Keesokan hari, Stella seperti biasa lebih dulu bangun mempersiapkan kebutuhan Sean sebelum berangkat bekerja. Ya, Stella begitu menikmati menjadi seorang istri. Setiap paginya dia bangun lebih awah, membantu sang suami yang tengah bersiap-siap. Walau terkadang, Stella pun beberapa kali bangun kesiangan namun Sean tidak pernah sedikit pun marah padanya. Mungkin lebih tepatnya, Sean senang jika Stella lebih banyak beristirahat di rumah dan tidak melakukan aktivitas berat. Tentu saja, hal itu akan membosankan bagi Stella. Sekarang Stella sudah terbiasa memiliki banyak peran. Sebagai mahasiwi, lalu sebagai perancang busana yang memiliki usaha meski masih baru memulainya. Dan terakhir yang paling penting yaitu sebagai seorang istri yang berkewajiban melayani dengan baik sang suami.Seperti pagi ini, Stella tengah membantu Sean memasangkan dasi…“Sean, apa malam ini kau akan pulang malam?” tanya Stella seraya merapikan kemeja Sean. Dia memastikan bahwa penampilan sang suami telah sempurna.
Baca selengkapnya