“Beli makanannya di Depok ya? Jam segini baru pulang,” omel Gianna, melirik jam dinding. Hampir jam tujuh malam.“Aku singgah di masjid dulu tadi,” sahut Yoshi, menjelaskan alasan keterlambatannya.Ketika ia meninggalkan apartemen Gianna, jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.40. Wajar saja ia pulang sedikit terlambat. Itu pun sudah termasuk cepat, mengingat Yoshi langsung memesan makanan yang akan dibelinya melalui sambungan telepon ke restoran langganannya, sebelum ia memacu kendaraannya.Yoshi masuk sembari mengibas rambutnya dengan jari tanga. Tetesan hujan yang menempel pada rambut itu pun berjatuhan ke lantai, laksana kabut putih yang terbang terbawa angin.Gianna menghentikan omelannya. Pikiran warasnya masih bekerja. Terbesit rasa iba, melihat jaket Yoshi basah. Ia pun mengambil alih kantong makanan yang diletakkan Yoshi di atas meja dan membawanya ke dapur. Memindahkan makanan itu ke dalam piring, lalu menyajikannya di atas meja makan.“Nih, keringkan rambutmu!”Gianna menyodor
Last Updated : 2024-06-27 Read more