Home / Rumah Tangga / Dicerai Di Malam Pertama / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Dicerai Di Malam Pertama: Chapter 71 - Chapter 80

188 Chapters

Bab 71 Melaksanakan Tanggung Jawab

Namun, matanya membulat saat ternyata bukan Sean yang datang, melainkan Finn. "Finn, kamu di sini?" tanya Stela terkejut."Apa kamu sedang mengharapkan orang lain yang datang?" Dari kalimat yang diucapkan Stela, kalimat itu tidak ditujukan untuknya. "Iya … em … bukan … maksudku tadi aku pikir kamu Ana," jawab Stela yang sedikit bingung. "Ada apa kamu ke sini?" tanyanya."Oh, iya tadi aku lewat sini, jadi aku mampir mengecek keadaanmu, karena tadi aku lihat tukang ojek yang membawamu sedikit ugal-ugalan."‘Lewat?’ batin Stela. Dia menertawakan alasan Finn dalam hati. Padahal dia tahu jika Finn tadi mengikutinya. Namun, yang jadi pertanyaan Stela adalah Finn yang baru menemuinya. Dia berpikir berarti Finn menunggu di mobil sebelum menemuinya."Aku baik-baik saja, tadi aku sudah marahi tukang ojeknya." Stela mencoba tersenyum agar Finn tidak khawatir."Tapi tadi—" Finn memegangi dadanya. Dia bingung menjelaskan pada Stela apa yang dia khawatirkan.Stela mengerti ke mana arah tujuan dari
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 72 Itu Sudah Berlalu

Mulut Stela tertutup rapat. Dia sadar jika apa yang dikatakan Sean benar. Dia masih suaminya dan dia berhak untuk memberikan tanggung jawabnya sebagai suami."Dulu kamu bilang akan menerima kartu ini jika sudah menikah, jadi sekarang terimalah." Sean mengingatkan kembali apa yang diucapkan oleh Stela dulu.Stela mengingat jika dulu dia selalu menolak kartu itu. Dia selalu beralasan tidak baik memberikannya karena dia belum menjadi istri Sean. Namun, kini dia tidak bisa menolak. Tiga bulan, biarkan dia merasakan jika dia sudah memberikan tanggung jawabnya, batin Stela. "Baiklah." Stela menarik kartu ke arahnya.Sean merasa senang, karena ternyata Stela mau menerimanya. ‘Ini adalah langkah awal yang baik,’ batinnya. Untuk waktu ini Sean hanya bisa berusaha. Walaupun dia tidak tahu keputusan apa yang akan Stela berikan nanti."Habiskan makananmu, karena kamu harus membayar apa yang sudah aku lakukan tadi untukmu. " Sean tersenyum menyeringai. Rasanya dia tidak sabar menanti kecupan dari
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 73 Kesan Baik

"Dan aku akan membuatnya menjadi masa depan lagi," ucap Sean. Tangannya kembali menarik tangan Stela. Tubuhnya pun perlahan mulai mendekat pada Stela. Tangan kirinya merengkuh pinggang Stela. "Izinkan aku mengulang kebahagiaan kita." Mata Stela terus menatap lekat wajah Stela."Tapi, kita akan se ….""Segera bercerai?" tanya Sean memotong ucapan Stela. "Hanya sampai putusan cerai, berikan aku mengulang semua kebahagiaan kita."Mata Sean yang menatap ke dalam bola matanya, membuatnya terdiam karena terhipnotis dengan tatapan tajam yang begitu menghujam jantungnya. Tanpa sadar dirinya mengangguk, menerima permintaan Sean.Sean merasa senang Stela mengizinkannya. Dia pun mendaratkan satu kecupan di pipi Stela. "Aku mencintaimu," ucap Sean berbisik pada Stela.Kata-kata cinta yang sering sekali dia dengar selama empat tahun, kini dia dengar kembali. Deru napas yang terdengar di telinganya membuatnya merasakan gelenyar aneh di tubuhnya. Sejenak Stela terbawa suasana yang diciptakan oleh Se
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 74 Ojek Lagi

"Sepertinya hubunganmu dengan Sean membaik." Ana yang fokus menyetir melihat ke arah Stela sebentar. "Dia mengatakan ingin merubah keputusanku, jadi aku mengizinkannya." Stela menjelaskan pada Ana. "Apa itu berarti kamu juga akan merubah keputusanmu?" Ana tahu temannya itu masih sangat mencintai Sean, tetapi dia memilih perceraian dibanding mempertahankan."Sepertinya tidak. Aku tetap pada keputusanku." Walaupun di Stela sudah memaafkan Sean, tetapi di hatinya masih terpatri lukanya. Satu hal yang dia pegang, jika suatu saat hal-hal buruk akan terjadi saat kepercayaan Sean menjadi penyebabnya. "Aku tahu dia mencintai aku, tetapi dia tidak percaya padaku." Stela tersenyum mengingat akan hal itu"Iya, kamu benar jika aku tidak menjelaskan padanya dia tidak akan percaya." "Kamu benar. Itulah alasanku juga. Selain …." Stela menghentikan ucapannya."Selain apa?" tanya Ana yang penasaran."Selain aku ingin mengakhiri semua dengan baik. Aku ingin pernikahanku berakhir dengan baik, jadi ji
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 75 Seperti Tukang Ojek

Stela yang naik motor Sean, meminta Sean untuk berhenti dahulu di supermarket. Dia ingin membeli beberapa keperluannya. Sean pun dengan senang hati mengantarkan wanita yang begitu dia cintai itu."Tunggulah saja di sini! Aku tidak akan lama." Stela turun dari motor Sean. Lalu berlalu meninggalkan Sean dan melangkah masuk ke dalam supermarket. Namun, saat masuk ke dalam supermarket, Sean berada tepat di belakangnya. Stela yang kebetulan menoleh pun melihat Sean yang ikut ke supermarket. "Kenapa kamu ikut masuk?" protes Stela."Aku menemanimu," jawab Sean polos."Aku sudah bilang bukan, jika aku hanya sebentar!" Stela menatap tajam pada Sean yang tidak mau mendengarkan."Jika aku menunggumu, aku sudah benar-benar tampak seperti tukang ojek." Sean berucap seraya melangkah masuk ke dalam supermarket, dan meninggalkan Stela yang masih berhenti di tempat di mana dari tadi dia berpijak.Stela hanya menatap Sean bingung. Memutar tubuhnya dia melihat punggung Sean yang berada di hadapannya.
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 76 Tidak Biasa Itu Kamu!

Stela yang mendengar namanya dipanggil, menoleh. Alangkah terkejutnya mendapati Olivia yang sedang menghampiri. Pikirannya pun tertuju pada Sean yang ke supermarket bersamanya. "Hai, apa kabar?" tanya Olivia seraya menautkan pipinya pada pipi Stela."Baik," jawab Stela. Dia pun menyambut tautan pipi Olivia."Kamu sendiri?" Olivia melihat ke arah kanan dan kiri Stela, siapa tahu dia menemukan siapa suami Stela"Iya, aku sendiri.""Aku pikir kamu bersama suamimu." ‘Aku memang bersama suamiku,’ batin Stela dalam hati."Suamiku sedang tidak bisa menemani." Stela pun mencari alasan tepat pada Olivia."Pasti dia sedang sibuk bekerja." "Iya." Stela tersenyum dan membenarkan ucapan Olivia. "Aku sedang sangat buru-buru. Senang bertemu denganmu." Olivia kembali menautkan pipi dan berpamitan.Stela merasa lega saat Olivia sudah pergi. Dia tidak mau Olivia melihat Sean yang sedang bersamanya."Dia sudah pergi?" Sean berbisik tepat di telinga Stela. Stela begitu kaget, mendengar suara Sean ya
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 77 Mengambil Kesempatan

‘Bisa-bisanya dia mengambil kesempatan dalam kesempitan,’ batin Stela."Kamu tahu bukan, aku memang anak kesayangan ayah," lanjut Sean. Dia menatap layar ponselnya dan bertanya. "Iya, kan, ayah?" tanyanya. Ayah Stela pun hanya membalas pertanyaan menantunya dengan tawa. "Kalian selalu saja bertengkar," keluh ayah Stela."Ayah, itulah yang membuat hubungan kami erat, karena dalam rumah tangga wajar bukan ada pertengkaran," ucap Sean seraya melirik Stela. Tangannya meraih tangan Stela dan membawanya dalam genggamannya. Merasakan genggaman tangan Sean, Stela tidak bisa menolaknya. Dia tidak mau terlihat kesal di depan ayahnya."Iya, rumah tangga memang harus ada pertengkaran sedikit, agar kita belajar di mana letak kesalahan kita." Ayah Stela pun memberikan wejangan pada putrinya. "Iya, Yah." Stela dan Sean menjawab secara bersamaan."Tapi ingat! Jangan berlarut-larut dalam pertengkaran. Mencoba saling memaafkan adalah hal utama, agar rumah tangga kalian selalu utuh." Ucapan ayahnya
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 78 Main Kucing-Kucingan

Pagi ini Stela bersiap untuk ke kantornya. Tadi saat Sean mengambil baju kerjanya, dia mengatakan pada Stela akan mengajaknya berangkat bersama.Stela pun menerima, karena hari ini Ana praktek siang, belum lagi jam berangkat kerja pasti akan sulit sekali mendapatkan ojek.Setelah bersiap Stela keluar dari kamarnya. Dia berencana untuk menunggu Sean di luar. Namun, saat keluar dia melihat mobil Finn yang terparkir di parkiran kost miliknya.Stela buru-buru kembali lagi masuk ke dalam kamar. Dia buru-buru menghubungi Sean agar suaminya itu tidak keluar dari kamarnya dan membuat Finn melihat.Cukup lama Stela menunggu sambungan telepon, sampai akhirnya Sean mengangkatnya."Apa Sayang, aku masih bersiap?"Stela sudah mulai kembali terbiasa dengan panggilan Sean. "Finn di sini," ucapnya. Dia tidak menjawab ucapan Sean, tetapi justru memberitahu Sean soal Finn."Terus masalahnya apa?" tanya Sean santai."Se … Kenapa bertanya apa masalahnya?" tanya Stela frustrasi."Lalu aku harus bertanya a
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

Bab 79 Tidak Dibalas

Seharian Stela menunggu Sean yang tidak kunjung membalas pesan darinya. Padahal pesan yang dikirimnya jelas-jelas sudah dibaca oleh Sean.Sampai jam pulang kantor pun tidak ada kabar dari Sean. Biasanya dengan semangat Sean akan mengirim pesan padanya, dan memberitahu jika dia akan menjemput Stela. Akan tetapi sampai jam pulang kantor tidak ada pesan sama sekali dari Sean."Mau pulang, Auri?" tanya Finn yang keluar dari ruangannya."Iya.""Pulanglah denganku lagi."Stela benar-benar ragu. Dia takut Sean akan menjemputnya. Namun, dari pesan lewat aplikasi yang dia kirim belum ada balasan, dia menduga jika Sean memang tidak akan menjemput."Baiklah." Stela pun memilih untuk ikut dengan Finn, karena ada yang ingin dia bicarakan dengan Finn.Mereka berdua menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil sesaat kemudian. Finn pun melajukan mobilnya mengantar Stela.Stela yang melewati lobi kantor melihat motor Sean, mengecek apakah suaminya itu menjemputnya atau tidak. Namun, sayangnya tidak ada S
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

Bab 80 Menunggu

Stela benar-benar dibuat gelisah karena menunggu pesan dari Sean. Akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Ana. Dia ingin mengajak temannya itu makan malam bersama.Mengusap nomer ponsel Ana, dia menghubungi temannya itu. Sesaat kemudian suara Ana dari sambungan telepon."Halo, Stel.""Halo, kamu di mana?" tanya Stela pada Ana."Aku sedang dalam perjalanan ke kost, kenapa?""Aku mau mengajakmu makan di luar." Stela menjelaskan pada Ana."Tunggu aku di depan kost, aku sebentar lagi sampai.""Baiklah." Stela mematikan sambungan telepon. Dia mengambil pakaian dan bersiap untuk makan malam dengan Ana.***"Jadi maksudmu Sean tidak membalas pesan darimu karena dia marah?" tanya Ana setelah mendengar cerita dari Stela.Sesampainya di restoran Stela menceritakan kejadian tadi pagi pada Ana. "Iya, sepertinya begitu, karena dia tidak membalas pesan dari aku." Dia menghela napasnya seraya mengaduk-aduk minumannya, dia menceritakan kesimpulan pada Ana.Ana tersenyum melihat wajah gelisah dari S
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status