Home / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / 234. Penyesalan Xiao Chen tidak memberi pelajaran pertama kali kepada Ding Tian.

Share

234. Penyesalan Xiao Chen tidak memberi pelajaran pertama kali kepada Ding Tian.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2024-09-11 19:52:22

"Chen Xiao apa maksud penolakan mu ini disebabkan oleh penawaran kami yang dirasa kurang bagimu?" Fao Yan kembali berkata, dia merasa anak dari Chen Long ini haus akan sumber daya.

Tersenyum tipis, Xiao Chen hanya berkata sesuai fakta.

"Tidak ada, sekarang aku ingin mendengar jawaban dari beberapa anggota halaman luar, menurut kalian apa kalian cemburu denganku?" Xiao Chen mengalihkan perkataannya pada Mugu yang ternyata juga ada disekitar kediaman nomor seribu genap.

Mugu terkejut atas pengalihan perkataan ini, namun Xiao Chen kembali menegaskan kembali.

"Katakan saja apa yang kamu pikirkan..."

"Penguasa, tentu kami cemburu, kami iri, bahkan kenapa harus Chen Xiao yang merupakan anggota baru malah dijadikan murid pribadi oleh kedua penguasa!"

"Yaa benar! Apa yang di katakan Mugu benar! Bukankah hal seperti ini terasa tidak adil!"

Fao Yan dan Qing Yun saling pandang, mereka tiba terlalu cepat. Dan apa yang dikatakan oleh anggota halaman luar memang benar.

"Chen Xiao, kami memintam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   235. Xiao Chen Vs Ding Tian 1.

    Akibat ledakan pedang ditangannya, kini Ding Tian harus mundur dari tempatnya berpijak. Sesuai apa yang diharapkan semua orang. Karena ledakan pedang itu akibat perlakuan Xiao Chen yang menghantam pedang milik Ding Tian. "A-akhirnya Chen Xiao datang!" "Yaa! Duel yang kita nanti akhirnya akan terjadi hari ini!" Ding Tian yang melihat kemunculan Chen Xiao secara tiba tiba itu mulai tersenyum sinis. Dia kemudian berkata, "Chen Xiao, apa hari ini duel kita akan terjadi?" Xiao Chen tidak menjawab pertanyaan Ding Tian, dia hanya berlutut di hadapan Shuan Feng sembari membersihkan noda darah yang ada pada kedua sudut bibirnya. "Bagaimana cara Ding Tian menyiksamu?" Xiao Chen bertanya tanpa rasa takut. Shuan Feng menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin memberi masalah lebih banyak pada Xiao Chen. "Sa-saudara Xiao, salahkan aku yang lemah..." Xiao Chen menghentikan ungkapan Shuan Feng dan dia kembali mengulangi pertanyaannya. "Katakan saja, bagaimana dia memukulmu?" Shuan F

    Last Updated : 2024-09-12
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   236. Xiao Chen Vs Ding Tian 2.

    Di saat memutarkan tubuhnya, pedang yang terbentuk dari elemen petir keluar dari tangan Xiao Chen. Sesaat kedua pedang harus saling tertahan,dan hal itu menyebabkan fluktuasi energi dari benturan dua pedang harus terjadi. "Chen Xiao ternyata kamu pengendali elemen petir ya?" Xiao Chen tidak membalas sama sekali, dia telah menarik pedang petirnya kearah belakang lalu berkata, "Amukan Pedang Petir?!" Menggunakan teknik berpedang yang mengandalkan kecepatan serangan. Xiao Chen mengkombinasikan teknik amukan pedang petir, dengan langkah seribu petirnya. Hanya sesaat, Ding Tian harus merasakan apa arti dari kata terpojok. Karena dia tidak bisa mengikuti serangan, bahkan setiap gerakan yang diperlihatkan oleh Xiao Chen! "Sangat cepat?!" terkejut, kini yang hanya bisa dilakukan Ding Tian adalah memutarkan pedang di depannya agar setiap serangan cepat milik Xiao Chen itu tertahan dengan cepat. Namun gempuran yang tiada habisnya ini sungguh membuat akal jernih dari Ding Tian le

    Last Updated : 2024-09-12
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   237. Bukan Bintang kecil biasa ni bos!

    Ding Tian mencoba memprovokasi, tapi menurut Xiao Chen apa yang dikatakan Ding Tian bukan provokasi, melainkan ucapan remeh yang membuat senyum misterius terpampang dari salah satu sudut bibirnya. "Mati?!" Ding Tian dengan gagah menunjuk ke arah Xiao Chen. Seketika pedang besar, dan ribuan teratai api melesat kearah arah yang sama. Namun hal ini tidak membuat Xiao Chen gentar, bahkan memperlihatkan rasa takutnya sedikitpun. Saat ini, dia memutar tubuhnya lalu diikuti oleh gerakan lemparan tangan yang membuat bintang kecil dua warna itu melesat ke arah ribuan teratai dan satu pedang besar yang telah bergerak kearahnya. Swuuuuuuuush! Swuuuuuuush! "Serangan ini..." Semua kultivator yang merasa akan adanya kehancuran besar mulai menjauh. Mereka semua menyebar, karena sebelum tiga jurus bertemu di satu tempat. Fluktuasi energi yang bergesekan dari dua lawan arah berbeda sudah terasa sangat kuat. Boooooooooom! Benar saja, saat dua jurus milik Ding Tian bertemu dengan

    Last Updated : 2024-09-13
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   238. Lue Dong peringkat ke tiga bergabung!

    "Ba-bagaimana kamu tahu identitasku?" pria pemilik pedang besar itu begitu terkejut. Mungkin namanya telah dikenal oleh kultivator di halaman luar, tapi mereka harusnya tidak mengenali wajahnya. Pasalnya pria yang bernama Lue Dong ini sering menggunakan dua identitas berbeda. "Lue Dong, kultivator yang gagal mengalahkan Xiao Yue... Jelas aku mengetahuinya..." Xiao Chen berkata dan kembali mengungkit atas kekalahan Luo Dong di masa lalu. "Ba-bagaimana kamu mengetahuinya? Bukankah kamu baru menjadi anggota aula langit?!" ungkap Luo Dong tidak bisa mempercayai ke akuratan dari ungkapan Xiao Chen. "Aku tahu kenapa kamu datang mencariku, Lue Dong, bagaimana jika kamu masuk saja. Lalu bicarakan kenapa kamu sangat ingin sekali membunuh Xiao Yue?" Xiao Chen berkata tenang, dia kembali lagi ke tempat duduknya yang membuat Lue Dong segera memasuki kediaman nomor seribu genap. Seketika kehadiran Lue Dong membuat Shuan Feng dan Lai Nai merasa canggung. Mereka tadinya tidak mengenal

    Last Updated : 2024-09-13
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   239. Konflik Kekaisaran She dan Fang!

    Hanya tersenyum tipis sebagai balasan ungkapan Mugu, Xiao Chen kemudian segera meminta ketiga rekannya untuk masuk kedalam lingkaran teleportasi. Swuuuuuuush! Setelah memasuki lingkaran teleportasi, Xiao Chen dan ketiga rekannya telah berpindah tempat. Namun tempat atau dunia yang saat ini mereka pijaki benar benar terlihat asing bagi Xiao Chen, Shuan Feng, Lai Nai, kecuali bagi Lue Dong! "Ini adalah dunia yang menghubungkan Aula Langit dengan perbatasan alam Ashura... Chen Xiao, apa kamu terkejut dengan hal baru seperti ini?" "Yaa... Dulu ku mengira bahwa benua Langit hanya memiliki tiga daratan. Tapi tak disangka, ada beberapa benua lain yang juga terhubung dengan kita..." "Benar, karena sebab itu Aula Langit dibentuk... Para kultivator terkuat di tiga daratan tidak ingin, Benua Langit dijajah, bahkan dimanfaatkan oleh kultivator asing dari dua benua lain!" Menganggukan kepalanya, Xiao Chen kini mengeluarkan giok misi yang bertulis, 'menjaga kedamaian dua Kekaisaran S

    Last Updated : 2024-09-13
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   240. Jin Jiang Ling. Klan Ashura benar benar bar bar!

    "Chen Xiao... Bi-bisakah kamu melepas genggaman tanganmu?" Xiao Chen merasa risih, namun wanita itu tak lebih lemah dari Lue Dong. Karena itu, Xiao Chen berusaha untuk tidak menyinggungnya. Wanita itu mengangguk, "Chen Xiao... Nama yang bagus! Ah, untuk apa kamu memasuki Paviliun She Yao?" Xiao Chen tidak menyembunyikan apa yang dia cari. Dia hanya berkata, "membeli beberapa barang saja..." "Bagaimana jika aku ikut bersamamu? Kebetulan aku juga ingin membeli beberapa barang sepertimu di paviliun ini..." Tidak menolak, Xiao Chen bersama wanita itu memasuki kepaviliun She Yao. Setelah tiba, pandangan mata Xiao Chen terus tertuju pada bahan, sumber daya, bahkan pill berkualitas tinggi yang dijual oleh Paviliun She Yao. "Apa kamu tertarik pada pill itu? Jika mau, aku bisa membelikannya padamu?" "Terimakasih, tapi aku tidak membutuhkannya sama sekali..." menjawab, Xiao Chen segera mencari beberapa sumber daya yang dia butuhkan. Hingga mencapai lantai dua, tiba tiba wajahnya termenu

    Last Updated : 2024-09-13
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   241. She Ying Kaisar Kekaisaran She!

    "Yang senior memang tidak salah, ditanganku adalah pill Dewa!" "Pill Dewa? Biar ku lihat, di tiga alam, hanya Kaisar Obat Chei Wian yang bisa membentuknya... Aku tidak percaya, bahwa pill ditanganmu memang pill Dewa!" Seorang pria tua berkata menimpal, dan menghampiri Xiao Chen. Wajahnya awalnya terlihat begitu terkejut, namun setelah itu dia menyembunyikannya dengan baik. "Nak apa kamu mencuri pill Dewa milik Kaisar Obat?" Xiao Chen tersenyum tipis, dia kemudian berkata, "bagaimana jika aku menciptakannya sendiri? Apa kamu percaya?" "Hahahaha! Lucu sekali! Jika kamu adalah murid dari Kaisar Obat, mungkin aku akan mempercayainya! Nak, apa kamu mau menipu kami? Di seluruh alam, mana ada yang bisa menilai bahwa pill guratan naga itu memang pill Dewa?" Tatapan mata Xiao Chen seketika berubah, "pill Dewa adalah pill penerobos yang mutlak, pill ini bisa digunakan oleh praktisi Prajurit Langit dan Raja Langit... Pantas kalian tidak bisa menganalisis kebenarannya. Karena dulu, p

    Last Updated : 2024-09-14
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   242. Aku akan mengandalkan identitas Kaisar Obat!

    Pasalnya kekuatan tinju yang dilakukan Xiao Chen telah dimaksimalkan sedemikian kuatnya. Namun tidak ada dampak sedikitpun dari tinju kearah tubuh boneka Iblis Penghancurnya. "Sudah saatnya, menyelesaikan semua ini..." berkata pada dirinya sendiri Xiao Chen menyimpan boneka Iblis ciptaan miliknya. Hingga sesaat setelah itu, dia menggunakan kekuatan ruangnya, dan kembali didalam penginapannya sendiri. * Diatas langit yang begitu tinggi. "Tadi simbol apa itu? Aku tidak tahu tulisan kuno?" "Kenapa kamu menanyakan hal yang sulit padaku? Lebih baik kita berikan informasi ini pada Kaisar She Ying..." Kedua pria ikut lenyap dari kehampaan, keduanya jelas melaporkan apa yang mereka lihat tadi. * Didalam penginapannya. "Saudara Xiao..." Menatap Lai Nai yang wajahnya begitu sumringah, Xiao Chen sedikit heran. Dia kemudian berkata, "apa yang membuatmu begitu senang?" "Haha! Aku telah menerima banyak informasi yang kita butuhkan!" "Oh ya?" Xiao Chen begitu terkejut, d

    Last Updated : 2024-09-14

Latest chapter

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   296. TAMATT!

    Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   295. Dua Phoenix yang bertarung.

    "A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   294.

    Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   293.

    Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   292.

    Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   291. Kebangkitann Xiao Chen.

    Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   290.

    "Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   289. DHUAAR

    "Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   288. Aku tidak perduli pada diriku sendiri.

    Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.

DMCA.com Protection Status