Home / Fantasi / Reincarnator From The Past / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Reincarnator From The Past: Chapter 61 - Chapter 70

79 Chapters

Chapter 55 - Awal dari Pertarungan Dua Raja Iblis

Di wilayah Iblis, suasana di sana begitu suram dan mengerikan, seolah-olah alam itu sendiri telah berubah menjadi mimpi buruk yang tak berkesudahan. Langit selalu tertutup oleh awan hitam pekat yang berputar-putar seperti pusaran neraka, memuntahkan petir merah yang menggelegar tanpa henti. Tanahnya, seperti luka menganga yang bernanah, mengeluarkan asap belerang dan api yang menjilat dari celah-celah besar, memancarkan panas yang cukup untuk memanggang kulit siapa pun yang berani mendekat. Pohon-pohon di sana bukanlah pohon biasa, melainkan kerangka-kerangka yang berjeritan saat angin dingin berhembus, memperdengarkan tangisan makhluk yang disiksa. Sungai-sungai darah mengalir deras, berbau amis dan memabukkan, seolah mengundang kehancuran bagi siapa pun yang menatapnya terlalu lama. Suara tangisan dan raungan putus asa bergema dari segala arah, menciptakan simfoni kengerian yang membuat jantung berdegup kencang dan nyali menciut. Di setiap sudutny
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

Chapter 56 - Diakuinya Sang Raja Iblis Tirani

Arena bertarung dipenuhi dengan ketegangan yang memuncak. Kedua petarung, Misha dan Asahi, saling berhadapan dengan tatapan penuh determinasi. Udara di sekitar mereka terasa berat, seolah dipenuhi oleh kekuatan besar yang siap dilepaskan kapan saja. Dalam sekejap, Misha melesat maju. Gerakannya secepat kilat, hampir tidak terlihat oleh mata manusia biasa. Tangannya yang kecil namun kuat mengepal, siap menghantam Asahi dengan kekuatan penuh. Namun, Asahi sudah siap. Dengan ketenangan yang mengerikan, dia menghindar ke samping dengan kecepatan yang setara, membuat serangan Misha hanya menyentuh angin.“Cepat…,” gumam Asahi dalam hati, memuji kecepatan Misha. Namun, dia tidak tinggal diam. Dengan gerakan yang sama cepatnya, Asahi membalas, mengayunkan tinjunya ke arah Misha yang dengan lincah memutar tubuhnya untuk menghindari serangan itu. Kedua petarung terus bergerak dalam irama yang mendebarkan. Serangan demi serangan diluncurkan, tinju dan tendang
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

Prologue | Volume 6 - Perang Besar

Lebih dari dua ribu tahun yang lalu, dunia Celestine tenggelam dalam kehancuran akibat ulah seorang wanita yang keberadaannya menebar teror di seluruh penjuru. Dia mengaku sebagai Penguasa Iblis, dan dengan arogansi yang tak tertandingi, mendeklarasikan dirinya sebagai Raja Iblis. Dunia berguncang di bawah bayang-bayang kejahatannya, dan harapan tampak lenyap di hadapannya.Namun, masa itu akhirnya berlalu. Dunia yang hampir hancur berkeping-keping perlahan bersatu dengan Dunia Replika, ciptaan dari murid Dewi Perusak Vernie, Guphienne dan Astaroth. Seiring dengan itu, kisah-kisah lama kembali bergaung, mengingatkan akan kelahiran sosok yang paling ditakuti dalam sejarah: sosok penuh dendam yang bangkit dari kegelapan terdalam.Dari kegelapan hatinya yang paling pekat, dia meraih kekuatan yang mengerikan, sebuah kekuatan yang telah lama terkubur dalam dirinya. Kini, sosok itu telah bangkit kembali, menjelma menjadi Demon Lord, entitas yang bahkan kegelapan pun tunduk padanya. Dunia Cel
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Chapter 57 - Permasalahan Dalam Keluarga

Di tengah aula besar istana Raja Iblis, suasana mendadak menjadi hening setelah Misha dengan semangat menyatakan, “Dikarenakan Taku-chan tidak mau main sama Misha, Misha akan jadi istri Asa-chan saja!” Asahi terdiam, wajahnya berubah drastis dari ketidaknyamanan menjadi keterkejutan. Dia menatap Misha dengan mata membesar, mulut sedikit terbuka, tidak percaya apa yang baru saja dia dengar. Seorang Raja Iblis yang biasanya tenang dan penuh wibawa, kini tampak benar-benar kehilangan kata-kata. Reaksi di sekitar tidak kalah dramatis. Haruto, yang awalnya berdiri dengan tenang, langsung tersedak napasnya sendiri dan terbatuk keras. Matanya membelalak lebar, memandang Misha dan Asahi bergantian, seolah tidak yakin dengan pendengarannya. “Apa… Apa yang kau katakan, Misha!?” serunya akhirnya, suaranya menggema di aula besar.Claire, yang biasanya tenang dan terkendali, tiba-tiba menutup mulutnya dengan tangan, berusaha menahan tawa yang muncul akibat situa
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Chapter 58 - Undangan Pesta Minum Teh

Mereka semua akhirnya duduk bersama di ruang pertemuan. Asahi masih merasa canggung, tetapi Misha mencoba meredakan ketegangan dengan senyumnya yang menenangkan."Jadi, Misha," Mileena memulai, "apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Asahi?" Misha tersenyum. "Ini cerita yang cukup panjang, tapi singkatnya, aku dan Asahi terlibat dalam pertempuran yang sangat intens beberapa waktu yang lalu. Seperti yang kau tahu, aku adalah salah satu Demon Lord yang paling kuat, dan Asahi... dia lebih dari sekadar lawan yang tangguh." Asahi tersenyum kecut, mengingat pertempuran itu. "Ya, Misha adalah lawan yang luar biasa. Tidak mudah mengalahkannya, dan pada akhirnya, aku harus menggunakan teknik yang sangat kuat untuk menghentikannya."Mileena melirik ke arah Asahi dengan rasa ingin tahu. "Lalu, bagaimana bisa pertempuran itu berakhir dengan Misha ingin menjadi istrimu?" Misha tertawa pelan. "Nah, itu bagian yang lucu. Setelah pertarungan kami selesai, aku mu
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Chapter 59 - Obrolan Santai Para Ratu

Setelah menerima undangan dari Brirya, Asahi segera memulai persiapan untuk perjalanan penting ini. Vurfield harus diwakili dengan sempurna, dan Asahi tahu bahwa setiap detail harus diperhatikan. Dia memastikan semua perlengkapan sudah siap, mulai dari pakaian formal hingga persenjataan jika diperlukan. Mileena, yang tengah hamil, menatapnya dengan campuran rasa khawatir dan keyakinan."Kamu yakin ingin berangkat secepat ini?" tanya Mileena sambil membelai perutnya yang semakin membesar. Asahi tersenyum tipis dan menyentuh bahunya dengan lembut. "Tidak ada waktu untuk ditunda. Brirya mengundang kita, dan kita harus menunjukkan bahwa Vurfield siap untuk menjalin hubungan dengan kekuatan lain. Lagipula, kamu tidak akan pergi sendiri." ucapnya sambil mengelus kepala Mileena. Saat mereka sedang berbicara, Haruto tiba-tiba muncul dengan teleportasi, mengejutkan semua orang di ruangan itu. "Hey, Asahi! Sepertinya kita akan pergi bersama," katanya dengan s
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Chapter 60 - Mileena von Vurfield dalam Bahaya

Pagi hari tiba dengan cahaya matahari yang lembut menyusup melalui tirai-tirai tipis di kamar Mileena. Udara segar dari taman istana Brirya merayap masuk melalui jendela yang sedikit terbuka, membawa aroma bunga-bunga yang sedang mekar. Suasana pagi itu sangat tenang, hanya diiringi oleh suara burung-burung yang berkicau di kejauhan. Mileena, yang tertidur dengan nyaman di tempat tidurnya yang besar, perlahan membuka matanya. Dia merasakan kehangatan sinar matahari yang menyentuh wajahnya dan untuk sejenak, membiarkan dirinya menikmati momen damai itu. Namun, tak lama kemudian, dia merasakan sesuatu yang berbeda di dalam tubuhnya. Sebuah rasa tidak nyaman yang samar mulai menyusup ke kesadarannya. Dengan perlahan, Mileena bangkit dari tempat tidur, menyingkirkan selimut lembut yang menutupi tubuhnya. Saat dia mencoba untuk berdiri, dia merasakan sedikit rasa sakit di bagian punggung bawahnya. Bukan rasa sakit yang tajam, tapi lebih seperti tekanan y
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Chapter 61 - Perang Telah Dimulai

Suasana malam di istana Brirya semakin menegangkan. Di kamar Mileena von Vurfield, keempat pria misterius telah menyusup dengan penuh hati-hati. Dengan satu dari mereka telah mengamankan Mileena, suasana di ruangan itu penuh dengan ketegangan dan ancaman. Mileena terjaga dalam keadaan panik. Dia berusaha bergerak, namun tangan yang kuat menahannya di tempat tidur. Dengan napas yang tidak teratur, dia melihat keempat pria tersebut, wajah mereka tersembunyi di balik jubah gelap yang membingkai wajah mereka. Keempat pria itu tidak memperdulikan apapun selain misi mereka. Suara langkah kaki yang semakin mendekat dari luar kamar membuat ketegangan meningkat. Para penjaga istana, yang awalnya tidak menyadari adanya bahaya, mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Mereka berlari menuju kamar Mileena, suara langkah kaki mereka yang berat dan cepat membuat guncangan di seluruh koridor.Salah satu penjaga, yang memimpin kelompoknya, berteriak kepada reka
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Chapter 62 - Tatanan Baru?

            Kekacauan yang ditimbulkan oleh Asahi setelah serangan ke kerajaan Brirya menyebar seperti api liar ke seluruh negeri. Masyarakat di berbagai kerajaan yang mendengar kabar tersebut dilanda ketakutan dan ketidakpastian. Seisi daratan merasakan hawa dingin yang berasal dari kegelapan dan kehancuran yang baru saja dimulai. Desas-desus tentang kekuatan Asahi yang telah menjadi tidak terkendali menyebar dengan cepat, mengisi hati setiap orang dengan teror.            Di Vurfield, Asahi berdiri di tengah-tengah pasukannya yang setia, matanya memancarkan amarah yang tak terpadamkan. Dia tidak lagi manusia; dia telah menjadi simbol kehancuran, dibakar oleh dendam dan kehilangan yang tak terkatakan. Di sekelilingnya, bawahannya yang haus darah siap melanjutkan kekejaman mereka.“Aku tidak akan berhenti,” kata Asahi dengan suara penuh kekuatan, y
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Chapter 63 - Keputusan Asahi

Luna merasakan sesuatu yang tidak beres. Pria ini, meskipun berbicara dengan tenang, membawa ancaman yang nyata. "Jika itu adalah keputusanmu, maka kau akan berhadapan langsung dengan seluruh kekuatan para Spirit," jawabnya tanpa gentar, tangannya mulai membentuk mantra, siap untuk bertempur. Ketika senyum Weismann semakin melebar dan cahaya aneh bersinar dari matanya, Luna tahu bahwa dia menghadapi ancaman yang jauh lebih besar daripada yang pernah dia duga. Namun, dia tetap tidak gentar. Menggunakan seluruh kekuatan roh yang dimilikinya, Luna memanggil energi alam yang mengalir di sekitarnya, dan dengan gerakan tangan yang halus namun kuat, dia mengikat Weismann dengan sihir roh miliknya. Akar-akar pohon raksasa dan angin yang berhembus kencang menyelimuti tubuh Weismann, membuatnya terperangkap dalam belenggu sihir yang seharusnya tak terputuskan. Namun, Weismann tidak terlihat gentar sedikitpun. Dengan senyum sinis, dia mulai melepaskan diri dar
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status