“Kau mau pergi?” tanya Zain, menutup majalah yang sedang dibacanya, saat dilihatnya Amisha telah berdandan rapi sembari membawa tas. Diletakkannya majalah itu begitu saja di atas meja ruang tengah, lalu bangkit menyusul langkah Amisha.Amisha tak menggubris pertanyaan Zain. Ia terus mengayun langkah menuju garasi, hendak masuk ke mobil.“Berikan kunciku!” sergah Amisha kesal, ketika tahu-tahu Zain sudah menyambar kunci mobil yang dipegangnya.“Aku akan mengantarmu,” sahut Zain menatap tajam pada Amisha.“Aku tidak butuh sopir,” bantah Amisha, menantang bola mata Zain.Amisha berusaha merebut kembali kunci mobil itu dari tangan Zain. Namun, Zain dengan lincah menjauhkan benda mungil itu dari jangkauan Amisha. Postur tubuhnya yang lebih tinggi dari Amisha tentu saja sangat menguntungkan dirinya.“Aku bilang, berikan kunciku! Apa kamu tuli?”“Aku bilang, aku akan mengantarmu. Apa kau tak memahami kata-kataku?”Keduanya saling beradu tatap dengan garang. Sama-sama bersikukuh dengan keingin
Last Updated : 2024-06-21 Read more