Beranda / Romansa / Dinikahi Ayah Tiri / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab Dinikahi Ayah Tiri: Bab 11 - Bab 20

71 Bab

Berhasil

Memasuki minggu ke-enam, Asma mulai merasakan dadanya yang makin terasa berat. Puncaknya juga terasa begitu nyeri tanpa dirinya tau penyebabnya. Dan hal itu benar-benar mengganggunya.Tidak hanya itu saja. Beberapa kali Asma harus berganti ukuran pakaian dalamnya karena volume dadanya yang terus bertambah. Dia sampai merasa malu sendiri dengan ukuran dadanya.Pagi ini, Asma bangun lebih awal dari biasanya. Langit masih gelap ketika gadis itu membuka kedua matanya.Bukan tanpa sebab Asma bangun ketika hari masih begitu pagi. Gadis itu terbangun karena merasakan rasa nyeri yang teramat pada dadanya.Kedua matanya yang sembab seketika terbuka lebar-lebar saat merasakan rasa sakit yang menderanya. Memaksakan untuk bangun, Asma terkejut saat mendapati baju bagian dadanya terlihat basah.Dengan dada membuncah, Asma menyingkap baju yang dia kenakan ke atas. Dan lagi-lagi terkejut saat menemukan pakaian dalamnya juga basah.Asma memilih untuk melepaskan pakaian atasnya. Membuat dirinya kini b
Baca selengkapnya

Berhasil #2

Asma mendongak dan bertemu pandang dengan iris gelap milik bapak sambungnya. Gadis itu tersenyum kikuk dengan wajah memerah melihat penampilan pria itu.Saat ini Basuki memang hanya memakai celana pendek saja. Dia membiarkan tubuh atasnya yang terbentuk terpampang bebas di mata Asma. Jangan lupakan rambutnya yang tampak berantakan karena baru bangun tidur. Semakin menambah pesona duda anak satu itu."Ada apa, Pak?" tanya Asma sembari menyelipkan helaian rambutnya yang terjatuh ke telinganya. Gerakan anggun yang gadis itu lakukan membuat Basuki sempat terpaku. Namun pria itu dengan cepat berhasil menguasai dirinya.Netra Basuki lantas tertuju pada botol dot yang ada di atas meja. Isinya masih penuh dan terlihat masih baru. Lalu tatapan Basuki kembali menatap wajah cantik Asma."Bapak mau mandi. Kamu bisa kan jaga adikmu dulu?" kata Basuki sembari menatap wajah cantik Asma dengan teduh.Asma tentu saja langsung mengangguk. Dia bergegas pergi dar
Baca selengkapnya

Perasaan Asing #1

"Nggak sarapan dulu, Pak?" tanya Asma saat melihat bapaknya menenteng sepatu boot yang biasa dia pakai jika pergi ke sawah.Basuki berdehem pelan sebagai jawaban. Tampak enggan menatap Asma yang tengah sibuk menyusui Dika. Pria itu memang bukan sekali dua kali melihat pemandangan tersebut. Namun sampai detik ini dia masih belum terbiasa untuk melihatnya secara terang-terangan.Walaupun Asma menutupi aset pribadinya dengan jarik gendong, tetap saja Basuki bisa melihat bagaimana lahapnya sang putra yang menyusu pada kakak tirinya itu.Sering kali puncak dada gadis itu terlihat karena gerakannya yang tidak disengaja. Dan hal itulah yang membuat Basuki merasa enggan untuk menatap Asma. Takut salah fokus dan akhirnya lepas kendali seperti kejadian sebelum-sebelumnya."Padahal Asma udah masakin makanan kesukaan Bapak loh." desah Asma dengan raut memberengut. Entah kenapa dia merasa sedih karena Basuki belum menyentuh makanan yang telah dia siapkan.
Baca selengkapnya

Perasaan Asing #2

Asma tampak gemas melihat Dika yang tak berhenti tersenyum karena dikudang oleh Basuki. Ketiganya saat ini sedang berkumpul di ruang tengah. Siang yang terik membuat banyak orang lebih memilih untuk tetap berada di dalam rumah. Salah satu diantaranya adalah keluarga Basuki.Saat ini Basuki tengah membaringkan Dika di atas matras khusus untuk bayi yang berada di dekat jendela. Sedangkan Asma tengah duduk di depan mesin jahitnya yang berada tak jauh dari mereka sembari menjahit baju.Gadis itu berencana untuk membuatkan adiknya baju buatannya sendiri. Asma memang sudah berhenti membedong Dika ketika bayi itu berusia tiga bulan. Hal itu dia lakukan karena di usia tersebut, bayi mulai aktif bergerak.Gerakan Asma begitu lincah menjahit pola baju yang telah dia buat. Dimulai dengan membuat simpul, lalu dilanjutkan dengan berbagai teknik jahit yang sudah Asma kuasai. Sejak kecil, gadis itu memang mahir dalam hal menjahit.Menjahit memang kegiatan yang m
Baca selengkapnya

Kecupan Asma #1

Asma tertegun melihat raut khawatir yang terpancar jelas di wajah Basuki saat ini. Rasa sakit yang dia rasakan saat tertusuk jarum beberapa menit lalu, lantas menghilang dengan cepat dan seketika digantikan dengan rasa hangat yang menjalari hatinya.Jika mengingat adegan di dalam film, apa yang dilakukan oleh Basuki terlihat berlebihan. Namun begitu Asma berada dalam posisi ini, gadis itu bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pemeran wanita jika mendapat perlakuan seperti ini."I-Ini cuma luka kecil, Pak." kata Asma terbata sembari menarik jarinya dari genggaman Basuki. Gadis itu menunduk agar sang bapak tidak dapat melihat wajahnya yang memerah. Rasanya malu sekali sampai membuat telinganya ikut memerah."Ya, itu memang luka kecil. Tapi Bapak sangat khawatir saat mendengar pekikan kamu." timpal Basuki dengan suara beratnya. Tanpa mengalihkan pandangannya dari Asma.Asma tak dapat menahan kedutan pada bibirnya saat mengetahui jika Basuki sangat k
Baca selengkapnya

Kecupan Asma #2

Setelah mendapatkan kecupan singkat di pipinya, Basuki sering sekali mencuri pandang ke arah Asma. Pria itu masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh gadis itu. Asma yang polos tiba-tiba saja berani melakukan hal itu. Membuatnya merasa heran sekaligus senang mungkin?Saat ini dirinya dan Asma tengah berada di dapur untuk makan siang. Cuaca yang terik membuat Dika sering menangis karena merasa tidak nyaman. Padahal Asma sudah mengganti pakaian bayi itu dengan pakaian yang lebih tipis dan pendek.Basuki memakan makanannya dengan diam. Sesekali iris gelapnya akan menatap ke arah Asma dengan tatapan yang sulit diartikan. Kali ini Basuki benar-benar memperhatikan gadis yang ada di depannya. Dan dia baru menyadari jika Asma terlihat sangat cantik hari ini. Ralat, gadis itu memang selalu cantik setiap harinya.Netra gelapnya memindai wajah Asma dengan seksama. Dimulai dari kedua matanya yang tampak mempesona sebening air. Lalu turun ke hidung mungilnya y
Baca selengkapnya

Lebih Dari Kecupan #1

Netra bening Asma membelalak saat merasakan sentuhan pada bibirnya. Untuk kedua kalinya, Basuki menciumnya tepat di atas bibirnya. Napas Asma tercekat tak mampu bersuara barang sejenak. Dia hanya bisa mematung, begitu benda kenyal itu mulai bergerak melumat bibirnya. Setelah tersadar, Asma berusaha untuk mendorong dada bidang bapak sambungnya. Namun Basuki terus mendesaknya hingga membuat pegangannya pada piring yang dia cuci terlepas. Meninggalkan bunyi yang cukup nyaring karena benturan yang ditimbulkan. Klunting Seakan tuli, Basuki terus mencecap bibir Asma yang terasa manis di bibirnya. Lumatan terus dia layangkan pada anak sambungnya itu. Asma yang tadinya menolak, lambat laun mulai terhanyut dalam ciuman yang Basuki berikan. Kini dengan pasrah dia membiarkan pria itu mempermainkan lidahnya. Engh.. Basuki tentu saja merasa senang karena Asma tak menolak ciumannya. Membuat dirinya semakin gencar memanipulasi gadis itu. Tangan besarnya yang semula melingkar di pinggang ramp
Baca selengkapnya

Kedatangan Asma

Kejadian di dapur beberapa hari lalu benar-benar tidak ada di dalam kamus Basuki. Tidak pernah terpikirkan olehnya jika dia akan berbuat senekat itu pada Asma. Yang notabene-nya ada putri sambungnya.Namun hal yang membuatnya bimbang hingga saat ini bukan kejadian tersebut. Melainkan respon Asma yang justru tidak menolaknya.Jika dulu Asma akan menghentikannya saat dirinya akan berbuat jauh, lain halnya dengan apa yang terjadi hari itu. Asma justru lebih agresif dan membiarkan dirinya melakukan apa yang ingin dia lakukan.Masih teringat jelas bagaimana lekuk tubuh Asma yang indah di benak Basuki. Dimana tanpa sadar dirinya sudah menanggalkan seluruh kain yang melekat di tubuh Asma. Yang tersisa hanyalah seutas kain yang menutupi area tersembunyi gadis itu.Basuki masih memiliki kewarasan untuk tidak menyentuh bagian itu. Setidaknya tidak untuk saat ini. Pria itu memilih bermain dengan tubuh atas Asma. Dan merasakan cairan putih yang biasanya dikuasai oleh Dika, anaknya.Mengingat adeg
Baca selengkapnya

Hangat #1

Asma memutuskan untuk pulang bersama Basuki saja. Sebelumnya dia tidak ingin menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Namun entah mengapa begitu melihat iris gelap pria itu yang menatapnya dengan teduh, membuat Asma merasa begitu nyaman. Hingga mengalir lah cerita mengenai cibiran yang sering Yati lontarkan padanya.Selama menunggu pria itu menyelesaikan pekerjaannya mencabuti rumput liar yang menempel di padi, netra bening Asma tak lepas menatap Basuki. Sosok jangkung dengan kulit legam yang dia dapatkan karena terlalu sering terpapar sinar matahari.Jika boleh jujur, walaupun Basuki sering bekerja panas-panasan seperti ini namun tak menghilangkan kadar ketampanan pria dewasa itu. Asma akui Basuki memiliki daya tarik tersendiri yang orang lain tidak miliki.Apa mungkin karena sehari-hari dia selalu bersama pria itu? Bisa saja. Lagipula setelah lulus SMA dua tahun yang lalu, gadis itu tidak pernah dekat dengan siapapun. "Kenapa Bapak nggak mau Asma bantuin? Kan biar cepet selesai,
Baca selengkapnya

Hangat #2

Deru motor milik Basuki menarik perhatian seorang wanita paruh baya yang tengah menggendong bayi di teras rumah. Begitu juga dengan pemuda yang tengah mengotak-atik motor besarnya. Keduanya kompak menatap kedatangan Basuki dan Asma yang baru saja pulang dari sawah.Basuki menghentikan motornya di depan rumahnya yang tengah kedatangan tamu. Asma yang berada di boncengannya segera turun begitu melihat raut tidak suka yang terlihat jelas dari wajah Yati saat ini. Tanpa sadar dia menggenggam erat kaos yang Basuki kenakan.Basuki yang merasakan cengkraman pada kaosnya sadar betul jika Asma merasa resah. Tergambar jelas raut kecemasan di wajah gadis itu saat ini. Dan dia benar-benar tidak nyaman melihat Asma seperti itu. Asma tidak perlu merasa setakut itu pada Yati."Kamu itu kemana aja? Kenapa nggak balik-balik dari sawah?" cecar Yati begitu melihat Asma. Wanita itu tak menunggu Asma turun dari motornya. Langsung saja dia suarakan kekesalannya pada gadis itu.Dengan ragu Asma turun dari b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status