“Romo, sepertinya Romo sudah mengetahui semua tentang diriku dan yang terjadi padaku, apa selama ini Romo mengawasiku?” pancing Sri Respati.“Heeemm, bukan aku yang mengawasimu Nduk cah ayu, tapi yang ada di atas sana, Sang Dewata!” jawab Ki Jaya Wijaya. Senyuman tipis tersungging di bibirnya.“Aku tidak paham Romo.”“Nduk, saat aku kehilangan ibumu dan harus minggat dari tempat kelahiranku, dunia ini seperti runtuh menimpa kepalaku. Aku terus berjalan tak tentu arah, hingga sampailah aku di tempat ini. Apa kamu tahu apa yang ingin aku lakukan di tempat ini dulu?” tanya Jaya Wijaya. Pandangannya tertuju pada Sri. Gadis itu menggeleng pelan ketika dilihatnya sang ayah seperti menunggu jawabannya.“Aku ingin mengakhiri hidupku di sini. Tapi setelah berdiam diri beberapa lama, aku malah mendapatkan ketenangan batin. Jiwa ragaku bersatu dengan alam dan membuatku semakin mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi Maha Pencipta. Akhirnya aku dapat melepaskan diri dari urusan duniwi. Aku sudah
Baca selengkapnya