Mala menundukkan kepala, ia merasa malu dan tidak nyaman kepada Tania. “Maaf, Nyonya! Saya sudah terikat janji dengan tuan Ryan, untuk selalu mengabarkan keadaan Anda. Tolong, biarkan saya menjalankan tugas saya, saya juga akan menjadi pelayan, sekaligus teman Anda di rumah ini.”Tania menatap ke arah luar dengan pandangan yang kosong. Ia tidak mengerti dengan sikap Ryan. Mengapa ia meminta kepada orang lain untuk menggantikan tugasnya, padahal ia sendiri bisa melakukannya.‘Mengapa ia masih peduli kepada saya, sekaligus membenci untuk berada dekat dengan saya? Apa karena ia sadar, kalau kami bersama yang ada kami hanya akan selalu bertengkar saja?’ batin Tania.‘Saya akan membawa makanan ke gazebo yang ada di taman depan, agar Nyonya bisa makan, sambil menikmati pemandangan taman bunga yang indah,’ ucap Mala, setelah selama beberapa saat hening.Ia menolehkan kepala, ketika didengarnya suara langkah kaki Mala yang berjalan menjauh. Ia ingin membenci Mala, karena begitu setia kepada R
Baca selengkapnya