Home / Romansa / Badboy yang Harus Aku Taklukan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Badboy yang Harus Aku Taklukan: Chapter 91 - Chapter 100

113 Chapters

Perfect Scene

Bibir Elise menipis sebelum dia menjawab, “Aku menyukai Gaara. Aku menginginkan dia dan aku selalu mendapatkan apapun yang aku inginkan. Jika aku tidak bisa mendapatkannya, maka orang lain pun tidak. Apalagi si Rodrigo tolol itu.”“Kalau kau menyukai dia, kenapa kau justru malah memancing amarahnya?”Elise menatap Nol dengan tajam. “Dia baru saja mengambil langkah yang salah dengan menolakku. Padahal aku menyerahkan diriku dengan sukarela pada dia. Dia tidak tahu saja diluar sana ada banyak yang menginginkanku. Dia pasti sudah tidak waras karena mengingat perempuan lain saat sedang bersamaku, dan lagi orangnya perempuan sialan itu lagi.”Perempuan itu kemudian berbalik dan berjalan menuju ke arah sofa yang berada di pinggir ruangan sebelum menghempaskan tubuhnya disana.Nol menghampiri dan duduk disampingnya. “Gaara hanya ingin kau minta maaf pada Esther dan menjelaskan yang sebenarnya.”Elise langsung melotot, memandang Nol dengan pandangan yang siap membunuhnya. Tangannya menggengga
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more

Aku Mencintaimu, Gaara

Napas Esther tercekat ketika dia menemukan sosok pria yang duduk menunggunya di undakan depan rumah. Sosok tersebut menengok dan sontak berdiri ketika Bentley milik Zeref Rodrigo berhenti tepat di depannya.“Siapa itu?” Zeref mengernyit melihat sosok pemuda yang tidak dia kenal.“Sepertinya kenalannya Esther,” sahut Elson agak dongkol.Pada akhirnya mereka bertiga turun dari dalam mobil sementara Gaara sendiri langsung menghambur untuk mendekati Esther. Tetapi begitu dia melihat Zeref dan Elson yang seolah membuat pagar untuknya, Gaara sedikit mundur dan dengan sopan menyapa, terutama menunjukan hormatnya kepada Zeref. “Saya Gaara Maxwell, senang bertemu dengan Anda Pak Zeref.” Saat itu Gaara sama sekali tidak mempedulikan Elson.Zeref balas membungkuk. “Dan apa yang membawamu hingga kau bisa duduk di undakan rumahku?”“Saya ingin bicara dengan Esther, ada sesuatu yang perlu kami diskusikan,” jawab Gaara tanpa merasa ragu sedikit pun.Zeref menaikan sebelah alisnya kemudian melirik pa
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Deal

Gaara terbangun dengan senyuman cerah dibibirnya. Dia membuka mata secara perlahan-lahan, lalu berguling-guling sebentar sebelum akhirnya lelaki itu turun dari ranjang yang sedang dia tempati. Meski tidurnya tidak dihantui mimpi sama sekali. Namun dengan bangun pagi dalam keadaan segar dan perasaan yang lega luar biasa adalah sebuah hadiah terindah.Pemuda itu berjalan ke kamar mandi, senyum masih tersungging dibibir sambil sesekali menguap dan menggaruk rambutnya yang acak-acakan. Setelah mencuci muka, dia menatap pantulan mukanya sendiri di cermin kamar mandi.Lihat, betapa bodohnya ekspresi yang dia buat saat ini. Dia cepat-cepat mengubah ekspresi tersebut menjadi dirinya yang seperti biasa, tetapi gagal dan senyuman kembali mampir diwajah.Fenomena ini terjadi lantaran dia kembali teringatkan dengan pernyataan cinta yang dia terima dari Esther kemarin sore. Gadis special yang memang dia pun punya rasa yang sama kepadanya. Jadi bagaimana bisa dia cemberut dengan kenangan indah sema
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Nemuin Kakaknya Malah Ketemu Sama Adiknya

Esther kali itu sedang terjebak macet dalam perjalanannya menuju ke komplek hiburan raksasa di pusat kota. Sesuai dengan rencana yang telah dia rancang sebelumnya, Esther bermaksud untuk mempertemukan keluarganya dengan si kakak beradik yang dimasa lalu telah teraniaya. Esther ingin melihat ayahnya dan Elson (terutama) untuk berada dalam satu meja dan meminta maaf atas apa yang telah terjadi di masa lalu meski dosa mereka barangkali tidak cukup menebus segala yang telah terjadi. Meskipun Esther sudah kepalang membenci Vinson dalam waktu yang lama, tetapi setelah mengetahui kebenaran yang melatarbelakangi aksinya, Esther merasa bahwa dia tidak bisa diam saja melihat permusuhan diantara kedua keluarga.Melihat Esther yang punya hubungan cukup baik dengan Felix, ayahnya pun mempercayakan pada Esther untuk menghubungi pria tersebut. Karena itulah dia pagi tadi memberanikan diri mengirim pesan singkat kepada pria itu untuk bertemu bila dia punya waktu kosong.Untungnya pria itu tidak membu
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Permintaan Maaf & Rasa Bersalah

Karena tidak ingin menarik perhatian orang-orang disekitar. Vinson sadar bahwa cara terbaik untuk menangani Esther yang sekarang adalah dengan melepaskannya sebelum nanti dia akan menangkapnya lagi jika situasi disekitar sudah jauh lebih kondusif.Ketika sampai diluar, Esther berhenti lalu menoleh kebelakang. Dia berjengit saat Vinson rupanya masih mengikuti. “Kenapa kau masih mengikutiku?” bentak Esther emosi.Vinson yang tidak suka dengan nada suara Esther yang meninggi lantas balas membentaknya pula. “Kenapa pula kau tiba-tiba lari?”Esther mengernyit, “Kau sendiri kenapa mengejarku?” tantangnya.Vinson menghembuskan napas kesal, dia mengacak rambutnya dengan sebelah tangan. “Coba kau berkaca pada dirimu sendiri dan lihat situasinya,” ujar lelaki itu sambil berkacak pinggang. “Kau datang sendiri kemari atas kemauanmu sendiri, mencari kakakku, dan ketika aku bertanya kenapa, kau bertingkah dan aneh tiba-tiba lari. Bagaimana aku bisa melepaskanmu begitu saja saat aku melihat kau memb
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Mencari Validasi

Ketika Esther telah mengelap air matanya, barulah kemudian Vinson angkat bicara. “Aku… sebenarnya tidak terlalu ingat.” Suara Vinson membuat Esther menoleh kepadanya. “Memori yang paling melekat padaku saat itu adalah kau terluka nyaris sekarat dan Elson bilang bahwa kau … sangat membenci aku.” Esther menatap wajah Vinson lekat-lekat dan hal itu membuat Vinson sedikit kurang nyaman. “Bisa tidak, jangan menatapku seperti itu?”Esther menganggukan kepala lalu mencoba untuk tidak terlalu bereaksi dengan ekspresinya sendiri.Vinson menghela napas. “Kurasa aku sudah terbiasa membenci kalian sejak itu. Semua tindakanku padamu seperti memang sudah seharusnya. Natural.”Esther mengerti maksud lelaki disampingnya. Memang benar bahwa ketika membenci seseorang begitu lama, sadar atau tidak sadar semua hal yang orang bersangkutan lakukan akan terlihat buruk dan ada kecenderungan untuk menyakitinya. Dan meski kalimat yang Vinson katakan barusan terdengar tidak berperasaan tetapi Esther bisa memaha
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Kebenaran yang Terungkap

Bahkan kalau saat itu Nara masih duduk disebrang jalan, dia pasti masih bisa melihat ekspresi wajah Nelsy yang menunjukan perubahan seratus delapan puluh derajat. Tetapi gadis itu berusaha menutupinya dengan senyuman yang sayangnya Gaara sendiri sudah menyadari adanya kegelisahan diwajah gadis itu. Begitulah kerugian orang yang ekspresif, dia seperti buku yang mudah dibaca siapa saja.“Mereka saling membenci, kau juga tahu soal itu kan?” kata Nelsy sambil berpura-pura menyentuh bunga matahari yang kebetulan berada dalam jangkauannya.“Nelsy…,” sebut Gaara yang jelas menunjukan dengan jelas nada yang mengancam.“Apa? A—aku tidak tahu apa-apa Gaara. Harusnya kau tanya Vinson saja, dia kan sahabatmu.”“Aku sudah datang ke rumahnya tapi dia tidak ada disana. Kau adalah orang yang paling dekat dengan Vinson sejak kecil dan kau juga baru-baru ini dekat dengan Esther,” Nara memutar mata mendengarnya. “Itu sebabnya aku kemari.”“Aku tidak tahu apa-apa Gaara. Dengar, sekarang aku mau makan sia
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

His Point Of View

Dia sangat cantik.Dia sangat cantik di bawah tetesan air hujan. Dia sangat cantik, saat berdiri di samping lokernya pada pagi hari seolah menunggunya dengan penuh pengharapan. Dia sangat cantik saat tertidur disampingnya. Dia sangat cantik ketika tersenyum malu-malu saat dansa pertama mereka. Dia sangat cantik, di bawah gemerlap lampu kota pada malam hari mereka berjalan bersama. Dia sangat cantik, saat muncul diantara ayahnya dan sepupunya ketika Gaara menjemputnya dibawah cahaya bulan malam itu. Dia sangat cantik, ketika bercerita pada Gaara soal daftar jajanan yang dia rekomendasikan pada Gaara begitu mereka tiba di festival nanti.“Aku belum pernah mendatangi festival apapun.” Adalah respon Gaara ketika Esther bertanya mengenai makanan apa yang paling menarik perhatiannya setelah gadis itu menjelaskan panjang lebar semuanya. “Lebih baik kau yang pilihkan saja untukku.”Kedua mata gadis itu langsung berbinar-binar, dan dia sangat cantik saat mengaitkan lengannya pada Gaara dan men
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Depresi & Mengamuk

Dulu sekali Esther pernah diberi tahu sebuah teori oleh ibunya bahwa hidup manusia ini terdiri dari berbagai peristiwa yang terkesan acak. Namun sesungguhnya seiring waktu, justru peristiwa acak tersebut memiliki hubungan satu sama lain. Kemudian bila dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, rangkaian peristiwa tersebut akan terlihat sangat logis.Aksi, reaksi, konsekuensi.Bila seseorang melakukan sesuatu, apapun yang telah diperbuatkan pasti akan menghasilkan sebuah reaksi. Namun tidak sampai disitu saja. Setelah ada reaksi, maka selanjutnya adalah konsekuensi. Ya, ibunya memang tipikal orang yang menyukai hal-hal filosifi.Setelah melewati festival bersama Gaara, Esther menemukan dirinya justru terus menerus mengulang teori yang pernah dijabarkan oleh sang ibu. Lucu sekali saat emosinya terkuras habis, Esther justru malah teringat sesuatu yang dikatakan ibunya.Esther, kau sudah memenangkan taruhanmu.Esther sama sekali tidak merasa bahwa dia baru saja memenangkan sesuatu. Dia s
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Titik Terendah

Dua pasang mata langsung menatap Nelsy begitu gadis itu tiba dan memahami apa yang sebenarnya terjadi di rumah sang mantan kekasih. Vinson menatapnya dengan tidak percaya, sedangkan Esther yang masih sembab langsung membelalak karena shock atas pengakuan yang baru saja Nelsy ujarkan.“K—Kenapa?” tanya Esther dengan suara yang lebih rendah daripada bisikan.Melihat wajah Esther dan kondisi rumah Vinson, Nelsy tidak kuasa menahan air matanya sendiri. Jika saja saat itu bukan karena kondisi yang gawat, Vinson pasti sudah mengeluh karena terjebak bersama dua orang gadis yang menangis dihadapannya yang menambah ruwet pemikiran lelaki itu.“Sebenarnya Gaara mengetahui hal ini pertama kali dari Elise, dan … Gaara datang padaku untuk mendapatkan validasi atas info yang dia dapatkan.”“Elise?” tanya Esther dan Vinson bersamaan.Setelah bisa menguasai dirinya lagi, Nelsy kemudian menceritakan apa yang terjadi saat Gaara datang ke toko bunganya seminggu yang lalu. Setelah selesai, air mata gadis
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status