Home / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Legenda Sang Phoenix Abadi: Chapter 231 - Chapter 240

296 Chapters

231. Pagoda Ilmu Bela Diri 1.

"Kalian tenang saja," Xiao Chen berkata santai, kemudian dia mengulurkan tangan agar Ding Tian mau berjabat tangan dengannya. "Aku menyetujui taruhan ini..." Seketika Ding Tian tersenyum tipis, dia menjabat tangan Xiao Chen sebagai tanda taruhan dan tantangan itu telah ter setujui oleh dua pihak! "Kamu tetapkan waktu duel kita! Aku akan mengikutimu!" Xiao Chen kemudian membalikan tubuh, dan dia berkata sembari berjalan santai. "Tiga hari lagi saja!" * Sontak semua yang mendengar kapan duel ini akan terjadi segera bersorak! Bagaimanapun duel seperti ini jarang terjadi, yang membuat duel menjadi lebih menarik lagi adalah. Sosok Chen Xiao yang baru saja memasuki halaman luar berani menerima tantangan dari Ding Tian yang telah lama menjadi murid luar di aula Langit! Siapa yang tidak mengenali sosok Ding Tian? Dia menduduki peringkat dua belas daftar kemampuan terkuat di halaman luar, sedangkan Chen Xiao? Dia belum masuk, dan tak mungkin bukan mampu menghadapi Ding Tian? Namun
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

232.

Sinar emas muncul menyebar menutup seluruh kawasan tempat yang saat ini Xiao Chen pijaki. Namun untuk beberapa saat, sinar itu lenyap! Yang diikuti oleh kemunculan ribuan kitab yang mengambang di langit langit pagoda Ilmu Bela Diri tiba tiba bergerak kearah Xiao Chen saat ini. Sesaat melihat kearah ribuan kitab, teknik yang mengambang di hadapannya. Kedua bola mata milik Xiao Chen secara langsung bersinar terang berwarna emas, dengan rasa terkejutnya dia melihat apa yang mungkin tidak pernah ia lihat sebelumnya. Nyatanya, dia dapat melihat semua isi dari setiap teknik yang dia lihat! Tidak hanya satu, tapi semua yang dia lihat Xiao Chen benar benar dapat mengetahui isinya secara jelas. "Bukankah seperti ini akan membuatku semakin mudah untuk mencari teknik yang cocok bagiku?" tersenyum tipis, kini Xiao Chen kemudian menunjuk beberapa teknik pedang. Swuuuuuuung! Seketika buku yang ditunjuk oleh Xiao Chen segera bergerak dan tiba di hadapan Xiao Chen. Namun sesaat setelah
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

233. Kedatangan Penguasa Fao Yan, dan Qing Yun.

Hasilnya cukup mengejutkan, perisai Qi yang dia bentuk seketika hancur menjadi debu. "Memang pantas, sepertinya ini sudah cukup untuk merahasiakan identitas ku..."Mempelajari kembali teknik amukan pedang petir yang dikombinasikan dengan teknik langkah seribu petir. Serangannya menjadi lebih cepat dari perkiraan Xiao Chen awalnya. Hingga lima menit kemudian, tiba tiba seuliet pedang meluncur deras kearah tubuh Xiao Chen. Serangan kejutan yang segera disadari membuatnya segera memutar tubuh, lalu menggunakan pedang petir untuk menangkis lesatan pedang tanpa tuan itu. Sriiiiiiiing! Jleeeeeeb! "Saudara Xiao, bagaimana jika kita bertukar pengalaman penggunaan pedang? Hitung hitung, aku akan mendapat pengalaman baru!" Lai Nai bergerak cepat, dia kemudian mencabut pedang yang ada disisi Xiao Chen. Xiao Chen menganggukan kepala, dia kemudian menatap Shuan Feng. Mungkin hanya bertukar pengalaman pedang dengan Lai Nai saja sudah cukup. Tapi dia sendiri ingin tahu bagaimana ganasnya teknik
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

234. Penyesalan Xiao Chen tidak memberi pelajaran pertama kali kepada Ding Tian.

"Chen Xiao apa maksud penolakan mu ini disebabkan oleh penawaran kami yang dirasa kurang bagimu?" Fao Yan kembali berkata, dia merasa anak dari Chen Long ini haus akan sumber daya. Tersenyum tipis, Xiao Chen hanya berkata sesuai fakta. "Tidak ada, sekarang aku ingin mendengar jawaban dari beberapa anggota halaman luar, menurut kalian apa kalian cemburu denganku?" Xiao Chen mengalihkan perkataannya pada Mugu yang ternyata juga ada disekitar kediaman nomor seribu genap. Mugu terkejut atas pengalihan perkataan ini, namun Xiao Chen kembali menegaskan kembali. "Katakan saja apa yang kamu pikirkan...""Penguasa, tentu kami cemburu, kami iri, bahkan kenapa harus Chen Xiao yang merupakan anggota baru malah dijadikan murid pribadi oleh kedua penguasa!""Yaa benar! Apa yang di katakan Mugu benar! Bukankah hal seperti ini terasa tidak adil!"Fao Yan dan Qing Yun saling pandang, mereka tiba terlalu cepat. Dan apa yang dikatakan oleh anggota halaman luar memang benar."Chen Xiao, kami memintam
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

235. Xiao Chen Vs Ding Tian 1.

Akibat ledakan pedang ditangannya, kini Ding Tian harus mundur dari tempatnya berpijak. Sesuai apa yang diharapkan semua orang. Karena ledakan pedang itu akibat perlakuan Xiao Chen yang menghantam pedang milik Ding Tian. "A-akhirnya Chen Xiao datang!" "Yaa! Duel yang kita nanti akhirnya akan terjadi hari ini!" Ding Tian yang melihat kemunculan Chen Xiao secara tiba tiba itu mulai tersenyum sinis. Dia kemudian berkata, "Chen Xiao, apa hari ini duel kita akan terjadi?" Xiao Chen tidak menjawab pertanyaan Ding Tian, dia hanya berlutut di hadapan Shuan Feng sembari membersihkan noda darah yang ada pada kedua sudut bibirnya. "Bagaimana cara Ding Tian menyiksamu?" Xiao Chen bertanya tanpa rasa takut. Shuan Feng menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin memberi masalah lebih banyak pada Xiao Chen. "Sa-saudara Xiao, salahkan aku yang lemah..." Xiao Chen menghentikan ungkapan Shuan Feng dan dia kembali mengulangi pertanyaannya. "Katakan saja, bagaimana dia memukulmu?" Shuan F
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

236. Xiao Chen Vs Ding Tian 2.

Di saat memutarkan tubuhnya, pedang yang terbentuk dari elemen petir keluar dari tangan Xiao Chen. Sesaat kedua pedang harus saling tertahan,dan hal itu menyebabkan fluktuasi energi dari benturan dua pedang harus terjadi. "Chen Xiao ternyata kamu pengendali elemen petir ya?" Xiao Chen tidak membalas sama sekali, dia telah menarik pedang petirnya kearah belakang lalu berkata, "Amukan Pedang Petir?!" Menggunakan teknik berpedang yang mengandalkan kecepatan serangan. Xiao Chen mengkombinasikan teknik amukan pedang petir, dengan langkah seribu petirnya. Hanya sesaat, Ding Tian harus merasakan apa arti dari kata terpojok. Karena dia tidak bisa mengikuti serangan, bahkan setiap gerakan yang diperlihatkan oleh Xiao Chen! "Sangat cepat?!" terkejut, kini yang hanya bisa dilakukan Ding Tian adalah memutarkan pedang di depannya agar setiap serangan cepat milik Xiao Chen itu tertahan dengan cepat. Namun gempuran yang tiada habisnya ini sungguh membuat akal jernih dari Ding Tian le
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

237. Bukan Bintang kecil biasa ni bos!

Ding Tian mencoba memprovokasi, tapi menurut Xiao Chen apa yang dikatakan Ding Tian bukan provokasi, melainkan ucapan remeh yang membuat senyum misterius terpampang dari salah satu sudut bibirnya. "Mati?!" Ding Tian dengan gagah menunjuk ke arah Xiao Chen. Seketika pedang besar, dan ribuan teratai api melesat kearah arah yang sama. Namun hal ini tidak membuat Xiao Chen gentar, bahkan memperlihatkan rasa takutnya sedikitpun. Saat ini, dia memutar tubuhnya lalu diikuti oleh gerakan lemparan tangan yang membuat bintang kecil dua warna itu melesat ke arah ribuan teratai dan satu pedang besar yang telah bergerak kearahnya. Swuuuuuuuush! Swuuuuuuush! "Serangan ini..." Semua kultivator yang merasa akan adanya kehancuran besar mulai menjauh. Mereka semua menyebar, karena sebelum tiga jurus bertemu di satu tempat. Fluktuasi energi yang bergesekan dari dua lawan arah berbeda sudah terasa sangat kuat. Boooooooooom! Benar saja, saat dua jurus milik Ding Tian bertemu dengan
last updateLast Updated : 2024-09-13
Read more

238. Lue Dong peringkat ke tiga bergabung!

"Ba-bagaimana kamu tahu identitasku?" pria pemilik pedang besar itu begitu terkejut. Mungkin namanya telah dikenal oleh kultivator di halaman luar, tapi mereka harusnya tidak mengenali wajahnya. Pasalnya pria yang bernama Lue Dong ini sering menggunakan dua identitas berbeda. "Lue Dong, kultivator yang gagal mengalahkan Xiao Yue... Jelas aku mengetahuinya..." Xiao Chen berkata dan kembali mengungkit atas kekalahan Luo Dong di masa lalu. "Ba-bagaimana kamu mengetahuinya? Bukankah kamu baru menjadi anggota aula langit?!" ungkap Luo Dong tidak bisa mempercayai ke akuratan dari ungkapan Xiao Chen. "Aku tahu kenapa kamu datang mencariku, Lue Dong, bagaimana jika kamu masuk saja. Lalu bicarakan kenapa kamu sangat ingin sekali membunuh Xiao Yue?" Xiao Chen berkata tenang, dia kembali lagi ke tempat duduknya yang membuat Lue Dong segera memasuki kediaman nomor seribu genap. Seketika kehadiran Lue Dong membuat Shuan Feng dan Lai Nai merasa canggung. Mereka tadinya tidak mengenal
last updateLast Updated : 2024-09-13
Read more

239. Konflik Kekaisaran She dan Fang!

Hanya tersenyum tipis sebagai balasan ungkapan Mugu, Xiao Chen kemudian segera meminta ketiga rekannya untuk masuk kedalam lingkaran teleportasi. Swuuuuuuush! Setelah memasuki lingkaran teleportasi, Xiao Chen dan ketiga rekannya telah berpindah tempat. Namun tempat atau dunia yang saat ini mereka pijaki benar benar terlihat asing bagi Xiao Chen, Shuan Feng, Lai Nai, kecuali bagi Lue Dong! "Ini adalah dunia yang menghubungkan Aula Langit dengan perbatasan alam Ashura... Chen Xiao, apa kamu terkejut dengan hal baru seperti ini?" "Yaa... Dulu ku mengira bahwa benua Langit hanya memiliki tiga daratan. Tapi tak disangka, ada beberapa benua lain yang juga terhubung dengan kita..." "Benar, karena sebab itu Aula Langit dibentuk... Para kultivator terkuat di tiga daratan tidak ingin, Benua Langit dijajah, bahkan dimanfaatkan oleh kultivator asing dari dua benua lain!" Menganggukan kepalanya, Xiao Chen kini mengeluarkan giok misi yang bertulis, 'menjaga kedamaian dua Kekaisaran S
last updateLast Updated : 2024-09-13
Read more

240. Jin Jiang Ling. Klan Ashura benar benar bar bar!

"Chen Xiao... Bi-bisakah kamu melepas genggaman tanganmu?" Xiao Chen merasa risih, namun wanita itu tak lebih lemah dari Lue Dong. Karena itu, Xiao Chen berusaha untuk tidak menyinggungnya. Wanita itu mengangguk, "Chen Xiao... Nama yang bagus! Ah, untuk apa kamu memasuki Paviliun She Yao?" Xiao Chen tidak menyembunyikan apa yang dia cari. Dia hanya berkata, "membeli beberapa barang saja..." "Bagaimana jika aku ikut bersamamu? Kebetulan aku juga ingin membeli beberapa barang sepertimu di paviliun ini..." Tidak menolak, Xiao Chen bersama wanita itu memasuki kepaviliun She Yao. Setelah tiba, pandangan mata Xiao Chen terus tertuju pada bahan, sumber daya, bahkan pill berkualitas tinggi yang dijual oleh Paviliun She Yao. "Apa kamu tertarik pada pill itu? Jika mau, aku bisa membelikannya padamu?" "Terimakasih, tapi aku tidak membutuhkannya sama sekali..." menjawab, Xiao Chen segera mencari beberapa sumber daya yang dia butuhkan. Hingga mencapai lantai dua, tiba tiba wajahnya termenu
last updateLast Updated : 2024-09-13
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
30
DMCA.com Protection Status