Home / Rumah Tangga / Dicerai Di Malam Pertama / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dicerai Di Malam Pertama: Chapter 91 - Chapter 100

188 Chapters

Bab 91 Aku Mengenalmu

Sean tersenyum mendengar jawab Stela. "Aku tidak marah. Aku justru bersyukur karena bisa pergi sebelum diusir."Stela tahu jika kata-kata Sean penuh dengan sindiran, dan itu membuatnya merasa malu sendiri. Menundukkan wajahnya dia merasa bersalah karena setega itu pada Sean."Sudah lupakan, sekarang apa yang ingin kamu katakan lagi?""Lagi?" tanya Stela yang merasa aneh dengan kata-kata Sean."Iya, bukankah kamu sengaja berangkat denganku karena ada yang dibicarakan?""Bagaimana kamu tahu?" Pertanyaan itu lolos dari mulut Stela.Sean langsung tertawa. "Aku mengenalmu sudah cukup lama, jadi aku tahu setiap gerak-gerikmu itu. Aku juga tahu jika kamu sedang mengedip-ngedipkan mata pada Ana.""Kamu tahu juga?" Stela merasa malu saat ternyata kodenya pada Ana diketahui oleh Sean."Apa kamu lupa jika di sudut kost ada kaca. Pantulanmu yang sedang mengedip-ngedipkan mata tertangkap di sana."Sejenak Stela terdiam. Dia mengingat-ingat di mana cermin terletak, dan benar saja jika dia berdiri d
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 92 Siapa Yang Melakukan Ini?

Finn keluar dari ruangannya saat jam pulang kerja. Saat keluar dia melihat Stela yang sedang bersiap untuk pulang juga."Apa kamu mau naik bus lagi?" tanya Finn sesaat dia menghampiri Stela.Stela memikirkan bagaimana menjawab Finn, padahal dia sudah membuat janji dengan Sean. "Iya, aku akan naik bus, karena sudah lama aku tidak naik bus.""Baiklah, kalau begitu, ayo, kita ke lift bersama!"Mendapati ajakan Finn, Stela mengangguk dan mengikuti Finn untuk menuju ke lift. Saat lift terbuka Stela dan Finn masuk ke dalam. Tangan Stela menekan tombol lift di mana dia akan turun di lobi.Mata Finn yang menangkap tangan Stela yang terluka pun merasa terkejut. "Tanganmu kenapa?" tanyanya seraya menarik tangan Stela."I-ni … " jawab Stela yang terbata. Dia memikirkan alasannya yang tepat yang bisa diberikan pada Finn. "Semalam aku minum teh dan ternyata tehnya panas. Saat teh tumpah, langsung mengenai tanganku."Semalam? tanya Finn dalam hatinya. Dia mengingat jika sore kemarin saat dia mengan
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 93 Tenanglah

"Aku tidak tahu," jawab Sean. Dia memarkirkan motornya tepat di samping motor Stela.Stela yang berada di atas motor merasa heran kenapa orang mengelilingi motornya. Dia turun dari motornya seraya melepas helm yang dipakainya. Menerobos celah orang-orang yang sedang berkerumun, dia melihat apa yang sebenarnya terjadi.Alangkah terkejutnya saat melihat motornya ringsek. Body motornya hancur, spionnya patah, lampu depan dan belakang hancur. Namun, tidak hanya itu saja, sayatan di jok motornya membuat motornya sudah tak berbentuk lagi.Sean yang pun buru-buru turun dari motornya. Melepas helm dan meletakkannya di spion motornya.Orang-orang yang melihat Sean datang, langsung memberi jalan agar Sean bisa melihat kejadian apa yang sedang mereka lihat.Sean melebarkan matanya melihat pemandangan di hadapannya itu. Dia melihat keadaan motor Stela yang benar-benar hancur seolah baru saja di hancurkan seseorang."Se … " panggil Stela. Air matanya mengalir saat melihat motor satu-satunya hancur
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 94 Apa Tidak Takut

"Dia salah satu karyawan kita. Sepertinya dia terobsesi denganmu," ucap Abi seraya menyelipkan tawa di sela-sela penjelasannya.Stela langsung menatap tajam pada Sean, dan itu seketika membuat Sean ketakutan. Dia menggeleng sebagai jawaban jika dia benar-benar tidak tahu.Sean pun langsung kembali pada Abi, karena tidak mau jadi penyebab kehancuran motor Stela. "Jelaskan padaku dengan benar?" hardik Sean."Jadi salah satu karyawan wanita di kantor kita melihat Stela kemarin denganmu. Dari beberapa informasi karyawan lain yang aku dapat, dia sangat terobsesi denganmu. Hingga akhirnya dia merusak motor Stela sebagai tempat pelampiasan kekesalannya." Abi menjelaskan pada Sean penyebab terjadinya hancurnya motor Stela.Sean menelan salivanya mendengar ucapan Abi. Dia tidak bisa mengelak lagi karena ternyata dirinya adalah penyebab semua yang terjadi pada motor Stela.Sorot tajam dari Stela terus saja dilayangkan pada Sean setelah mendengar penjelasan dari Abi.Mendapati sorot tajam dari S
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 95 Sampai Kapan?

"Kenapa takut? Aku sudah biasa," jawab Stela."Aku pikir kamu takut.""Memangnya kenapa kalau aku takut?" tanya Stela."Jika kamu takut, aku bersedia menemani." Sean tersenyum memamerkan deretan giginya."Mimpi saja kamu!" Sean membalas tawa sindiran Stela. Niatnya untuk menakuti Stela memang tidak akan mempan, karena wanita itu sangatlah pemberani.Menyelesaikan makannya, Stela langsung mengusir Sean dari kamarnya. Dia tahu akal bulus Sean akan dilancarkan jika tidak buru-buru dia usir."Benar kamu tidak mau aku temani?" tanya Sean kembali sebelum dia benar-benar kembali ke kamarnya."Tidak!" jawab Stela tegas."Benar?" Sean masih terus mencari celah untuk membujuk Stela."Oh … boleh," jawab Stela dan seketika membuat wajah Sean berbinar. "Asalkan besok kamu hanya mengantarkan aku saja. Nanti aku akan pulang dengan Ana atau dengan ….""Cukup-cukup," potong Sean. Dia sudah tahu nama siapa yang akan Stela sebut."Bagus kalau begitu." Stela langsung menutup pintu kamarnya setelah sele
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Bab 96 Jawab Apa?

"Aku hanya tidak mau mengganggu hubungan kerja antara kamu dan Finn.""Hubungan kerja sama sudah berjalan. Sudah ada kontrak yang ditandatangani, jadi aku rasa itu hanya alasan klasik saja."Mulut Stela tertutup rapat. Dia sendiri tidak tahu alasan apa yang menyebabkan dia harus menghindar dari Finn. Kerja sama memang sudah berjalan, dan dirinya tidak akan mengganggu kerja sama itu, karena semua sudah secara hukum tertulis."Terkecuali memang kamu menaruh hati padanya." Tanpa menoleh Sean mengucapkannya. Dia sudah amat geram dengan sikap Stela yang harus selalu kucing-kucingan dengan Finn.Kedua bola mata Stela membulat sempurna. Dia terkejut mendengar ucapan Sean. "Apa kamu pikir aku bisa secepat jatuh cinta dan semudah itu jatuh cinta?" Mata Stela menatap tajam pada Sean, merasa Sean benar-benar menyudutkan dirinya.Mendengar kata-kata Stela, Sean justru tersenyum. Dia mengartikan ucapan Stela yang menyiratkan jika dia masih mencintainya. "Apa itu berarti kamu masih mencintai aku?"
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Bab 97 Diwakilkan

"Tadi papamu melihatnya, dan Sean memperkenalkan diri sebagai suamiku, hingga akhirnya dia memintanya juga ikut turun." Stela menjelaskan dengan berbisik pada Ana.Ana hanya bisa tertawa dalam hatinya ternyata rencana temannya itu gagal. Niatnya untuk meminta Sean mengantarkannya saja, harus kandas.Di ruang keluarga mereka saling bercerita. Mama dan papa Ana adalah seorang dokter. Mereka menceritakan beberapa pengalaman mereka menjadi dokter. Kedua orang tua Ana juga menanyakan tentang pekerjaan Sean, dan akhirnya membuat papa Ana begitu semangat saat berbincang dengan Finn membahas soal bisnis."Nanti kalian menginap saja di sini," ucap mama Ana di sela-sela berbincang.Stela langsung menatap Ana. Dia terkejut mendengar tawaran dari mama Ana. Dia merasa bingung sekarang, karena jika Sean berada di rumah Ana malam ini, berarti nanti malam dia akan ada di acara keluarga Ana, dan itu artinya Finn akan melihatnya.Melihat wajah Stela yang tampak bingung, Sean menyadari jika Stela tidak
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Bab 98 Hotel Yang Sama

"Em …." Stela sedikit bingung menjelaskan bagaimana dia mengatakan pada Sean. "Kamu di mana, di dalam hotel bukan?" Satu hal itulah yang terlintas di pikiran Stela."Aku sedang di luar. Baru saja aku sampai di hotel. Kenapa?" tanya Sean."Finn ….""Finn di hotel yang aku tempati?" potong Sean."Kenapa kamu tahu?" Stela merasa heran karena Sean mengetahui sebelum dirinya mengatakannya."Karena sekarang dia di hadapanku." Suara Sean sedikit lirih, karena Finn sedang berjalan menghampiri dirinya."Sean, kamu di sini?" tanya Finn terkejut melihat rekan kerjanya berada di hotel yang sama dengannya. Dia yang tadinya ingin masuk ke lobi hotel melihat Sean dari kejauhan, dan langsung menghampirinya."Iya, aku di sini. Aku sedang ada acara menghadiri pesta pernikahan temanku di sini." Alasan itu yang dipakai oleh Sean. Dia berharap Finn percaya. "Kamu sendiri sedang apa ke sini?""Aku menghadiri acara pertemuan keluarga Nathan dan Ana.""Wah … bisa kebetulan yang tidak di sangka-sangka ya, kit
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

Bab 99 Mengangkat Telepon

Kedua bola mata Finn membulat sempurna saat mendengar ucapan Sean. Dia benar-benar baru tahu jika Sean sudah menikah. Selama ini memang dia tidak pernah tahu akan hal itu."Wah … aku sudah mengenalmu cukup lama, tetapi kini aku tahu jika kamu sudah menikah." Finn tertawa menertawakan dirinya sendiri yang baru tahu kenyataan status rekan bisnisnya itu. "Lalu apa istrimu tidak ikut denganmu?" Finn yang melihat Sean di hotel sendiri tidak melihat istrinya."Dia ikut, tetapi dia memilih untuk menginap di rumah temannya.""Sayang sekali, kita tidak bisa berkenalan dengan istrimu," ucap Finn seraya melirik Nathan, seolah ucapannya itu juga ditujukan untuk temannya itu."Kalau istri Sean di sini, aku rasa justru kita tidak akan ada di cafe ini." Akhirnya Nathan ikut menimpali ucapan Finn. Dia melirik Sean agar pria itu mengakhiri pertanyaan Finn yang akan semakin berlanjut."Yang dibilang Nathan benar. Jika istriku ada aku tidak akan pergi bersama kalian." Sean membenarkan ucapan Nathan."Iy
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

Bab 100 Berhentilah!

Sampai di rumah Ana, Stela dan Sean berpamitan dengan kedua orang tua Ana. "Kamu harus janji, nanti saat acara lamaran Ana, harus hadir," ucap papa Ana seraya menepuk bahu Sean."Baik, Om.""Terima kasih, Se, sudah mengizinkan Stela ke sini." Ana berbasa-basi saat ada kedua orang tuanya."Iya, sama-sama." Sean tersenyum pada Ana, walaupun sebenarnya dia tahu jika Ana hanya berbasa-basi saja.Stela dan Sean pun masuk ke dalam mobil. Stela melambaikan tangan saat Sean melajukan mobilnya dan meninggalkan rumah Ana. Saat mobil sudah menjauh dari rumah Ana, Sean menaikkan kaca mobil."Kenapa tadi Finn yang mengangkat telepon dari aku? Kenapa Finn ada bersamamu?" Stela yang sudah menyimpan pertanyaannya dari tadi, akhirnya langsung bertanya.Mata Sean yang tertutup dengan kacamata yang bertengger di hidungnya itu, melirik ke arah Stela. Senyum tertarik di sudut wajahnya saat melihat kepanikan Stela. "Tanyalah satu-satu," sindir Sean. Dia berbicara tanpa menoleh pada Stela."Jawab saja pert
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status