Share

BAB 76

Penulis: Mayasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Itu sedikit sulit.” Gumam Nersa pada Anya.

“Bisnisku di bandung, tapi jika David hanya mengijinkan kerja di Jakarta aku akan mengatur semuanya.” Ucap Nersa.

Anya merasa tidak enak hanya “Atau kamu pakai Mila saja, bukankah dia baru kembali dan sudah sembuh dari oplas-nya?” Tanya Anya.

Nersa menggeleng dengan kuat, “Aku harus memakaimu, karena karisma mu cocok dengan skincare ku.”

Anya mengangguk setuju dengan hal itu, “Baiklah jika begitu, tapi aku hanya takut menyusahkanmu.”

“Tentu saja tidak, jika begitu tanda tangan kontrak ini. Aku juga memasukkan pendapatanmu saat kamu bergabung denganku.” Ucap Nersa memberikan kontrak kerja sama dengan Anya.

Anya tersenyum, “Aku setuju tapi aku tak menerima bayaran dari mu.”

Nersa terkejut, “Bagaimana bisa begitu, ini bisnis Anya.”

“Dan David ingin aku memberikan kontribusiku tanpa bayaran, David mendukung penuh usahamu begitu juga aku. Aku akan membantumu dengan senang hati.” Ucap Anya sambil tersenyum tulus.

Nersa memandang Anya dengan mata b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 77

    “Selamat datang tuan, saya akan membawa tas anda.” Ucap salah seorang pelayan yang menyambut David di mansionnya.David yang melihat pelayan yang menyambutnya merasa bingung, “Dimana istriku?” Tanya David dengan datar.“Nyonya masih keluar dengan nona Nersa tuan, dan belum kembali.” Ucap pelayan itu pada David dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.“Jika begitu buatkan aku kopi, antar ke ruang kerjaku.” Ucap David yang kemudian berjaan ke ruang kerja pribadinya disana.Disana dia langsung menghubungi istrinya, dua kali panggilan dia tak mengangkatnya hingga David meletakkan ponselnya.Hingga lima menit kemudian panggilan masuk dari Anya dan David langsung mengangkatnya.“Kamu dimana, sayang?” Tanya David langsung tanpa basa-basi saat panggilan terhubung.“Mas, aku sedang berbelanja saat ini. Aku akan pulang sebelum makan malam. Oh iya coba kamu liat pesan di chat, aku mengirimimu beberapa gambar. Pilih yang kamu suka, selagi aku memilih baju yang lain.” Ucap Anya.David yang mende

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 78

    Anggun dan Dimas baru saja menginjakkan kakinya di Jakarta, wanita yang tengah hamil besar itu tampak bersemangat karena akan tinggal di ibukota kota negara Indonesia itu.“Akhirnya kita jauh dari mulut tetangga, Mas. Kita akan kemana?” Tanya Anggun karena mengira mereka akan membuka lembaran baru.“Penjara.” Ucap Dimas dengan dingin.“P-penjara? Kenapa kita ke sana Mas?” Tanya Anggun dengan wajah terkejutnya.Dimas menatap Anggun dengan pandangan yang sulit ditebak. "Ibu ditahan di sini, Anggun. Aku harus menemuinya," jawabnya dengan nada datar.Anggun tampak terkejut dan kebingungan. "Ibu? Maksudmu ibu Regina? Kenapa dia dipenjara, Mas?" tanyanya dengan suara gemetar.Dimas menghela napas, mencoba menahan emosi yang berkecamuk di dalam dirinya. "Masalahnya rumit, Anggun. Aku akan menjelaskan semuanya nanti. Sekarang kita harus ke penjara dulu."Mereka berdua kemudian naik taksi menuju penjara tempat Regina ditahan. Sepanjang perjalanan, pikiran Dimas berkecamuk. Dia harus menemukan

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 79

    Di kantornya, David bersama dengan sekretarisnya tampak sangat serius membahas pekerjaan mereka saat ini.“Tuan Hadi juga sedang berusaha untuk mendapatkan proyek besar ini, tuan.” Ucap Sang sekretaris dengan serius.“Karena masalah kemarin tuan Robert tampak ragu memberikannya pada Anda, apakah sekarang waktunya untuk membuka kebusukan tuan Hadi? Karena sangat sayang jika proyek ini harus jatuh ke tangannya dibandingkan kita.” Sambungnya.David memikirkan saran sekretarisnya sejenak, menimbang-nimbang opsi yang ada. "Dia memang memiliki reputasi yang kurang baik, dan kita punya bukti yang bisa menjatuhkannya. Namun, aku lebih suka menang dengan cara yang jujur. Jika kita buka kebusukannya, pastikan itu hanya jika dia benar-benar melangkahi batas."Sekretaris mengangguk, mengerti maksud David. "Baik, Tuan. Saya akan terus memantau situasi dan melaporkannya kepada Anda."David kemudian mengalihkan perhatiannya kembali ke dokumen di depannya. "Kita perlu memperkuat presentasi kita dan m

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 80

    “Halo saya Dimas Baskara, putra dari David Baskara dengan Regina Baskara. Saya adalah anak tunggal dari keluarga ini. Dulu keluarga kami sangat Harmonis. Tapi semenjak mantan istri saya menikahi ayah saya, saya sangat kesulitan bahkan istri saya yang tengah hamil besar tidak mendapatkan kesehatan dan nutrisi yang layak akibat atm yang diblokir.Ayah saya sangat kejam pada keluarga kami, dia tak memberikan akses pekerjaan dan juga memberikan uang pada kami. Bahkan ibu sudah masuk penjara karena dituduh mencemarkan nama baik, padahal itu adalah kenyataannya. Meskipun bagaimanapun saya adalah anaknya yang dibesarkannya selama dua puluh enam tahun. Bahkan saya diusir ketika saya datang ke kantor ayah saya. Kenapa dia begitu kejam pada kami, kami hanya ingin hidup tenang.” Ucap Dimas dengan wajah yang penuh belas kasihan dengan Anggun disisinya.Begitu video itu di ambil, Dimas langsung mengambil ponselnya dan menatap Anggun.“Apakah jika ini viral di sosial media maka kita akan mendapatka

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 81

    “Tuan Hadi membantu Dimas dalam kasus ini, tuan. Bahkan mereka akan mengajukan gugatan ke pengadilan. Apa kita harus bertindak tentang masalah ini?” Tanya Sekretaris David dengan serius.“Tunggu saja, setelah malam ini kita konferensi pers aku akan membuat keputusan.” Ucap David dengan dingin.”“Baik tuan.” Ucap sang sekretaris lalu pergi dari sana.Setelah sekretaris keluar, Anya masuk menghampiri David.“Bagaimana? Apa aku nanti perlu ikut dalam konferensi?” Tanya Anya dengan serius, dia tak ingin suaminya menghadapi masalah ini sendirian.David tersenyum, “Untuk apa? Aku tak ingin kamu mengalami masalah ini, sayang. Biarkan aku yang mengatasinya karena aku yang telah mengambilmu sebagai istriku dan itu dijadikan senjata oleh mereka. Jadi aku yang akan melindungimu.”Anya menghela napas dan mengangguk. "Baiklah, Mas. Tapi aku akan selalu ada di sisimu, apa pun yang terjadi."David menarik Anya ke dalam pelukan hangat. "Aku tahu, sayang. Kehadiranmu saja sudah memberiku kekuatan lebi

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 82

    “Sialan, dia menyerang balik aku.” Gumam Dimas saat menonton siaran langsung konferensi pers yang dilakukan oleh David.Dia menonton dengan tuan Hadi dan Anggun di sampingnya.Tuan Hadi masih tersenyum melihat itu, “Tenang saja, tak mudah bagi David membalikkan keadaan. Video yang kita buat belum kita kirimkan ke media. Sebentar lagi perusahaan David akan hancur.”Dimas mengangguk baru mengingat jika video David menyeret mereka keluar dan memperlakukan mereka seperti bukan manusia masih balum tersebar luaskan.Dimas merasa sedikit lega setelah mendengar pernyataan Tuan Hadi. "Baiklah, kita kirimkan video itu sekarang," katanya dengan nada lebih tenang. Tuan Hadi segera menginstruksikan timnya untuk menyebarkan video yang telah diedit ke berbagai media sosial dan platform berita.Namun, tidak lama setelah video tersebut diunggah, reaksi publik mulai berdatangan. Sebagian besar netizen merasa terkejut dan marah melihat perlakuan David yang terekam dalam video. Komentar-komentar penuh em

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 83

    Amelia yang berada di mansionnya dengan tenang mengikuti berita tentang David, dia tersenyum miring melihatnya.“Kamu ternyata memiliki kehidupan yang cukup rumit, untuk apa juga kamu menikahi wanita janda yang punya banyak masalah itu. Membuat masalahmu semakin banyak.” Gumamnya sambil menyesap wine yang ada di tangannya.“Nyonya, tuan Hadi diperiksa.” Ucap salah seorang kepercayaan Amelia yang membuat wanita itu tersenyum.“Pria tua bangka itu mendapatkan karmanya.” Ucap Amelia dengan tenang.“Tapi nyonya, kita mempunyai kontrak kerja sama dengan beliau. Saya takut nama anda akan terseret oleh badan hukum yang memeriksa tuan Hadi.” Ucap orang kepercayaan Amelia dengan serius.Amelia terkekeh, “Jika memang perlu diperiksa ya diperiksa saja, tapi mereka akan menemukan hal yang sia-sia. Aku kaya dengan usahaku sendiri.”Amelia tersenyum sinis sambil mengangkat gelas wine-nya, menikmati ketenangan di tengah kekacauan yang melanda orang-orang di sekitarnya. Dia sudah merencanakan semuany

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 84

    Cafe Greenland, sesuai dengan namanya cafe tersebut mengusung tema alam hijau yang asri di tengah jakarta yang panas ini.Anya yang melihat itu tampak tak terkesan sama sekali, dia lebih fokus ke pertemuannya dengan Dimas kali ini.Tampilannya cukup tertutup karena namanya sekarang masih menjadi perbincangan masyarakat akibat berita tentang keluarganya yang masih belum reda, terlebih dia harus bertemu dengan mantan suaminya itu yang menjadi sumber masalah ini.Di ujung ruangan, Anya bisa melihat siluet Dimas yang duduk tenang di depan jendela dengan menyesap kopi yang sudah dia pesan. Dengan Segera Anya menghampiri pria itu.“Kita selesaikan ini dengan cepat.” Ucapnya dengan serius ketika dia berhasil duduk di depan pria itu saat ini.Dimas mengangkat wajahnya dan menatap Anya dengan tatapan tajam. "Aku tidak bermaksud membuat masalah sebesar ini, Anya. Tapi aku tak punya pilihan lain."Anya mendesah, mencoba menahan emosinya. "Dimas, kamu tahu bahwa tindakanmu hanya memperburuk keada

Bab terbaru

  • Madu Untuk Mantan Mertua   -END-

    Aditya menunggu dengan tidak sabar pemeriksaan Agnia yang masih berada di dalam bersama dokter.“Sayang, duduklah dengan tenang aku yakin Agnia baik-baik saja.” Ucap Rima pada putranya tersebut.Kevin juga mengangguk menenangkan putranya, “Benar kata ibumu.”Aditya menghela napas dalam, berusaha mengendalikan kegelisahannya. Meski ia tahu orang tuanya berusaha menenangkan, perasaan cemas tetap menguasai dirinya. “Aku tahu, tapi tetap saja… ini sangat tiba-tiba,” jawabnya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan.Tak lama kemudian, pintu ruang pemeriksaan terbuka, dan dokter keluar dengan raut wajah yang tenang. Aditya langsung berdiri dan menghampiri, "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?"Dokter tersenyum kecil, “Tenang, Pak Aditya. Istri Anda hanya kelelahan dan mengalami gejala yang cukup umum di trimester awal kehamilan. Selamat, Pak, Ibu Agnia sedang mengandung.” Aditya terdiam, antara terkejut dan bahagia, sebelum senyum lebar terpancar di wajahnya. Rima dan Kevin yang men

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 173

    Hari-hari berlalu, hingga pernikahan Agnia dan Aditya datang di pagi yang cerah ini.“Kau sangat tampan sayang.” Ucap Rima pada putranya yang tengah bersiap untuk prosesi pernikahannya.Aditya tersenyum pada ibunya, Rima, yang tampak berkaca-kaca melihat putranya dalam balutan pakaian pengantin. "Terima kasih, Ibu. Tanpa Ibu, aku mungkin tak akan sampai di hari ini," ucapnya sambil merapikan setelan jasnya.Rima mengangguk, menyentuh pipinya dengan lembut. "Ibu bangga padamu, Aditya. Kau telah memilih pasangan yang baik dan penuh kasih. Semoga kalian berdua selalu berbahagia."Aditya mengangguk penuh keyakinan. "Aku tahu, Bu. Agnia adalah seseorang yang benar-benar bisa kuandalkan, dan aku siap menjalani hidup bersamanya."Sementara itu, di ruangan lain, Agnia juga tengah bersiap dengan gaun pengantinnya yang anggun. Anya, Angel, dan Mila, membantu memastikan segalanya sempurna. Anya merapikan sedikit veil Agnia dan berkata dengan senyum hangat, "Kau benar-benar cantik, Agnia. Aditya

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 172

    “Kita akan main banana boat!!” Ucap Rose dengan semangat saat mereka bermain di tepi pantai dan akan menaiki permainan itu.Rose, Misella, dan Alex tampak sangat bersemangat saat mengenakan jaket pelampung mereka. Suasana pantai yang cerah dan angin laut yang segar semakin menambah antusiasme mereka. "Ini pasti seru banget!" seru Misella dengan tawa yang lepas, tak sabar untuk segera bermain.Banana boat yang berwarna cerah itu berayun di atas air laut yang jernih, siap membawa mereka meluncur cepat di atas ombak. Alex, yang awalnya terlihat sedikit canggung, akhirnya tersenyum kecil karena semangat yang menular dari kedua temannya.Ketika banana boat mulai bergerak, Rose berteriak penuh kegembiraan, diikuti oleh Misella yang tak henti tertawa. Ombak mengayunkan mereka dengan cukup kencang, membuat perasaan adrenalin dan kegembiraan memenuhi suasana. Alex, yang awalnya tampak tenang, akhirnya ikut berteriak seru, menikmati momen tersebut bersama mereka."Pegangan yang kuat!" seru Mise

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 171

    Johanna, istri Henry yang sedang bersantai di mansionnya tampak melihat sosial medianya. Sebagai nyonya Anderson, dia sama sekali tak melakukan apapun selain menikmati hidup dan uang suaminya.Hingga tak sengaja dia melihat akun Anya, istri dan nyonya dari keluarga Baskara tersebut. Rasa penasarannya mulai timbul terlebih melihat pengikut wanita itu mencapai jutaan followers.“Dia seorang artis?” Gumam Johanna dengan penasaran namun tatapannya merendahkan, karena menurutnya pekerjaan seperti itu tak menunjukkan martabat keluarga terpandang karena terlalu mengekspose kegiatan privasinya.Dengan tenang dia mulai melihat story Anya yang begitu banyak, mulai dari pemandangan di bali hingga perayaan ulang tahunnya disana.“Apa bagusnya merayakan di Bali?” Gumam Johanna dengan sinis, hingga dia melihat video Anya yang diperlakukan suaminya bak ratu, terlebih melihat pandangan David yang begitu terlihat mencintai istrinya bahkan menciumnya setelah mengucapkan selamat ulang tahun.Johanna men

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 170

    “Happy birthday to you!!” Semua orang gembira merayakan ulang tahun Anya.Anya tertawa bahagia di tengah-tengah mereka, “Happy birthday, honey.” Ucap David sambil mengecup bibir Anya sekilas.Anya memeluk suaminya dengan lembut, “Terima kasih sayang.” Ucapnya dengan penuh cinta.Suasana pesta ulang tahun Anya di Bali terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Semua orang bersorak-sorai, dan tawa Anya memenuhi ruangan. Dia memeluk David dengan erat, merasa sangat bersyukur memiliki suami yang selalu ada di sisinya."Ini ulang tahun terbaik," ucap Anya dengan mata berbinar, masih memeluk David. "Aku tidak bisa meminta lebih dari ini."David tersenyum, menatapnya dengan penuh cinta. "Kau pantas mendapatkan semua kebahagiaan ini, sayang."Sahabat-sahabat Anya, seperti Angel, Mila, dan Nersa, ikut memberikan ucapan selamat sambil memberikan hadiah-hadiah kecil yang dipilih dengan penuh perhatian.“Apakah kami telat?” Tiba-tiba suara Aditya datang membuat mereka semua menoleh.“Kalian sudah datan

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 169

    “Diana sudah kau siapkan barang endors-nya? Kita akan terbang pukul sepuluh pagi nanti.” Ucap Anya saat mereka akan berangkat ke Bali.Diana mengangguk, “Sudah, ini semua aman. Huft padahal kita suda menaikkan rate card-nya tapi masih banyak yang mengendors, membuatku harus mengedit lebih banyak saja.” Gumam Diana dengan mengeluh.Anya yang mendengarnya tertawa, “Bukankan gajimu sudah dua digit, setidaknya sebanding bukan?” Ucap Anya dengan kekeha ringan.Memang selama lima tahun ini karir Anya sebagai influencer sangat stabil bahkan cenderung semakin naik, meskipun Anya sekarang sudah membatasi endorsan yang masuk, namun tetap saja Diana sebagai editor dan juga manajernya cukup kalang kabut.“Tentu saja, setiap gajian aku bisa membeli satu motor baru. Tapi tetap saja lelah.” Ucap Diana dengan santai.Anya tersenyum, “Ya sudah, masukkan itu dalam mobil dan minta supir untuk mengambil sisanya. Kita berangkat sekarang, aku akan memanggil anak-anak dan juga suamiku.” Ucap Anya dengan lem

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 168

    “Mama, apa aku boleh ajak Rose dan Alex ke bali nanti?” Tanya Misella saat mereka sedang makan malam.Anya yang mendengar nama Alex disebut juga langsung terkejut, “Alex?”Misella mengangguk, “Tadi dia bergabung denganku dan Rose, dia sudah cukup baik dari sebelumnya. Dan sepertinya teman-temannya dulu ikut menjauhinya dan sekarang dia jadi temanku. Saat aku cerita akan ke Bali dia terlihat murung, sepertinya dia tak pernah liburan bersama keluarga.” Ucap Misella.Anya dan David saling bertukar pandang, memikirkan permintaan putri mereka. Anya merasakan keraguan, terutama karena pengalaman sebelumnya dengan Alex, namun dia juga tak bisa mengabaikan sifat baik hati Misella.“Kamu sudah yakin dengan perubahan Alex, Misella? Aku tahu dia telah meminta maaf, tapi mengajaknya liburan bersama keluarga kita adalah hal yang besar,” kata Anya pelan, mencoba memahami situasinya.Misella mengangguk mantap. “Iya, Ma. Dia memang terlihat menyesal. Teman-teman lamanya juga menjauhinya, dan aku tak

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 167

    “Aihh… Calon mantuku datang. Bagaimana persiapannya? Apakah sudah memilih gaun?” Tanya Rima dengan lembut saat Agnia datang berkunjung ke mansion.Agnia tersenyum lalu menaruh kue yang dia bawa di meja.“Kau bawa apa, Agnia? Kue buatanmu lagi ya? Wahh, ayah Aditya sangat senang kemarin dan hari ini kau bawakan lagi, pasti dia sangat bahagia.” Ucap Rima dengan semangat.Agnia tertawa pelan, dia bahagia dia disambut dengan sangat hangat di mansion ini. Seolah mereka tak mempermasalahkan status Agnia bahkan hanya kue sederhana saja mereka sudah sangat bahagia sehingga dia merasa dihargai.“Hanya kue biasa, bu. Kalau ibu ingin kue yang lain nanti Agnia buatkan, kebetulan Agnia sangat suka buat kue.” Ucap Agnia dengan lembut.Rima tersenyum hangat, wajahnya penuh kebahagiaan. "Kau ini memang sangat perhatian. Kami beruntung sekali mendapatkan calon menantu sepertimu, Agnia." Dia mengambil kue dari meja, lalu mencicipinya dengan penuh antusias. "Hmm, enak sekali! Ayah Aditya pasti sangat me

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 166

    “Bagaimana dengan desain gaun ini, nona? Apakah anda suka?” Tanya desainer gaun pengantin yang ditunjuk oleh Aditya untuk Agnia.Agnia tampak bingung memilih, terlebih keluarga Aditya juga mendesak untuk acara pernikahan mereka digelar satu bulan lagi, tentu persiapan yang cukup singkat apalagi keluarga Baskara ingin acara pernikahan ini mewah.“Saya masih bingung, bisakah saya membawa gambar dari beberapa desain ini? Saya ingin menunjukkan dan meminta saran dari calon ibu mertua saya.” Ucap Agnia dengan lembut.Desainer gaun itu tersenyum sopan dan mengangguk. "Tentu saja, Nona Agnia. Saya akan menyiapkan beberapa gambar desain yang bisa Anda bawa. Kami ingin memastikan Anda merasa nyaman dan puas dengan pilihan Anda, apalagi ini hari yang sangat istimewa."Agnia tersenyum tipis, meskipun perasaan di dalam hatinya masih campur aduk. Proses persiapan yang begitu cepat dan tuntutan dari keluarga Baskara untuk membuat pernikahan mereka mewah cukup membuatnya tertekan. Dia tidak pernah m

DMCA.com Protection Status