Secara naluriah Moreau mengembuskan napas kasar. Sebaiknya, dia merasa bebas melakukan apa pun, termasuk menjatuhkan perhatian benar – benar terlalu dekat pada wajah tampan itu. Sial, betapa kebutuhan tentang keinginan mendengar teriakan dari suara serak dan dalam ayah sambungnya semakin menggila. Moreau menyipitkan mata sembari mempelajari segala sesuatu yang menjadi kemungkinan besar di antara mereka. Tiba – tiba pemikiran liar menerobos bebas di balik kilatan tatapannya. Ada satu ledakan besar. Kebetulan saat ini, Abihirt sungguh tidak begitu memperhatikan prospek di sekitar, selain kebutuhan mengulik ponsel sendiri. Moreau tidak tahu apa yang sedang pria itu lakukan. Mungkin hanya sekadar memeriksa email masuk, atau Barbara mengirimkan pesan – pesan hangat yang tidak pernah ingin benaknya ketahui, tetapi itu bagus ... dia bisa melakukan rencana untuk mendengar teriakan Abihirt sekarang. Mula – mula Moreau mulai membiarkan ujung jemari bergerak seperti kebutuhan
Huling Na-update : 2025-02-25 Magbasa pa