Home / Romansa / Aku Juga Keturunan Jenderal / Chapter 651 - Chapter 660

All Chapters of Aku Juga Keturunan Jenderal: Chapter 651 - Chapter 660

690 Chapters

Bab 651

Di Taliani, Andi pergi menemui paman guru dengan sepucuk surat, "Paman, Alfred mengirimkan surat yang mengatakan kalau dia memintaku pergi ke ibu kota dan ada sesuatu yang membutuhkan bantuanku."Paman guru bermeditasi, memejamkan mata dan tidak menjawab.Dia sudah lama marah dan masih marah sampai sekarang. Dia tidak mau berbicara dengan siapa pun, juga tidak akan membiarkan siapa pun turun gunung.Oleh karena itu, kini beberapa orang yang biasa pergi keluar gunung terjebak di sini. Mereka yang sudah keluar tapi belum kembali juga tidak berani kembali, seperti menghilang tanpa jejak, misalnya Desni.Sebelum pergi ke Manuel, paman guru berulang kali memerintahkan untuk jangan membangun rumah di Gunung Belin karena dia punya rencana untuk membangun gedung pengamatan setinggi lima lantai, bisa untuk mengamati bulan atau menikmati bintang. Karena melatih teknik meringankan tubuh adalah yang paling berguna, tetapi yang lebih penting adalah dia punya alasan lain.Awalnya paman guru berencan
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 652

Tuan Axel juga tahu ini akan lebih sulit. Dia berpikir sejenak dan berkata, "Begini saja, aku akan menggambar perkiraannya, lalu menjelaskan detailnya."Andi menatapnya dan bertanya, "Kamu tidak ingat seperti apa rupanya, 'kan?"Tuan Axel terlihat agak sedih, "Aku selalu mengira aku tidak akan pernah melupakannya, tapi sekarang setelah mengingat penampilannya dengan hati-hati, yang ada hanya wajah tersenyum dan adegan dia berlari ke arahku sambil memanggilku kakak, tapi aku tidak bisa mengingat sesuatu yang spesifik tentang penampilannya tidak peduli seberapa keras aku berusaha.""Kalau begitu kamu sendiri tidak bisa menggambarnya." Andi berkata, "Jangan salahkan dirimu sendiri. Melupakan setelah lebih dari sepuluh tahun adalah hal yang wajar. Ditambah dengan kenangan menyakitkan, otak kita cenderung menghindari hal yang menyakitkan. Mengingatnya kembali hanya akan membuatmu sedih dan lambat laun akan membuatmu melupakannya."Dia menepuk bahu Tuan Axel, "Tapi kalau dia yang masih kecil
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 653

Hari ini beberapa orang datang, Arnesa buru-buru mengganti pakaiannya dan keluar menemui mereka.Nyonya Kartika melihat wajahnya dan merasa lega. Sepertinya anak itu baik-baik saja. Wajahnya terlihat lebih cerah darinya.Setelah menyapa dan duduk, Nyonya Kartika bertanya sebelum mengetahui kalau dia baru saja berlatih seni bela diri dengan Kak Cadas.Nyonya Kartika berpikir di dalam hati, 'Memang benar berada di lingkungan tertentu memang akan memengaruhi seseorang. Sekarang putri keluarga bangsawan pun ikut berlatih seni bela diri.'Arnesa tersenyum malu-malu, "Mengingat aku akan bosan untuk waktu yang lama, aku pun berlatih seni bela diri dengan Kak Cadas, tapi itu tidak akan dihargai orang lain."Nyonya Kartika berkata dengan lugas, "Berlatih seni bela diri memang akan sulit untuk dihargai orang, tapi itu juga hanya kamu seorang. Jangan pedulikan mereka. Lakukan saja apa pun yang membuatmu senang."Dayang Gita terbatuk. Bukankah ini memalukan? Sebagian besar orang yang hadir adalah
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 654

Setelah menghabiskan waktu lama di tempat Arnesa, Kak Cadas menyuruh semua orang keluar. Dia bilang putri harus istirahat dan hujan telah berhenti, jadi semua orang harus pulang.Tuan Muda Keenam menghela napas lega, kemudian memegang tangan Nina dan berjalan ke depan dengan langkah cepat. Saat berjalan, dia menyadari kalau sikapnya tidak sopan dan buru-buru berdiri diam dan melangkah ke samping, menunggu ibu mertua dan kakak iparnya pergi dulu.Nyonya Kartika menatap menantunya dan diam-diam menghela napas, bodoh sekali. Saat menikah, kulitnya putih bersih. Akan tetapi, sekarang kulitnya begitu gelap. Nina juga terlihat semakin gelap. Orang yang tidak tahu akan mengira dia menikah dengan seorang petani.Itu juga karena Nina menyukainya. Untung saja dia adalah putra dari Keluarga Akbar yang merupakan bonus.Intan ada di belakang, memperhatikan mereka berjalan bergandengan tangan dan merasakan pasangan muda itu memiliki hubungan yang baik. Tiba-tiba mereka berhenti, lalu dia dan Alfred
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 655

Andi mengangkat kepalanya dan berkata, "Kalian keluarlah dulu, hal ini tidak mungkin bisa diselesaikan dengan cepat. Masih ada banyak yang perlu disesuaikan dengan perlahan dan mungkin saja harus menggambar 10 sampai 20 lukisan."Alfred sedikit tertegun saat melihat lukisan wanita dewasa yang diletakkan di atas kursi, Alfred merasa lukisan ini mirip dengan ibu mertuanya, yang merupakan ibu Intan.Hanya saja, lukisan ini tidak mirip dengan ibu mertua yang dia temui sebelum pergi berperang ke Manuel, melainkan ibu mertua yang dia temui saat masih remaja.Pada saat itu ibu mertuanya memiliki wajah yang lebih bulat dan senyumannya terlihat sangat lembut."Ayo pergi," ucap Intan sambil mengulurkan tangan untuk menarik ujung lengan pakaian Alfred.Alfred menunduk untuk menatapnya, "Intan, kamu tidak merasa dia mirip dengan seseorang?""Mirip siapa?" tanya Intan. Intan kembali menatap lukisan itu dan tidak merasa lukisan itu mirip dengan seseorang.Alfred segera mengganti ucapannya saat mende
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 656

Intan merasa sedikit terkejut, "Tuan Axel juga punya mata-mata di Kediaman Jenderal?""Betul sekali, Tuan Axel bahkan punya banyak mata-mata di setiap kediaman di ibu kota. Tapi tidak semuanya bisa berbaur dengan baik.""Kenapa kamu tidak langsung kasih tahu dia dan kenapa kasih tahu aku?"Ranto berkata, "Tuan Axel terus berada di dalam ruang kerja sejak Kak Andi datang, aku berpikir bahwa Tuan Axel pasti mematuhi ucapan Raja. Lagian, bukankah kamu hanya perlu kasih tahu Raja?"Intan merasa sangat terkejut dan berkata, "Kenapa mata-mata harus melapor padamu? Apakah kamu bertanggung jawab atas hal ini? Tidak disangka Tuan Axel begitu percaya padamu?"Ranto berkata dengan bangga, "Tentu saja, apakah kamu kira aku hanya seorang pelatih? Tuan Axel bilang kalau aku terlihat ceroboh, tapi aku sangat teliti dalam hal pekerjaan, jadi Tuan Axel menyerahkan masalah mata-mata padaku."Ranto keluar sambil melakukan lompat terbalik.Intan tercengang pada saat ini, Intan selalu merasa Ranto masih se
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 657

Alfred pergi ke Kejaksaan Agung pada keesokan harinya, Intan pergi ke ruang kerja dan melihat Kak Andi serta Tuan Axel masih belum keluar, jadi Intan menyuruh seseorang untuk membawa makanan ke dalam dan Intan tidak masuk untuk mengganggu mereka.Marsila datang dan mengajak Intan untuk berbicara, Intan mengangguk dan berkata, "Ayo sekalian antar Erik ke akademi."Harpy dan Erik telah menjadi teman dekat pada saat ini, Harpy belajar banyak hal dari Tuan Muda meskipun tidak memiliki syarat untuk bersekolah.Suasana di dalam kereta sangat ramai sepanjang jalan, Intan hanya mendengar sambil tersenyum dan terkadang mengucapkan beberapa kata. Kereta kuda berganti arah setelah sampai di akademi dan berhenti di depan kedai teh yang terkenal di ibu kota.Mereka berdua tidak langsung duduk setelah memasuki kedai teh, melainkan keluar dari pintu samping dan berjalan menuju Gang Keni setelah melewati beberapa jalan.Marsila berhenti di depan sebuah kediaman dan mengetuk pintu, pintu terbuka setela
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 658

Mata Leolina berkaca-kaca, "Ayah, aku rela mati jika bisa menolong Ibu dan menghancurkan wanita kejam itu."Pangeran Rafael mengulurkan tangannya untuk menyuruh Leolina mendekat dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Dasar gadis bodoh, Ayah melakukan ini karena berharap kita bisa hidup dengan baik dan tidak butuh siapa pun untuk mengorbankan nyawa mereka.""Ayah!" ucap Leolina sambil berlutut di tanah, lalu meletakkan kepalanya di pangkuan Pangeran Rafael dengan rongga mata yang memerah. "Aku sudah lama menunggu hari ini datang dan berharap Ayah serta Ibu bisa selamat, berharap aku dan Kakak bisa menemani kalian sampai tua."Rongga mata Pangeran Rafael juga sedikit memerah dan berkata sambil mengelus rambut Leolina, "Berdirilah dan jangan buat Nyonya menertawaimu. Kamu sudah dewasa tapi masih bersikap seperti anak kecil."Leolina menyeka air matanya dan berdiri, "Maafkan tindakanku, Nyonya."Intan tidak mengatakan apa pun dan hanya berkata dengan datar, "Bagaimana kalau Pangeran kasih
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 659

Marsila segera berkata setelah meninggalkan Gang Keni, "Ucapanmu benar, Pangeran Rafael sama sekali tidak bisa dipercaya, dia bahkan tidak mau kasih tahu tentang Raja Linuta selain kasih informasi tentang Karlis dan juga bersikap dengan arogan. Terlihat jelas dia sama sekali tidak malu dengan kedudukannya sebagai pangeran, tapi aku merasa bingung kenapa dia kasih tahu tentang Karlis pada kita?""Dia berharap kita bisa menghentikan pernikahan ini, karena ibunya yang akan jadi makcomblang. Pangeran Rafael tidak mau Nyonya Mirna terlibat dalam masalah ini dan juga tidak ingin Nyonya Mirna memutuskan hubungannya dengan ibu dari Vincent. Pangeran Rafael sangat mementingkan Keluarga Bangsawan Gunawan dan hanya dia yang tahu seberapa tulus perasaannya pada Marisa Rahayu, serta apakah dia mencintai putrinya atau tidak.""Apa-apaan ini!" ujar Marsila dengan marah. Kemudian berkata dengan bingung, "Tapi kamu kasih tahu rencana kita padanya, dia pasti akan kasih tahu hal ini pada Putri Agung."Te
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 660

Intan dan Marsila kembali ke kedai teh dan makan di sana, kemudian keluar dari pintu utama dan kembali ke kereta kuda setelah membayar tagihan.Marsila mencari sebuah sudut di pinggir jalan dan melompat turun, kemudian bersembunyi selama beberapa saat sebelum memasuki jalanan dan segera menghilang di antara orang-orang.Marsila mengenakan pakaian yang sangat sederhana selama beberapa waktu ini dan satu-satunya perhiasan yang Marsila kenakan hanya jepit rambut perak di sanggulnya.Tentu saja tidak mudah bagi orang lain untuk mengikutinya, tapi tidak ada salahnya berhati-hati.Marsila pernah belajar seni bela diri dan tidak merasa lelah saat berjalan ke Kediaman Keluarga Salim, apalagi jaraknya juga tidak terlalu jauh.Marsila melihat sebuah kereta kuda yang sedang diparkir di sisi kanan pintu setelah tiba di depan pintu Kediaman Keluarga Salim, Vincent kebetulan baru saja keluar sambil memapah Viona keluar, lalu diikuti oleh Nyonya Indri dan seorang pelayan.Marsila berkata sambil terse
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more
PREV
1
...
646566676869
DMCA.com Protection Status