"Kayaknya sudah sering banget bilang aku-kamu, kenapa?" kata Rana menyambut pertanyaan penuh tekanan dari Kal, bagi Rana selagi bukan sosok yang harus dihormati, maka tidak perlu dipedulikan dengan maksimal."Ck," decak Kalil menatap istrinya dengan malas, tersenyum kecut ia saat melihat Rana mengangkat sedikit kepala mengisyaratkan jawaban cepat, "salah?"Mengernyit Rana lalu mengalihkan pandangan sejenak, "kagak sih, tapi aneh saja," jawabnya sambil mengusap mata dan pipi, menghapus jejak air mata hampir mengering akibat tangis menyesakkan."Jadi kenapa kamu nangis tadi?" tanya Kal lagi, yang cepat mendapat gelengan kepala dari Rana, "oh enggak mau cerita?" katanya bertanya lagi, dan mendapat gelengan kepala lagi sebagai jawaban."Aku sudah biasa sendiri dan bisa sendiri," ucap Rana pelan sembari membelakangi Kalil, "keluar sana, jangan lupa matikan lagi lampunya," lanjut wanita karir itu dengan jelas menunjukkan bahwa ia mengusir sang suami."Ah ... oke," desah Kalil pasrah kemudia
Last Updated : 2024-10-24 Read more