Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 461 - Chapter 470

620 Chapters

Bab 461

Senyum merayu tersungging di wajah Umar.Namun, hal itu hanya membuat Daffa merasa lebih jijik padanya. “Aku tidak mau membuang waktuku lagi padamu dan unit polisimu. Meskipun begitu, sudah beberapa saat berlalu sejak kejadiannya terjadi dan tidak ada satu pun bawahanmu yang menghampiriku untuk menyelesaikan kasus ini.”Sambil menghela napas, Umar memandang jam tangannya dan seketika merasa frustrasi karena Daffa benar. Umar kira dia baru beristirahat sebentar, tapi nyatanya dia telah menghilang selama cukup lama.Setelah menenangkan dirinya, Umar mengangguk pada Daffa dan menjawab, “Maafkan saya, Tuan Halim. Ini adalah kesalahan saya. Saya akan menyelesaikan permasalahan ini sekarang juga—saya berjanji.”Dia lalu menegakkan punggungnya dan menatap Daffa dengan tegas sambil berjanji, “Saya akan mengungkap kasus ini dalam satu jam.”Daffa memejamkan matanya pada saat itu.Sambil mengulurkan tangannya, Umar mengisyaratkan pada Daffa untuk bergabung dengannya dalam penyelidikan. Dia
Read more

Bab 462

Umar berdiri di samping kedua orang itu, wajahnya memucat melihat adegan mengerikan di hadapannya. Dia langsung mengulurkan tangannya untuk menghentikan situasinya agar tidak makin parah sambil menghadap ke lantai, tidak berani melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, meskipun dia sudah berusaha untuk menengahi mereka, dia masih tidak tahu bagaimana caranya mengurangi kebencian di antara kedua orang itu. Mata petugas yang dikurung membelalak pada saat itu. Dia tahu apa yang telah dia katakan akan membuat Daffa marah, tapi dia tidak menyangka Daffa akan mencoba membunuhnya karena itu. Jantungnya sekarang berdebar kencang karena keadaannya sudah melenceng dari rencananya di awal.Dengan mata yang terpaku pada Umar, petugas itu menatap Umar dengan tatapan memohon, berharap Umar akan menyelamatkannya.Melihatnya, Umar menghela napas dan memejamkan matanya untuk mencari solusi atas kegilaan ini. Dia membatin, “Daffa marah dan tingkat kemarahannya telah meningkat secara signifi
Read more

Bab 463

Daffa mengatakan hal tersebut dengan santai, membuat alis Bima berkerut. Dia mengamati Daffa dengan hati-hati, mencoba mencari tahu apakah Daffa sedang berbohong atau tidak.Saat itulah Bram menyadari bahwa dia telah melupakan satu hal yang krusial—dia tidak lagi memiliki suara dalam hal itu karena dia telah menyerang Daffa.Daffa menyeringai. Dia meletakkan kedua tangannya di balik punggung sambil membiarkan Bima mengamatinya. Pada akhirnya, dia menghela napas dan mengabaikan tatapan Bima, berkomentar, “Ada banyak cara untuk menyelesaikan situasi ini, tapi kalian tidak repot-repot mencoba satu pun dari semua cara itu. Aku sudah membuang-buang terlalu banyak waktu berdiam diri di kantor polisi dan kesabaranku sudah habis. Jadi, bagaimana jika kalian menelepon atau mengirimku surel ketika kalian sudah memecahkan pembunuhan Rafael? Aku akan pergi sekarang.”Bibir Bima berkerut oleh amarah sekali lagi seraya dia mendengus dengan keras. Dia menunggu hingga perhatian semua orang tertuju
Read more

Bab 464

Namun, sebelum Ansel dapat terpikirkan sebuah rencana, suara Daffa yang dingin terdengar. “Buang semua idemu ke tempat sampah karena itu tidak akan terjadi. Tegar tidak diperbolehkan pergi bersama kita karena dia sebelumnya terlibat dengan banyak kegiatan terlarang.”Mata Ansel membelalak karena dia tidak menduga hal itu. Dia ingin meminta lebih banyak informasi, tapi dia merasa sebaiknya dia tidak menguji kesabaran Daffa pada saat itu. Jadi, dia menundukkan kepalanya dalam diam.Tidak lama waktu berlalu sebelum taksi mereka tiba di hotel.Ansel tidak dapat memberanikan dirinya untuk menanyakan pertanyaannya. Tanpa dia sadari, keraguannya membuatnya tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk bertanya lagi. Daffa telah membayar biaya taksi, membuka pintu, dan keluar tanpa berpikir dua kali ataupun melirik Ansel.Oleh karena itu, Ansel baru sadar banyak orang berdiri di luar mobil ketika dia tersadarkan dari lamunannya dan turun dari mobil.Edward berdiri di depan orang-orang itu,
Read more

Bab 465

Edward menunggu jawaban Daffa sebelum berkata, “Saya rasa berbahaya pergi ke sana sekarang. Kita mungkin akan diserang oleh kerumunan itu jika kita turun dari mobil sekarang.”Daffa mengangguk, mengulurkan tangannya untuk membuka pintu mobil, lalu turun dari mobil sebelum Edward bisa bereaksi apa-apa. Dia berkata kepada seluruh rombongannya, “Rencana baru kita adalah membuang semua rencana kita sebelumnya. Setiap orang bebas bertindak sesuai dengan situasi masing-masing, tapi aku hanya meminta kalian semua kembali kepadaku hidup-hidup!”Kejadian itu terjadi dalam sekejap. Edward masih ternganga di kursi pengemudi, sementara Daffa sudah menghajar dua orang yang menghalangi pintu rumah sakit. Edward sangat terkejut hingga dia lupa memutar setir, membuatnya menabrak salah satu musuh mereka.Teriakan kesakitan memecah udara dan itu menarik perhatian semua orang.Sementara itu, orang-orang lainnya yang datang bersama Daffa langsung menyebar, memanfaatkan distraksi itu untuk menaklukkan
Read more

Bab 466

Daffa mengamati satu per satu orang itu, tapi dia tetap berbicara dengan nada yang lembut saat bertanya, “Bolehkah aku tahu kenapa kalian mencariku?”Alis direktur rumah sakit itu mengernyit. Namun, dia mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk bertatapan dengan Daffa sebelum dengan berani berkata, “Pria yang Anda gendong memiliki banyak tagihan medis yang belum terbayar, jadi dia berutang banyak pada rumah sakit ini!”Sambil berbicara, direktur itu mengamati Daffa seolah-olah dia sedang memeriksa reaksinya. Sebenarnya, dia ragu-ragu menghadapi Daffa karena dia tidak yakin apakah Daffa dapat membayar tagihan medisnya yang mahal atau tidak.Meskipun demikian, dia harus mencobanya demi rumah sakit itu. Mengejutkan baginya, Daffa mengangguk.Rasanya seolah-olah uang tunai muncul di mata direktur tersebut. Dia menyeringai begitu lebar, tapi tiba-tiba berbicara dengan lebih arogan. Sambil mengangkat satu per satu jarinya, dia berkata pada Daffa, “Pertama-tama, belum ada yang membayar bia
Read more

Bab 467

“Siapa yang tahu apakah pakaianmu bukan pakaian dari sembarang toko yang tidak terkenal? Belum lagi, kamu hanya bertindak keterlaluan sejak memasuki rumah sakit. Kamu sekarang harus menaati hukum dan bayar tagihan yang sangat besar itu sebelum pergi dari sini! Kalau tidak bisa, kamu bisa kembali ke hotelmu dan mengumpulkan uangnya sebelum kembali untuk menjemput pasien. Yang mana pun yang kamu pilih, kusarankan jangan bayar tagihannya sekaligus karena nanti kamu akan menjadi orang miskin.” Sambil mengatakannya, direktur itu menyeringai.Daffa menggeram pelan seraya mendesah. Dia berbalik badan, lalu memerintah, “Edward!”Tidak butuh waktu yang lama bagi Edward untuk mengambilkan kursi roda.Begitu Daffa dengan hati-hati meletakkan Zaki ke kursi roda itu, dia menegakkan punggungnya dan melambaikan tangannya. “Bawa Zaki pergi dari sini.”Edward menegang, alisnya berkerut dan dia tidak melakukan apa yang diperintahkan. Dia hanya berdiri di sisi Daffa dalam diam. Dia tetap terpaku di t
Read more

Bab 468

Kartu hitam seringnya merupakan kartu kredit mewah khusus yang diterbitkan bank untuk pelanggan eksklusif. Kebanyakan orang hanya bisa bermimpi memiliki kartu seperti itu. Selain itu, berdasarkan apa yang direktur itu ketahui, tidak lebih dari 10 keluarga kaya di negara itu cukup kaya untuk memiliki monogram keluarga mereka terukir pada kartu bank mereka.Belum lagi, tidak satu pun dari keluarga kaya itu berasal dari Kota Almiron.“Sial! Aku benar-benar mengacau,” batin direktur itu, wajahnya memucat seperti hantu dan bibirnya gemetar. Dia lalu menatap Daffa dengan mata yang gemetar dan tanpa ragu berlutut untuk memohon ampun.Air mata langsung menggenang di wajahnya seraya dia memohon, “Saya tahu saya telah melakukan kesalahan besar karena telah membuat Anda tersinggung. Anda bukan orang kaya baru dan aura yang terpancarkan dari Anda tidak terlihat seperti itu! Saya hanya mengatakan omong kosong. Tolong ampuni saya, saya ….”Matanya bergerak-gerak ke sana kemari, mencari-cari solu
Read more

Bab 469

Daffa tampak mencemooh. “Aku telah memperlakukanmu dengan baik dan sabar, tapi yang kamu lakukan hanyalah mengecewakanku.” Tatapan matanya berubah dingin. “Kamu pasti mendengar apa yang kukatakan, mengingat kamu langsung menatapku.”Samantha tidak tahu apa yang disiratkan oleh Daffa. Samantha menggelengkan kepalanya dan menatap Daffa dengan meremehkan. “Iya, aku mendengar segala hal yang kamu katakan. Lantas kenapa? Apakah kamu akan menyakitiku? Sayang sekali karena aku tahu kalian tidak akan berani melakukan apa-apa. Kalau tidak, kamu pasti sudah melakukan sesuatu sejak dulu. Selain itu, kamu sangat tergila-gila dengan uang sehingga kamu terus memaafkan aku karena kekayaan ayahku.”Daffa menaikkan sebelah alisnya, terkejut oleh keterusterangan wanita itu. Daffa tidak menyangka Samantha akan mengatakan pemikirannya dengan begitu blak-blakan. Tentunya, Samantha mengira hal terburuk yang akan terjadi adalah sedikit kerugian moneter.Sayangnya, Samantha tidak tahu bahwa kehilangan uang
Read more

Bab 470

“Kamu tidak boleh memperlakukan aku seperti ini. Ayahku sudah menjadi mitra bisnismu sejak lama dan dia terus bersikap baik padamu.”Daffa mengangkat bahunya. “Kamu benar. Aku dengan senang hati mau terus bekerja sama dengannya jika dia tidak masalah.” Dia terdengar seperti sedang membicarakan cuaca.Sementara itu, Samantha tidak setenang Daffa. Dia menatap Daffa dengan mata yang memerah dan berkata, “Hentikan omong kosongmu! Aku tidak percaya sedikit pun bahwa ayahku akan terus bekerja sama denganmu jika kamu menyentuhku! Berdoalah dia tidak mengulitimu hidup-hidup!” Karena Samantha yakin Daffa tidak akan memaafkannya, dia tidak repot-repot berpura-pura baik.Daffa menatapnya dengan tatapan mengejek. “Kamu tahu, kukira kamu akan menjadi lebih pintar dan mempelajari satu atau dua hal setelah bekerja selama beberapa tahun, tapi kamu malah menjadi lebih bodoh dari sebelumnya.” Daffa berjalan ke arah Samantha dan Samantha gemetar hebat ketika dia melihat keinginan membunuh di mata Daff
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
62
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status