“Oh ayolah,” sahut Gaara sambil tersenyum, berharap Esther akan ikut tersenyum saat dia melakukannya. Tetapi sayangnya harapannya jauh sekali dari kenyataan yang ada, air muka Esther malah semakin masam. “Kan sudah aku bilang waktu itu kalau aku memang sebetulnya tidak bisa.”“Ya, tapi kemudian kau menambahkan akan datang meskipun terlambat,” sahut Esther cepat. Dia memang masih mengingat betul seluruh detail percakapan mereka berdua saat di loker saat itu.“Aku memang bilang begitu, tapi aku selesai jam dua pagi saat itu. Tidak mungkin kan aku mengulang masa lalu dan mengentuk pintu rumahmu di jam itu? lagipula apa yang akan kita lakukan di jam dua pagi?”“Setidaknya katakan sesuatu,” sambar Esther lagi.“Bagaimana aku tahu kau masih bangun saat itu?” Gaara juga ikut menimpali.“Kau kan bisa telepon aku, atau kirimi aku pesan.”Gaara menyeringai mendengar jawaban gadis itu. “Jadi kau segitu inginnya bertemu denganku ya?”Esther mendongak dan menyadari bahwa dia sedang dipermainkan ol
Terakhir Diperbarui : 2024-07-28 Baca selengkapnya