Hanya tersenyum tipis sebagai balasan ungkapan Mugu, Xiao Chen kemudian segera meminta ketiga rekannya untuk masuk kedalam lingkaran teleportasi. Swuuuuuuush! Setelah memasuki lingkaran teleportasi, Xiao Chen dan ketiga rekannya telah berpindah tempat. Namun tempat atau dunia yang saat ini mereka pijaki benar benar terlihat asing bagi Xiao Chen, Shuan Feng, Lai Nai, kecuali bagi Lue Dong! "Ini adalah dunia yang menghubungkan Aula Langit dengan perbatasan alam Ashura... Chen Xiao, apa kamu terkejut dengan hal baru seperti ini?" "Yaa... Dulu ku mengira bahwa benua Langit hanya memiliki tiga daratan. Tapi tak disangka, ada beberapa benua lain yang juga terhubung dengan kita..." "Benar, karena sebab itu Aula Langit dibentuk... Para kultivator terkuat di tiga daratan tidak ingin, Benua Langit dijajah, bahkan dimanfaatkan oleh kultivator asing dari dua benua lain!" Menganggukan kepalanya, Xiao Chen kini mengeluarkan giok misi yang bertulis, 'menjaga kedamaian dua Kekaisaran S
"Chen Xiao... Bi-bisakah kamu melepas genggaman tanganmu?" Xiao Chen merasa risih, namun wanita itu tak lebih lemah dari Lue Dong. Karena itu, Xiao Chen berusaha untuk tidak menyinggungnya. Wanita itu mengangguk, "Chen Xiao... Nama yang bagus! Ah, untuk apa kamu memasuki Paviliun She Yao?" Xiao Chen tidak menyembunyikan apa yang dia cari. Dia hanya berkata, "membeli beberapa barang saja..." "Bagaimana jika aku ikut bersamamu? Kebetulan aku juga ingin membeli beberapa barang sepertimu di paviliun ini..." Tidak menolak, Xiao Chen bersama wanita itu memasuki kepaviliun She Yao. Setelah tiba, pandangan mata Xiao Chen terus tertuju pada bahan, sumber daya, bahkan pill berkualitas tinggi yang dijual oleh Paviliun She Yao. "Apa kamu tertarik pada pill itu? Jika mau, aku bisa membelikannya padamu?" "Terimakasih, tapi aku tidak membutuhkannya sama sekali..." menjawab, Xiao Chen segera mencari beberapa sumber daya yang dia butuhkan. Hingga mencapai lantai dua, tiba tiba wajahnya termenu
"Yang senior memang tidak salah, ditanganku adalah pill Dewa!" "Pill Dewa? Biar ku lihat, di tiga alam, hanya Kaisar Obat Chei Wian yang bisa membentuknya... Aku tidak percaya, bahwa pill ditanganmu memang pill Dewa!" Seorang pria tua berkata menimpal, dan menghampiri Xiao Chen. Wajahnya awalnya terlihat begitu terkejut, namun setelah itu dia menyembunyikannya dengan baik. "Nak apa kamu mencuri pill Dewa milik Kaisar Obat?" Xiao Chen tersenyum tipis, dia kemudian berkata, "bagaimana jika aku menciptakannya sendiri? Apa kamu percaya?" "Hahahaha! Lucu sekali! Jika kamu adalah murid dari Kaisar Obat, mungkin aku akan mempercayainya! Nak, apa kamu mau menipu kami? Di seluruh alam, mana ada yang bisa menilai bahwa pill guratan naga itu memang pill Dewa?" Tatapan mata Xiao Chen seketika berubah, "pill Dewa adalah pill penerobos yang mutlak, pill ini bisa digunakan oleh praktisi Prajurit Langit dan Raja Langit... Pantas kalian tidak bisa menganalisis kebenarannya. Karena dulu, p
Pasalnya kekuatan tinju yang dilakukan Xiao Chen telah dimaksimalkan sedemikian kuatnya. Namun tidak ada dampak sedikitpun dari tinju kearah tubuh boneka Iblis Penghancurnya. "Sudah saatnya, menyelesaikan semua ini..." berkata pada dirinya sendiri Xiao Chen menyimpan boneka Iblis ciptaan miliknya. Hingga sesaat setelah itu, dia menggunakan kekuatan ruangnya, dan kembali didalam penginapannya sendiri. * Diatas langit yang begitu tinggi. "Tadi simbol apa itu? Aku tidak tahu tulisan kuno?" "Kenapa kamu menanyakan hal yang sulit padaku? Lebih baik kita berikan informasi ini pada Kaisar She Ying..." Kedua pria ikut lenyap dari kehampaan, keduanya jelas melaporkan apa yang mereka lihat tadi. * Didalam penginapannya. "Saudara Xiao..." Menatap Lai Nai yang wajahnya begitu sumringah, Xiao Chen sedikit heran. Dia kemudian berkata, "apa yang membuatmu begitu senang?" "Haha! Aku telah menerima banyak informasi yang kita butuhkan!" "Oh ya?" Xiao Chen begitu terkejut, d
"Kita akan tahu, apa tujuan mereka membentuk kekuatan di tanah netral ini..." Xiao Chen berkata secara tenang.Hingga tak lama, secara mengejutkan dari dua sisi berbeda. Muncul dua lingkaran formasi teleportasi. Dan setelahnya, dua pria yang salah satunya dikenal oleh Xiao Chen keluar dari lingkaran teleportasi. "Kaisar Obat..." Keduanya menangkup kan tinju sebagai tanda hormat mereka. "Duduklah, dan aku ingin mengetahui kenapa kalian datang menemuiku?""Aku Fang Li, murid pertama dari Kaisar Obat Chei Wian...""Kaisar Obat pasti mengenalku, akupun sama murid dari Kaisar Obat Chei Wian..."Xiao Chen menyipitkan matanya, apa benar mereka adalah kedua murid dari Kaisar Obat? Tapi kenapa dia tidak mengetahui informasi ini?"Katakan saja yang ingin kalian katakan..."Keduanya yang sebenarnya murid satu perguruan dari Chei Wian saling menganggukan kepala. "Kamu saja yang menjelaskan...""Singkatnya kami dicap sebagai pengkhianat... Masa lalu kami adalah anggota Aula Langit halaman dalam
Hingga keesokan harinya. Xiao Chen, bersama ketiga rekannya, dibantu oleh Fang Li dan She Ying telah memasuki altar teleportasi yang disediakan oleh Aula Langit. Ditengah perjalanan mereka berjalan kearah ujung titik cahaya. Fang Li menjelaskan keberadaan domain Batu Surgawi. Wilayah ini sebenarnya begitu luas, dan sama halnya dengan tanah netral dua Kekaisaran milik mereka. Hanya saja, Domain Batu Surgawi sendiri merupakan tempat berkumpulnya para hewan iblis kuno yang kuat. Dan tentunya keberadaannya cukup untuk diperhitungkan. Xiao Chen tersenyum tipis, "tunggu apalagi, mari kita memburu sembilan naga?! Swuuuuuuush! Tubuh mereka akhirnya lenyap, lalu muncul diatas gunung yang begitu tinggi. Kemunculan mereka pun tidak disambut dengan baik oleh penghuni puncak gunung. Swoooooosh! Sebuah bola api yang terbentuk dari elemen api, tiba tiba melesat. Dan hal ini sempat membuat Fang Li melambaikan satu tangannya, yang menyebabkan bola api itu meledak di pertengahan jalan. Bo
"Tunggu apa lagi! Di tempat ini, adalah pemakaman yang layak bagi kalian!" Kraaaash! Boooooooosh! Membuka mulutnya, tiba tiba esensi api yang begitu panas membuat Xiao Chen, Fang Li, serta She Ying terkejut. Pasalnya api berwarna ungu di sedari oleh mereka melalui pengetahuan mereka masing masing. "Api ini..." Xiao Chen yang hendak menggunakan api Hati Naganya segera mengurungkan niatnya. Dari pengetahuan peninggalan milik Yao Yi gurunya, api berwarna ungu ini merupakan api yang sangat aneh! Api itu tidak memiliki nama, tapi dapat menduduki peringkat ke empat di urutan api surgawi di tiga benua. Dan Xiao Chen tahu, api ungu itu dapat menyerap eksistensi semua api diseluruh alam. "Semakin bodoh lagi jika aku terus menggunakan api hati Naga milik guru... Karena api ungu itu dapat menyerap eksistensi api Surgawi lain, meskipun api Hati Naga masih berada diatas tingkatan api ungu!" "Umurmu masih muda, tapi pengetahuanmu cukup luas... Sayangnya, kamu menyinggung ku, salahkan
*Kembali pada pertempuran Xiao Chen. Penyatuan tiga elemen yang dilakukan Xiao Chen membuat pembagian kendali energi Qi penekanan racun goyah! Dan hal ini semakin membuat Xiao Chen khawatir. Pasalnya tiga elemen ini tak mungkin lenyap ketika dia gagal! Melainkan meledak, yang akan membuat tubuhnya hancur. Tapi Xiao Chen menyadari dampak berbahaya lainnya, yaitu kehancuran roh abadinya, atau racunnya yang meledak! "Ti-tidak bisa... Aku harus melepaskan teknik penekan racun... Jika tidak tiga elemen yang ku satukan ini meledak! Dan aku..."Booooooooosh! Energi Xiao Chen seketika meningkat drastis. Bahkan dari awal yang dirasa sosok Xiao Chen memiliki energi yang sepadan dengan praktisi Raja Langit bintang tiga kini meningkat menjadi bintang lima! Keterkejutan besar membuat Fang Li, dan She Ying yang diam mematung tersadar. Bahwa Xiao Chen ini menggunakan sebuah teknik yang membuat energinya tertekan. "Te-ternyata tuan muda sekuat ini...""MENYATULAH!" Xiao Chen berteriak lantang,
Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi
"A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m
Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!
Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator
Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian
Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o
"Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw
"Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...
Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.