Hingga keesokan harinya. Xiao Chen, bersama ketiga rekannya, dibantu oleh Fang Li dan She Ying telah memasuki altar teleportasi yang disediakan oleh Aula Langit. Ditengah perjalanan mereka berjalan kearah ujung titik cahaya. Fang Li menjelaskan keberadaan domain Batu Surgawi. Wilayah ini sebenarnya begitu luas, dan sama halnya dengan tanah netral dua Kekaisaran milik mereka. Hanya saja, Domain Batu Surgawi sendiri merupakan tempat berkumpulnya para hewan iblis kuno yang kuat. Dan tentunya keberadaannya cukup untuk diperhitungkan. Xiao Chen tersenyum tipis, "tunggu apalagi, mari kita memburu sembilan naga?! Swuuuuuuush! Tubuh mereka akhirnya lenyap, lalu muncul diatas gunung yang begitu tinggi. Kemunculan mereka pun tidak disambut dengan baik oleh penghuni puncak gunung. Swoooooosh! Sebuah bola api yang terbentuk dari elemen api, tiba tiba melesat. Dan hal ini sempat membuat Fang Li melambaikan satu tangannya, yang menyebabkan bola api itu meledak di pertengahan jalan. Bo
"Tunggu apa lagi! Di tempat ini, adalah pemakaman yang layak bagi kalian!" Kraaaash! Boooooooosh! Membuka mulutnya, tiba tiba esensi api yang begitu panas membuat Xiao Chen, Fang Li, serta She Ying terkejut. Pasalnya api berwarna ungu di sedari oleh mereka melalui pengetahuan mereka masing masing. "Api ini..." Xiao Chen yang hendak menggunakan api Hati Naganya segera mengurungkan niatnya. Dari pengetahuan peninggalan milik Yao Yi gurunya, api berwarna ungu ini merupakan api yang sangat aneh! Api itu tidak memiliki nama, tapi dapat menduduki peringkat ke empat di urutan api surgawi di tiga benua. Dan Xiao Chen tahu, api ungu itu dapat menyerap eksistensi semua api diseluruh alam. "Semakin bodoh lagi jika aku terus menggunakan api hati Naga milik guru... Karena api ungu itu dapat menyerap eksistensi api Surgawi lain, meskipun api Hati Naga masih berada diatas tingkatan api ungu!" "Umurmu masih muda, tapi pengetahuanmu cukup luas... Sayangnya, kamu menyinggung ku, salahkan
*Kembali pada pertempuran Xiao Chen. Penyatuan tiga elemen yang dilakukan Xiao Chen membuat pembagian kendali energi Qi penekanan racun goyah! Dan hal ini semakin membuat Xiao Chen khawatir. Pasalnya tiga elemen ini tak mungkin lenyap ketika dia gagal! Melainkan meledak, yang akan membuat tubuhnya hancur. Tapi Xiao Chen menyadari dampak berbahaya lainnya, yaitu kehancuran roh abadinya, atau racunnya yang meledak! "Ti-tidak bisa... Aku harus melepaskan teknik penekan racun... Jika tidak tiga elemen yang ku satukan ini meledak! Dan aku..."Booooooooosh! Energi Xiao Chen seketika meningkat drastis. Bahkan dari awal yang dirasa sosok Xiao Chen memiliki energi yang sepadan dengan praktisi Raja Langit bintang tiga kini meningkat menjadi bintang lima! Keterkejutan besar membuat Fang Li, dan She Ying yang diam mematung tersadar. Bahwa Xiao Chen ini menggunakan sebuah teknik yang membuat energinya tertekan. "Te-ternyata tuan muda sekuat ini...""MENYATULAH!" Xiao Chen berteriak lantang,
Yang sebenarnya terjadi. Tepat didalam tubuh diatas lautan meridian yang begitu luas. Tiga akar elemen, petir, api, es yang telah lama bersatu dengan tubuh Xiao Chen kini menunjukan resonansi besar. Ketiga akar elemen seolah menolak kehadiran sumber dari elemen api ungu yang mencoba menghisap api Hati Naga! Swoooooooosh! Namun anehnya, proses ini terjadi begitu singkat! Pasalnya api Hati Naga seolah tunduk, dan akhirnya menyatu yang membuat perubahan api tiga warna terjadi pada bentuk api Hati Naga! Xiao Chen menyadari akan hal ini, namun fokusnya harus terpecah! Pasalnya energi akibat bergabungnya api ungu, dengan api Hati Naga membuat lautan luas energi meridiannya bergejolak hebat. "A-apa aku akan melakukan terobosan... Kenapa secara tiba tiba?" Xiao Chen merasa aneh, harusnya hal ini tidak terjadi. Pasalnya api Ungu tidak berada di tingkat kekuatan maksimalnya. Namun semua pikiran itu harus segera disingkirkan, pasalnya energi meridiannya benar benar meluap! Bahkan lautan l
Swuuuuuuush! Tujuh raja Naga penguasa Domain Batu Surgawi melesat kearah Xiao Chen. yang diikuti oleh serangan cakar mulai tertuju kearah tubuh Xiao Chen. Hal ini harus membuat Xiao Chen secara cepat memutarkan tubuh, diikuti oleh gerakan langkah seribu petir yang begitu cepat hingga membuat serangan dari tujuh raja naga itu hanya menyerang ruang kosong! "Hanya tahap Raja Langit, bahkan kemampuannya menyerupai tingkat Kaisar Langit... Pria ini..." Sriiiiiiiing! Salah satu raja Naga harus menghentikan ungkapannya, pasalnya pedang emas yang begitu elegan tiba tiba muncul dari kehampaan. Lalu berputar putar, dan berusaha menebas salah satu bagian tubuh raja naga itu. Kraaaaaaaaash! Boooooooosh! Namun kekompakan sebagai para penguasa Domain Batu Surgawi mereka perlihatkan. Melihat rekan mereka lalai, enam raja naga lainnya segera menutup celah itu yang harus membuat Xiao Chen segera meraih pedang Naga Langit, dan segera mundur dari tempatnya berpijak! "Pe-pedang itu
Saat ini Xiao Chen dengan transformasi phoenixnya hanya terlihat terbang memutar diatas langit domain Batu Surgawi dengan kepakan sayap cepatnya. Namun bagi ketujuh raja Naga, mereka merasa kapan saja Phoenix berbulu indah diatas langit itu dapat merobek tubuh mereka ketika lengah dalam memperhatikan pergerakannya. "Kalian lihat apa? Gunakan formasi gabungan, tali naga penghancur roh!" Raja Naga utama berteriak kesal, dia melihat teman temannya malah hanya mencari jarak aman. Swuuuuuuuuuush! Sebelum sang Phoenix melancarkan serangannya, kini ke tujuh raja Naga kembali membentuk formasi tangan yang sama. Pergerakan mereka begitu cepat! Hingga akhirnya, bintang formasi yang sedikit mirip seperti serangan gabungan mereka telah terbentuk! Swuuuung! Namun bedanya, dari mata bintang formasi puluhan tali besar yang memiliki permukaan kasar telah bergerak, dan mencoba mengikat tubuh transformasi Phoenix Xiao Chen secara tiba-tiba! Kyaaaaaaaat! Kyaaaaaaaat! Anehnya, Xiao Chen t
"Orang yang sebentar lagi akan mati tidak layak untuk menanyakan identitasku..."Swoooooooosh! Api hati naga yang telah berevolusi menjadi api ungu keemasan mulai menyelimuti pedang naga langit. Melihat hal ini, Raja Naga menarik pedangnya. Dia tidak bodoh, mengetahui bahwa api Surgawi peringkat tiga, dan empat telah menyatu dia memilih untuk segera mundur sembari memaki kebodohan saudara tirinya yang telah mati. "Bajingan itu benar benar bodoh! Api ungu malah menyatu dengan api Hati Naga... Arghhhh! Bagaimana caraku mendekatinya?" Raja Naga sedikit kebingungan, namun bukan bearti dia menyerah begitu saja. Swuuuuuuuuush! Pasalnya, Xiao Chen telah menggunakan teknik langkah seribu petir. Bergerak zig zag, Xiao Chen tiba di hadapan Raja Naga hanya dalam satu tarikan nafas. Kecepatan yang mengerikan, kini harus membuat Raja Naga memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat. "Sembilan Pedang Phoenix! Langkah pertama!" Setelah tiba di hadapan Raja Naga, seketika Xiao Chen mengerahka
Tubuhnya yang besar, saat ini Raja Naga harus memperlihatkan bagaimana dia terluka akibat pertukaran serangan roh yang barusan terjadi. Tapi tidak dengan Xiao Chen, dia telah melambaikan tangannya. Hingga roh miliknya kembali ke dalam tubuhnya sendiri. "Kemampuanmu..." Raja Naga tidak bisa berkata lagi, pasalnya Xiao Chen tidak berada di tempatnya berpijak! Menyadari akan adanya serangan kuat kearah tubuhnya, kini Raja Naga telah menggoyangkan tubuh besarnya, dia akan menggunakan kekuatan ruangnya. Namun tindakannya telah terlambat! Booooooooom! Pasalnya pedang Naga langit telah menancap kearah tubuhnya. Lalu seperti menerima beban jutaan ton yang tidak bisa membuat tubuhnya terbang diatas langit. Kini tubuhnya yang besar harus dibuat jatuh kearah permukaan tanah secara cepat. "Si-sial... A-aku matipun akan menyeret mu dan mati bersamaku!" Boooooooosh! Xiao Chen yang berada diatas tubuh Naga itu terlihat terkejut. Pasalnya, energi besar harus menyebabkannya terlempar ke
Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi
"A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m
Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!
Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator
Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian
Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o
"Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw
"Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...
Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.