Home / Romansa / Aku Juga Keturunan Jenderal / Chapter 661 - Chapter 670

All Chapters of Aku Juga Keturunan Jenderal: Chapter 661 - Chapter 670

690 Chapters

Bab 661

Keluarga Bangsawan Gunawan merupakan keluarga bangsawan di Negara Runa yang telah turun-temurun dari dulu. Akan tetapi, makin tua sebuah keluarga, makin sukar situasi mereka.Keluarga yang besar cenderung berkembang biak dengan pesat, tetapi sumber daya yang ada tidak cukup untuk memungkinkan semua orang hidup dalam kemakmuran, tidak cukup untuk mempertahankan kehormatan dan kekayaan keluarga bangsawan.Kini, adipati dari Keluarga Gunawan adalah ayahnya Pangeran Rafael, Dennis. Di bawah kepemimpinannya, Keluarga Bangsawan Gunawan kian jatuh. Setelah kaya selama beberapa generasi, aturan keluarga yang ketat secara bertahap menjadi lengah. Anak cucu enggan berjuang keras belajar di akademi maupun berlatih seni bela diri. Mereka bisa hidup dalam kemakmuran selama keluarga mereka masih berstatus sebagai bangsawan.Jika bukan karena Rafael menikah dengan Putri Agung, Keluarga Bangsawan Gunawan sudah jatuh terpuruk.Adipati Dennis tidak memegang jabatan di pemerintahan. Hanya segelintir angg
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 662

Karlis menyembunyikan ekspresi matanya yang kompleks. "Baik."Kini, Karlis hanya berharap Keluarga Salim tidak menyukainya. Dengan status Vincent saat ini, Vincent dapat menikahi wanita mana saja. Identitas Karlis adalah palsu.Sesampainya di aula utama, Karlis menutupi wajah dengan kipas sambil berjalan dengan anggun. Soal cara berjalan, Karlis bahkan harus belajar untuk waktu yang lama.Nyonya Mirna tersenyum saat memperkenalkan, "Reni, beri salam pada Nyonya Viona dan Nyonya Indri."Karlis memberi salam pada Viona dan Indri. "Hormat pada Nyonya Viona dan Nyonya Indri.""Lalu, ini Jenderal Vincent dan Nona Marsila, putri angkat Nyonya Viona." Viona sudah memperkenalkan identitas Marsila saat Marsila datang ketika tadi.Karlis menurunkan kipas ke sehingga menampakkan wajahnya. Dia tidak bisa berlagak malu-malu. Dia hanya menyapa secara normal, "Salam kenal, Jenderal Vincent, Nona Marsila."Marsila menatap Karlis dan membalas salam, "Salam kenal, Nona Reni."Vincent juga bersoja dan me
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 663

Ketika Viona ingin mengungkapkan kepuasannya, Indri tersenyum seraya berkata, "Nona Reni memang adalah gadis yang baik, tentu saja kami suka. Hanya saja, tidak boleh tergesa-gesa soal pernikahan. Bagaimana kalau begini saja? Kita pulang dulu untuk tanyakan masing-masing. Tadi Nona Reni juga tidak bilang apakah dia menyukai Vincent atau tidak. Mereka baru bertemu hari ini. Sebaiknya tanyakan pendapat Nona Reni dulu."Nyonya Mirna berujar, "Apa susahnya? Aku suruh pelayan tanyakan sekarang juga."Indri tersenyum dan berkata, "Tidak bisa buru-buru begini. Kalau Nyonya suruh pelayan pergi tanyakan Nona Reni saat kami masih di luar, Nona Reni akan takut menyinggung perasaan kami kalau jawab tidak suka. Tapi kalau jawab suka, anak perempuan pasti malu-malu dan itu terkesan terburu-buru. Lagi pula, kedua keluarga kita sudah bertemu dua kali untuk masalah ini. Kita bisa bertemu lagi ke depannya. Orang tua Nona Reni tidak di ibu kota, maka pendapat Nona Reni adalah yang paling penting. Bagaiman
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 664

Setelah Indri dan Viona pergi, Marsila menceritakan seluruh hal tentang Karlis, serta persekongkolan antara Raja Emino, Raja Linuta, dan Putri Agung.Akan tetapi, Marsila tidak memberitahukan rencana yang dibuat olehnya bersama Intan di upacara pemberkatan orang meninggal. Vincent sudah dekat dengan kebenaran setelah mengaitkan informasi dari Marsila dengan hasil penyelidikannya. Vincent tahu mereka pasti akan menargetkan Putri Agung terlebih dahulu. Kekuasaan Raja Emino berada di Emina. Di ibu kota, Raja Emino hanya bisa mengandalkan Putri Agung dan Raja Linuta.Putri Agung dapat melakukan banyak hal dengan identitasnya. Putri Agung memang telah membantu Raja Emino di ibu kota selama ini. Raja Emino seperti kehilangan satu tangan tanpa bantuan Putri Agung.Raja Linuta diam-diam menghanyutkan. Sekarang, sulit untuk memastikan dengan siapa saja Raja Linuta telah berinteraksi.Baru pada saat ini, Vincent mengerti mengapa Raja Aldiso mengimbau Tim Tujuvan untuk jangan terlalu dekat dengan
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 665

Mirip sekali!Mirip sekali!Dari bentuk wajah, alis, mata, hidung, dan bintik di atas bibir, semua itu mirip dengan Karlis yang Marsila temui hari ini.Marsila merasa agak sesak napas karena kemustahilan itu. Orang yang baru dia temui hari ini pun muncul pada lukisan di sana. Mereka yang belum pernah bertemu dengan Karlis bahkan bisa melukisnya dengan begitu mirip.Marsila menoleh ke belakang pada Andi dan Axel. Mereka berdiri di depan sebuah lukisan. Andi berkata, "Lalu, lukisan ini. Kalau hidupnya baik dan berkecukupan, dia harusnya montok seperti ini.""Lukisan ini juga sama, tapi aku mengubah alis dan gaya rambutnya. Di lukisan sebelahnya, kalau hidupnya buruk dan kekurangan, dia akan lebih kurus ...." Andi berjalan bersama Axel ke sana. Lalu, Andi melambaikan tangan pada Marsila. "Sila, geser ke samping. Jangan ganggu."Marsila menunjuk lukisan di depannya dan berusaha untuk menemukan suaranya. "Orang ini, aku sudah temui hari ini."Empat orang di ruang kerja serempak menoleh pada
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 666

Intan bertanya lebih dulu, "Menurutmu, apakah Karlis yang kamu lihat itu mirip ibuku?"Marsila menjawab, "Sejujurnya, aku merasa familier saat itu, tapi tidak bisa mengingatnya. Aku baru sadar ketika melihat lukisan-lukisan ini sekarang. Kak Andi melukis semua lukisan ini dengan sangat baik, bahkan bisa melukiskan pesonanya. Jadi, aku bisa menemukan beberapa kemiripannya. Karlis adalah makhluk hidup, tapi telah diajarkan sehingga gerak-geriknya seperti nona bangsawan. Itulah kenapa aku tidak merasakan kemiripan yang jelas.""Bukan. Nyonya Intan, izinkan aku bertanya." Axel merasa sekujur tubuhnya mati rasa, tetapi tidak tahu apa penyebabnya. Perasaan tidak nyata itu sangat kuat. Tadi Axel dan Tuan Andi sedang menganalisis lukisan mana yang lebih mirip dengan adiknya yang sekarang.Lukisan-lukisan yang agak mirip akan disebarluaskan guna menemukan adiknya.Namun, sebelum mereka selesai memilih, Nona Marsila pulang dan mengaku baru saja bertemu dengan wanita itu. Perasaan tidak nyata itu
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 667

Andi menggelengkan kepala. "Benar, aku dikurung di Taliani dalam beberapa waktu terakhir sampai menjadi bodoh."Intan menunjuk Marsila. "Marsila sudah pergi ke Kediaman Bangsawan Gunawan hari ini. Mereka juga tahu dia adalah adik angkat Vincent. Marsila bisa ajak Karlis keluar. Sekalipun Kediaman Bangsawan Gunawan tahu Marsila dekat dengan Kediaman Aldiso, kurasa Nyonya Mirna akan setuju kalau Marsila juga mengajak orang dari Keluarga Salim."Axel menatap Marsila dengan penuh penantian. "Nona Marsila, mohon bantuannya."Marsila yang setia kawan langsung menyanggupi, "Baik. Tolong Tuan Axel ceritakan tentang masa kecilnya, biar aku bisa ungkit di depan Karlis dan perhatikan ekspresinya. Setidaknya bisa tahu lebih banyak."Axel ingin beranjak dari kursi, tetapi ditahan oleh Alfred dengan sekuat tenaga. "Duduk saja."Axel mencoba untuk berdiri lagi. "Tidak ...." Alfred sekali lagi menahan Axel dan berseru dengan tegas, "Duduk!"Axel berkata dengan tidak berdaya, "Aku pergi ambil satu bara
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 668

Axel membawakan sebuah mainan tanah liat kelinci. Mainan itu tampak usang dan sangat kasar, serta sebelah telinganya retak. Mainan itu jelas bukan mainan yang dijual di luar.Axel menerangkan, "Ini mainan kelinci yang kubuatkan pada festival bulan di tahun di mana adikku menghilang. Waktu itu, adikku dihukum oleh Ibu karena membuat kesalahan, tidak boleh bermain ke luar. Awalnya, pelayan rumah kami yang disuruh untuk belikan mainan kelinci, tapi Ayah melarang karena ingin menghukum adikku. Aku diam-diam membuatkan mainan tanah liat kelinci dan membakarnya dengan kompor tanah di rumah. Setelah dibakar, aku warnai. Sekarang warnanya sudah luntur. Saat kuberikan pada adikku, dia tidak suka dan melemparnya ke lantai. Satu telinga kelinci patah."Mata Axel memerah. "Adikku tidak suka mainan kelinci ini, bahkan bisa dibilang jijik. Adikku sampai menangis. Aku pikir kalau dia begitu jijik, dia pasti akan mengingatnya."Melihat mainan kelinci yang kasar, luntur, hilang sebelah telinga, jelek,
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 669

Axel berkata dengan suara sayu, "Kasus penculikan adikku memberi pukulan yang sangat besar pada keluarga kami. Ibu menangis setiap hari dan malam. Ayah mengundurkan diri dari jabatan dan membawa dua pelayan untuk mencari adikku. Ayah hanya pulang setiap dua tahun sekali. Seluruh keluarga kami bergantungan pada Kakek. Saat Nenek meninggal, Ayah tetap dalam pencarian. Ayah baru pulang di tahun kedua setelah kematian Nenek. Itu adalah tahun kesepuluh sejak Ayah mencari adikku. Ayah akhirnya menyerah."Semua orang patah hati mendengarnya. Rasa sakit dan siksaan atas kehilangan anak sangat memprihatinkan."Sejak adikku diculik, kebahagiaan selamanya menghilang dari keluarga kami. Dua tahun lalu, kondisi kesehatan kakek dan ibuku sangat buruk. Aku menjemput mereka ke ibu kota, tapi Ayah enggan meninggalkan Kabupaten Yaris. Ayah selalu menaruh harapan. Ayah bilang dia pasti akan mengingat kembali rumahnya suatu hari nanti dan pulang. Harus ada orang yang menunggunya di rumah.""Selama bertahu
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 670

Restoran Mulia juga dinamakan Restoran Bengawan. Itu adalah salah satu bangunan tertinggi di ibu kota.Dari lantai tertinggi Restoran Mulia bisa melihat Pelabuhan Latan di sisi utara. Separuh pemandangan indah di ibu kota juga terlihat dengan jelas. Bangunan Restoran Mulia sangat megah dan mewah.Akan tetapi, biaya pengeluaran di ruangan pribadi pada lantai tertinggi Restoran Mulia tidaklah murah. Harga teh saja sudah lima tahil perak. Biaya makan sebesar puluhan tahil hanya termasuk kelas biasa. Makanan mewah bahkan mencapai ratusan atau ribuan tahil.Tidak banyak orang yang mengetahui siapa pemilik Restoran Mulia. Apa yang mereka ketahui adalah pelanggan Restoran Mulia sangat kaya atau berstatus bangsawan. Restoran Mulia mendapat profit besar setiap hari.Orang yang tahu pun tidak akan menyebarluaskan informasi tersebut. Bagaimanapun, tidak banyak orang di ibu kota yang memiliki hubungan dekat dengan orang di Gunung Pir itu.Marsila dan Indri tiba lebih dulu. Marsila sangat pandai me
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more
PREV
1
...
646566676869
DMCA.com Protection Status