Semua Bab ONE DAY IN MY LIFE : Bab 41 - Bab 50

70 Bab

Bab 41 Allen dan Gael

Setelah pertemuan dengan Shella dan Gael, Allen akhirnya kembali ke kediaman Jia. Allen segera keluar dari mobil dan membawa kembali makanan yang ia bawakan nya untuk Lily dan Shella. "Sayang jika aku harus membuangnya," ucap Allen dengan menatap tajam kearah pintu. "Mungkin Wanita gila itu akan menyukainya..."Allen baru saja memasuki area ruang tamu, namun ia mendapati pemandangan Jia yang tengah menunggu Kedatangannya hingga tertidur. Jia mendengar suara, ia pun memilih bangun dari mimpinya dan melihat kearah depan. "Allen? Kau datang sejak tadi?" Ia membenarkan posisinya yang semula berbaring."Sudah makan sesuatu? Aku membawakan makanan untukmu." Allen membuka kotak roti tersebut. "Kupikir kau mungkin menyukainya, jadi aku membawakan beberapa. Tapi jika kau tidak ingin, maka katakan saja." Hari ini benar-benar melelahkan bagi Allen. Ia menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.Tangan Jia terulur untuk mencoba roti yang dibawa Allen. "Aku tidak menya
Baca selengkapnya

Bab 42 Robert

Kabar baik datang dari seorang kenalan Jia, yang telah mengetahui beberapa informasi tentang Max dan kenalannya memberikan alamat yang ia harus tuju untuk memastikannya secara langsung.Kini Jia pun telah tiba di tempat yang tertera di alamat. Ia sedikit terkejut ketika tiba di tempat itu, karena tempat yang ia kunjungi cukup mengerikan.Jia melangkah maju dan memasuki rumah tua yang terbengkalai itu. Pemandangan area dalam sungguh membuat dirinya merinding. Selain sedikit cahaya yang menyinari area, bau tidak sedap pun menusuk indera penciumannya dengan tajam. Ia terus melangkah dan menemukan sebuah kotak yang berukuran cukup besar. Dengan perlahan-lahan ia mulai membuka kotak tersebut."Hah!" Jia terkejut dengan isi didalamnya hingga ia akhirnya terjatuh dengan posisi duduk.Seluruh tubuh Jia merasa terguncang, kedua kakinya bahkan gemetar. "Aku... Dijebak?" Itulah yang ia pikirkan karena ia melihat kepala kenalannya yang memberitahu tempat ini, didalam kotak tersebut.Jia berusaha
Baca selengkapnya

Bab 43 Rencana Baru Elisa dan Robert

Semua hal tentang Max yang Jia tahu selama ini, ia jelaskan pada pria bernama Viano tersebut tanpa terkecuali."Max atau tuan mu itu, dia telah membuat nyawa Putri ku lenyap!" ucap Jia menekan kalimat terakhirnya."Itulah mengapa kau meminta orang itu untuk menyelidiki tentang tuan Max?" Viano tidak tahu apakah benar jika Max melakukan hal seperti itu, ia tidak dapat mempercayai cerita tersebut secara keseluruhan karena ia lebih mengenal Max dari siapapun."Jadi dimana tuan Max saat ini? Aku berusaha mencarinya selama beberapa tahun terakhir dan aku langsung menuju kesini saat melihat seseorang tengah mencarinya.""Dia dipenjara!""Aku tahu itu, kau hanya perlu menunjukkan dimana tempatnya dan aku akan berpura-pura tidak pernah bertemu denganmu setelahnya!"Jia melipat kedua tangannya. "Mengapa harus aku? Ini alamatnya." Ia memberikan foto tempat Max berada. "Kau bisa datang sendiri bukan?""Aku akan melakukannya jika aku bisa!"Benar, Jia melupa
Baca selengkapnya

Bab 44 Berkunjung

Pengakuan Lily membuatkan terkejut. "Lalu? Apa lagi yang kau tahu?""Kakak Rose membawa Kakak Max ke kamar. Aku tidak tahu apa yang terjadi di sana. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kamar, lalu beberapa menit kemudian seseorang menekan bel Apartemen berkali-kali. Aku bangkit dan ingin membukanya namun saat itu Kakak Rose telah berdiri di depan pintu. Seketika aku kembali melihat siapa yang datang dari balik pintu." Tangan Lily bergetar dan membuat Gael segera mengengam tangannya. "Ceritakan saja dengan perlahan. Setelah itu apa yang terjadi?""Seorang Wanita muncul dari pintu setelah Kakak Rose membukanya. Aku tidak tahu siapa Wanita itu, namun tiba-tiba dia mengarahkan senjata api pada Kakak Rose dan..." Lily tidak tahan lagi untuk tidak mengeluarkan airmata nya.Segera aku memeluknya. "Baiklah, terimakasih telah menceritakannya pada kami. Cukup sampai disini! Bagaimana jika kita bermain sesuatu lalu tidur? Permainan apa yang akan kita mainkan, Gael?" Ak
Baca selengkapnya

Bab 45 Kebebasan Max

Pesan dari Allen membuat Jia tidak dapat tidur dengan nyenyak. Ia pun akhirnya bangkit dari ranjang untuk menenangkan dirinya di balkon.Rumah benar-benar terasa sepi tanpa kehadiran Allen. Jia tidak bisa melarang Allen jika pria itu ingin menginap di Apartemen untuk menenangkan Lily. Tetapi bukankah Allen harusnya memperhatikan Jia? Ia pun kehilangan Rose."Allen, kau tidak akan mengkhianati ku bukan? Setelah apa yang kuberikan padamu?" Walaupun berulang kali Jia menepis pemikiran ini tetapi pemikiran itu kembali lagi dan lagi. Seolah hal buruk itu benar-benar akan terjadi.Jia memeluk tubuhnya dan menikmati angin malam yang kian terasa semakin dingin seperti akan membekukan dirinya. "Allen, segeralah pulang..."Di Apartemen Allen sejak tadi sibuk bermain dengan Lily di kamar milik Shella. Ia menemani Lily hingga Lily tertidur. "Kau telah tumbuh dengan baik, Lily! Kedepannya bagaimana jika kita hidup dengan bahagia bersama-sama. Aku akan menjagamu hingga
Baca selengkapnya

Bab 46 Kecurigaan Jia

Di Restoran Aku mendengarkan cerita Max dan Alex dibalik kebebasan tuduhan pembunuhan Max. Cerita yang mereka katakan sangat tidak dapat kuduga dan membuatku menerka-nerka siapa yang telah mengirimkan rekaman CCTV tersebut. Alex juga mengatakan jika rekaman itu datang dengan tiba-tiba, bertepatan berlangsungnya penetapan hukuman Max."Aku sedikit sedih karena Elisa bukanlah pelakunya!" ucap Gael. Mendengar penjelasan panjang dari Max dan Alex, ia tidak menyangka jika orang lain yang melakukannya. "Maaf jika aku mengatakan ini, tetapi apakah keluargamu seorang yang berbahaya, Max?" "Aku tidak ingin memberitahukan hal itu, maaf!" Max benar-benar tidak ingin hal yang menyangkut keluarganya terbongkar saat ini, ia hanya belum bisa berkata jujur untuk sekarang.Aku akhirnya tersenyum canggung dan berusaha mencari pembicaraan baru. "Ini adalah momen baik bukan? Jadi mari berhenti membicarakan hal itu. Bagaimana jika kita pergi ke suatu tempat?" Perkataan ku tersebut justru membuat suasana
Baca selengkapnya

Bab 47 Elisa Kembali

Semalam, Max memberitahu ku jika dia ingin menjual mobilnya, tentu aku menentang nya karena mobil itu mungkin saja cukup berharga untuknya. Tetapi siapa yang bisa merayu Max jika dia telah menetapkan keinginan? Aku pun terpaksa menyetujuinya dengan berat hati.Pagi ini aku terkejut karena melihat sudut-sudut Apartemen yang begitu bersih. Max yang melakukannya? Tentu nama Max yang terlebih dahulu aku pikirkan karena hanya ada aku dan Max di Apartemen ini.Segera aku menoleh ketika mendengar suara derit pintu. Suasana di Apartemen sangat sunyi, untuk itulah jika mendengar bunyi yang cukup samar akan tetap jelas terdengar."Selamat pagi?" sapa Max ketika melihat Shella saat ia keluar dari kamarnya. Max bangun lebih awal karena ia terbiasa melakukan hal itu dipenjara. "Apa kau lapar?" Max berjalan mendekat kearah Shella.Aku mengalihkan pandanganku dari Max yang hanya mengenakan celana panjang tanpa pakaian yang menutupi bagian atasnya. "Kau yang membersihkan semua ini?" tanyaku tanpa me
Baca selengkapnya

Bab 48 Kegagalan

Pagi ini Jia membuat kesepakatan-kesepakatan dengan seseorang untuk mengikuti kemana perginya Allen selama sehari ini. Jia hanya perlu menunggu kabar baik dari pria itu nantinya lalu memutuskan perihal Allen setelahnya."Aku tidak perlu khawatir lagi dan jika Allen terbukti mengkhianati ku kali ini, aku tidak akan pernah memaafkannya! Aku akan membalas perbuatannya sebesar dia menghantuiku."John, pria yang ditugaskan oleh Jia untuk mengikuti Allen hari ini. "Sangat mudah jika ini yang ditugaskan!" John segera pergi mengendarai mobilnya untuk mengikuti pria bernama Allen tersebut.Dalam perjalanan mengintainya, John tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan dari Allen justru sebaliknya, pria itu bersikap normal sesuai dengan perkataan Jia padanya. Pergi kuliah, dan melakukan kegiatan sosial seperti kebiasaan orang-orang.Kenapa harus mengawasi Allen seperti ini jika tidak ada sesuatu yang menarik terjadi? "Mungkin aku harus menunggu lebih lama lagi!" ucap John yang sedikit yakin.Tid
Baca selengkapnya

Bab 49 Tuan Max

John pulang ke kediaman Jia untuk memberitahukan semuanya, tentu ia harus berbohong. Karena Allen menemukannya dan mengancamnya kala itu, tidak ada pilihan lain bagi John untuk mengatakan kebenarannya, jika ia mengikuti Allen atas perintah dari Jia.Beberapa meter lagi John akan sampai di kediaman Jia, ia juga akan pergi dan tidak lagi mengikuti Allen selamanya. Walaupun jika Jia menawarkan banyak imbalan, ia akan tetap menolaknya."Aku lebih mengasihani nyawaku daripada uang." Telapak tangannya menyentuh area samping tekuk lehernya yang sempat tergores pisau sedikit akibat tingkah Allen. "Sial! Seandainya aku lebih berhati-hati tadi, mungkin aku berhasil mendapatkan uangku!"Sampailah John di kediaman Jia. Tepat saat ia datang, Jia tengah berada diluar dan mungkin saja menunggunya. Tidak ingin membuang banyak waktu ia segera menghampiri Jia. "Aku tidak menemukan hal yang mencurigakan dari Allen dan juga aku ingin berhenti mengikutinya untuk esok hari ataupun kedepannya. Seseorang men
Baca selengkapnya

Bab 50 Bertukar Rahasia

Aku menghabiskan waktu yang cukup panjang dengan Max di ruang tamu. Kami membicarakan hal-hal ringan seperti masalah keuangan, Max juga menceritakan soal transaksinya dengan seseorang hari ini.Akhirnya pembicara kami berkahir ketika hari mulai berganti malam dan teringat lah aku akan sesuatu. Di balik pintu kamar mandi yang sedikit terbuka, kaki ku melangkah keluar. "Kenapa aku tidak membicarakan tentang rahasia ku tadi?" Benar, sebuah rahasia. Inilah yang ingin aku katakan pada Max sebelumnya namun aku tak benar-benar terhanyut oleh pembicaraan kami. Rahasia yang ku maksud adalah tentang Allen, aku ingin Max ikut serta dalam rencana ini. Awalnya aku tidak berpikir hingga kesana jika Gael tidak memintaku untuk berbagi rahasia pada Max.Singkatnya, Gael menerima pesan dari Allen, jika Jia mulai mencurigai dirinya, Allen juga berpesan pada Gael untuk tidak bertemu dengannya. Gael secara terang-terangan memberitahu ku saat itu dan mengusulkan sebuah rencana yang mung
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status