Belum sempat Aurora menjawab pertanyaan June, telepon genggam sahabatnya itu berbunyi. June segera menjauh dan berbicara dengan benda pipih itu dengan serius.Saat makanan fastfood pesanan June datang, sahabat Aurora itu masih berbicara di telepon. Hingga akhirnya ia kembali ke meja makan.“Ada masalah di butik. Aku bawa saja makanan ini dan makan di mobil.” June bergegas akan pergi.“Jangan sampai tidak makan, lho.” Aurora mengingatkan sahabatnya.“Iya. Aku pakai supir kok, jadi bisa santai makannya.” June mencium pipi sang sahabat, lalu pergi membawa makanannya.Sepeninggal June, Aurora hanya bersantai di sofa dan menonton konser musik. Ia memang menggemari seni. Bahkan saat sekolah, Aurora memiliki sejumlah prestasi di bidang seni budaya.Hanya saja ketika kuliah, Papi tidak setuju Aurora melanjutkan pendidikan pada bidang seni tersebut. Papi bilang, bakatnya untuk menjadi hobi saja. Akhirnya Aurora menuruti keinginan orang tua angkatnya yang menginginkan ia kuliah di jurusan admin
Read more