Semua Bab Dari Pengkhianatan jadi Nikah Dadakan: Bab 271 - Bab 280

398 Bab

Pacarnya Gio?

“Cepat sekali karmanya datang.”Emily langsung melotot mendengar ucapan Claudia. Sahabatnya itu baru pulang semalam, pagi ini langsung ke rumah sakit saat tahu Lena meninggal.“Ish, ngomongnya jangan begitu,” kata Emily.“Ya gimana, dia dulu sangat jahat, kenapa matinya cepat?” Claudia tetap kesal dan dendam karena Lena dulu terus berusaha mencelakai Emily.“Ya, memang. Tapi namanya manusia juga bisa berubah. Dia pergi setelah mengakui semua perbuatannya serta menerima segala hukuman atas kesalahannya. Itu memang lebih baik daripada dia dipenjara seumur hidup,” ucap Emily menjelaskan.“Tetap saja, dia itu sangat jahat.” Claudia tetap tak terima.Emily menghela napas kasar mendengar jawaban Claudia, tak bisa memaksa jika memang seperti itu cara pandang sahabatnya itu.“Tapi jangan membahas seperti itu saat ada Gio. Dia sedang berusaha berubah, tapi malah mendapatkan musibah. Hargai dia, ya.” Emily mengingatkan karena takut terjadi masalah jika Claudia asal bicara ketika bertemu Gio.Cl
Baca selengkapnya

Kenapa Peduli?

Christina masih mengusap punggung Gio dengan lembut. Meski tidak terisak, tapi Christina tahu kalau Gio masih menitikkan air mata.Cukup lama Christina memeluk untuk menenangkan, hingga akhirnya Gio menjauhkan kepala dari pundak Christina.Gio masih menunduk sambil menyeka sisa air mata dari kelopak mata. Tampaknya dia malu karena ketahuan menangis di depan wanita, padahal sudah berusaha untuk tak menangis.Christina seperti ingin tersenyum melihat Gio yang tampak menggemaskan, tapi dia tahu itu tak sopan karena bagaimanapun Gio sedang dalam masa berkabung.“Kamu mau minum atau mungkin makan. Biar aku carikan,” kata Christina karena wajah Gio tampak pucat.Gio belum bicara, lalu menatap Christina yang baru saja menawarinya.“Terima kasih sudah meminjamkan bahumu,” ucap Gio lalu memilih kembali duduk.Christina awalnya terkejut mendengar ucapan Gio, tapi lega karena pria itu terlihat lebih tenang.“Aku ambilkan minum, ya,” kata Christina karena melihat meja Gio kosong tak ada gelas sam
Baca selengkapnya

Mencoba Menjauhi

Christina awalnya terkejut mendengar ucapan Gio karena memang tak paham dengan maksud ucapan pria itu. Namun, dia berusaha untuk menganggap jika apa yang dikatakan semata-mata hanya karena pria itu sedang putus asa. “Tidak peduli bagaimana masa lalumu, tapi sebuah kepedulian itu tidak memandang miskin atau kaya, baik atau buruk. Bahkan seorang penjahat pun terkadang butuh sebuah kepedulian, karena aku meyakini jika tak akan ada akibat tanpa sebab,” ucap Christina lalu mengulurkan sendok ke Gio. Gio menatap Christina yang berpikiran positif dan optimis. Entah dia tak tahu cara menjauhkan wanita itu darinya, karena kenyataannya meski sudah berusaha membuat Christina menjauh, wanita itu sekarang malah semakin mendekat. Gio akhirnya menerima sendok dari Christina dan siap untuk makan. “Minum air putihnya dulu sebelum makan,” kata Christina mengingatkan. Gio berhenti menyendok makanan saat mendengar perkataan Christina. Dia akhirnya minum lebih dulu lalu dilanjutkan dengan makan. Chri
Baca selengkapnya

Suka atau Tertarik?

“Padahal kita baru saja melayat, tapi kenapa rasanya kamu bicara sesuatu yang berbau tentang persaingan?”Nana langsung mengultimatum suaminya karena merasa aneh dengan pertanyaan Bastian ke Christina.“Bukan bicara persaingan, hanya menanyakan,” balas Bastian sambil memandang Nana yang ikut ke kantornya.“Iya tahu, tapi kalau keluarga Byantara tahu jika kita terus membahas hal seperti itu, apa baik? Meski mereka juga saingan bisnis, tapi tetap saja mereka juga sekarang bagian keluarga dari Kak Sashi,” ucap Nana mengingatkan.Bastian memandang Nana yang seperti cemas, lalu berkata, “Kamu mencemaskan apa, hm? Aku tidak bermaksud apa-apa. Serius aku hanya tanya untuk memastikan saja.”“Tapi caramu memastikan membuat Christina takut,” balas Nana.Bastina menoleh Nana lagi, tapi kemudian terlihat berpikir sejenak.“Sudah, tidak usah dibahas lagi. Bukankah yang terpenting aku tidak bertanya di hadapan keluarga Byantara.”Nana akhirnya diam karena mendengar perkataan suaminya dan memilih ta
Baca selengkapnya

Maju atau Mundur

Christina menatap Alaric dan Emily bergantian, lalu bertanya, “Apa ada sesuatu yang benar-benar buruk?”“Ya, itu tergantung caramu menyikapinya,” balas Alaric.Emily dan Alaric menunggu Christina siap mendengarkan karena wanita itu terlihat ragu.“Jika kamu tak yakin, lebih baik tak usah dengar. Jika kamu yakin, aku akan menceritakan tapi jangan pernah membahasnya di depan Gio,” ucap Alaric mencoba meyakinkan Christina.Christina terlihat ragu, hingga akhirnya menganggukkan kepala.“Aku ingin mendengarnya,” ucap Christina mencoba meyakinkan perasaannya sendiri. Bukankah dia sudah berusaha untuk mengenal lebih jauh, kenapa sekarang harus mundur.Emily melirik Alaric, melihat suaminya bersiap bicara.“Polisi di sana karena orang tua Gio ditahan atas kasus percobaan pembunuhan dan beberapa kasus lain,” ucap Alaric, “dia meninggal saat masih dalam status sebagai tahanan, karena itu polisi harus memiliki berkas kematiannya untuk laporan.”Christina sangat terkejut mendengar cerita Alaric s
Baca selengkapnya

Perkara Genggam Tangan

Emily akhirnya sudah diperbolehkan pulang. Dia sudah sampai rumah bersama Alaric, tapi tetap harus di atas kursi roda karena dokter tidak menyarankan Emily banyak bergerak untuk sementara waktu.“Di mana Gio?” tanya Emily ke Alaric.“Mungkin di kamarnya,” jawab Alaric, “kamu mau menemuinya?” tanya Alaric kemudian.Emily mengangguk menjawab pertanyaan Alaric, hingga Mia datang menyambut mereka.“Kamu mau istirahat? Mama sudah meminta pelayan menyiapkan kamar di lantai bawah agar kamu tak perlu naik turun,” ucap Mia saat menyambut Emily.“Iya, terima kasih, Ma,” balas Emily, “tapi aku mau bertemu Gio dulu,” ucapnya kemudian.“Oh, dia ada di kamarnya. Sejak pagi tadi pulang dari pemakaman sampai sekarang, Gio tak mau keluar dari kamar. Bahkan tadi mau makan karena dibujuk Christina,” ujar Mia menceritakan apa yang terjadi.Emily terkejut mendengar cerita Mia, sudah sepeduli itu Christina terhadap Gio, apakah Christina akan mundur setelah tahu masa lalu Gio yang tadi diceritakan.Emily me
Baca selengkapnya

Dicurigai Mama

Nana mencemaskan Christina hingga memilih pergi ke kamar putrinya itu untuk melihat apakah terjadi sesuatu dengan Christina.“Chris, mama masuk ya.” Nana mengetuk pintu lalu meminta izin masuk sebelum membuka pintu.Terdengar suara Christina dari dalam mengizinkan, membuat Nana membuka pintu lalu masuk untuk menemui Christina.“Kamu tidak makan malam?” tanya Nana saat melihat Christina duduk di atas ranjang dengan laptop di pangkuan.Christina menutup laptop saat melihat sang mama datang. Matanya terlihat agak merah, membuka laptop sepertinya hanya alasan saja agar dia terlihat sibuk.“Aku baru selesai mengerjakan berkas,” jawab Christina lalu meletakkan laptop di kasur.Nana memperhatikan mata Christina yang agak merah, lalu duduk di tepian ranjang sambil memandang putrinya itu.“Apa ada masalah?” tanya Nana.Meski Christina terlihat baik-baik saja, tapi Nana tidak bisa mengabaikan mata Christina yang terlihat bengkak.“Tidak,” jawab Christina lalu memulas senyum.“Lalu, kenapa matam
Baca selengkapnya

Sudah Baik-baik Saja

Beberapa hari berlalu. Gio sudah merasa lebih baik setelah berusaha mengikhlaskan kepergian sang mama, apalagi Emily tak pernah membiarkan Gio merasa sendirian.Gio baru saja keluar kamar. Dia melihat Emily yang duduk di ruang keluarga sedang makan buah sambil menyaksikan acara televisi. Gio menghampiri Emily lalu duduk di samping sepupunya itu.“Buah.” Emily menoleh sambil menawari Gio buah.Gio tersenyum lalu mengambil potongan buah yang ditawarkan Emily.“Kamu sudah tidak ke kantor?” tanya Gio karena sudah seminggu semenjak Emily keluar dari rumah sakit, Emily terus berada di rumah.“Aku dipecat Papi,” jawab Emily lalu memasukkan potongan buah ke mulut.Gio menatap Emily dengan dahi berkerut halus.“Papi tidak mau ada apa-apa dengan calon cucunya, jadi dia memilih memecatku agar aku bisa fokus dengan kehamilanku,” ujar Emily lalu tersenyum karena tak marah sama sekali dengan keputusan sang papi.Gio mengangguk-angguk mendengar ucapan Emily, apa yang dikatakan ayah Emily memang bena
Baca selengkapnya

Mencari Alasan Untuk Maju

Christina berjalan masuk di restoran bersama seorang pria. Dia merangkul lengan pria itu sambil bercanda saat memasuki restoran.Hingga langkahnya terhenti ketika melihat Gio di sana. Dia tak melepas tangan pria yang bersamanya, tapi tetap tersenyum ke Gio.“Kamu sudah mulai bekerja?” tanya Christina saat berpapasan dengan Gio.Gio awalnya termangu karena melihat Christina, tapi langsung tersadar saat Christina menyapanya.“Iya, baru hari ini,” jawab Gio tak mungkin mengabaikan Christina.Christina mengangguk sambil memulas senyum, lalu menoleh ke pria yang bersamanya sudah menunggu.“Aku pergi dulu,” kata Christina.Gio hanya mengangguk membalas ucapan Christina, lalu membiarkan wanita itu pergi tanpa bertanya siapa pria yang bersama Christina.Lagi pula bukankah hak dia bertanya siapa yang bersama dengan Christina. Gio akhirnya memilih pergi dari restoran itu.Christina mendadak tegang setelah bertemu dengan Gio. Dia berjalan dengan ekspresi wajah panik.“Kenapa mukamu jadi tegang s
Baca selengkapnya

Berharap Apa?

Hari itu Emily kedatangan Archie dan Alexi di rumah. Emily terlihat sangat senang karena kedua saudara jauhnya itu datang berkunjung.“Kenapa kamu duduk di kursi roda? Kamu tidak kenapa-napa, kan?” tanya Alexi terkejut melihat Emily di kursi roda.“Tidak kenapa-napa, aku menggunakan kursi roda untuk meminimkan gerakku dan tidak banyak berjalan,” jawab Emily sangat senang akhirnya bertemu Alexi.Saat menikah, Alexi sedang persiapan skripsi, sehingga tak bisa pulang untuk menghadiri pernikahan Emily dan Alaric.Alexi bernapas lega mendengar jawaban Emily, hingga tatapannya tertuju ke foto keluarga yang terpasang di ruang tamu.“Dia, saudara suamimu?” tanya Alexi sambil menunjuk ke foto Gio bersama Bobby dan yang lain.Emily menoleh ke arah Alexi menunjuk, lalu menjawab, “Iya, itu adik sepupu suamiku.”Emily memandang Alexi yang masih menatap foto itu, lalu bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba bertanya, apa kamu pernah bertemu dengannya?”Alexi menoleh Emily lalu menjawab, “Iya, kemarin di r
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
40
DMCA.com Protection Status