All Chapters of ONE DAY IN MY LIFE : Chapter 31 - Chapter 40

70 Chapters

Bab 31 Pertemuan Allen dan Gael

Akhir-akhir ini Allen merasakan sesuatu yang berbeda dari sifat Rose, entah itu sifat yang hanya ditujukan padanya atau semua keluarga. Untuk itulah malam ini Allen berencana pergi ke kamar Rose karena Rose tengah belajar di luar rumah sekarang.Allen memasuki kamar Rose yang begitu banyak pernak-pernik berkilau, ia lebih menyukai jika tempat ini disebut dengan taman kanak-kanak daripada sebuah kamar.Langkah kaki Allen berhenti di ranjang tidur Rose, di sana terdapat sebuah buku diary. Tanpa ragu, ia mengambil buku tersebut. Mata Allen mengikuti setiap kata yang tersusun membentuk kalimat. Sesekali ia tertawa melihat buku yang memuakkan ini. "Cinta saat masa remaja memang sangat menyenangkan, tetapi mereka cenderung bodoh. Jadi... Rose menyukai Pria bernama Max? Bukankah itu suami Shella? Ah... Hahaha... Tidak Ibu ataupun Putri nya ternyata mereka sama saja." Allen menutup buku diary tersebut dan menyembunyikannya di sela pakaiannya."Mungkin dengan adanya buku ini aku dapat menggert
Read more

Bab 32 Hubungan Terlarang

Seperti rencananya, Jia akan berlibur ke luar kota hari ini bersama Gyta, Tiara dan juga Lily. Segala persiapan telah tersusun rapi, dari tiket pesawat, hotel dan rencana kecelakaan. Hari ini Jia ingin berangkat lebih pagi agar Rose maupun Allen tidak mengetahuinya. Jia mempercayakan pada Gyta untuk mengajak Tiara beserta Lily ikut pergi.Di mobil, Jia menunggu kedatangan mereka yang tak kunjung datang. "Apa saja yang mereka persiapkan? Bagaimana jika Rose atupun Allen mengetahuinya dan menanyakannya pada Gyta? Dasar Wanita itu..." Jia keluar dari mobilnya dan berkeinginan menghampiri Gyta, akan tetapi Gyta akhirnya keluar dari rumah.Segera Gyta membawa Tiara bersamanya. "Maaf Jia, aku berusaha membujuk Lily tetapi dia tetap tidak ingin ikut bersamaku."Jia nampak kesal, namun apa boleh buat? Mungkin ini adalah takdir baik untuk Lily agar tetap hidup. "Baiklah, cepat masuk... Aku tidak ingin membuang waktu lagi."Jia, Gyta dan Tiara akhirnya pergi bersama sesegera mungkin.Tidak butu
Read more

Bab 33 Kepergian Gyta dan Tiara

Pagi harinya, Rose terbangun lalu pergi ke kamar mandi, ia menatapi pantulan dirinya di cermin. Rose menarik kerah pakaiannya hingga terbuka. Disana ada begitu banyak bekas kiss marx, sontak wajahnya memerah. "Aku benar-benar gila!" Rose kembali membenarkan pakaiannya. Rose menyikat giginya dengan perlahan, kedua matanya menatap pantulan bibirnya dan membuat tangan kirinya menyapu bibirnya perlahan. Segera Rose berkumur. "Sial! Aku menginginkannya lagi!" Karena tidak ingin membuang banyak waktu di kamar mandi, Rose segera bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ketika semuanya telah siap, ia pergi kebawah dan bertemu Allen di sana. Saat melihat Allen kejadian malam itu terus terbayang, karenanya ia bergegas mengalihkan tatapan matanya dan segera pergi. Allen hanya sekilas menatapi kepergian Rose, kemudian melanjutkan langkahnya pergi ke kamar Lily. Kejadian bersama Rose malam tadi hampir membuatnya melupakan Lily yang berdiam di kamar, beruntungnya saat ia pulang Lily tengah tertidur pu
Read more

Bab 34 Boni

Aku pun pergi ke kediaman Jia untuk mengusulkan jika Lily akan bersama ku untuk kedepannya.Di ruang tamu, Jia tengah bersama dengan Rose seraya menangis pilu. Aku akhirnya memasuki kembali rumah itu dan duduk di sofa.Saat kedatangan Shella, akhirnya Jia memberhentikan tangisan nya dan menatap Shella. "Maafkan aku yang telah gagal menjaga Gyta dan Tiara... Aku..." Jia kembali berakting layaknya seorang aktris drama profesional.Di balik wajah yang terlihat sedih tersebut aku dapat melihat seburuk apa perilaku Jia. Bukan setahun atau dua tahun aku mengenal wanita itu dan jika melihat dia menangis rasanya aku teringat hari dimana ayah meninggal dunia, sama, dan tidak jauh berbeda ekspresi yang dulu maupun sekarang ini."Untuk itulah Jia-Ah maksudku Ibu... Tolong biarkan aku merawat Lily di Apartemen tempat ku tinggal!"Jia menghapus airmata nya. Sebenarnya bagus jika Lily tinggal bersama Shella, tetapi ia tidak ingin Shella mencari tahu tentang kematian Gyta dan Tiara melewati Lily. "A
Read more

Bab 35 Pesta

Semakin hari aku merasa prilaku Max jauh lebih baik setelah keluar dari Rumah Sakit, seolah kini dia benar-benar terlihat berbeda dari sebelumnya. Aku senang melihatnya, begitupun dengan adanya Lily yang membuat suasana Apartemen seolah hidup.Untuk setiap pagi hari, aku selalu bangun lebih awal untuk pergi bekerja, karena sekarang aku telah pindah dari perusahaan lama ku. Tentunya berat untuk beradaptasi dengan lingkungan baru tetapi aku tidak mempunyai pilihan untuk memikirkan hal-hal itu, karena mulai sekarang semuanya adalah tanggung jawab ku.Aku pergi ke dapur untuk menyeduh kopi namun ternyata aku mendapati Max di sana. "Sedang mencari sesuatu?" tanyaku.Max menatap kearah Shella. "Tidak... Aku hanya menunggumu!"Menungguku? Apa yang Max bicarakan? "Apa?""Aku menunggu mu Shella." Max membuka laptopnya dan mencari sebuah data. Aku terdiam dan menunggu apa yang akan dikatakan Max selajutnya. Ekspresi wajah Max terlihat begitu serius memandangi laptop.Ketika data yang Max cari
Read more

Bab 36 Rencana Rose

Aku dan Max tidak bisa tertidur karena memikirkan uang tersebut. Walaupun aku mengusulkan pada Max untuk melaporkan Elisa tetapi aku tidak yakin jika laporannya akan segera ditanggapi, mengingat laporan ku tentang Elisa pun tidak diberi tanggapan hingga hampir sebulan lamanya."Max?" Entah apa yang harus aku lakukan untuk membuatnya merasa lebih baik. "Mungkin ini sulit untuk kau terima, tetapi tidak ada cara lain?"Max masih termenung memikirkan uang miliknya. Tentu tidak mudah menerimanya begitu saja terlebih uang tersebut tidak sepenuhnya adalah miliknya. Mungkin akan jauh lebih baik jika menjual beberapa barang berharga bukan? "Benar... Jika aku berniat melaporkannya pun itu tidak akan ada hasilnya... Baiklah." Max bangkit dari duduknya. "Tidurlah ini sudah malam..."Melihat kepergian Max, membuatku merasa kasihan padanya. Sampai kapan Max akan terus terjerat obsesi Elisa? Dan Elisa, apa yang begitu membuatnya tidak membiarkan Max bebas? Mungkin saja ada sesuatu
Read more

Bab 37 Pemakaman Rose

Beberapa hari ini, setelah kejadian hari itu bersama Max, aku lebih memilih menjauh darinya dan pulang saat semua orang tengah tertidur pulas. Begitupun dengan hari, aku pulang seperti biasa, lewat tengah malam. Tetapi sesuatu menyita perhatian ku karena mobil-mobil ambulans dan beberapa mobil lainnya mengiringi langkah ku saat memasuki halaman Apartemen. "Tidak biasanya mobil ambulans datang, apakah ada sesuatu yang terjadi?" Langkah ku perlahan-lahan semakin cepat untuk segera sampai di Apartemen.Jantung ku berdegup kencang, bukan karena aku tengah gugup melainkan takut. Dan yang membuatku kian menjadi semakin takut adalah, ketika melihat para petugas keamanan dan kesehatan keluar masuk di Apartemen Max. "Tolong... Kumohon... Jangan terjadi apapun lagi... Kumohon..."Airmata ku perlahan turun ketika melihat banker, berbaringlah seorang wanita yang begitu mirip dengan Rose. "Tunggu!" ucapku menahan banker, tanpa meminta izin aku melepaskan kain yang menutupi wajah wanita itu.Sontak
Read more

Bab 38 Rekaman CCTV

Hari ini aku memutuskan untuk mengunjungi Max dan bertanya tentang apa yang terjadi hari itu, sebelum memutuskan pergi aku menghampiri Gael yang sempat bermalam di Apartemen menemaniku. Melihat dia yang tertidur di sofa membuatku bersalah jika harus membangunkannya. Aku pun duduk di sofa dan memandangi Gael. "Kau tertidur dengan nyenyak," ucapku. Melihat wajah Gael yang memerah mengingatkanku pada Allen. Biasanya Allen tidak pernah sekalipun berprilaku seperti itu hanya untuk membela Jia. Memikirkannya membuat kepalaku terasa semakin pusing.Mata Gael terbuka saat merasakan telapak tangan seseorang menyentuh wajahnya. "Kau sudah bangun? Maaf aku terlalu nyenyak Shella!" Gael mendudukkan dirinya dan menetap Shella. "Apa hari ini ada tempat yang ingin kau kunjungi?""Iya. Apa kau sudah mengoleskan salep atau sejenisnya untuk mengobati wajahmu?"Tangan Gael terangkat lalu ia menepuk wajahnya untuk menunjukkan pada Shella jika ia sudah sembuh. "Perlu kau tahu, aku tidak merasakan sakit la
Read more

Bab 39 Pertemuan Jia dan Max

Setelah kejadian hari itu, dimana Jia mendapatkan fakta tentang Rose. Membuatnya merasa sangat tidak bersemangat, namun Allen berniat membantu menulusuri tentang kematian Rose. Jia segera bangkit, ia tidak bisa menyerahkan semuanya pada Allen, ia pun harus melakukan sesuatu untuk mencari kebenarannya."Max! Aku harus pergi ketempat Pria itu berada!" Segera Jia mencari informasi tentang tempat Allen dari seorang kenalannya.Beberapa menit kemudian Jia sampai di suatu tempat yang dikatakan kenalannya yang kebetulan menangani kasus Max. Hal itu membawa keberuntungan tersendiri bagi Jia, karena ia bisa dengan mudah membuat Max mengakui kejatahannya dan segera lenyap dari dunia ini.Jia mengeluarkan lipstik untuk memoles bibirnya agar terlihat segar. "Akan aku balas berkali lipat perbuatanmu, Max terhadap Putri ku!" Karena kenalannya tersebut ia mendapatkan sebuah informasi penting yang tidak ia dapat dari penjelasan Shella. Persoalan Rose yang memiliki banyak tanda kiss marx, ia yakin jik
Read more

Bab 40 Rahasia Yang Terungkap

Pertemuan singkat Jia dengan Max, tak membuat rasa kepuasan memenuhi dirinya. Ia ingin melihat Max menderita, bahkan lebih menderita dari dirinya. Apapun caranya, Jia akan melakukan apapun agar hal itu dapat terjadi, namun yang pertama ia harus lakukan adalah mencari tahu tentang Max lebih dalam lalu menyakiti seseorang yang paling sangat Max sayang. Sebenarnya telah terlintas nama Shella untuk Jia jadikan korban namun ia masih ingin mencari tahu keseluruhan kasus ini terlibat atau tidak dengan Shella. "Untuk sekarang aku harus berpikir dengan sedikit kritis. Max harus merasakan rasa sakit yang telah dia berikan padaku."Jia sangat beruntung karena ia memiliki banyak sekali kenalan yang membuat rencananya untuk mengetahui apapun tentang Max dapat segera terkuak, namun ia harus menunggu hingga tiba saatnya.Saat Jia pulang, ia tidak mendapatkan seseorang yang selalu berada disisinya setiap saat. "Dimana Allen? Ah! Aku melupakannya, hari ini Allen pergi ke Apartemen
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status