“ Apa! kamu serius? sebentar..sebentar ini bukan mimpi kan? ini kamu lagi nggak bercanda kan?” tanya Jihan, ekspresinya berubah menjadi tegang.Sekar menjatuhkan tubuhnya ke kasur, “ Jangankan kamu, aku sendiri saja masih tidak percaya kenapa aku begitu berani menerima tawaran dari Pak Bima, tapi aku juga nggak berani menolak, kamu tau kan kalau aku sangat butuh pekerjaan ini, “ ungkap Sekar.“ Sumpah ini hal gila, lebih gila dari kamu kabur dari rumah, apa kamu sudah siap dengan konsekuensinya? saat ini mungkin kamu berada di atas awan, tapi setelah kalian putus, kamu bisa jadi bahan cibiran Sekar, “ Jihan memperingatkan, dia khawatir sebagai sahabat.“ Aku tahu, tapi yang penting sekarang ini aku bisa tetap melanjutkan kuliah, aku juga tidak perlu merasa khawatir tidak bisa membayar uang kuliah, saat ini itu sudah cukup, aku yakin bisa menanggung semuanya, sekarang aja banyak yang bilang aku pakai pelet atau susuk, ah biarin aja, “ Sekar mencoba menenangkan Jihan.Jihan merebahkan t
Baca selengkapnya