Saat Asahi selesai berbicara dan mereka semua mulai beranjak pergi, suasana yang tadinya tegang mendadak menjadi lebih mencekam. Sebuah suara tepuk tangan perlahan terdengar dari belakang mereka, memecah kesunyian yang baru saja tercipta. Semua orang fokus ke arah sumber suara, dan di sana, di bayangan gelap ruangan yang tersembunyi itu, Regulus muncul dengan senyum yang penuh arti di wajahnya. Tepuk tangan itu berhenti, digantikan oleh suara lembut namun sarat dengan ironi. "Selamat datang... sungguh hebat, Tuan Asahi," ucapnya dengan nada yang merayap, seolah-olah dia telah menyaksikan sesuatu yang menarik. Asahi tidak menunjukkan tanda-tanda terkejut. Sebaliknya, dia hanya mengangkat satu alisnya, memandang Regulus dengan tatapan yang sulit ditebak. Regulus melangkah maju, mendekati mereka, dan keheningan yang menyelimuti ruangan seolah menambah ketegangan yang menggantung di udara."Tuan Asahi," lanjut Regulus, masih dengan nada yang sama, "Aku tidak menyang
Last Updated : 2024-08-21 Read more