua kali panggilan dia tak mengangkatnya hingga David meletakkan ponselnya.Hingga lima menit kemudian panggilan masuk dari Anya dan David langsung mengangkatnya.“Kamu dimana, sayang?” Tanya David langsung tanpa basa-basi saat panggilan terhubung.“Mas, aku sedang berbelanja saat ini. Aku akan pulang sebelum makan malam. Oh iya coba kamu liat pesan di chat, aku mengirimimu beberapa gambar. Pilih yang kamu suka, selagi aku memilih baju yang lain.” Ucap Anya.David yang mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

BAB 78

Anggun dan Dimas baru saja menginjakkan kakinya di Jakarta, wanita yang tengah hamil besar itu tampak bersemangat karena akan tinggal di ibukota kota negara Indonesia itu.“Akhirnya kita jauh dari mulut tetangga, Mas. Kita akan kemana?” Tanya Anggun karena mengira mereka akan membuka lembaran baru.“Penjara.” Ucap Dimas dengan dingin.“P-penjara? Kenapa kita ke sana Mas?” Tanya Anggun dengan wajah terkejutnya.Dimas menatap Anggun dengan pandangan yang sulit ditebak. "Ibu ditahan di sini, Anggun. Aku harus menemuinya," jawabnya dengan nada datar.Anggun tampak terkejut dan kebingungan. "Ibu? Maksudmu ibu Regina? Kenapa dia dipenjara, Mas?" tanyanya dengan suara gemetar.Dimas menghela napas, mencoba menahan emosi yang berkecamuk di dalam dirinya. "Masalahnya rumit, Anggun. Aku akan menjelaskan semuanya nanti. Sekarang kita harus ke penjara dulu."Mereka berdua kemudian naik taksi menuju penjara tempat Regina ditahan. Sepanjang perjalanan, pikiran Dimas berkecamuk. Dia harus menemukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya

BAB 79

Di kantornya, David bersama dengan sekretarisnya tampak sangat serius membahas pekerjaan mereka saat ini.“Tuan Hadi juga sedang berusaha untuk mendapatkan proyek besar ini, tuan.” Ucap Sang sekretaris dengan serius.“Karena masalah kemarin tuan Robert tampak ragu memberikannya pada Anda, apakah sekarang waktunya untuk membuka kebusukan tuan Hadi? Karena sangat sayang jika proyek ini harus jatuh ke tangannya dibandingkan kita.” Sambungnya.David memikirkan saran sekretarisnya sejenak, menimbang-nimbang opsi yang ada. "Dia memang memiliki reputasi yang kurang baik, dan kita punya bukti yang bisa menjatuhkannya. Namun, aku lebih suka menang dengan cara yang jujur. Jika kita buka kebusukannya, pastikan itu hanya jika dia benar-benar melangkahi batas."Sekretaris mengangguk, mengerti maksud David. "Baik, Tuan. Saya akan terus memantau situasi dan melaporkannya kepada Anda."David kemudian mengalihkan perhatiannya kembali ke dokumen di depannya. "Kita perlu memperkuat presentasi kita dan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

BAB 80

“Halo saya Dimas Baskara, putra dari David Baskara dengan Regina Baskara. Saya adalah anak tunggal dari keluarga ini. Dulu keluarga kami sangat Harmonis. Tapi semenjak mantan istri saya menikahi ayah saya, saya sangat kesulitan bahkan istri saya yang tengah hamil besar tidak mendapatkan kesehatan dan nutrisi yang layak akibat atm yang diblokir.Ayah saya sangat kejam pada keluarga kami, dia tak memberikan akses pekerjaan dan juga memberikan uang pada kami. Bahkan ibu sudah masuk penjara karena dituduh mencemarkan nama baik, padahal itu adalah kenyataannya. Meskipun bagaimanapun saya adalah anaknya yang dibesarkannya selama dua puluh enam tahun. Bahkan saya diusir ketika saya datang ke kantor ayah saya. Kenapa dia begitu kejam pada kami, kami hanya ingin hidup tenang.” Ucap Dimas dengan wajah yang penuh belas kasihan dengan Anggun disisinya.Begitu video itu di ambil, Dimas langsung mengambil ponselnya dan menatap Anggun.“Apakah jika ini viral di sosial media maka kita akan mendapatka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
18
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status