หน้าหลัก / Romansa / Perjanjian Terlarang / บทที่ 471 - บทที่ 480

บททั้งหมดของ Perjanjian Terlarang: บทที่ 471 - บทที่ 480

491

Ditolak

Pintu kamar terbuka .... Rasanya Barbara sudah menunggu begitu lama dan sekarang setiap detil perhatiannya tidak pernah luput dari tubuh jangkung Abihirt. Pria itu melangkah tanpa menatap ke arahnya, seolah perselisihan mereka memang tidak pernah selesai. Betapa menyedihkan. Barbara menghela napas diam – diam mengamati bagaimana cara Abihirt melepakan jas kerja pria itu, berikut dengan kemeja biru mudah yang merekat sempurna di tubuh besar dan keras suaminya. Sudah lama sekali mereka tidak melakukan hubungan fisik. Barbara menantikan saat – saat di mana suasana hati Abihirt dapat dikendalikan dengan baik, walau dia nyaris tak melihat prospek bagus untuk itu, sehingga sengaja menyiapkan dua rencana ketika pemikiran buruk membawanya pada kegagalan. Perlahan, Barbara segera beranjak bangun mendatangi Abihirt. Dia mendekap tubuh pria itu dari belakang. Merasakan setiap sentuhan yang dilakukan sebagai sesuatu yang menyenangkan, tanpa berusaha memikirkan reaksi Abihirt
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-02
อ่านเพิ่มเติม

Rencana Baru Barbara

“Makan yang banyak, Darling. Aku sudah menyiapkannya khusus untukmu.” Barbara tersenyum tipis, meski desakan dalam dirinya memahami bahwa barusan ... tatapan dari mata kelabu di sana seperti menyiratkan sesuatu yang ganjil. Itu tidak menjadi kejutan besar, karena dia yakin ... betapa pun Abihirt tidak berusaha mengatakan sesuatu, suaminya akan dengan mudah menyadari intensites perubahan sikap yang ditunjukkan. Mereka baru saja bertengkar. Pria itu bahkan melihatnya menggebu – gebu dengan pelbagai luapan kekesalan, dan tentu mengerti jika ... seharusnya tidak mudah bagi separuh amarah redam begitu saja. Bukan sebuah kebiasan yang sering kali Barbara lakukan. Dia tahu. Biarkan saja. Ada sesuatu yang lebih dahsyat—sedang menanti di antara mereka. Abihirt tidak ingin menyentuhnya lewat naluri maskulin pria itu, maka tidak apa – apa, tidak ada yang salah, ketika Barbara memutuskan untuk menjalani rencana kedua. Dia menyeringai samar mendeteksi Abihirt benar – benar akan m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-03
อ่านเพิ่มเติม

Tidak Bisa Lepas

Barbara berdecak sesaat. Mula – mula ... hal pertama yang dia lakukan adalah mengunci pintu kamar. Abihirt tidak akan memiliki alasan saat pria itu terkurung di satu ruang berdua bersamanya, dan tidak akan memiliki alasan jika masih begitu diliputi keinginan supaya mereka tidak melakukan hubungan badan. “Aku memasukkan sesuatu yang bisa membuatmu bergairah.” Kali ini, Barbara tidak akan berkata bohong. Dia melipat tangan di depan dada setelah menyembunyikan kunci kamar. Ekspresi hingga bagaimana Abihirt mengusap wajah gusar tidak pernah luput dari perhatiannya. Sekarang Barbara semakin yakin bahwa pria itu tidak akan bisa menahan diri lebih lama lagi. Secara tentatif, dia menyingkirkan satu demi satu kancing piyama tidur, lalu melangkahkan kaki lebih dekat ke arah Abihirt. Ada keengganan tampak begitu jelas di mata kelabu pria itu. Betapa Barbara menyukai kali ketika suaminya begitu diam—nyaris tak berdaya ketika dia telah merangkak naik di pangkuan suaminya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-03
อ่านเพิ่มเติม

Hamil?

“Tunggu sebentar, Juan. Aku rasa ... aku butuh ke kamar mandi.” Siklus seperti ini tidak pernah masuk ke dalam daftar keinginan Moreau, tetapi selalu mengambil tempat dan membuat sesuatu di perutnya merasa tidak nyaman. Dia segera meninggalkan Juan sendiri di meja makan—berlari pergi persis di tempat seharusnya. Di sini .... Berdiri di depan sebuah cermin dan air – air yang memercik deras ketika dia berusaha menumpahkan sesuatu dari dalam perutnya. Tidak ada yang nyaris terdeteksi akan keluar. Mungkin ... hanya sedikit dan itu secara terus – menerus membuat lonjakan dalam diri Moreau merasa tidak nyaman. Menunggu beberapa saat—sedikit lebih lama hingga merasa seharusnya kembali menemui Juan. Sambil berusaha mengendalikan diri terhadap pelbagai pemikiran buruk di benaknya, dia menatap pantulan wajah yang terlihat pucat. Mungkin kebutuhan menyiapkan diri untuk mengikuti ujian dan jadwal latihan padat-lah, yang membuat semua seperti desakan rumit. Kelelaha
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-04
อ่านเพิ่มเติม

Lupakan

“Kau membuatku takut ....” Akhirnya, sekarang Moreau bisa mendengar bagaimana suaranya nyaris terdengar bergetar. Dia menatap Juan sangat ragu, kemudian melipat tangan di atas meja. Mereka seharusnya menikmati saat – saat selesai latihan dengan tenang di restoran ini. “Saranku, sebaiknya kau mencari tahu.” Tiba – tiba Juan menyampaikan gagasan yang menarik seluruh perhatian Moreau hingga dia tak bisa berpaling. “Maksudmu melakukan tes pack?” Apakah seharusnya begitu? Moreau tak bisa membayangkan jika dia akan menerima berita buruk. Dia dan Abihirt tidak pernah menginginkan adanya kehamilan. Namun, mereka tak bisa melupakan kenyataan kalau – kalau ... melakukan seks tanpa pengaman terkadang terjadi begitu saja, bahkan jauh – jauh hari sebelum sampai pada tahap mengerikan. Moreau menelan ludah kasar, kemudian menggeleng samar. “Aku tidak mau,” ucapnya nyaris menyerupai kebutuhan berbisik kepada diri sendiri. Juan menatapnya skeptis, dan betapa dia
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-04
อ่านเพิ่มเติม

Hamil Lainnya

“Aku punya kejutan untukmu, Darling.” Betapa Barbara tidak sabar menunggu saat – saat seperti ini muncul di dalam hidupnya. Dia sudah mengatur semua dengan sangat baik. Sengaja menyambut Abihirt lewat antusiasme yang meningkat pesat ketika pria itu baru saja melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar. Sekelebat muncul bayangan bingung di garis wajah suaminya. Barbara tidak peduli. Hanya membayangkan, mungkin ... akan ada reaksi tak terduga lain saat Abihirt mengetahui apa yang sedang benar – benar ingin dikatakan. Di belakang tubuhnya juga terdapat sebuah bukti murni untuk lebih meyakinkan Abihirt. Barbara menggenggam sangat erat hingga rasanya dia akan lupa tentang bagaimana cara memulai percakapan. “Kejutan apa?” Suara serak dan dalam Abihirt terdengar dingin. Mereka memang belum kembali utuh, ini mungkin hanya suatu formalitas yang harus. Tidak ada perceraian dan seharusnya itulah yang terjadi di antara mereka. “Ini.” Akhirnya, Barbara mengeluarkan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-05
อ่านเพิ่มเติม

Marah Besar

“Aku merencanakan semua sejak awal dan memang berharap segera hamil. Lagi pula, ketidaksengajaan seperti ini sering kali terjadi. Kita tidak bisa hanya berharap pada alat pengaman. Tidak ada jaminan kalau aku tidak akan hamil selamanya. Sudah telanjur juga. Apa lagi yang bisa diharapkan? Aku hamil dan kau akan menjadi seorang ayah. Itu point pentingnya.” Barbara merasa ini adalah kebutuhan berdebat paling final, tetapi tidak pernah menyangka Abihirt akan mengatakan sebuah pertanyaan yang terdengar sangat menyudutkan. “Tidakkah kau berpikir sedikit lebih pintar, Barbara?” Tidak tahu apa maksud suaminya menjabarkan hal tersebut. Firasat Barbara secara brutal mengingatkan jika dan jika Abihirt masih ingin menyangkal situasi di antara mereka. Sudah terlambat. Dia merasa sangat puas membayangkan bagaimana kemenangan akan berada di tangannya. “Aku sudah memikirkan semua dampak buruk dari kehamilan ini sejak awal. Tentang umurku yang tak lagi mudah ... jelas merupa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-05
อ่านเพิ่มเติม

Pelampiasan

“Mengapa tiba – tiba Mr. Lincoln memintamu menemuinya di sini?” Suara Juan menyelinap setelah keheningan yang pekat. Ntahlah, Moreau tak bisa menduga dengan tepat. Sejak awal, dia sudah dikejutkan oleh kiriman pesan dari pria itu sebelum meninggalkan restoran, yang menyerahkan kesan ganjil di benaknya. Ini sesuatu yang tidak pernah dan tiba – tiba gambaran buruk menyerang Moreau sampai ke dasar jurang. Dia berharap bisa mendapatkan sedikit petunjuk, tetapi perlu setidaknya menunggu kemunculan Abihirt. Pertemuan di sebuah jalan sepi. Moreau tak pernah ingat kapan ayah sambungnya mungkin mengatakan keinginan seperti ini. Sedikit bersyukur bahwa Juan masih bersedia menawarkan diri untuk menemani. Mungkin memang ada sesuatu yang penting sehingga permintaan Abihirt terdengar seperti bencana besar. Moreau secara naluriah menegakkan tubuh di sandaran jok setelah mendeteksi siraman cahaya di kejauhan adalah Rolls Royce ayah sambungnya. Sangat menakutkan menimbang bah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-06
อ่านเพิ่มเติม

Ruang Merah—Pelampiasan

“Kau ingat kata aman-mu?” Ya, seharusnya. Seharusnya Moreau mengingat setiap detil hal yang harus dilakukan ketika Abihirt telah melampaui batas. Namun, dihadapkan pada kenyataan bahwa perubahan signifikan dari pria itu menjadi masalah serius ... mendadak, seluruh tingkat kesadaran dalam dirinya berubah pesat. Moreau tidak bisa membayangkan apakah akan ada kata aman untuknya atau tidak. Semua begitu mengerikan. Suasana pengabaian yang sejak awal terjadi, hingga mereka telah terperangkap di sini, masih meninggalkan jejak mengkhawatirkan. Dia merasa takut menyaksikan bagaimana jari – jari kasar Abihirt menggenggam pecut kuda dan betapa itu terlihat seperti sesuatu yang merekat bersama ayah sambungnya. “Kau tidak menjawabku, Moreau.” Ada penekanan di balik suara serak dan dalam Abihirt. Moreau secara naluriah menegakkan tubuh. Ketegangan di balik punggungnya tidak pernah berakhir. Butuh usaha keras untuk memastikan bahwa dia tidak menggantung pria itu di sini.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-07
อ่านเพิ่มเติม

Terlalu Parah

Sekarang, betapa Moreau menyadari bagaimana dia dituntut separuh menelungkup di permukaan meja yang dingin dengan kedua kaki masih menyentuh lantai ruangan. Paling tidak, benaknya masih sangat mengingat penataan di tempat ini. Semua; termasuk sanggup membayangkan bahwa ada pantulan wajah mereka di dalam cermin. Ya, di dalam cermin ketika sisanya masih menjadi pertanyaan besar. Hanya kebetulan bunyi gesper dari celana kain Abihirt terdengar kasar ke permukaan. Moreau segera mengerti apa yang akan pria itu lakukan. Proses bermain dan bagaimana pria itu merasa puas oleh kebutuhan memberi rasa sakit, telah selesai. Lebih adil jika dia menyebut kali ini tahap menuju hidangan utama. Sambil menelan ludah susah payah, reaksi murni dalam dirinya merasakan jemari kasar Abihirt menuntun agar Moreau membuka kedua kaki lebar. Pria itu tidak akan menunggu dia benar – benar siap, sebaliknya gairah mengerikan sudah tidak lagi termasuk di antara bayangan yang dapat ditahan. Jari – ja
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-08
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
454647484950
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status